docx
1/5
Aku terbangun di dalam ruangan yang terang. Melihat kesekelilingku, aku sadar bahwa aku terbangun di
dalam sebuah kamar rumah sakit.
5 menit kemudian,
DHA: Aku bingung dengan jawaban yang diberikan dokter, sangat aneh. Mana mungkin aku bertanya
jika aku ingat! Namun aku hanya bisa diam dan menjawab,
Dialog 1 (Arya): “ Mengapa saya bisa berada disini? Apa yang terjadi?”
DHA: “UGHH!! Dokter itu sangat aneh! Mengapa dia tidak menjawabku? Mengapa dia hanya tersenyum
dan pergi begitu saja setelah memeriksa keadaanku?”
Ibu: “ AHHH ARYA!!! AKHIRNYA KAMU SUDAH BANGUN!! KAMU SUDAH TAK SADARKAN DIRI SELAMA 2
BULAN!! IBU MERINDUKANMU!!”
Wanita itu memelukku. Ia mengeluarkan air mata.. Aku.. Tak tahu siapa dia..
2/5
Ibu: “ Ahaha, ternyata kamu masih suka bercanda! Tentu saja aku ibumu!”
Arya: “ Ah, maafkan saya jika saya kasar. Namun saya tidak mengenal Anda..”
Dokter: “ Pasien Arya mengalami amnesia, sehingga ia tidak bisa mengingat apapun. Untuk sementara
waktu, selama pasien Arya belum pulih benar, ia harus lebih diperhatikkan. Jika pasien Arya mengalami
sakit kepala, segera hubungi dokter. Karena siapa tahu pasien Arya memulihkan ingatannya.”
DHA: Dokter menjelaskan semuanya, namun aku masih tidak mengerti, apa penyebab aku berada disini?
Ibu: “ Nak, kamu bisa percaya saya. saya adalah ibumu.. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa panggil
ibu, sekarang ibu mau pergi kepasar dulu, semisalnya butuh sesuatu bisa panggil kakakmu dikamar ya.”
Sekarang wanita yang mengakui sebagai ibuku telah pergi keluar. Aku berjalan menelusuri rumah.
DHA: Takut keadaan menjadi canggung, aku tertawa kecil terhadap candaan Kak Mara yang..
Sebenarnya tidak lucu.. Namun aku tahu ia hanya ingin menghibur.
Akupun bermain uno bersama Kak Mara seraya menunggu ibu pulang dan makanan siap.
Arya:” Oh ya, ngomong-ngomong.. Apa yang terjadi sebelumnya? Apa hal yang membuatku amnesia?”
Mara:” Ah! Ibu sudah pulang. Mari kita sambut! Biasanya ibu membawa cemilan enak!”
3/5
Timeskip
DHA: Aku berbaring di tempat tidur yang sudah disediakan ibu. Aku masih penasaran soal apa yang
terjadi.. Mengapa Kak Mara seolah menyembunyikan sesuatu?
Arya:” AAAGH!!”
DHA: Kepalaku terasa semakin sakit saat mendengar teriakan ibu, kepalaku terasa seperti ditembak. Aku
melihat sekilas sedikit memori.. Namun memori itu buram.. Tak jelas. Terlihat seperti bayangan seorang
pasangan yang tengah bertengkar.. Aku melihat sang wanita terus menutup telinganya.. dan sang pria
tengah memarahinya.. Tak ada yang kudengar.. Semuanya kabur.. aku hanya mendengar suara
mendenging yang memekik telinga.. Suara itulah yang membuat kepalaku sakit.. Aku bisa mendengar
secara samar-samar bahwa ibuku, dan Kak Mara tengah panik dan sedang menelepon dokter. Tak lama
akupun membuka mataku.
Arya:” Ibu! Jelaskan apa yang terjadi sebelum aku mengalami amnesia!! Lalu aku baru menyadari!
Dimana Ayah? Tolong jelaskan semuanya!!”
Ibu:” Hahh.. Jadi gini.. 2 bulan yang lalu, kita adalah sebuah keluarga yang sangat tak bahagia. Ayahmu
adalah seorang pemabuk, ia selalu bermabuk-mabukan dan selalu marah-marah. Satu kali, kamu pernah
mencoba untuk menegur ayahmu, kamu memarahinya. Namun ayahmu tidaklah merasa bersalah, ia
merasa tersinggung dan karena ia sedang dalam keadaan mabuk, ayahmu tak sengaja melempar botol
wine yang dipegangnya. Ia melemparnya tepat di kepalamu. Tak lama kemudian kamu pun tak sadarkan
diri, kepalamu pendarahan dan kamupun masuk rumah sakit dan dirawat disana. Ayahmu pergi entah
kemana. Namun ibu sangat lega ayahmu pergi, dan kamu bisa terbangun dari tidur panjangmu.”
Arya:”Ahaha, sudahlah bu, terimakasih telah menjelaskan.. Setidaknnya mengurangi rasa penasaranku.”
Ibu:” Ah, baiklah.. Ibu akan masak terlebih dahulu, oh ya, ponselmu ada dimeja ya.”
DHA: Aku pun membuka ponselku. Melihat ponselku.. Aku membuka aplikasi chat milikku yang sudah
dipenuhi nomor-nomor orang.. Ah tidak, temanku sepertinya. Teks SMS yang menumpuk sejak 2 bulan
yang lalu.
4/5
DHA: Ah! Ternyata temanku akan pergi menjenguk, sebaiknya aku menunggu mereka.
Andi: “Yo Arya! Kamu sudah enakan? Bagaimana keadaanmu? Kau jangan bermain dulu sebelum pulih
ya! Makan yang teratur!!”
Arya: “Kabarku baik, aku sudah enakan. Kalian tak perlu begitu khawatir! Aku baik-baik saja”
Anita: “ Woaah, Andi perhatian banget nihh! Tumben-tumbenan Andi si super cuek perhatian!”
Allison: “Eh tahu gak Arya? Pas kamu masuk rumah sakit, Andi nang-”
Arya: “Ahaha, kalian baik banget sudah mau menjenguk, kalau boleh tahu, nama kalian siapa?”
Willow: “ Ooo ya! Aku dengar kau hilang ingatan! Kenalkan namaku Willow.”
Andi: “Engg ini.. Kami membawakanmu bunga dan buah-buahan! Dimakan ya!”
Arya: “ Ahaha terimakasih semua, sungguh! Aku jadi merasa tidak enak!”
Dhara: “Hei Arya, apa kau ingat? Dahulu kita suka bermain di padang rumput sambil makan es krim!”
Anita: “Oh ya! Lalu satu hari Willow terjatuh tepat setelah menginjak kotoran sapi! Hahaha!”
Arya: “Oh, sayang sekali aku tak mengingatnya.. Namun aku akan berusaha untuk mengembalikan
ingatanku!”
POV Narrator: Semua orang kembali berbagi memori masa lalu mereka bersama, Dimulai dari Andi yang
pernah dihukum karena tak memakai topi saat upacara, Arya yang sangat ceroboh, dan mereka yang
hampir membakar rumah Dhara saat sedang membakar sate. Semua begitu bahagia.
Andi: “ Ngomong-ngomong, apa yang membuatmu masuk rumah sakit dan dirawat disana?”
Andi: “ Apa yang kau lakukan sampai membuatmu kehilangan ingatan? Aduhh untung saja kau masih
hidup!!”
Arya: “ Hehe..”
5/5
DHA: Untunglah Andi tidak ada perasaan curiga.. Maksudku, mereka tak perlu tahu. Iya kan?
DHA: Oh hari ini sungguh bahagia sekali. Aku tak menyangka bahwa kehidupanku akan lebih baih
setelah kecelakaan itu. Satu hal yang pasti. Aku tak benar-benar amnesia. Sejujurnya ingatanku telah
kembali semenjak aku merasa sakit kepalaku yang pertama kali. Aku berpura-pura amnesia agar ibuku,
atau keluargaku tidaklah khawatir terhadap masa laluku yang begitu suram. Aku hanya tak mau
membuat ibuku sedih. Ya sampai begitu saja. Aku menjalankan hari-hariku dengan baik dan semakin
baik lagi.
*Disclaimer: Naskah ini dibuat berdasarkan POV atau sudut penglihatan Arya.