APAKAH
BERBAHAYA ??
Demografis yang sangat besar (250 juta jiwa) menjadi pasar potensial peredaran gelap Narkoba
Peredaran gelap Narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak-anak
Sistem penegakkan hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat Narkoba
Modus operandi dan variasi jenis Narkoba yang terus berkembang (41 Jenis Baru)
Kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba sekitar 63,1 trilyun rupiah (biaya privat & sosial)
439 Kasus
3. DAFTAR G 656 Tersangka 7. SYNTHETIC 119 Kasus
155 Tersangka
CANNABIN
227 Kasus
4. EKSTASI 307 Tersangka
// 2.4. Indonesia One Search
Narkoba
Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), lanjut Aam, penyalahgunaan narkoba
di Indonesia mengalami peningkatan 0,03% pada 2019 dibandingkan 2017. Dengan kata lain,
pada 2019, tercatat ada 3,6 juta pengguna narkoba, 63% di antaranya pengguna ganja.
Dari angka 3,6 juta pengguna narkoba, Aam mengungkapkan, 70% di antaranya
adalah masyarakat dalam usia produktif, yakni 16-65 tahun.
“Jadi bisa dibayangkan kalau ini menyentuh golongan produktif, lalu kita tidak mengatasi sejak
dini pencegahan penyalahgunaan narkoba, maka akan mengganggu produktivitas negara ini.
Saya kira akan sangat berat bagi bangsa dan negara Indonesia,” ujar Aam Bastaman.
Yang lebih menyedihkan lagi, kata Aam, dari angka tersebut, sebanyak 27% pengguna narkoba
dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Sumber: https://www.beritasatu.com/nasional/792291/27-pengguna-narkoba-dari-kalangan-pelajar-dan-mahasiswa
// 2.4. Indonesia One Search
Narkoba dan
Pengguna
Sumber: BNN (2017)). Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba di 34 Provinsi tahun 2017. Jakarta
// 2.4. Indonesia One Search
Narkoba
Bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi
kejiwaan/psikologis seseorang (pikiran, perasaan
dan perilakunya) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologik.
// 2.4. Indonesia One Search
Golongan I
• Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
• Tidak untuk terapi, ketergantungan kuat
• Contoh : Heroin, Kokain dan Ganja
Golongan II
• Pilihan Terakhir untuk terapi
• Ketergantungan kuat tetapi kurang dari gol. I
• Contoh : Morfin, Petidin.
Golongan I Golongan IV
Hanya untuk hanya untuk pengembangan Untuk terapi, ketergantungan ringan
ilmu pengetahuan, Tidak untuk Terapi, (diazepam, klobazam, bromazepam)
ketergantungan kuat (ecstasy, MDMA, LSD)
Golongan II
Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir,
Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I
(amfetamin, metil fenidat (ritalin), metakualon)
Faktor Narkotika
• Perubahan Biologis
Faktor Individu • Perubahan Psikologis
• Perubahan Sosial
• Lingkungan Keluarga
Faktor Lingkungan • Lingkungan Kampus
• Lingkungan Masyarakat
// 2.4. Indonesia One Search
Pelanggaran Hukum Pengguna dalam ilmu kedokteran adalah penderita tetapi bisa
dijatuhi hukuman karena melanggar UU yang berlaku
// 2.4. Indonesia One Search
Dampak
Penyalahgunaan
Narkoba
Pola penyakit hasil pemeriksaan yang
dilaporkan kelompok penyalahgunaan
berbanding lurus dengan tingkat
pemakaian narkoba dimana tingkat
penyalahgunaan makin tinggi maka
presentase yang melaporkan hasil
pemeriksaan sakitnya lebih banyak.
Sumber: BNN (2017)). Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba di 34 Provinsi tahun 2017. Jakarta
// 2.4. Indonesia One Search
OTAK NARKOBA
// 2.4. Indonesia One Search
112 (2) Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan 5 – 20 th dan denda 5 - 15 th dan denda 3 – 10 th dan denda
117 (2) Narkotika beratnya melebihi 5 gram. Rp. 8.000.000.000,00 Rp. 5.000.000.000,00 Rp. 3.000.000.000,00
122 (2) + 1/3 + 1/3 + 1/3
113 (2) Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Mati, Seumur hidup, Mati, Seumur Hidup, 3 – 10 th dan denda
118 (2) Narkotika beratnya melebihi 5 gram. 5 – 20 th dan denda 5 – 20 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00
123 (2) Rp. 10.000.000.000,00 Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3
+ 1/3 + 1/3
114 (2) Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, Mati, Seumur Hidup, Mati, Seumur Hidup, 5 – 15 th dan denda
119 (2) menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau 6 – 20 th dan denda 5 – 20 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00
124 (2) menyerahkan Narkotika dalam bentuk tanaman beratnya Rp. 10.000.000.000,00 Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang + 1/3 + 1/3
pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima)
gram.
// 2.4. Indonesia One Search