DI SUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................... 3
D. Manfaat .................................................................................. 4
A. Kesimpulan .......................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Perekonomian rakyat pada hakikatnya merupakan istilah
ekonomi rakyat yang berarti perekonomian yang diselenggarakan oleh
rakyat. Perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat adalah usaha
ekonomi yang menjadi sumber penghasilan keluarga atau orang-
perorang. Perekonomian nasional berakar pada potensi dan kekuatan
masyarakat secara luas dalam menjalankan roda perekonomian mereka
sendiri. Adapun bentuk perekonomian yang dilakukan langsung oleh
masyarakat atau kemandirian perekonomian adalah dengan membuka
usaha-usaha kecil. Dengan demikian, untuk membuka usaha-usaha guna
mencapai kelangsungan hidup mereka memerlukan dana ataupun
modal.
2
ekonomi masyarakat. Covid-19 melumpuhkan perekonomian negara
dan masyarakat, terutama pekerja informal yang rentan berkurang
pendapatannya hingga kehilangan mata pencarian lantaran sepi
permintaan. Dengan adanya Covid-19 pemerintah mulai
menggalangkan socialdistancing menggalakan social distanting,
lockdown, serta karantina wilayah. Hal tersebut dilakukan untuk
memutus rantai penyebaran Covid 19 agar ekonomi kerakyatan di
Indonesia dapat berkembang di tengah pandemi ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
D. Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pemahaman tentang ekonomi rakyat dapat dipandang dari
dua pendekatan yaitu: pertama, pendekatan kegiatan ekonomi dari
pelaku ekonomi berskala kecil, yang disebut perekonomian rakyat.
Berdasarkan pendekatan ini, pemberdayaan ekonomi rakyat
dimaksudkan adalah pemberdayaan pelaku ekonomi skala kecil.
Kedua, pendekatan sistem ekonomi, yaitu demokrasi ekonomi atau
sistem pembangunan yang demokratis, disebut pembangunan
partisipatif (participatory development).
6
3. Ciri-Ciri Ekonomi Kerakyatan
7
biaya tinggi.
- Pemberdayaan kegiatan ekonomi rakyat sangat terkait dengan
upaya menggerakkan perekonomian pedesaan. Oleh karena itu,
upaya mempercepat pembangunan pedesaan, termasuk daerah
terpencil, daerah minus, daerah kritis, daerah perbatasan, dan
termasuk daerah terbelakanglainnya harus menjadi prioritas. Hal
ini dilakukan antara lain, dengan meningkatkan pembangunan
prasarana pedesaan dalam mendukung pengembangan keterkaitan
desa-desa sebagai bentuk jaringan produksi dan distribusi yang
saling menguntungkan.
8
4. Prinsip-Prinsip Ekonomi Kerakyatan
9
yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat banyak.
- Prinsip kerja sama atau jaringan. Dalam prinsip ini para pelaku
ekonomi harus saling membantu dan bekerja sama. Dengan kerja
sama tentu berbagai kegiatan usaha kecil akan menjadi kuat dan
besar. Kerja sama ini bisa menghimpun para pelaku ekonomi baik
produsen, konsumen dan pelaku ekonomi lainnya, baik usaha
besar, menengah ataupun kecil. Dengan dukungan informasi dan
pembiayaan yang cukup maka UKM akan mampu bangkit dari
keterbelakangan.
5. Faktor Keberhasilan Ekonomi Kerakyatan
10
Kelima, tingkat partisipatif masyarakat. Keenam, persaingan yang
sehat. Ketujuh, adanya keterbukaan/demokrasi. Kedelapan,
pemerataan yang berkeadilan.
B. Dampak Ekonomi Kerakyatan di Era Pandemi Covid-19
11
ke dalam perekonomian Indonesia secara umum. Dampak ekonomi
akibat pandemi semula hanya menggerus sisi eksternal. Namun seiring
semakin meningkatnya kasus penyebaran Covid-19 turut berimbas pada
stabilitas perekonomian internal. Salah satu imbasnya ialah nilai tukar
rupiah terus melemah tajam. Permasalahan ini tentu berpengaruh pada
arus permintaan (demand), penawaran (supply), dan produksi pada
usaha- usaha UMKM di Indonesia.
12
pintar membaca peluang ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19
ini. Pandemi mematikan sektor ekonomi, tapi tidak mematikan ide
untuk menghasilkan keuntungan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah
sebagai fasilitator harus memberikan pelatihan-pelatihan edukatif
kepada masyarakat seperti bagaimana cara membuat masker, cara
membuat tempat cuci tangan dari barang bekas, ataupun barang lainnya
yang sangat dibutuhkan di saat kondisi pandemi.
13
Dengan ada nya pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat
untuk paham dengan dunia digitalisasi terlebih mengingat virus ini
mengubah tatanan kehidupan dunia menjadi serba virtual. Tatanan
kehidupan ini memang sudah diprediksi oleh para pakar, jika
sebelumnya kita mengenal era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan
tatanan kehidupan baru pada sektor industri dimana pekerjaan dilakukan
oleh tenaga mesin bukan lagi tenaga manusia, maka saat ini kita sudah
masuk ke era Revolusi Industri 5.0 atau society 5.0.
14
Ekonomi kerakyatan itu merupakan sistem ekonomi yang
disusun sebagai usaha bersama dengan dijiwai oleh nilai-nilai
kekeluargaan. Dalam ekonomi kerakyatan, sumber daya yang potensial
dikelola atas dasar kemandirian, dan digunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Ekonomi kerakyatan merupakan situasi
perekonomian di mana kegiatan ekonomi diselenggarakan dengan
melibatkan partisipasi semua anggota masyarakat, sementara
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ekonomi itupun berada di bawah
pengendalian atau pengawasan anggota-anggota masyarakat.
15
bukan dengan membiarkannya begitu saja. Tentu permasalahan ini
juga menjadi perhatian bagi pemerintah. Komunikasi yang baik mesti
dilayangkan kepada perusahaan terkait dan merencanakan alternatif
baru untuk menampung karyawan- karyawan yang di PHK setelah
kondisi perekonomian telah membaik. Biar bagaimanapun, kasus
pengangguran sama bahayanya untuk kesejahteraan rakyat. Inilah
yang kemudian disebut sebagai penerapan nilai-nilai ekonomi
kerakyatan dalam asas kekeluargaan yang meliputi nilai kasih sayang,
nilai menghormati dan menghargai, nilai tolong menolong dan gotong
royong, nilai demokrasi serta nilai kesatuan persatuan yaitu bersatunya
pemimpin dengan yang dipimpin.
16
3. Program pendidikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka
pada saat mengembangkan usaha.
4. Koordinasi dan evaluasi kepada yang terlibat dalam proses
pembinaan, baik pembinaan terhadap permodalan, SDM, pasar,
informasi pasar, maupun penerapan teknologi.
17
rakyat. Sepuluh paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan
pemerintah berfokus untuk mendatangkan investor dari luar.
Kebijakan tersebut belum diimbangi dengan upaya melindungi
dan memberdayakan pelaku usaha ekonomi rakyat.
c. Kolaborasi dan pola kerja sama antar pelaku ekonomi rakyat
dengan pelaku ekonomi besar/global perlu menjadi praktik
bisnis dominan di Indonesia. Dalam hal ini pemerintah
memiliki sarana dengan menjadikan semua BUMN/BUMD
sebagai promotor kerja sama dengan pelaku ekonomi rakyat.
3. Peninjauan kembali (reorientasi) mengenai pendidikan.
Peninjauan kembali mengenai pendidikan yang dimaksud
adalah pendidikan kejuruan yang sesuai kebutuhan menjadi prioritas
pengembangan khususnya pada daerah-daerah dengan sumber daya
18
pelatihan. Koordinasi antar lembaga pemerintah untuk
melaksanakan hal ini masih menjadi isu yang tidak kunjung selesai.
5. Mengatasi hambatan ekonomi.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
20
pemerintah dalam memberikan tunjangan atau insentif kepada
masyarakat yang terdampak sudah sangat tepat dan sesuai dengan
fungsi keberadaan Negara itu sendiri. Di sisi lain pihak perusahaan
swasta juga mesti menunjukkan peran kemanusiaan serta
kekeluargaannya terhadap masyarakat yang terdampak.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22
Majalah Ilmiah Ekonomika Volume 11 Nomor 4, Nopember
2011 : 146 – 175.
23
19