Oleh :
Nim : P07120421118N
TENTANG GASTRITIS
A. Definis gastritis
D. Manifestasi Klinik
E. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
• Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan
medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga
dapat menyebabkan kematian.
• Ulkus, jika prosesnya hebat
• Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan
vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan
anemia
F. pathway
G. potwnsial komplikasi
terjadinya pendarahan
syok
perforasi
peradangan selaput perut
kanker lambung
H. Penatalaksanaan
Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
Berikan terapi antasida dan antibiotik
Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
Berikan analgesik jenis cair topikal
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN.
Anamnese meliputi :
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis kelamin :
4. Jenis pekerjaan :
5. Alamat :
6. Suku/bangsa :
7. Agama :
8. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan
rendah/minim mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan
menganggap remeh penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis
sebagai sakit perut biasa dan akan memakan makanan yang dapat
menimbulkan serta memperparah penyakit ini.
9. Riwayat sakit dan kesehatan
a. Keluhan utama : Nyeri di ulu hati dan perut
sebelah kanan bawah.
Fokus Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan
Tanda : takikardia, takipnea / hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)
2. Sirkulasi
Gejala : kelemahan, berkeringat
Tanda : - hipotensi (termasuk postural)
- takikardia, disritmia (hipovolemia / hipoksemia)
- nadi perifer lemah
- pengisian kapiler lambat / perlahan (vasokonstriksi)
- warna kulit pucat, sianosis (tergantung pada jumlah kehilangan darah)
- kelemahan kulit / membran mukosa, berkeringat (menunjukkan
status syok, nyeri akut, respons psikologik)
3. Integritas ego
Gejala : faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan
kerja), perasaan tak berdaya.
Tanda : tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.
4. Eliminasi
Gejala : riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang berhubungan dengan
GE, misalnya luka peptik atau gaster, gastritis, bedah gaster, iradiasi area
gaster. Perubahan pola defekasi / karakteristik feses.
Tanda : - nyeri tekan abdomen, distensi
- bunyi usus : sering hiperaktif selama perdarahan, hipoaktif setelah
perdarahan.
- karakteristik feses : diare, darah warna gelap, kecoklatan atau
kadang-kadang merah cerah, berbusa, bau busuk (steatorea), konstipasi
dapat terjadi (perubahan diet, penggunaan antasida).
- haluaran urine : menurun, pekat.
5. Makanan / Cairan
Gejala : - anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagian luar sehubungan dengan luka duodenal).
- masalah menelan : cegukan
- nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual atau muntah
Tanda : muntah dengan warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau
tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi
mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis).
6. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar, kelemahan.
Tanda : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung
tidur, disorientasi / bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada
volume sirkulasi / oksigenasi).
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :- nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,
perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi. Rasa
ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah makan banyak dan hilang
dengan makan (gastritis akut).
- nyeri epigastrum kiri sampai tengah / atau menyebar ke punggung
terjadi 1-2 jam setelah makan dan hilang dengan antasida (ulkus gaster).
- nyeri epigastrum kiri sampai / atau menyebar ke punggung terjadi
kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong dan hilang
dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal).
- tak ada nyeri (varises esofegeal atau gastritis).
- faktor pencetus : makanan, rokok, alkohol, penggunaan obat-obatan
tertentu (salisilat, reserpin, antibiotik, ibuprofen), stresor psikologis.
Tanda : wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,
9. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : adanya penggunaan obat resep / dijual bebas
yang mengandung ASA, alkohol, steroid. NSAID menyebabkan
perdarahan GI. Keluhan saat ini dapat diterima karena (misal : anemia)
atau diagnosa yang tak berhubungan (misal : trauma kepala), flu usus,
atau episode muntah berat. Masalah kesehatan yang lama misal : sirosis,
alkoholisme, hepatitis, gangguan makan (Mustaqin A., Gangguan
Gastrointestinal )
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
5. Analgetik dapat
memblok reseptor
nyeri pada susunan
saraf pusat.
2. Volume cairan 1. Penuhi kebutuhan 1. Intake cairan yang
kurang dari individual. Anjurkan klien adekuat akan
kebutuhan tubuh untuk minum (dewasa : 40- mengurangi resiko
berhubungan 60 cc/kg/jam). dehidrasi pasien
dengan intake yang
tidak adekuat dan 2.Awasi tanda-tanda vital, 2. menunjukkan
output cair yang evaluasi turgor kulit, status dehidrasi atau
berlebih (mual dan pengisian kapiler dan kemungkinan
muntah) membran mukosa peningkatan
- Tujuan : kebutuhan
3. Pertahankan tirah baring, penggantian cairan.
Setelah dilakukan
mencegah muntah dan 3. Aktivitas/muntah
tindakan
tegangan pada defekasi meningkatkan
keperawatan
tekanan intra
1x24jam,masalah
abdominal dan dapat
kekurangan volume
4. Berikan terapi IV line mencetuskan
cairan pasien dapat
sesuai indikasi perdarahan lanjut.
teratasi.
4. Mengganti
5. Kolaborasi pemberian kehilangan cairan
cimetidine dan ranitidine yang hilang dan
Kriteria Hasil : memperbaiki
Mempertahankan keseimbanngan cairan
volume cairan segera.
adekuat dengan 5. Cimetidine dan
dibuktikan oleh ranitidine berfungsi
mukosa bibir untuk menghambat
lembab, turgor kulit sekresi asam lambung
baik, pengisian
kapiler berwarna
merah muda, input
3. Nutrisi kurang dari 1. Anjurkan pasien untuk 1. Menjaga nutrisi
kebutuhan tubuh makan sedikit demisedikit tetap terpenuhi dan
b/d anorexia dengan porsi kecil namun mencegah terjadinya
sering. mual dan muntah
Tujuan : yang berlanjut.
Setelah dilakukan 2. Berikan makanan yang
tindakan lunak dan makanan yang di 2. Untuk
keperawatan 3x24 sukai pasien/di gemari. mempermudah pasien
jam kebutuhan dalam mengunyah
nutrisi pasien dapat 3. lakukan oral higyne 2x makanan.
terpenuhi sehari 3. kebersihan mulut
akan merangsang
Kriteria hasil : 4. timbang BB pasien setiap nafsu makan pasien.
- Keadaan umum hari dan pantau turgor
cukup kulit,mukosa bibir dll 4. Mengetahui status
-Turgor kulit baik nutrisi pasien.
- BB meningkat 5. Konsultasi dengan tim 5. Mempercepat
- Kesulitan ahli gizi dalam pemberian pemenuhan
menelan berkurang menu. kebutuhan nutrisi
dengan pemberian
menu yang tepat
sasaran.
4. Intoleransi aktifitas 1. Observasi sejauh mana 1. Mengetahui
b/d kelemahan fisik klien dapat melakukan aktivitas yang dapat
Tujuan : Klien aktivitas. dilakukan klien.
dapat beraktivitas.
2. Berikan lingkungan yang 2. Menigkatkan
Kriteria hasil : tenang. istirahat klien.
- Klien dapat 3. Membantu bila
beraktivitas tanpa 3. Berikan bantuan dalam perlu, harga diri
bantuan, aktivitas. ditingkatkan bila
- Skala aktivitas 0-1 klien melakukan
4. Jelaskan pentingnya sesuatu sendiri.
beraktivitas bagi klien. 4. Klien tahu
5. Tingkatkan tirah baring pentingnya
atau duduk dan berikan obat beraktivitas.
sesuai dengan indikasi 5.Tirah baring dapat
meningkatkan
stamina tubuh pasien
sehinggga pasien
dapat beraktivitas
kembali.