DARURAT (IGD)
2. Tindakan Keperawatan yang dilakukan (dilakukan untuk mengatasi kondisi yang di dapat
dari pengkajian primer)
a. Pemeriksaan TTV :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Respirasi : 29x/m
Nadi : 108x/m
Suhu : 36,6oC
SpO2 : 94%
b. Anamnesis Klien
c. Pemasangan O2
d. Pemberian terapi uap ventolin dengan nebulizer
3. Evaluasi hasil tindakan (didapat setelah tindakan untuk mengatasi masalah primer
dilaking) Dx 1 :
- Subjektif : Ibu klien mengatakan klien mengalami batuk namun dahak tidak bisa
keluar.
- Objektif : Batuk (+), Rr 29×/m, terdapat secret
- Analisa : Masalah belum teratasi ditandai dengan adanya secret pada jalan nafas
- Planning : Intervensi dilanjutkan, klien diobservasi diruang IGD
Dx 2
4. Diagnosa keperawatan (diagnosa keperawatan untuk tindakan diatas meliputi PES dan
rasional diagnosa)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan produksi sputum ditandai dengan
adanya penumpukkan secret.
2. Pola nafas tidak efektif b.d Hyperfentilasi di tandai dengan sesak nafas.
Diangnosa 1
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan produksi sputum di tandai dengan adanya
penumpukan secret.
Intervensi:
1. Atur posisi semi fowler
2. Berikan O2
3. Catat adanya bunyi nafas tambahan
4. Anjurkan tehnik nafas dalam
5. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian terapi.
Diagnosa 2
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hyperventilasi yang di tandai dengan sesak
nafas
Intervensi :
1. Kaji pola nafas
2. Kaji bunyi nafas tambahan
3. Anjurkan duduk dengan posisi semi fowler
4. Pemberian terapi uap 5mg ventolin dengan nebulizer.
5. Berikan O2
Klien datang pukul 01.30 Wib, Tgl 08 maret 2022 dengan keluhan sesak nafas,
batuk berdahak dan gelisah.
Ibu klien mengatakan klien memiliki riwayat sesak nafas. Sejak 3 jam yang lalu
sesak nafas yang diderita klien kambuh. Keluarga klien segera membawa klien ke rumah
sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Ibu klien mengatakan 10 tahun lalu ayah klien pernah memiliki riwayat penyakit
asam, namun sudah sembuh.
7. Diagnosa keperawatan (2 diagnosa keperawatan utama untuk data yang didapat dari
pengkajian sekunder)
a. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2 (Sesak) berhubungan dengan adanya secret
pada jalan nafas
b. Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang proses terjadinya penyakit
(Asma bronkeal)
8. Prinsip-prinsip tindakan (meliputi tindakan mandiri dan kolaborasi serta rasional tindakan)
a. Mandiri
Pemeriksaan TTV :
R : Untuk mengetahui keadaan umum klien
Anamnesa klien
R : Untuk mengetahui riwayat penyakit klien sebelumnya
b. Kolaborasi
Pemberian terapi uap 5mg ventolin dengan nebulizer
R : Untuk mengurangi secret pada jalan nafas dan meringankan pernafasan
dada
9. Monitor klien (monitor/pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang didapat)
- Subjektif : Ibu klien mengatakan klien sudah bias batuk efektif dan mengeluarkan
dahak secara perlahan.
- Objektif : Pernafasan dada terasa ringan, secret berkurang, rr : 24x/m, SpO2 : 99%,
nadi : 89x/m
- Analisa : Masalah teratasi
- Planning : Intervensi dihentikan, klien diperbolehkan pulang