KEPERAWATAN PADA
OSTEOMIELITIS
Osteomyelitis merupakan inflamasi akut atau kronis pada tulang dan struktur penyerta
yang terjadi sebagai akibat sekunder dari infeksi bakteri (Chang,2009).
KLASIFIKASI OSTEOMIELITIS
• Osteomielitis Sekunder yaitu terjadi akibat penyebaran kuman dari sekitarnya akibat
dari bisul, luka dan fraktur.
KLASIFIKASI OSTEOMIELITIS
1. Osteomyelitis Akut
Osteomyelitis yang terjadi dalam 2 minggu sejak infeksi pertama atau sejak penyakit
pendahulu timbul. Osteomyelitis akut ini biasanya terjadi pada anak-anak dan orang
dewasa dan biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi di dalam darah
( osteomyelitis hematogen ).
a. Osteomielitis Hematogen
Infeksi yang penyebarannya berasal dari darah yang disebabkan oleh penyebaran bakteri
darah dari daerah yang jauh. Kondisi biasanya terjadi pada anak-anak. Lokasi yang sering
terinfeksi bisa merupakan daerah yang tumbuh dengan cepat dan metafisis menyebabkan
thrombosis dan nekrosis local serta pertumbuhan bakteri pada tulang itu sendiri
KLASIFIKASI OSTEOMIELITIS
b. Osteomyelitis Direk
Disebabkan oleh kontak langsung dengan jaringan atau bakteri akibat trauma atau
pembedahan. Osteomyelitis direk adalah infeksi tulang sekunder akibat inokulasi bakteri
yang menyebabkan oleh trauma yang menyebar dari focus infeksi atau sepsi setelah
prosedur pembedahan.
2. Osteomyelitis Subakut
Osteomyelitis yang terjadi dalam 1-2 bulan sejak infeksi pertama atau sejak penyakit
pendahulu timbul
3. Osteomielitis Kronis
Osteomielitis yang terjadi dalam 2 bulan atau lebih sejak infeksi pertama atau sejak
penyakit pendahulu timbul. Osteomyelitis subakut dan kronik biasanya terjadi pada orang
dewasa dan biasanya terjadi karena ada luka atau trauma ( osteomyelitis kontangiosa )
misalnya osteomyelitis yang terjadi pada tulang yang fraktur.
ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
• Periosteum
• Tulang Kompak
Tulang ini teksturnya halus dan sangat halus. Tulang kompak paling banyak ditemukan
pada tulang kaki dan tulang tangan. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih
banyak mengandung kapur sehingga tulang menjadi padat dan kuat
ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
Tulang ini mempunyai banyak rongga yang diisi oleh sumsum merah yang dapat
memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang
disebut trabekula.
Sumsum tulang dilindungi oleh tulang spongiosa dan berperan penting dalam
memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh. Sumsum tulang berbentuk seperti
jelly dan kental
ETIOLOGI
3. Infeksi dari jaringan lunak didekatnya : Infeksi dari jaringan lunak disekitar
tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapa hari atau minggu. Infeksi
jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan karena cedera,
terapi penyinaran atau kanker atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh jeleknya
pasokan darah. Suatu infeksi pada rahang, sinus bisa menyebar ke tulang
tengkorak.
MANIFESTASI KLINIS
Faktor – factor yang berperan dalam menimbulkan penyakit yaitu viruensi organisme
dan kerentanan hospes dengan status imun yang rendah. Penyakit ini lebih terbatas
pada metafisis tulang karena pembuluh darah cenderung melingkari metafisis sehingga
memungkinkan emboli terinfeksi menyangkut di daerah itu dan lapisan epifisis dapat
mencegah penyebaran infeksi ke sendi sehingga infeksi terkoalisir di metafisis. Itulah
sebabnya mengapa infeksi terjadi pada lapisan metafisis tulang yang mengalami
perpertumbuhan pada anak-anak tetapi pada orang dewasa terjadi di diafisis. Emboli
Infeksi dapat pecah ke subperiosteal kemudian menembus subkutis dan menyebar
menjadi selulitis atau menjalar melalui rongga subperiosteal ke diafisis. Infeksi juga
dapat pecah ke bagian tulang diafisis akan memasuki pembuluh darah yang ke diafisis
sehingga menyebabkan nekrosis tulang
PATOFLOWDIAGRAM
PEMERIKSANAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Darah : Sel darah putih meningkat sampai 30.000 gr/dl disertai
dengan peningkatan laju endap darah
2. Pemeriksaan Titer Antibody dan Anti Staphylococcus : Pemeriksaan kultur darah
untuk menentukan bakteri dan diikuti uji sensitivitas
3. Pemeriksaan Feses : Pemeriksaan feses untuk kultus dilakukan apabila terdapat
kecurigaan infeksi oleh bakteri salmonella
4. Pemeriksaan Biopsy Tulang : Proses pengambilan tissue tulang yang akan
digunakan untuk serangkaian tes
5. Pemeriksaan Radiologis : Pada 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan
radiologic setelah 2 minggu terlihat berupa refraksi tulang yang bersifat difus dan
kerusakan tulang dan pembetukan tulang yang baru
PENATALAKSANAAN
Septicemia
Dengan makin tersedianya obat-obat antibiotic yang memadai kematian akibat
septicemia jarang terjadi pada saat ini.
Artritis Supratif
Artritis supratif dapat terjadi pada bayi karena lempeng epifis bayi yang bertindak
sebagai barrier belum berfungsi dengan baik. Komplikasi terutama terjadi pada
osteomyelitis hematogen akut diadaerah metafisis yang bersifat intrakapsuler
Gangguan Pertumbuhan
Osteomielaitis hematogen akut pada bayi dapat menyebabkan kerusakan lempeng
epifisis sehingga terjadi gangguan pertumbuhan tulang yang bersangkutan jadi lebih
pendek. Pada anak yang lebih besar akan terjadi hyperemia pada daerah metafisis yang
merupakan stimulus bagi tulang untuk bertumbuh. Pada keadaan ini tulang bertumbuh
lebih cepat sehingga terjadi pemanjangan tulang
PENCEGAHAN
1. Berhenti merokok
Merokok dapat menyumbat arteri dan meningkatkan tekanan darah yang keduanya
buruk bagi sirkulasi. Hal ini juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
2. Diet Sehat
Makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan penumpukan simpanan lemak di arteri
dan kelebihan berat badan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Untuk
meningkatkan sirkulasi, diet tinggi serat rendah lemak dianjurkan, termasuk banyak
buah segar dan sayuran (setidaknya lima porsi sehari) dan biji-bijian. Makan makanan
yang sehat juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan .
3. Olahraga teratur
Olahraga teratur akan menurunkan tekanan darah, membuat jantung dan sistem
peredaran darah lebih efisien dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh lemah
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
OSTEOMIELITIS
PENGKAJIAN
a. Identitas e. Riwayat Penyakit Keluarga
– Identitas Klien Kaji apakah keluarga klien memiliki penyakit keturunan seperti
Identitas yang perlu dikaji pada klien dengan osteomielitis diabetes melitus namun biasanya tidak ada penyakit Osteomielitis
adalah nama,umur, agama, suku/ bangsa, pendidikan, yang diturunkan.
pekerjaan, golongan darah, diagnosis medis, status mental
f. Pola Kebiasaan Sehari-Hari menurut Virgina Henderson
dan alamat
– Identitas penanggung jawab 1. Nutrisi : Biasanya pada pasien mengalami penurunan nafsu
Identitas penanggung jawab yang perlu dikaji adalah makan karena demam yang ia diderita.
nama,umur, suku/bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan, 2. Eliminasi : Biasanya pasien mengalami gangguan dalam
agama, hubungan dengan klien, dan alamat eliminasi karena pasien mengalami penurunan nafsu makan
b. Keluhan Utama akibat demam
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien dengan osteomyelitis 3. Aktivitas / Istirahat : Pasien biasanya diduga akan mengalami
pada umumnya adalah nyeri hebat susah tidur karena rasa nyeri yang ia rasakan pada tulangnya.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
4. Neurosensori
Kaji adanya riwayat trauma tulang, fraktur terbuka atau infeksi
bakteri ( bakteri pneumonia, sinusitis, kulit atau infeksi gigi dan • Gejala : Hilang gerakan / sensasi, spasme otot,
infeksi saluran kencing ). kebas/kesemutan ( parastesis ).
Biasanya klien datang kerumah sakit dengan keluhan awitan • Tanda : Deformitas local, angulasi abnormal,
gejala akut (misalnya : nyeri lokal, pembengkakan, eritema, pemendekan, rotasi, krepitasi, spasme otot dan terlihat
kelemahan atau hilang fungsi
demam) atau kambuhan keluarnya pus dari sinus disertai nyeri,
pembengkakan dan demam sedang. 5. Nyeri/ kenyamanan
d. Riwayat Penyakit Dahulu • Gejala : Nyeri hebat tiba-tiba pada saat cidera
Klien biasanya perrnah mengalami penyakit yang hampir sama ( mungkin terlokalisasi pada area jaringan/kerusakan
dengan sekarang, atau penyakit lain yang berhubungan tulang, tulang) dapat berkurang pada imobilisasi
seperti trauma tulang, infeksi tulang, fraktur terbuka, atau • Tanda : Laserasi kulit, avulsi jaringan, pendarahan,
pembedahan tulang. perubahan warna, pembengkakan local dapat
meningkat secara bertahap atau tiba-tiba
PENGKAJIAN
g. Pemeriksaan Fisik • B6 ( Bone ) : Akan ditemukan gangguan
• B1 ( Breathing ) : Pada inspeksi didapatkan pergerakan sendi karena pembekakan sendi
bahawa klien osteomyelitis tidak mengalami akan menggangu fungsi motoric klien.
kelainan pernapasan. Pada palpasi toraks Kerusakan integritas jaringan pada kulit karena
ditemukan taktil femitus seimbang kanan dan adanya luka disertai dengan pengeluaran pus
yang berbau khas
kiri. Pada auskultasi tidak ditemukan suara
napas tambahan Pemeriksaan saraf kranial
• B2 ( Blood ) : Pada inpeksi tidak ditampak • Saraf I : Biasanya tidak ada kelainan fungsi
iktus jantung. Palpasi menunjukkan nadi penciuman
meningkat dan iktus tidak teraba. Pada
• Saraf II : Tes ketajaman penglihatan normal
auskultasi didapatkan suara S1 dan S2
tunggal dan tidak ada murmur. • Saraf III, IV dan IV : Biasanya tidak ada
• B3 ( Brain ) : Tingkat kesadaran biasanya gangguan mengangkat kelopak mata dan pupil
isokor
compos mentis.
• B4 ( Bladder ) : Pengkajian kadar • Saraf V : Tidak mengalami paralisis pada otot
urinemeliptui warna, jumlah, karakteristik wajah dan reflex kornea tidak ada kelainan
dan berat jenis. Biasana pada osteomyelitis • Saraf VII : Persepsi pengecapan dalam batas
tidak mengalami kelainan pada system ini. normal dan wajah simetris
• B5 ( Bowel ) : Inspeksi abdomen, bentuk • Saraf VIII : Tidak ditemukan tui konduktif dan
datar, simetris, tidak ada hernia. Palpasi persepsi
turgor kulit baik dan hepar tidak teraba.
Perkusi suara timpani dan nada pantulan • Saraf IX dan X : Kemampuan menelan baik,
tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus
gelombang cairan. Auskultasi peristaltic usus
dan trapezius
normal.
PENGKAJIAN
h. Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 gr/dl
disertai dengan peningkatan laju endap darah
• Pemeriksaan Titer Antibody dan Anti
Staphylococcus
Pemeriksaan kultur darah untuk menentukan
bakteri dan diikuti uji sensitivitass
• Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan feses untuk kultus dilakukan apabila
terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri
salmonella
• Pemeriksaan Biopsy Tulang
Proses pengambilan tissue tulang yang akan
digunakan untuk serangkaian tes
• Pemeriksaan Radiologis
Pada 10 hari pertama tidak ditemukan kelainan
radiologic setelah 2 minggu terlihat berupa
refraksi tulang yang bersifat difus dan kerusakan
tulang dan pembetukan tulang yang baru
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Osteomielitis merupakan suatu proses inflamasi yang terjadi pada tulang terutama pada
tulang panjang dan sumsum tulang yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus
dan infeksi akibat dari fraktur terbuka. Penyebaran infeksi yang terjadi pada tulang bisa
melalui aliran darah, penyebaran langsung dan infeksi jaringan lunak didekatnya. Tanda
dan gejala dari osteomyelitis yaitu nyeri tekan, demam, mengalami pembengkakan pada
kaki di daerah yang terinfeksi dan mengalirnya pus dari sinus. Yang berisiko tinggi
mengalami osteomyelitis adalah yang nutrisinya buruk, lansia, kegemukan atau yang
memiliki riwayat diabetes mellitus . Sehingga untuk mecegah penyakit osteomyelitis dapat
menerapakan diet sehat yakni dengan tinggi serat rendah lemak dan olahraga secara teratur
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.academia.edu/37854488/Askep_osteomielitis
• https://www.academia.edu/23813829/Askep_osteomielitis
• https://www.scribd.com/document/86871841/Askep-Osteomielitis
• https://www.scribd.com/document/370408665/Anatomi-Dan-Fisiologi-Tulang
THANK
YOU