Anda di halaman 1dari 35

KOMPLIKASI KAKI DIABETES

Objektif
• Patogenesis ulkus kaki diabetik
• Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
ulkus kaki diabetik
• Menjelaskan jenis-jenis ulkus
• Proses wound healing
• Prinsip-prinsip perawatan ulkus kaki diabetik
• Penatalaksanaan ulkus kaki diabetik
Kaki Diabetik
Keterlambatan penanganan :

• Tidak tahu
• Takut amputasi
• Kelalaian
• Keterbatasan sarana
• Finansial
• Under treatment
Grade 0 Grade 1 Grade 2 Grade 3 Grade 4 Grade 5

Normal Kaki resiko Kaki ulkus Kaki infeksi Kaki nekrosis/ Kaki yg tidak
Tidak terdapat tinggi Ulkus pada Udem gangren dapat di
kelaianan Deformitas plantar Kulit Merah melibatkan selamatkan
Kelainan kuku Neuropati kulit sub kutis Nekrosis luas
Infeksi fasia ,
Kulit kering Kalus harus amputasi
Ostiomielites sendi,tulang.
Otot hipotrofi Ulkus dasar nya Gejala sisitemik
otot
Pathogenesis of diabetic foot ulcer

• Neuropathy – principal problem


• Vascular disease – secondary
• Neurovascular ( neuroischemic )
• Infection
• Trauma
PATHOGENESIS OF DIABETIC FOOT ULCER
Sensory  Joint Motor Autonomic PAD
Neuropathy Mobility Neuropathy Neuropathy

Protective Muscle atrophy and  Sweating Ischemia


sensation 2° foot deformities 2° dry skin

Foot pressure  Foot pressure Fissure  Healing


Minor trauma esp. over
recognition bony prominences

Callus Pre-ulcer ULCER Infection AMPUTATION


Minor Trauma: Interdigital Maceration
Mechanical (Moisture, Fungus)
Chemical
Thermal
Faktor Risiko Kaki Diabetik

1. Neuropati perifer
2. Penyakit Pembuluh darah perifer
3. Riwayat ulkus/ganggren
4. Kelainan pertumbuhan/bentuk kuku
5. Deformitas/ kelainan struktur kaki/kaku
sendi
6. Sepatu yang tidak adekuat
7. Akses ke pelayanan kesehatan minimal
8. Obesitas
Faktor Predisposisi
• Usia tua, pendidikan rendah
• Diabetes lama, tidak terkontrol baik
• Penyakit aterosklerosis lain
• Penyakit penyerta lain dan kondisi
imunosupresif
• Gangguan penglihatan
• Pasca transplantasi
• Hipoproteinemia
• Tinggal sendiri, homeless, alkoholism, perokok
Causative factors
• Foreign bodies
• Improper nail pairing
• Nail infections
• Sensory and motor loss
• Callosities
• Trauma, burns
• Barefoot walking and improper shoes wear
Tahapan terbentuknya ulkus dari kallus
- 85 % amputasi kaki diabetik didahului oleh ulkus

- Sebagian besar didahului oleh kalus

Terdapat 2 faktor yang berpengaruh :


- gesekan ( friction )
- tekanan ( pressure )
Stratifikasi Risiko Kaki Diabetik
Katagori Jenis Kelainan Pemantauan

0 Pemeriksaan monofilamen Semmes Weinstein normal 1 tahun


1 - Pemeriksaan monofilamen Semmes Weinstein negatif 6 bulan

- ABI > 0,8

- Pulsasi ADP dan ATP baik

- Tidak ada deformitas ( hammer toe, claw toes, halux valgus,


penonjolan kaput MTP )

2 - Pemeriksaan monofilamen Semmes Weinstein negatif 3 bulan

- ABI < 0,8 atau pulsasi ADP/ ATP tidak teraba

- Deformitas ( hammer toe, claw toes, halux valgus, kaput MTP


menonjol)

3 - Riwayat ulkus atau amputasi 1-3 bulan

International Working Group of Diabetic Foot 2007


Jenis-jenis ulkus diabetik
Ulkus Neuropatik Ulkus Iskemik
Plantar pedis Mulai dari tepi kaki
Kalus yang tebal Tanpa kalus atau kalus tipis

Perabaan kaki hangat Perabaan kaki dingin


Pulsasi arteri dorsalis pedis kuat Pulsasi arteri lemah atau negatif

Tidak nyeri Nyeri

Proses penyembuhan luka baik Proses penyembuhan buruk


Faktor-faktor yang harus di kontrol pada proses
penyembuhan luka :

• Kontrol luka
• Kontrol mekanik
• Kontrol vaskular
• Kontrol infeksi
• Kontrol metabolik
• Kontrol edukasi
Penatalaksanaan ulkus kaki diabetik

• Penyembuhan luka harus dicapai dalam waktu 6 minggu


• Penanganan multidisiplin
• Melibatkan banyak aspek
• Aggresif
Prinsip-prinsip perawatan luka

• Debrideman jaringan nekrosis atau kalus


• Dressings ( balutan )
• Atasi infeksi
• Kurangi beban tekanan ( non weigh bearing )
• Kontrol metabolik
Debrideman Kalus dan jaringan nekrosis
Pre dan post-debrideman

Merubah luka kronis


menjadi luka akut.
Tujuan debrideman dan nekrotomi

Membuang jaringan nekrosis


Meningkatkan drainese pus
Mengurangi bengkak
Membuat lingkungan aerob
Mengurangi tekanan pada luka
Mempermudah swab
Membuat luka kronis menjadi
akut
Teknik Debridement Luka :

1. Debridement Autolisis ( modern dressing )

2. Debridement Mekanis

3. Debridement Kimiawi

4. Debridement Biologis
Perbandingan Metode Debridement
Metode Keuntungan Keterbatasan
Autolisis Mudah digunakan. Proses lambat.
Alami. Dapat digunakan pada luka
Tidak nyeri. terinfeksi hanya dalam kombinasi
dengan terapi antibiotik.

Mekanis Mudah dan dan lebih cepat Merusak jaringan sekitar. Dapat
Untuk luka nekrotik dan eksudat dalam mengangkat jaringan yang hidup.
jumlah sedang - besar.

Mekanis (bedah) Hasil cepat. Perdarahan dan nyeri.


Diindikasikan pada ulkus dengan nekrosis Membutuhkan ketrampilan.
dan eschar dalam jumlah besar. Butuh analgesik

Kimiawi (enzim) Mudah dilakukan. Iritasi jaringan sekitar.


Tidak nyeri. Proses lambat.
Luka tidak terinfeksi Enzim bisa tidak aktif oleh pH
Perlu melakukan irisan pada eschar, luka atau zat topikal lain yang
sebelum pemakaian enzim. sedang digunakan.
Biologis (terapi Mudah dilakukan. Terbatas pada kasus tertentu.
belatung) Tidak nyeri.
Perawatan Luka cara mekanis

Hari 1 Hari 5 Hari 8 Hari 14


1. Mengangkat jaringan nekrotik secara berkala sampai batas jar
sehat
2. Longgarkan sinus untuk drainase
3. Potong kulit sampai batas jaringan sehat
4. Cuci dengan NaCl 0,9%
5. Tutup dengan kasa untuk menjaga kelembaba
6. Kurangi beban pada tungkai
7. Ganti balutan secara teratur 1-2-3 kali/hari
Perkembangan Luka yang membaik

Dasar luka merah segar


Tepi luka berwarna merah jambu
Ukuran makin mengecil
Bengkak berkurang
Nyeri berkurang
Bau menghilang
Gejala infeksi menghilang
Perkembangan luka yang memburuk

•Jaringan nekrosis meluas


•Infeksi yang meluas
•Pembengkakan makin besar
•Pucat
•Jaringan granulasi minimal
•Ukuran tetap atau makin luas
•Bau makin meyengat
Barrier Wound Healing
• Low blood oxygen content
• Infection
• Pressure in the wound
• Lack of perfusion,
• Malnutrition,
• Systemic disease such as diabetes
• Treatments such as immunosuppressants.
Konsep Clean & Close
(Bersihkan & Tutup)
• Clean ( Bersihkan ) dengan NaCl
0,9 %
bersihkan penghambat
penyembuhan seperti nekrosis,
nanah, bakteri

• Close ( Tutup )
- mendukung granulasi dan
epitelisasi dengan
menciptakan lingkungan luka
yang fisiologik
- pembalut ( dressing wound )
Fungsi pembalut
Memisahkan lingkungan luar dengan luka

Hemostasis

Barier infeksi

Menurunkan pertumbuhan bakteri

Absorben jaringan nekrosis, debris

Menjaga ventilasi
Mengurangi rasa sakit

Menjaga kelembaban luka,

Memudahkan migrasi PMN dan makrofag

Menjaga epitelisasi
Infeksi
• Rubor, Color, Dolor
• Bau busuk
• Eksudat >>
• Lama sembuh
• Kenaikan kadar gula darah

Pain may not be present if the person has loss of sensation. Signs of inflammation
may be absent in people with severe ischaemia.
Pengendalian kuman penyebab

Penggolongan berdasarkan bentuk

Etiologi :
Aerob gram positif
Aerob gram negatif
Anaerob Cocci/bulat
Streptococci
Kuman komensal di Staphylococci
kulit
Batang

Klebsiella
Pseudomonas

Spiral Borrelia
Bakteri Penyebab Infeksi
– Infeksi piogenik (produksi nanah)
Staphylococci
Streptococci
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli
– Infeksi membusuk ( jaringan berbau busuk)
Streptococcus putrides
Escherichia coli
Proteus vulgaris
– Gas gangren (infeksi luka oleh Clostridia yg menghasilkan
gas )
Clostridium perfringens
Clostridium novyi
Clostridium septicum
– Tetanus
Clostridium tetani
Antibiotika :

Pada luka diatas grade 3


• polimikroba gunakan AB pektrum luas : gram positif, gram
negatif dan anaerob … sepalosporin gen 3, metronodazole, dan
atau quinolon

Luka grade 1, 2
• mono mikroba : gram positif stapilokokus, streptokokus
• Sepalosporin gen 2
• Berdasarkan empirikatau kultur kuman dan resistensi tes
sausage toe, osteomielitis

Antibiotik : 3 – 4 bulan
Infected bones may need to be removed
surgically
Ulkus Iskemik
• Pada ujung jari atau sisi kaki
• Granulasi pucat, jaringan mati
yang tebal
• Luka yang kering, tepi tidak
rata
• Nyeri
• Pulsasi arteridorsalis pedis
atau tibialis posterior lemah
Pengendalian beban mekanik
• Istirahatkan kaki
• Hindari beban tekanan pada daerah
luka
• Aktivitas pada kaki mempermudah
penyebaran infeksi
• Gunakan batal pada kaki saat
berbaring untuk mencegah lecet
pada tumit
• Kasur dekubitus
• Crutches, kursi roda, casts
Foot Wear Modification

Anda mungkin juga menyukai