Anda di halaman 1dari 12

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety

di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka


penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun
2018

Analyzing factors that influence on role of nurses on order to implement safety


patient in hospitalized at royal prima Jambi hospital in 2018.

Yulidar1,Ermi Girsang 2 Ali Napiah Nasution 3


1
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Prima Indonesia
2
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Prima Indonesia
* Korespondensi Penulis: yulidar.mrroyal@gmail.com

ABSTRAK
Dari hasil laporan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Royal Prima Jambi
salah satu penyebab terjadinya KTD adalah salah identifikasi yang dilakukan oleh
petugas kesehatan rumah sakit. Data insiden keselamatan pasien tahun 2017
melaporkan analisis penyebab terjadinya insiden kesalahan dalam pemberian obat
dikarenakan komunikasi tidak efektif sehingga terjadi medication error, selain itu juga
dikarenakan prosedur tidak dijalankan dengan benar. Untuk mengindari kesalahan dalam
identifikasi pasien maka sangat diperlukan gelang identitas pasien yang dibutuhkan untuk
membantu mengidentifikasi pasien. Setiap pasien dirumah sakit berhak diidentifikasi
secara benar.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi


perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit
Royal Prima Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah cross sectional. Sampel
dalam penelitian ini adalah perawat di ruang keperawatan Bougenvillle, Crysant,
Edelweis dan Aster sebanyak 51 responden. Data dianalisis dengan menggunakan Chi-
Squere dan Regresi Logistik.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan (p


± value = 0,008), sikap (p ± value = 0,000), fasilitas (p ± value = 0,000), dan pengalaman
kerja (p ± value = 0,002) terhadap perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien
safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018 . Dan setelah
melakukan uji logistic berganda dari 3 model didapatkan bahwa faktor yang paling
dominan berpengaruh terhadap perilaku perawat dalam rangka pasien safety adalah
sikap dengan nilai exponen B 87.535 dengan nilai p = 0,001.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Fasilitas, Pengalaman Kerja dan Pasien safety.

ABSTRACT
Based on the report of patient safety committee in royal prima Jambi hospital, one
major cause of KDT is misidentification Made by hospital health workers. The data of
patient safety incident in 2017 declared analysis couse of mistake incident when gived
medicine, because of ineffective communication so that have consequence medication
error. After all it is coused by procedures that are not execated correctly. The way to
avoid mistake on patient identification is patient identity bracelet that it is indispensable to
help patient identification. Each patients in hospital entitled to be correctly identified.
he purpose of research is analyzing factors that influence on role of nurses on
order to implement safety patient in hospitalized at royal prima Jambi hospital in 2018.
The type of research is cross sectional. The sample of research are nurses at nursing
room, Bougenville, Chrysant, Adelweise, and Aster about 51 respondent. The analysis
data used chi-squere and regrasi logistic.
The result of research shows that There is significant influence between knowledge
(p-value = 0.008), attitude (p-value = 0.000), facilities (p-value = 0.000), and work

369
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

experience (p-value = 0.002) over the role of nurses in order to implement safety patient
in hospitalized at royal prima Jambi hospital in 2018. And after multiple logistic test from 3
type give information that the most dominant factor influence on role of nurses in order to
implement safety patient, is attitude with exponent value B 87,535 and p-value = 0.001.

Key word : Knowledge, Attitude, Facilities, Work Experience and Patient Safety.

PENDAHULUAN pasien lebih aman, yaitu meliputi :


Keselamatan pasien adalah Assessment / Pengkajian risiko,
prinsip dasar perawatan kesehatan. identifikasi dan pengelolaan hal yang
Sejumlah berpenghasilan tinggi berhubungan dengan risiko pasien,
negara telah menerbitkan studi yang pelaporan dan analisis insiden,
menunjukkan jumlah pasien yang kemampuan belajar dari insiden dan
signifikan dirugikan selama tindak lanjutnya serta implementasi
perawatan kesehatan, baik yang solusi untuk meminimalkan
dihasilkan dalam cedera permanen, timbulnya risiko dan untuk hal ini
peningkatan panjang tinggal di Pemerintah sudah berupaya
fasilitas perawatan kesehatan, atau mengutamakan Keselamatan pasien
bahkan kematian. Menurut sebuah di pelayanan rumah sakit (Rsudza,
studi baru, kesalahan medis adalah 2017).
penyebab kematian ketiga di Kesalahan karena kekeliruan
Amerika Serikat. Di Inggris, baru- identifikasi pasien sering terjadi di
baru ini perkiraan menunjukkan hampir semua aspek atau tahapan
bahwa rata-rata, satu Insiden diagnosis dan pengobatan sehingga
kerusakan pasien dilaporkan setiap diperlukan adanya ketepatan
35 detik. Demikian pula, dalam identifikasi pasien. Kepedulian untuk
rendahan rendah dan menengah identifikasi pasien secara benar
negara, kombinasi dari banyak faktor telah dibuktikan dalam National
yang tidak menguntungkan seperti Patient Safety Goals tahun 2013,
kekurangan, struktur yang tidak identifikasi pasien merupakan
memadai dan sesak, kurang sasaran keselamatan pasien yang
perawatan kesehatan komoditas dan pertama. Rekomendasi terkait juga
kekurangan bahan pokok peralatan, menyatakan bahwa setidaknya ada
dan kebersihan yang buruk dan dua data untuk identifikasi pasien,
sanitasi, berkontribusi pada tidak termasuk kamar pasien.
perawatan pasien yang tidak aman. JCAHO (Joint Commision on
Budaya keselamatan dan kualitas Accreditation of Healthcare
yang lemah, cacat proses Organizations) menerbitkan
perawatan, dan tidak tertarik tim beberapa laporan kejadian sentinel
kepemimpinan semakin yang diakibatkan oleh kesalahan
melemahkan kemampuan sistem dalam identifikasi pasien. Kejadian
dan organisasi perawatan kesehatan tersebut diklasifikasikan sebagai
memastikan penyediaan perawatan jenis operasi salah posisi. Dari
kesehatan yang aman (WHO, 2016). laporan JCAHO tersebut
Insiden Keselamatan pasien menunjukkan bahwa 13% dari
masih menjadi masalah utama pasien yang salah posisi operasi
dirumah sakit dimana berbagai terjadi pada pasien yang salah.
macam pelayanan memiliki resiko Identifikasi yang tidak benar
yang mengancam keselamatan mengakibatkan pasien menjalani
pasien di rumah sakit. Keselamatan prosedur yang tidak seharusnya.
Pasien (Patient Safety) Rumah Sakit Salah satu kesalahan tersebut
adalah suatu sistem dimana rumah dilaporkan dalam sebuah artikel
sakit membuat asuhan kepada berjudul ³ 7KH :URQJ 3DWLHQW´

370
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

Dalam artikel ini penulis semua perawat, petugas radiologi,


menggambarkan seorang wanita 67 petugas farmasi yang semuanya
tahun yang menjalani prosedur memerlukan interaksi petugas dan
jantung invasiv yang seharusnya pasien.
tidak dilakukan olehnya, yang Perawat dalam memberikan
dikarenakan oleh kesalahan petugas asuhan keperawatan kepada pasien
kesehatan dalam menjalankan harus menerapkan keselamatan
prosedur, salah mengidentifikasinya pasien. Perawat harus melibatkan
(Beyea, S.C., 2013). kognitif, afektif, dan tindakan yang
Kesalahan identifikasi pasien mengutamakan keselamatan pasien.
dapat terjadi di semua aspek Perawat dalam memberikan asuhan
diagnosis dan pengobatan. Ada keperawatan harus dengan penuh
beberapa keadaan yang dapat kepedulian. Sikap perawat untuk
mengarahkan terjadinya menjaga keselamatan pasien sangat
error/kesalahan dalam berperilaku dalam pencegahan,
mengidentifikasi pasien antara lain pengendalian dan peningkatan
pasien dalam keadaan terbius atau keselamatan pasien (Hutchinson,
tersedasi; mengalami disorientasi, 2011).
atau tidak sadar sepenuhnya; Perawat dalam melaksanakan
memungkinkan tertukar tempat tidur, keselamatan pasien dipengaruhi
kamar, lokasi di dalam rumah sakit; oleh faktor internal dan eksternal.
mungkin mengalami disabilitas Faktor internal merupakan
sensori; dan akibat situasi lain. karakteristik perawat yang bersifat
Upaya mencapai identifikasi pasien bawaan yang teridentifikasi berupa
yang baik dan benar memerlukan tingkat kecerdasan, tingkat
metode atau cara yang dapat emosional, dan pengalaman pribadi.
dipercaya/reliable oleh karena itu Faktor eksternal yang
rumah sakit harus mengembangkan mempengaruhi perilaku perawat
pendekatan untuk memperbaiki atau adalah lingkungan seperti pengaruh
meningkatkan ketelitian identifikasi orang lain yang dianggap penting
pasien. atau kepemimpinan, budaya dan
Meskipun kesalahan sistem organisasi. Faktor ini sering
identifikasi pasien relatif tidak terlalu menjadi faktor dominan yang
sering terjadi, tetapi dampak yang mewarnai perilaku seseorang
terjadi sering berakibat fatal, (Notoatmojo, 2012). Faktor eksternal
misalnya kematian dan sebagai berupa pengaruh orang lain juga
penyebab pemicu kesalahan dapat menimbulkan sikap perawat
lainnya. Kesalahan identifikasi terhadap pelaksaan keselamatan
pasien sangat mungkin terjadi pasien.
khususnya pada pelayanan di rumah Perilaku perawat yang tidak
sakit. Hal ini menyangkut beberapa menjaga keselamatan pasien
faktor seperti kompleksitas dalam berkontribusi terhadap insiden
pelayanan dan keterbatasan keselamatan pasien. Perawat yang
petugas (fisik dan mental). Setiap tidak memiliki kesadaran terhadap
hari beribu-ribu petugas laboratorium situasi yang cepat memburuk gagal
memproses pemeriksaan spesimen, mengenali apa yang terjadi dan
baik pada fase preanalitik mengabaikan informasi klinis penting
(pengambilan, penandaan, yang terjadi pada pasien dapat
pengumpulan, interpretasi mengancam keselamatan pasien.
permintaan), analitik (pemprosesan Perilaku yang tidak aman, Lupa,
sampel), maupun postanalitik. Ada kurangnya perhatian, motivasi,
beberapa puluh ribu kegiatan dalam kecerobohan dan kelelahan berisiko
sehari yang harus dilakukan oleh untuk terjadinya kesalahan

371
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

selanjutnya pengurangan kesalahan mengidentifikasi pasien. Setiap


dapat dicapai dengan memodifikasi pasien dirumah sakit berhak
perilaku (Choo dkk, 2010). diidentifikasi secara benar. Dengan
Dari hasil laporan Komite demikian, pasien akan mendapatkan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit tindakan tepat selama menjalani
Royal Prima Jambi salah satu perawatan. Riisko salah pasien,
penyebab terjadinya KTD adalah salah tindakan atau salah prosedur
salah identifikasi yang dilakukan dapat dicegah.
oleh petugas kesehatan rumah sakit. Menganalisis faktor-faktor
Data insiden keselamatan pasien yang mempengaruhi perilaku
tahun 2017 melaporkan analisis perawat dalam rangka penerapan
penyebab terjadinya insiden pasien safety di Rawat Inap Rumah
kesalahan dalam pemberian obat Sakit Royal Prima Jambi Tahun
dikarenakan komunikasi tidak efektif 2018.
sehingga terjadi medication error,
selain itu juga dikarenakan prosedur HASIL PENELITIAN
tidak dijalankan dengan benar. Hasil Univariat
Untuk mengindari kesalahan dalam Berdasarkan penelitian yang telah
identifikasi pasien maka sangat dilakukan diperoleh hasil analisis
diperlukan gelang identitas pasien univariat sebagai berikut :
yang dibutuhkan untuk membantu

Tabel.1
Distribusi Frekuensi Perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien
safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018
No Variabel Frekuensi Persentase (%)
1 Perilaku Perawat
Kurang Baik 18 35.3
Baik 33 64.7
2 Pengetahuan
Rendah 20 39.2
Tinggi 31 60.8
3 Sikap
Negative 25 49.0
Positif 26 51.0
4 Fasilitas
Kurang Baik 20 39.2
Baik 31 60.8
5 Lama kerja
” 7DKXQ 18 35..3
>3 Tahun 33 64.7
Jumlah 51 100

Hasil Bivariat lebih jelasnya dapat dilihat pada


Hasil analisis bivariat tabel 2 sebagai berikutt :
menunjukkan bahwa setiap variabel
memiliki Hubungan yang signifikan
dengan variabel dependen. Untuk

372
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

Tabel 2
Faktor-Faktor yang memperngaruhi perilaku perawat dalam rangka
penerapan pasien safety di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi
Tahun 2018
Perilaku Perawat
Kurang Total p-
Variabel Independen Baik
Baik value
n % n % n %
Pengetahuan
Rendah 12 60.0 8 40.0 20 100
0.008
Tinggi 6 19.4 25 80.6 31 100
Sikap
Negatif 17 68.0 8 32.0 25 100
0.000
Positif 1 3.8 25 96.2 26 100
Fasilitas
Kurang Baik 14 70.0 6 30.0 20 100 0.000
Baik 4 12.9 27 87.1 31 100
Lama Kerja
” 7DKXQ 12 66.7 6 33.3 18 100 0.002
>3 Tahun 6 18.2 27 81.8 22 100

Hasil Multivariat
Menunjukkan bahwa setiap Sikap 0.001 87.535
variabel memiliki Hubungan yang Fasilitas 0.005 27.517
signifikan dengan variabel
dependen. Untuk lebih jelasnya PEMBAHASAN
dapat dilihat pada tabel 3 sebagai Pengaruh pengetahuan terhadap
berikutt : peran perawat dalam rangka
penerapan pasien safety di Rawat
Model 1 Inap Rumah Sakit Royal Prima
Variabel Sig Exp(B) Jambi Tahun 2018
Bebas (P-
value) Menurut Notoatmodjo (2014)
Pengetahuan 0.004 6.250 Pengetahuan adalah kesan didalam
pikiran manusia sebagai hasil
Sikap 0.000 53.125 penggunaan panca indra, yang
Fasilitas 0.000 15.750 berbeda sekali dengan kepercayaan
Lama Kerja 0.001 9.000 (beliefs), takhyul (superstition), dan
penerangan- penerangan yang keliru
Model 2 (misinformation). Pengetahuan
Variabel Sig (P- Exp(B) adalah hasil mengingat suatu hal,
Bebas value) termasuk mengingat kembali
Pengetahuan 0.454 2.954 kejadian yang sudah pernah dialami
baik secara sengaja maupun tidak
Sikap 0.006 193.205 disengaja dan ini terjadi setelah
Fasilitas 0.008 57.609 orang melakukan kontak atau
Lama Kerja 0.120 8.929 pengamatan terhadap suatu objek
tertentu.Menurut Jann dan Donald
Model 3 dalam bukunya Knowledge
Variabel Sig (P- Exp(B) Management dalam (Ariyani 2009)
Bebas value) disebutkan bahwapengetahuan
diperoleh dari sekumpulan informasi

373
SCIENTIA JOURNAL
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

yang salingterhubung secara patient safety sejalan dengan teori


sistematik sehingga memiliki makna. perilaku Lawrence Green yang
Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa pengetahuan
menunjukkan bahwa dari 20 termasuk dalam faktor predisposisi
responden yang memeiliki yang akan mempengaruhi praktik
pengetahuan rendah terdapat 8 kesehatan seseorang (Notoatmodjo,
responden (40.0%) yang menjalani 2014).
peran sebagai perawat dengan baik Pengetahuan adalah
sedangkan dari 31 responden yang merupakan hasil tahu dan ini terjadi
memeliki pengetahuan tinggi setelah orang melakukan
terdapat 6 responden (19.4%) yang pengindraan terhadap obyek
memiliki peran sebagai perawat tertentu. Penentuan sikap yang
dengan kurang baik. Hasil uji didasari oleh pengetahuan dan
statistik memperlihatkan nilai p ± kesadaran akan lebih kuat tertanam
value = 0,008 (p < 0,05) dengan kata dalam kepribadiannya, dibandingkan
lain ada pengaruh yang signifikan dengan sikap yang tidak
antara pengetahuan terhadap peran didasariatas pengetahuan atau
perawat dalam rangka penerapan konsep yang dipahaminya. Sebelum
pasien safety di Rawat Inap Rumah seseorang mengambil sikap ia harus
Sakit Royal Prima Jambi Tahun lebih dulu tahu apa manfaat tindakan
2018. tersebut bagi dirinya dan
Gambaran pengetahuan organisasinya. Salah satu cara
perawat tentang keselamatan pasien meningkatkan pengetahuan yang
di setiap ruangan sudah baik ini berguna untuk memperbaiki
ditunjukkan oleh hasil penelitian efektifitas pegawai dalam mencapai
dimana menunjukkan pengetahuan hasil kerja yang ditetapkan demi
setiap responden telah baik dengan keselamatan dan kepuasan pasien
jumlah keseluruhan yakni 60.8%. dengan melakukan sosialisasi.
Berdasarkan observasi yang Hasil penelitian ini sesuai
dilakukan oleh peneliti, diketahui dengan penelitian Ekawati (2015)
bahwa gambaran di atas di Berdasarkan Uji Chi Square yang
pengaruhi oleh kepatuhan perawat dilakukan, diperoleh p-value sebesar
tentang Standar Operasional 0,000 (0.05) yang berarti H0 ditolak
Prosedur (SOP) yang telah dan Ha diterima. Sehingga dapat
diberikan, peran kepemimpinan disimpulkan bahwa secara statistik
(kepala perawat Rumah Sakit) yang menunjukkan terdapat hubungan
terus memantau dan mengevaluasi yang antara pengetahuan dan
tindakan yang dilakukan setiap praktik, dalam hal ini terkait dengan
perawat pelaksana, dan komunikasi keselamatan pasien (patient safety).
yang baik kepala ruangan dengan Terdapat hubungan positif yang
perawat pelaksana juga antar ditunjukkan oleh hasil uji statistik
perawat pelaksana di seluruh ruang dimana hasil tersebut
rawat inap. Sehingga dari hasil yang menggambarkan bahwa semakin
diperoleh dapat disimpulkan tinggi nilai skor yang diperoleh untuk
semakin tinggi pengetahuan tingkat pengetahuan perawat
seseorang semakin baik dalam mengenai keselamatan pasien,
pelaksanaan keselamatan pasien maka semakin tinggi pula nilai skor
(patient safety). yang diperoleh untuk praktik
penerapan keselamatan pasien oleh
Terdapatnya hubungan perawat.
antara tingkat pengetahuan perawat Hal ini sesuai dengan
mengenai patient safety dengan beberapa penelitian terkait, salah
praktik atau pelaksanaan program satunya yaitu penelitian yang

SCIENTIA JOURNAL
374
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

dilakukan oleh Sri (2010) yang Berdasarkan hasil penelitian


EHUMXGXO ³3HQJHPEDQJDQ 3URJUDP menunjukkan bahwa dari 25
Patient Safety Berdasarkan Analisis responden yang memeliki sikap
Pengaruh Faktor Pengetahuan, negative terdapat 8 responden
Persepsi, Awareness, Komitmen dan (32.0%) yang memiliki peran
Efektifitas Teamwork terhadap sebagai perawat yang baik dengan
Kinerja Pelaksanaan PatLHQW 6DIHW\´ dari 26 responden yang memeliki
menunjukkan adanya pengaruh sikap positif terdapat 1 responden
pengetahuan, persepsi, awareness, (3.8%) yang mememiliki peran
komitmen dan efektifitas terhadap sebagai perawat kurang baik. Hasil
kinerja pelaksanaan Patient Safety uji statistik memperlihatkan nilai p ±
Menurut peneliti, value = 0,000 (p < 0,05) dengan kata
pengetahuan perawat yang baik lain ada pengaruh yang signifikan
dipengaruhi oleh faktor internal yang antara sikap terhadap peran perawat
terdapat dalam diri perawat itu dalam rangka penerapan pasien
sendiri. Perawat mengetahui, safety di Rawat Inap Rumah Sakit
memahami dan mengaplikasikan Royal Prima Jambi Tahun 2018.
ilmu yang telah mereka dapatkan. Diperoleh 51.0% perawat di
Pengetahuan perawat yang baik ini rumah sakit mempunyai sikap baik
memungkinkan perawat dapat terhadap pelaksanaan keselamatan
memberikan informasi yang pasien (patient safety) di rumah
dibutuhkan oleh klien dan sakit. Sikap responden mengenai
keluarganya sesuai dengan keselamatan pasien di setiap
perannya sebagai sumber informasi ruangan sudah baik ini di dasarkan
(consultant) dan memastikan oleh hasil penelitian. Sedangkan
kesalamatan pasien terjaga (pasien sikap responden dengan
safety). Keinginan perawat untuk pelaksanaan keselamatan pasien di
terus berkembang dan terus ruang rawat inap paling banyak
berusaha memberikan asuhan sudah baik sedangkan sikap
keperawatan yang seoptimal responden dengan pelaksanaan
mungkin, dapat memotivasi perawat keselamatan pasien kurang yakni
untuk terus meningkatkan 49.0. Berdasarkan obsevasi peneliti,
pengetahuannya, dalam hal ini gambaran ini dipengaruhi oleh
pengetahuan dalam rangka kepatuhan dan tanggung jawab
penerapan pasien safety. setiap perawat pelaksana terhadap
Disarankan kepada keselamatan pasien itu sendiri.
responden yang memeiliki Terbentuknya sikap positif
pengetahuan rendah untuk dapat dari perawat dapat dipengaruhi oleh
meningkatkan pengetahuannya interaksi antar sesama perawat,
dengan adanya Peningkatan karena sikap terbentuk dengan
pengetahuan perawat pelaksana interaksi terjadi saling tukar
agar perawat mempunyai kinerja informasi mengenai hal yang
yang baik untuk menerapkan berhubungan dengan pelaksanaan
program patient safet agar asuhan keperawatan. Perawat mau
kedepannya berjalan sesuai dengan dan memperhatikan kebutuhan klien,
apa yang di inginkan. mengerjakan dan menyelesaikan
yang diberikan serta mengajak
Pengaruh Sikap terhadap peran orang lain untuk mengerjakan atau
perawat dalam rangka penerapan mendiskusikan suatu masalah.
pasien safety di Rawat Inap Pemimpin mempunyai
Rumah Sakit Royal Prima Jambi pengaruh dalam meningkatkan
Tahun 2018 keselamatan dan menyelesaikan
permasalahan keselamatan pasien

SCIENTIA JOURNAL
375
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

yang ada dalam organisasi. Pada umumnya individu cenderung


Pemimpin menginterpretasikan, memiliki sikap yang konformis atau
mengansumsikan dan memberikan searah dengan sikap seseorang
penilaian terhadap persoalan dan yang dianggap penting. Kedua,
akan memberikan solusi baik pengaruh kebudayaan, tanpa
menyangkut pengetahuan, sikap disadari kebudayaan telah
maupun tindakan yang harus menanamkan garis pengarah sikap
dijalankan. Penerapan keselamatan kita terhadap berbagai masalah. Dan
pasien dilaksanakan dengan baik yang terakhir yaitu faktor emosional,
maka pelayanan yang terkadang suatu bentuk sikap
mengutamakan keselamatan dan merupakan pernyataan yang
kualitas yang optimal akan didasari emosi.
memberikan dampak yang luas. Hasil penelitian ini didukung
Terutama bagi masyarakat akan oleh Anugraini, Sahar, dan
mendapatkan pelayanan yang lebih Mustikasari (2010, p.143) tentang
berkualitas, aman dan memenuhi kepatuhan perawat menerapkan
harapan mereka. Bagi rumah sakit pedoman patient safety berdasarkan
menjadi nilai tambah untuk faktor individu dan organisasi
pencapaian pelayanan yang mengemukakan bahwa ada
berstandar nasional dan hubungan antara hubungan
internasional. Pelayanan yang aman interpersonal dengan kepatuhan
dan kualitas juga diharapkan dapat perawat dalam menerapkan
meningkatkan kepercayaan publik pedoman patient safety. Penelitian
kepada rumah sakit. Bagi tenaga ini didukung oleh Sculke, Joshi, dan
kesehatan dapat menumbuhkan Joshi, dan Mastal (2007) yang
nilainilai baru khususnya arti penting menemukan bahwa ada hubungan
penerapan keselamatan pasien antara Chief Nursing Officers (CNO)
dalam setiap aktivitas pelayanan dengan kepala ruangan di bangsal
yang diberikan (Agency for keperawatan untuk meningkatkan
Healthcare Research and kualitas pelayanan dalam penerapan
Quality/AHRQ, 2001). pedoman patient safety.
Berdasarkan hal tersebut
Hal ini sesuai dengan teori penulis berpendapat teknik
tingkatan sikap yang diutarakan oleh pengawasan seorang kepala ruang
Notoatmodjo (2007) yaitu sikap mempunyai tanggung jawab yang
memiliki berbagai tingkatan, yang besar dalam organisasi dan
pertama menerima (receiving). menentukan pecapaian tujuan
Kedua merespon (responding), organisasi dalam hal ini untuk
ketiga menghargai (valuing) dan meningkatkan keselamatan pasien
terakhir bertanggung jawab dan mencegah terjadinya insiden
(responsible). Pada dasarnya sikap keselamatan pasien. Berdasarkan
perawat yang ditunjukkan sudah hasil wawancara dan pengamatan
mencapai pada tingkatan penulis, terdapat struktur organisasi
bertanggung jawab (responsible) yang jelas di setiap ruangan yang
yaitu bertanggung jawab atas segala terdiri case manajer, kepala ruang,
yang dipilihnya dengan segala resiko wakil kepala ruang, ketua tim dan
yang mungkin akan terjadi. perawat pelaksana. Sebagian besar
Sikap mendukung yang kepala ruang telah menjalankan
ditunjukkan berhubungan dengan fungsi dan perannya dalam
faktor ± faktor yang mempengaruhi mengarahkan, memberi dorongan,
sikap seperti yang diutarakan oleh memberi informasi maupun
Wawan (2010). Pertama, pengaruh mengevaluasi kinerja perawat.
orang lain yang dianggap penting.

SCIENTIA JOURNAL
376
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

Pengaruh Fasilitas terhadap peran sesuatu yang dapat memudahkan


perawat dalam rangka penerapan dan memperlancar pelaksanaan
pasien safety di Rawat Inap suatu usaha dapat berupa benda-
Rumah Sakit Royal Prima Jambi benda maupun uang. Dalam
Tahun 2018 penerapan patient safety segala
fasilitas yang ada dirumah sakit
Berdasarkan hasil penelitian sebaiknya berfungsi dengan baik
menunjukkan bahwa dari 20 termasuk penyejuk ruangan, karena
responden yang menyatakan apabila ruangan yang ditempati oleh
fasilitas dengan kurang baik terdapat pasien tidak nyaman maka akan
6 responden (30.0%) yang memeliki dapat mengganggu ketenangan dan
pera sebagai perawat dengan baik kenyamanan pasien dalam
sedangkan diantara responden yang menjalani pengobatan.
menyatakan fasilitas baik terdapat 4 Secara umum fasilitas
responden (12.9%) yang memiliki merupakan alat atau segala sesuatu
peran sebagai perawat kurang baik. yang dipergunakan untuk
Hasil uji statistik memperlihatkan mempermudah dan memperlancar
nilai p ± value = 0,000 (p < 0,05) suatu usaha atau pekerjaan.
dengan kata lain ada pengaruh yang Fasilitas dirumah sakit memiliki
signifikan antara fasilitas terhadap peran yang sangat penting dalam
peran perawat dalam rangka membantu proses perawatan dan
penerapan pasien safety di Rawat pengobatan medis. Oleh sebab itu
Inap Rumah Sakit Royal Prima hendaknya pihak rumah sakit tidak
Jambi Tahun 2018. mengabaikan peranan fasilitas
Perawat dalam memberikan pasien dirumah sakit yang sangat
asuhan keperawatan kepada pasien penting artinya bagi pasien dan
harus menerapkan keselamatan perawat dalam menjalani tugasnya
pasien. Perawat harus melibatkan termasuk tenaga medis lainnya juga
kognitif, afektif, dan tindakan yang sangat tergandung dengan fasilitas
mengutamakan keselamatan pasien. yang disediakan oleh rumah sakit,
Perawat dalam memberikan asuhan dengan begitu pihak rumah sakit
keperawatan harus penuh dengan yang memegang peranan utama
kepedulian. Dalam menerapkan dalam pengadaan fasilitas pasien,
patient safety sangat bergantung dokter, perawat dan tenaga medis
kepada fasilitas yang tersedia lainnya di rumah sakit telah
seperti adanya ruangan yang sejuk membantu pasien dalam melakukan
untuk kenyamanan pasien dan proses rehabilitatif, karena secara
perawat dalam bertugas, tempat langsung keberadaan fasilitas
yang tidak bising, kelengkapan alat merupakan salah satu cara
yang digunakan dalam proses mempermudah perawat untuk
keperawatan (tidak pernah menerapkan segala asuhan
kekurangan bahan habis pakai), keperawatan, dalam hal ini terutama
ruangan yang terlihat bersih dan adalah patient safety.
segala fasilitas yang disediakan
berfungsi dengan baik. Pengaruh pengalaman kerja
Berdasarkan hasil observasi terhadap peran perawat dalam
bahwa terdapat 39.2% responden rangka penerapan pasien safety di
menyatakan bahwa masih ada Rawat Inap Rumah Sakit Royal
fasilitas yang tidak berfungsi dengan Prima Jambi Tahun 2018
baik seperti penyejuk ruangan
dimana AC tidak dapat berfungsi Berdasarkan hasil penelitian
dengan baik. enurut Suryo Subroto menunjukkan bahwa dari 18
(2010) fasilitas adalah segala responden yang memiliki

SCIENTIA JOURNAL
377
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

pengalaman kerja ” 7DKXQ WHUGDSDW penerapan patient safety sebaiknya


6 responden (33.3%) yang memiliki mengikuti pelatihan-pelatihan.
peran sebagai perawat baik Pelatihan merupakan hal yang
sedangkan diantara 30 responden mutlak menjadi keharusan dan
yang mempunyai pengalaman kerja keutuhan bagi seorang perawat,
> 3 Tahun terdapat 6 responden termasuk pelatihan patient safety.
(18.2%) yang memeliki peran Lama kerja perawan memeliki
sebagai perawat kurang baik. Hasil hubungan yang relavan dengan
uji statistik memperlihatkan nilai p ± frekuensi pelatihan patient safety
value = 0,002 (p < 0,05) dengan kata yang pernah diikuti. Semakin lama
lain ada pengaruh yang signifikan masa kerja perawat maka semakin
antara pengalaman kerja terhadap besar frekuensi pelatihan yang
peran perawat dalam rangka pernah diikuti dan semakin baik
penerapan pasien safety di Rawat penerapan patient safety-nya.
Inap Rumah Sakit Royal Prima
Jambi Tahun 2018. KESIMPULAN
Perawat dengan masa kerja Hasil penelitian menunjukkan
lebih lama cenderung memiliki ada pengaruh yang signifikan antara
pengalaman kerja lebih banyak pengetahuan (p ± value = 0,008),
dibandingkan perawat yang baru sikap (p ± value = 0,000), fasilitas (p
bekerja, lama kerja di unit ± value = 0,000), dan pengalaman
keperawatan saat ini menentukan kerja (p ± value = 0,002) terhadap
banyaknya pengalaman perawat perilaku perawat dalam rangka
mengenai patient safety yang telah penerapan pasien safety di Rawat
atau hamper dialami. Pengalaman Inap Rumah Sakit Royal Prima
bekerja banyak memberikan Jambi Tahun 2018 . Dan setelah
keahlian dan ketrampilan kerja. Hal
melakukan uji logistic berganda dari
tersebut menyebabkan penerapan
3 model didapatkan bahwa faktor
patient safety agar terhindar dari
kejadian-kejadian tidak diharapkan yang paling dominan berpengaruh
yang dapat membahayakan pasien. terhadap perilaku perawat dalam
rangka pasien safety adalah sikap
Dalam penelitian ini dengan nilai exponen B 87.535
diharapkan ada kecenderungan dengan nilai p = 0,001.
semakin lama perawat yang bekerja
di unit keperawatan saat ini, akan DAFTAR PUSTAKA
semakin tinggi penerapan patient Australian Institute of Health and
safety-nya. Sebagian besar perawat Welfare, 2008. Towards
instansi rawap inap memiliki lama national indicators of safety
kerja di unit lebih dari 3 tahun and quality in health care. ©
sebanyak 64.7%. hal tersebut Australian Institute of Health
menunjukkan bahwa sebagian besar and Welfare, PO Box 570
responden sudah lama menjalankan Canberra ACT 2601, Phone:
profesinya sebagai perawat hasil uji (02) 6244 1058, E-mail:
statistic menunjukkan bahwa ada Earl.Dudley@aihw.gov.au.
hubungan yang signifikan antara
pengalaman kerja dengan peran Arikunto, Suharmi. 2006. Prosedur
perawat dalam rangka penerapan Penelitian Suatu Pendekatan
patient safety diruang rawat inap Praktik Edisi VI.Jakarta:
Rumah Sakit Royal Prima Jambi. Rineka Cipta Dinkes Kota
Menurut asumsi peneliti Jambi (2016). Profil Dinas
perawat yang memeliki pengalaman Kesehatan Kota Jambi
kerja atau peran perawat dalam

SCIENTIA JOURNAL
378
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

Beyea, S.C., 2003. Patient Available from:


identification - A crucial www.depkes.go.id
aspect of patient safety.
Assoc. Oper. Room Nurses Mattox, E.A. 2012. Strategies for
J.78, 478. improving patient safety:
Linkingt ask type to error
&KRR GNN 1XUVH¶V UROH LQ type. Critical Care Nurse.
medication safety. Journal of Vol.32/No.1. Diunduh melalui
Nursing Management, 18 (5). http://web.ebscohost.com/eh
Damayanti,D. (2013). Buku Pintar ost/detail?vid=25&hid=118&s
Perawat Profesional Teori id=b9117e5d-bab1- 4cae-
dan Praktik Asuhan 9010-
keperawatan. Yogyakarta 559f1406d321%40sessionm
:Mantra Books gr1 pada 7 September
Departemen Kesehatan Republik 2012.Joint Commission
Indonesia. Panduan Nasional International. (2011).
Keselamatan Pasien Rumah Accreditation standart for
Sakit (Patient Safety). hospitals. Fourth edition.
Jakarta: KKPRS; 2008. Oarkbrook Terrace-Illinois:
Departement of Publications
Hastono, (2010). Statistic kesehatan. Joint Comission Resources.
Jakarta : Perpustakaan nasional
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi
Henrikson J. E., Bech-Nielsen H., Kesehatan Dan Ilmu
2009. Blood Glucose Levels. Perilaku. Jakarta : Rineka
Available from: Cipta.
http://www.netdoctor.co.uk/he
althadvice/facts/diabetesbloo Notoatmodjo, Soekidjo 2012.
dsugar. htm diakses tanggal Metdologi Penelitian
21 Agustus 2018 Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Institute of Medicine. To Err Is
Human [Internet]. Nursalam. Manajemen Keperawatan
Washington, D.C.: National Aplikasi dalam Praktik
Academies Press; 2000 Keperawatan Profesional
[cited 2018 Aug 23]. Edisi 3. Jakarta: Salemba
Available Medika; 2011.
from:http://www.nap.edu/cata
log/9728 Sunaryo. Psikologi untuk
Keperawatan [Internet].
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: EGC; 2004.Available
Pedoman Penyelenggaraan from:
Keselamatan Pasien di https://books.google.co.id/bo
Rumah Sakit. In 2011. p. 48. oks?id=6GzU18bHfuAC&pg=
PA93&dq=pengertian+persep
Kemenkes. Peraturan Menteri si&hl=id&sa=X&ved=0ahUKE
Kesehatan Republik wijtsDansrQAhVIgI8KHRxOD
Indonesia Nomor VwQ6AEIGjAA#v=onepage&
1691/Menkes/Per/VIII/2011 q=pengertian
Tentang Keselamatan Pasien persepsi&f=false
Rumah Sakit. 2011;1±31.

SCIENTIA JOURNAL
379
VOL 8 N0 1 MEI 2019
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perawat dalam rangka penerapan pasien safety
di Rawat Inap Rumah Sakit Royal Prima Jambi Tahun 2018

Sugiyono, (2011). Metode penelitian


kuantitatif dan kualirtatif dan
R & D. Bandung : Alfabeta

Wawan & Dewi, (2010). Teori Dan


Pengukuran Pengetahuan
Dan Sikap Dan Perilaku
Manusia. Penerbit Nuha
Medika. Yogyakarta
White, N. 2012. Understanding the
role of non-technical skills in
patient safety. Nursing
Standard. Vol.26/No.26.
Diunduh melalui
http://webebscohost.com/eho
st/detail?vid=28&hid=105
pada 8 September 2012.

WHO. Patient safety [Internet].


WHO. World Health
Organization; 2015 [cited
2018 Aug 26]. Available from:
http://www.who.int/topics/pati
ent_safety/en/

WHO. WHO | The nine Patient


Safety Solutions, 2007.
WHO. 2012;

SCIENTIA JOURNAL
380
VOL 8 N0 1 MEI 2019

Anda mungkin juga menyukai