Tarian opening
Uma : “Intingan, Dayuhan, mama hari ini tidak bisa pergi ke sawah, jadi tolong kalian
berdua untuk pergi ke sawah hari ini,. Dan ingat, jangan sampai kalian pulang terlalu senja,
karna akan sangat bahaya jika masih berada diluar rumah pada saat senja.”
Dayuhan & Intingan : “Baik ma..”
Intingan :“Dek!!cepetan!!”
Dayuhan : “Bentar nah, dikit lagi.”
(Dayuhan pun tetap melanjutkan aksi nya, Intingan kembali melanjutkan kegiatannya.
Tak lama kemudian Intingan geram melihat aksi adeknya itu, lalu ia langsung
mendorong adeknya ).
(Akhirnya, Dayuhan mau pergi kehutan sendiri untuk mencari kayu, Intingan
melanjutkan kegiatannya ia tak sendirian disawah, melainkan ia ditemani oleh dua
orang sawah. Walaupun ia ditemani oleh dua orang sawah tetapi ia merasa aneh
disawah tersebut, karena ketakutan ia berlari menuju pondok yang berada didekat
sawah tersebut. Intingan tetap melanjutkan aktivitasnya yaitu menyiapkan pisang yang
ingin dijemur.)
(Intingan dan Dayuhan menyiapkan pisang untuk diolah jadi rimpi, ketika mereka
sedang menyiapkan, tiba-tiba masuklah burung pipit di sawah mereka)
(Intingan langsung segera menuju orang sawah untuk mengusir burung pipit,
sedangkan dayuhan ia bernyanyi.)
Dayuhan:“ U kaka u kiki banih kita dimakan pipit, u kaka Anai-anai bahindik-hindik, u
kaka Ulat bulu nang mamutiki”
(Intingan terus menggoyangkan orang sawah tuk mengusir burung pipit, dayuhan terus
menerus bernyanyi, perlahan-lahan burung pipit menjauh.)
Intingan : “ahh sukur lah pipitnya tidak terlalu banyak memakan padi kita. Dek, bantu
kakak membersihkan padi yang sudah rusak.”
Dayuhan :“aduh kak.., aku lelah sekali setelah mencari kayu dihutan, nanti saja lah kita
membersihkannya”
Intingan : “kalau kita terus menunda-nunda pekerjaan nanti tidak akan selesai-selesai,
biar kita bisa istirahat lebih cepat dek,, ayook”
(Lalu Intingan dan Dayuhan segera membersihkan sawah yang telah dirusak oleh
burung pipit, karena kelelahan akhirnya mereka tertidur di pondokkan.)
Dayuhan : kak Bangun!! bagaimana ini, hari sudah mulai gelap, kamu ingat apa pesan ibu
kan kalau kita jangan pulang sampai hari gelap, bahaya, aku takut Intingan.”
Intingan : “ Tenang saja dek, ada kakak, kakak akan melindungimu kalau ada apa-apa”
Dayuhan : “Aku takut kak..”
Intingan : “Sudahlah jangan berpikiran yang macam-macam Dayuhan”
(Ni Yaksa datang melakukan peperangan dengan warga yang juga berada disawah.)
(Seketika terdengar suara raungan raksasa)
Intingan : “kami mau saja dimakan olehmu, tapi sebelum itu izinkan kami
membersihkan rambutmu dari kutu-kutu itu, setelah rambutmu bersih silahkan makan kami
berdua.”
Ni Yaksa : “baiklah kalau begitu..”
(Intingan dan Dayuhan membersihkan rambut Ni Yaksa, dan ternyata Ni Yaksa
menikmati itu lalu tertidur)
Intingan : “(berbisik) dek… cepat kamu ambil abu dari hasil kayu bakar tadi lalu kita
siramkan ke matanya biar dia tidak bisa melihat kita”
Intingan : “Oyy nii yaksa..kami sudah membersihkan rambutmu, ayok sekarang makan
kami berdua”
(Intingan dan Dayuhan bersembunyi dipinggir jurang sawah. Ni Yaksa yang tidak bisa
melihat berusaha mengejar dan akhirnya terjatuh ke jurang dan mati)
Intingan : “Dek, raksasa itu sepertinya sudah mati, sebaiknya kita cepat pulang
menemui ibu.”
Tarian ending
TAMAT