Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

Pemberdayaan Lansia Produktif, Aktif, dan Sehat, Program Peningkatan Kualitas


Hidup Lansia melalui Promosi Kesehatan serta Pelatihan Pemanfaatan Tanaman
Obat

Dosen penggung jawab : Dsr.H.zulkifli,S.Kep.,MMKes.,MM

Oleh :

PIPIT PUTRI HANDAYANI

NIM : P07120421046N

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN MATARAM

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

PUJI SYUKUR KAMI PANJATKAN KEHADIRAT TUHAN YANG MAHA ESA KARENA ATAS
KARUNIA DAN RAHMAT-NYA KAMI DAPAT MENYELESAIKAN PROPOSAL INI YANG BERJUDUL
“Pemberdayaan Lansia Produktif, Aktif, dan Sehat, Program Peningkatan Kualitas Hidup
Lansia melalui Promosi Kesehatan serta Pelatihan Pemanfaatan Tanaman Obat”

PROPOSAL INI MEMBAHAS TENTANG “Pemberdayaan Lansia Produktif, Aktif, dan Sehat,
Program Peningkatan Kualitas Hidup Lansia melalui Promosi Kesehatan serta Pelatihan
Pemanfaatan Tanaman Obat”

Saya Berharap Proposal Ini Dapat Memotivasi Para Mahasiswa/I Lain Dalam
Mata Kuliah Ini. Kami Menyadari Bahwa Makalah Kami Masih Banyak Terdapat
Kekurangan. Oleh Karena Itu, Saya Sangat Mengharapkan Masukan-Masukan Yang
Bersifat Membangun, Yaitu Berupa Kritikan Dan Saran Yang Konstruktif Demi
Memperbaiki Dan Penyempurnaan Pembuatan Laporan Dan Makalah Saya
Selanjutnya. Akhir Kata Saya Ucapkan Terima Kasih.

Bima, 03 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lanjut Usia .......................................................................................................... 3


B. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia .................................................... 3
C. Sasaran Masyarakat ............................................................................................. 3
D. Permasalahan ....................................................................................................... 3

BAB III METODE PELAKSANAAN

A. Gaya hidup sehat .................................................................................................. 6


B. Tanaman Herbal ................................................................................................... 7
C. Mental spiritual .................................................................................................... 8

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya ................................................................................................... 9


B. Jadwal Kegiatan ....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu aspek fundamental dalam pembangunan


bangsa. Tanpa kesehatan, manusia tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan
membantu serta membangun daerahnya masing-masing. PBB sebagai lembaga
internasional tertinggi di dunia membuat MDGs (Millenium Development Goals)
yang mencakup 8 poin yang digunakan sebagai indikator kemajuan pembangunan
suatu negara. Salah satu poin penting dalam MDGs point pertama yaitu to halve the
number of undernourished people. Sehingga apabila poin ini kurang terpenuhi, maka
pembangunan pun akan berjalan lambat.

Pada program PKM ini, kami berkeinginan membentuk suatu pemberdayaan


masyarakat terutama lansia dalam bidang kesehatan. Mengapa lansia? Apabila kita
melihat data piramida penduduk dunia, di semua negara terjadi perubahan bentuk
piramida penduduk yang dulunya besar di kelompok usia anak-anak dan semakin
keatas semakin kecil, menjadi pengecilan proporsi kelompok umur anak-anak dan
peningkatan proporsi kelompok umur lansia. Selain itu, sejak tahun 2010 kita
ketahui telah terjadi ledakan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia, dan
diprediksikan bahwa persentase penduduk lansia akan mencapai 9,77 persen dari
total penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11, 34 persen pada tahun 2020.
Kemudian dari seluruh provinsi di Indonesia, ada 11 provinsi yang penduduk
lansianya sudah lebih dari 7 persen dan yang menempati posisi teratas adalah
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan persentase 14.04 persen pada tahun
2007.

Kemudian apabila kita menganalisis keadaan lansia dari sudut pandang


kesehatan, kualitas produktivitas lansia menurun karena terjadi proses penuaan
(aging) yang berarti sebagian besar sistem organ mengalami kehilangan atau
penurunan fungsi 1 % setiap tahun, dimulai sejak usia 30 tahun. Hal ini
menyebabkan masalah kesehatan banyak bermunculan pada kaum lansia, sehingga
keadaan inilah yang menjadi salah satu sebab menurunnya produktivitas mereka.

Melihat permasalahan dunia dan Indonesia terhadap kaum lansia, kami


merasa perlu untuk mengadakan peningkatan kualitas hidup lansia melalui promosi
kesehatan untuk meningkatkan produktivitas lansia khususnya di daerah Istimewa
Yogyakarta yaitu desa Cokrokusuman. Sehingga, harapan kami lansia dapat menjadi
lebih produktif dan dapat menginspirasi masyarakat sekitar untuk membangun
desanya demi masa depan bangsa dan negara yang lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami menyimpulkan beberapa masalah yaitu :
1. Bagaimana untuk meningkatkan produktifitas lansia?
2. Apa saja yang dilakukan dalam program senam lansia?
3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas hidup lansia dengan promosi
kesehatan?
4. Bagaimana cara meningkatka keterampilan lansia dengan pelatihan
pemanfaatan tanaman?
5. Bagaimana untuk meningkatkan mental spiritual lansia?

C. Tujuan

1. untuk mengetahui meningkatkan produktifitas lansia?


2. Untuk mengetahui Apa saja yang dilakukan dalam program senam lansia?
3. Unutk mengetahui Bagaimana cara meningkatkan kualitas hidup lansia dengan
promosi kesehatan?
4. Untuk mengtahui Bagaimana cara meningkatka keterampilan lansia dengan
pelatihan pemanfaatan tanaman?
5. Untuk mengetahui Bagaimana untuk meningkatkan mental spiritual lansia?

D. Manfaat

1. Meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk melatih kemampuan dan


keterampilan yang mereka miliki
2. Menciptakan kerajinan dalam pelatihan pemanfaatan tanaman
3. Menjadikan lanjut usia yang lebih berguna, berdaya dan bermanfaat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lanjut Usia (lansia)


1. Pengertian lansia
Maryam (2008) mendefinisikan usia lanjut sebagai tahap akhir
perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan menurut UU No. 13
Tahun 1998 tentang Kesehatan (dalam Maryam, 2008) dikatakan bahwa usia
lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Menurut
Kholifah (2016), lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke
atas. Pada tahap ini akan terjadi proses penurunan daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh
WHO (1999, dalam Kholifah, 2016) menyebutkan batasan lansia menjadi
tiga, yaitu usia lanjut (elderly) antara 60 – 74 tahun, usia tua (old) antara 75 – 90
tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia > 90 tahun. Sedangkan Depkes
RI (2005, dalam Kholifah, 2016) mengklasifikasikan lansia ke dalam tiga
kategori, yaitu usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45 – 49 tahun, usia lanjut
yaitu usia 60 tahun keatas, usia lanjut berisiko yaitu usia 79 tahun ke atas atau
usia 60 tahun ke atas dengan masalah kesehatan.

2. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia


Maryam (2008) mengatakan bahwa menua merupakan suatu proses alami
yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus-menerus, dan
berkesinambungan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia menurut
Kholifah (2016) yaitu:
1) Perubahan Fisik
a) Sistem pendengaran
Prebiakusis (gangguan pada pendengaran) oleh karena hilangnya
kemampuan atau daya pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia diatas 60 tahun.
b) Sistem Integumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis kering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan
berbercak. Selain itu, timbul pigmen berwarna coklat pada kulit yang
dikenal dengan liver spot.
c) Sistem Muskuloskeletal
Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia terjadi pada jaringan
penghubung (kolagen dan elastin), kartilago, tulang, otot dan sendi.
d) Sistem kardiovaskuler
Perubahan sistem kardiovaskuler pada lansia adalah massa jantung
bertambah, ventrikel kiri mengalami hipertropi sehingga peregangan
jantung berkurang.

B. SASARAN MASYARAKAT
Masyarakat yang dijadikan sasaran Pengabdian Masyarakat ini adalah
masyarakat yang berusia diatas 60 tahun yang mencapai 40 orang dan termasuk
salah satu daerah dengan populasi lansia yang cukup tinggi. Di daerah ini sebenarnya
sudah terdapat posyandu lansia namun program yang terdapat di posyandu lansia
hanya perawatan khusus kepada para lansia dan kurangnya pencegahan dan promosi
kesehatan dalam posyandu lansia ini. Dan kebanyakan lansia didaerah ini hanya
berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktifitas yang produktif.
Umumnya, para lansia masih kurang sejahtera atau kurang mendapat
perhatian dari pihak keluarga sehingga menurunnya tingkat kesehatan, rendahnya
kepedulian dan haknya tidak terpenuhi. Lansia kurang mendapat perhatian dan
mendapat kepedulian sehingga secara psikologis mereka merasa dirinya kurang
berdaya dan sudah bermalas-malasan untuk melakukan aktivitas, padahal mereka
masih memiliki kemampuan dan keterampilan untuk berkarya.
Maka dari itu, kami sebagai mahasiswa, kita harus memiliki perhatian yang
lebih tinggi terhadap kesejahteraan lansia dan merasa perlu untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan memberikan pencegahan serta menggali kemampuan
dan keterampilan yang dimiliki oleh para lansia serta membuat apotik hidup agar
mereka lebih giat untuk menjaga lingkungan sehingga terhindar dari penyakit dan
tetap merasa kuat melakukan aktifitas-aktifitas lainya sehingga meningkatnya taraf
hidup lansia.
C. PERMASALAHAN
Permasalahan kesehatan dan ketenagakerjaan menjadi topik utama Desa
Cokrokusuman, terutama untuk lansia, mayoritas dari mereka adalah pensiunan dan
kini sudah tidak lagi bekerja meskipun mereka masih ingin bekerja, dan kurangnya
sosialisasi kesehatan untuk lansia di desa ini membuat keadaan kesehatan lansia di
desa ini menurun juga, salah satunya adalah hipertensi. Sehingga perlu diadakannya
sosialisasi kesehatan dan pemanfaatan tanaman obat sebagai aktifitas yang bisa
dilakukan bersama sama oleh warga lansia.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Gaya Hidup Sehat


1. Senam lansia

Metode senam lansia ini dilakukan dengan pandangan bahwa lansia di pandang
sebagai manusia yang tidak mampu, lemah, dan sakit-sakitan sehingga di
perlakukan sebagai manusia yang tidak berdaya dan segala aktivitasnya dibatasi.
Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya waktu, tempat, dan kesempatan bagi
lansia untuk melakukan aktivitasnya. Senam lansia merupakan olahraga ringan
dan mudah dilakukan sehingga tidak memberatkan untuk diterapkan oleh lansia.
Senam lansia dilakukan sehingga dengan gerakan-gerakan khusus yaitu
menghindari adanya gerakan loncat-loncat.

2. Latihan dan permainan memori

Menurut Constantinides, menua adalah suatu proses menghilangnya


kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap
jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Dari aspek
intelegensi, memori, dan fungsi mental menurun seiring bertambahnya usia.
Gangguan-gangguan seperti ini tidak baik untuk lansia karena akan
mempengaruhi aktivitas dan kesehatan lansia. Untuk menghindari gangguan
memori dan mempertahankan fungsi mental pada lansia ini, maka kami membuat
latihan dan permainan memori pada lansia.

3. Penyusunan kesehatan lansia

Pada metode ini dilakukan penyuluhan terhadap lansia mengenai cara


hidup sehat dan informasi mengenai penyaki tmaupun gejala yang sering diderita
oleh lansia yaitu tekanan darah tinggi, kencing manis, mudah lelah, katarak, dan
gejaa serta penyakit yang lain. Menurut Kane dan Ouslander, terdapat beberapa
faktor resiko yang menyebabkan lansia mudah mendapat penyakit infeksi karena
kekurangan gizi, kekebalan tubuh yang menurun, berkurangnya fungsi berbagai
organ tubuh, terdapatnya beberapa penyakit sekaligus (komorbiditas) yang
menyebabkan daya tahan tubuh yang sangat berkurang. Selain itu, faktor
lingkungan, jumlah dan keganasan kuman akan mempermudah tubuh mengalami
infeksi. Penyuluhan dilakukan dengan penyuluhan langsung melalui pendekatan
promotif, preventif, dan rehabilitatif di pendopo kelurahan dengan mengundang
seluruh lansia di desa tersebut disertai juga penempelan poster-poster yang
memuat informasi penyakit yang akan disosialisasikan.

4. Penyuluhan gigi lansia


Menua adalah proses alamiah yang dialami oleh manusia dan diikuti
dengan penurunan fisik dan kemampuan fisiologisnya, sehingga lansia dikatakan
memiliki status kesehatan yang kurang baik, diantaranya kesehatan gigi dan
mulut. Faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut lansia diantaranya
adalah kurangnya pengetahuan, sikap dan tindakan lansia terhadap kesehatan gigi
dan mulut. Maka dari itu, kami menyelenggarakan penyuluhan gigi pada lansia
agar lansia dapat mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
B. Tanaman herbal
1. Penyuluhan penting tanaman herbal

Banyaknya manfaat yang didapat dari konsumsi tanaman herbal membuat


tanaman herbal kembali diminati sehingga dewasa ini perilaku gaya hidup sehat
kembali ke alam semakin berkembang. Penyuluhan ini menanamkan kepada
lansia mengenai manfaat tanaman herbal untuk dirinya sendiri yang
diimplementasikan dengan membuat ramuan-ramuan dari tanaman herbal yang
ditanam. Kegiatan penyuluhan dilakukan sebelum kegiatan penanaman tanaman
herbal.

2. Pelatihan atau praktek menanam

Pada lansia, semakin bertambahnya usia, kehidupan yang dijalaninya


semakin kurang produktif. Kurang produktifnya kehidupan para lansia ini
memberikan perhatian kami untuk membuat lansia agar bisa memanfaatkan dan
melatih dirinya hidup sehat bahkan bisa berguna untuk orang lain dengan cara
memberikan pelatihan menanam. Pelatihan menanam ini dilakukan setelah
berlangsungnya penyuluhan tentang pentingnya tanaman herbal serta pembuatan
green house. Setelah pelatihan menanam, para lansia langsung mempraktekan
cara menanam bibit tanaman dan diharapkan dapat melakukan praktek menanam
ini secara terus menerus agar hasilnya dapat digunakan masyarakat disekitarnya
serta memajukan desanya

3. Pembangunan green house

Pembuatan green house bertujuan untuk memberikan wadah tersendiri


kepada para lansia untuk melakukan pembibitan tanaman herbal. Green house
dibangun sesudah diadakannya penyuluhan mengenai pentingnya tanaman herbal
dan sebelum dilakukannya praktik menanam tanaman herbal.

C. Mental Spiritual
1. Pengajian rutin

Pengajian rutin merupakan salah satu metode yang akan digunakan untuk
membangun mental spiritual para lansia. Rutin disini memiliki artian bahwa
pengajian akan dilakukan satu kali setiap pekan dengan mengundang ustad yang
fasih berkomunikasi menggunakan bahasa jawa sehingga para lansia dapat
dengan mudah memahami penjelasan ustad tersebut.
IV
BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A.Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang : spanduk acara, sewa 3.975.000
sound system, cetak banner + stand, sewa
tenda
2 Bahan habis pakai : konsumsi warga, 5.069.000
mahasiswa, pembicara, bibit tanaman, pupuk,
bambu dan plastik film rumah kaca
3 Perjalanan : perjalanan ke desa binaan untuk 1.950.000
menjalankan program
4 Lain-lain : administrasi 150.000
Jumlah 11.144.000

B. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Tahap Persiapan :
a. Wawancara
b. Penyusunan Materi Penyuluhan
c. Publikasi
d. Live in
2 Tahap Pelaksanaan
a. Gaya Hidup Sehat
a.1. Senam Lansia
a. 2. Latihan Memori dan Permainan
a. 3. Penyuluhan Kesehatan Lansia
a. 4. Penyuluhan Gizi Lansia
b. Tanaman Herbal
b.1. Penyuluhan Pentingnya Tanaman
Herbal
b. 2. Praktek Menanam Tanaman Herbal
b. 3. Pembangunan Green House
c. Mental Spiritual
3 Tahap Penyusunan Laporan
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R. Y. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Jilid 2. Jakarta: CV. Trans
Info Media.

Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2016. Diakses dari
https://www.bps.go.id/publication pada tanggal 02 September 2021.

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., Wagner, C. M. 2016. Nursing


Interventions Classification (NIC) Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mocomedia.

Kholifah, S. N. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak: Keperawatan Gerontik. Jakarta:


Kemenkes RI.

Maas, M. L., Buckwalter, M. D., Hardy, M. D., Trip-Reimer, T., Titler, M. G., et. al. 2011.
Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta: EGC.

Nugroho, H. W. 2009. Komunikasi dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.


Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P. A & Perry, A. G. 2010. Fundamental Keperawatan edisi 7. Jakarta: Salemba


Medika.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia


edisi 1. Jakarta: Dewan Pimpinan Pusat PPNI.

Priyoto. 2015. NIC dalam Keperawatan Gerontik. Jakarta: Salemba Medika.

Rawiti, R. 2017. Standar Operasional Prosedur Terapi Musik. Diakses dari


http://kupdf.com/queue/sop-terapi-musik pada tanggal 02 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai