DATA KLIEN
A. DATA UMUM
1. Nama Inisial Klien : Ny.M
2. Umur : 47 tahun
3. Alamat : Jl. Brigsan Hasan Kasim
4. Agama : Islam
5. Tanggal Masuk RS/RB : 18 Oktober 2021
6. Nomor Rekam Medis : 2021-18-37-46
7. Bangsal : Penyakit Dalam
2. NUTRION
a. A (Antropometri) meliputi BB, TB, LK, LD, LILA, IMT :
1) BB biasanya : 53 kg dan BB sekarang 50 kg
2) Lingkar perut :-
3) Lingkar kepala :-
4) Lingkar dada :-
5) Lingkar lengan atas :-
50 kg 50 kg 50
6) IMT : IMT = = = =20 , 81
155 cm 1,55 m x 1,55 m 2,4025
(normal)
i. Cairan Masuk
Klien mengatakan biasanya minum sebanyak kurang lebih 4 gelas dalam 1 hari
(kurang lebih 1500 cc)
j. Cairan Keluar
Klian mengatakan dalam 1 hari buang air kecil (BAK) sebanyak kurang lebih 900
cc
3. ELIMINATION
a. Sistem Urinary
1) Pola pembuangan urine (frekuensi, jumlah, ketidaknyamanan)
Klien mengatakan buang air kecil kurang lebih 7 x/hari sebanyak 1000 cc
dalam 1 hari, warna kuning jernih.
b. Sistem Gastrointestinal
1) Pola eliminasi
Klien mengatakan dalam 1 hari buang air besar 1-2 kali sebanyak kurang lebih
300 cc
2) Konstipasi dan factor penyebab konstipasi
Klien mengatakan tidak ada mengalami konstipasi
c. Sistem Integumen
1) Kulit (integritas kulit/hidrasi/turgor/warna/suhu)
Terdapat luka pada bagian ektremitas atas dan bawah, kanan dan kiri
4. ACTIVITY/REST
a. Istirahat/tidur
1) Jam tidur : Klien mengatakan pada malam hari tidur pukul 20. 30 atau
21.00, pada siang hari terkadang tidur selama kurang lebih 1-2 jam
2) Insomnia : Klien mengatakan pasien tidak ada gangguan insomnia
3) Pertolongan untuk merangsang tidur :
Klien mengatakan sebelum tidur biasanya memainkan handphone atau
menonton agar mengantuk dan cepat tidur
b. Aktivitas
1) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
2) Kebiasaan olahraga :-
3) ADL
a) Makan : Klien makan sebanyak 3 kali dalam satu hari
b) Toileting : Klien BAB dan BAK secara mandiri dan BAB
sebanyak 1 kali dalam sehari, BAK kurang lebih 4 kali dalam satu hari
c) Kebersihan : Klien diajarkan untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan atau setelah menyetuh barang kotor
d) Berpakaian : Klien sudah bisa berpakaian sendiri
4) Bantuan ADL : Saat pasien dirumahsakit aktifitas sepenuhnya dibantu
suami pasien
5) Kekuatan otot :-
6) ROM :-
7) Resiko untuk cidera : Tidak ada resiko untuk cidera
c. Cardio respons
1) Penyakit jantung : Klien mengatakan tidak memiliki penyakit jantung
2) Edoma esktremitas :-
3) Tekanan darah dan nadi :
a) Berbaring : 100x/menit
b) Duduk :-
4) Tekanan vena jugularis: Tidak ada pembesaran vena jugularis
5) Pemeriksaan jantung
a) Inspeksi : Tidak terlihat adanya pembesaran jantung, bentuk
dada simetris, tidak ada edema
b) Palpasi : Tidak ada pembeseran di sekitar jantung,
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : normal (bunyi lup dup)
d. Pulmonary respon
1) Penyakit system nafas : Klien mengatakan tidak ada gangguan penyakit
pernapasan
2) Penggunaan O2 : Klien tidak menggunakan oksigen
3) Kemampuan bernafas : Tidak ada tekanan dalam bernapas, tidak terlihat sesak
4) Gangguan pernafasan (batuk, suara nafas, sputum, dll)
Tidak ada gangguan pernapasan, klien tidak mengalami batuk dan tidak ada
sputum
5) Pemeriksaan paru-paru
a) Inspeksi : Dada pasien terlihat simetris, tidak ada lesi
b) Palpasi : Tidak ada retraksi dinding dada, vocal premitus
(bunyi getaran normal saat dilakukan palpasi dada di tulang belakang)
c) Perkusi : sonor
d) Auskultasi : normal tidak ada suara napas tambahan
5. PERCEPTION/COGNITION
a. Oerintasi/kognisi
1) Tingkat pendidikan : SMA
2) Kurang pengetahuan : Pasien tidak tahu penyebab penyakit
3) Pengetahuan tentang penyakit: Pasien mengatakan awalnya terdapat bitnik
merah kemudian menjadi luka yang meluas pada lengan atas dan kakinya
4) Orientasi (waktu, tempat, orang): -
b. Sensasi/persepsi
1) Riwayat penyakit jantung : Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
jantung
2) Sakit kepala : Klien tidak merasakan sakit kepala
3) Penggunaan alat bantu : Klien tidak menggunakan alat bantu
4) Penginderaan :
-Indera Penglihatan : pasien bisa melihat dengan jelas tidak kabur
-Indera perasa : pasien bisa merasakan rasa makanan
-Indera peraba: pasien dapat merasakan jika disentuh
-Indera penciuman : pasien bisa mencium bau
c. Communication
1) Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
2) Kesulitan berkomunikasi :Pasien tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi
6. SELF PERCEPTION
a. Self-concept/self-esteem
1) Perasaan cemas/takut : Pasien tidak merasa cemas atau takut
2) Perasaan putus asa/kehilangan : Tidak ada
3) Keinginan untuk menciderai : Tidak ada
4) Adanya luka/cacat : Tidak ada luka atau cacat di tubuh
pasien
7. ROLE RELATIONSHIP
a. Peranan hubungan
1) Status hubungan : Istri
2) Orang terdekat : Orang terdekat pasien adalah suami dan
anak
3) Perubahan konflik/peran :-
4) Perubahan gaya hidup :-
5) Interaksi dengan orang lain : Pada saat sebelum sakit cukup aktif dan mau
berinteraksi dengan orang lain, namun pada saat sakit pasien agak diam
8. SEXUALITY
a. Identitasseksual
1) Masalah/disfungsiseksual :-
2) Periodenmenstruasi :-
3) Metode KB yang digunakan :-
4) Pemeriksaan SADARI :-
5) Pemeriksaanpasmear :-
9. COPING/STRESS TOLERANCE
a. Coping respon
1) Rasa sedih/takut/cemas : Pasien tidak merasa takut atau cemas
2) Kemampuan untuk mengatasi :-
3) Perilaku yang menampakkan cemas : Tidak ada
11. SAFETY/PROTECTION
a. Alergi : Klien mengatakan tidak ada alergi
b. Penyakit autoimmune :Klien mengatakan tidak ada penyakit
autoimmune
c. Tanda infeksi : Tidak ada
d. Gangguan thermoregulasi : Tidak ada
e. Gangguan /resiko (komplikasi immobilisasi, jatuh, aspirasi, disfungsi
neurovaskuler peripheral, kondisihipertensi, perdarahan, hipoglikemia, syndrome
disuse, gaya hidup yang tetap)
Tidak ada resiko jatuh/ tidak ada gangguan
12. COMFORT
a. Kenyamanan/Nyeri
1) Provokes (yang menimbulkan nyeri) :-
2) Quality (bagaimana kualitasnya) :-
3) Regio (dimana letaknya) :-
4) Scala (berapa skalanya) :-
5) Time (waktu) :-
b. Rasa tidak nyaman lainnya :-
c. Gejala yang nmenyertai :-
13. GROWTH/DEVELOPMENT
a. Pertumbuhan dan perkembangan :-
b. DDST (Form dilampirkan) :-
B. DATA LABORATORIUM
Tanggal & Hasil Harga
Jenis Pemeriksaan Satuan Interpretasi
Jam Pemeriksaan Normal
21/10/202 Kimia klinik gula
1 darah:
Glukosan 254* 80-
Sewaktu 120mg/dl
ANALISIS DATA
DO:
- T: 36,9° C Luka gangren
berdiameter 5-10cm
- N: 122 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD : Merangsang
120/90mmHg reseptor nyeri
PQRST :
- T: 36,9° C
- N: 122 x/mnt Luka gangren
berdiameer 5-10cm
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD :
120/90mmHg Kerusakan
integritas kulit
Terdapat luka gangren
berwarna kehitaman pada
bagian luar tetapi tampak
masih basah yang berada
pada bagian ektremitas atas
dan bawah, kanan dan kiri
klien dengan diameter 5-
10cm
3. DS: Hiperglikemi Ketidakstabilan
- klien mengatakan kadar glukosa
awalnya terdapat
Glukosa darah darah
bintik merah
kemudian menjadi meningkat
luka yang meluas
pada lengan atas
dan kakinya. Tidak terkontrol
- klien mengatakan
sudah pernah ke
poli spesialis kulit
dan di diagnosa Ketidakstabilan
DM kadar glukosa darah
DO:
- T: 36,9° C -TD :
120/90mmHg
- N: 122 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg - BSS : 254
mg/dl
MASALAH KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut
2. Kerusakan integritas kulit
3. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d agen cidera fisiologis
2. Kerusakan integritas kulit b.d kerusakan lapisan dan permukaan kulit
3. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah b.d gangguan toleransi gula darah
NURSING PLANING
4. Ringan
3. Sedang cairan IV
DO:
sesuai
- T: 36,9° C 4. Ringan kebutuhan
- N: 122 x/mnt 5. Tidak ada 3. Batasi
- RR: 20 x/mnt aktivitas
- TD:120/90mmHg glukosa
- T: 36,9° C Indikator A T
- N: 122 x/mnt
Glukosa darah 2 4
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg Urin glukosa 2 4
- TD:120/90m
mH
P: Pasien dipindahkan keruangan
- BSS : 254
rawat inap (isolasi), intervensi
mg/dl dilanjutkan :
- Pantau TTV
- Pantau BSS
- Lakukan perawatan luka
O:
- T: 36,5° C
- N: 98 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD : 110/90mmHg
PQRST :
Indikator A T H
Keluhan Nyeri 3 1 2
Meringis 3 1 2
- Pantau TTV
- Pantau BSS
- Lakukan perawatan luka
- Konfirmasi DPJP untuk terapi pasien
selanjutnya
2 Kerusakan S:
integrtas kulit b.d
kerusakan lapisan - Pasein mengatakan masih merasakan nyeri pada
dan permukaan lukanya, namun skalanya berkurang menjadi 3
kulit
O:
-
- T: 36,5° C
- N: 98 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD : 110/90mmHg
- luka pasien bewarna kehitaman tetapi masih
basah dengan diameter 5-10cm
Indikator A T H
Teksture 2 4 2
Integritas kulit 2 4 2
Jaringan parut 3 4 2
Nekrosis 1 4 2
P: Pasien dipindhkan keruangan rawat inap (isolasi),
intervensi dilanjutkan :
- Pantau TTV
- Pantau BSS
- Lakukan perawatan luka
- Konfirmasi DPJP untuk terapi pasien
selanjutnya
3. ketidakseimbanga S:
n kadar glukosa
darah b.d - Pasein mengatakan masih merasakan nyeri pada
gangguan toleransi lukanya, namun skalanya berkurang menjadi 3
gula darah - Pasien mengatakan masih lemas
O:
- T: 36,5° C
- N: 98 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD : 110/90mmHg
- luka pasien tampak kehitaman dengan
diameter 5-10cm
- BSS : 245mg/dl
Indikator A T H
Glukosa darah 2 4 4
Urin glukosa 2 4 4
- Pantau TTV
- Pantau BSS
- Lakukan perawatan luka
- Konfirmasi DPJP untuk terapi pasien
selanjutnya
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- T: 36,5° C
- N: 98 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD : 110/90mmHg
PQRST :
Indikator A T H
Keluhan Nyeri 3 1 2
Meringis 3 1 2
- Pantau TTV
- Pantau BSS
- Lakukan perawatan luka
O:
- T: 36,5° C
- N: 98 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD : 110/90mmHg
- luka pasien bewarna kehitaman tetapi masih
basah dengan diameter 5-10cm
Indikator A T H
Teksture 2 4 2
Integritas kulit 2 4 2
Jaringan parut 3 4 2
Nekrosis 1 4 2
P: Pasien dipindhkan keruangan rawat inap
(isolasi), intervensi dilanjutkan :
- Pantau TTV
- Pantau BSS
- Lakukan perawatan luka
- Konfirmasi DPJP untuk terapi pasien
selanjutnya
3. ketidakseimbanga 17.00 S:
n kadar glukosa
darah b.d - Pasein mengatakan masih merasakan nyeri
gangguan pada lukanya, namun skalanya berkurang
toleransi gula menjadi 3
darah - Pasien mengatakan masih lemas
O:
- T: 36,5° C
- N: 98 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
- BB: 45 kg
- TD : 110/90mmHg
- luka pasien tampak kehitaman dengan
diameter 5-10cm
- BSS : 245mg/dl
Indikator A T H
Glukosa darah 2 4 4
Urin glukosa 2 4 4
- Pantau TTV
- Pantau BSS
- Lakukan perawatan luka