Anda di halaman 1dari 45

WOUND

MANAJEMEN
Principles of wound
management
• Definisikan etiologi
• Kontrol faktor yang mempengaruhi
proses penyembuhan
• Pilih dressing yang tepat
• Penatalaksanaan perawatan luka
yang optimal
Luka ?
Luka
Akut Kronik
Luka yang proses Terjadi ketika
penyembuhannya penyembuhan luka
sesuai dengan tidak sesuai
tahapan-tahapan dengan proses
penyembuhan luka penyembuhan luka
yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor
eksternal atau
internal
STADIUM LUKA
Dapat dibedakan berdasarkan :
1. Anatomi kulit (Pressure Ulcers
Panels, 1990)
- Partial thickness/full thickness

atau
Lanjutan….
- Stadium I : kulit berwarna merah,
blm ada epidermis yang rusak
- Stadium II : hilangnya
epidermis/lecet sampai batas dermis
yang paling atas
- Stadium III : rusaknya lap dermis
bagian bawah  lap subkutan
- Stadium IV : rusaknya lap subkutan
otot dan tulang
2. Warna Dasar Luka
menurut Netherlands Woundcare
Consultant Society, 1984

RED - YELLOW – BLACK


• Untuk memudahkan pemilihan
jenis modern dressing, warna
dasar luka digolongkan menjadi
3

Red Yellow Black


RED/MERAH
• Luka dengan warna dasar merah
• Banyak vaskularisasi
• Tujuan perawatan luka  lembab
dan mencegah perdarahan
YELLOW/KUNING
• Warna dasar luka kuning/kuning
kecoklatan/kuning kehijauan/kuning pucat
• Avaskularisasi
• Terkontaminasi atau terinfeksi
• Tujuan : meningkatkan autolisis debridemen,
absorb eksudat,menghilangkan bau dan
menghindarkan kejadian infeksi
BLACK/HITAM
• Warna hitam
• Jaringan nekrotik
• Tujuan perawatan
sama dengan
kuning
Phases of Wound Healing
Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyembuhan
luka
Internal & eksternal
- Sistemik - Tekanan
- Obesitas - Friksi
- Aging - Suhu
- Infeksi - Radiasi
- Merokok
- Obat-obatan
- Malnutrisi
Why Moist Wound Healing?
Alasan rasional perawatan luka dengan konsep
kelembaban:
• Fibrinolisis, fibrin yg terbentuk pada luka khronis dapat
dg cepat dihilangkan oleh netrofil dan sel endotel dlm
suasana lembab.
• Angiogenesis ( proses pembentukan pembuluh darah),
merangsang angiogenesis dan mutu pembuluh kapiler.
• Keadaan infeksi lebih rendah dibandingkan dg perawatan
kering (2.6% vs 7.1%)
• Pembentukan growth factors yg berperan pada proses
penyembuhan dipercepat pada suasana lembab.
• Percepatan pembentukan sel aktif.
Epitelisasi pada luka
lebih cepat terjadi
pada suasana
lembab ( Alvarez,
1988)
Moist wound healing:
* Providing a
balance is essential
for necessary
healing
Moist wound healing
• Mempertahankan suhu yang optimal
• Menurunkan resiko infeksi
• Mengurangi rasa nyeri pada saat
penggantian balutan
• Meminimalkan trauma pada jaringan
granulasi
Wound Assessment
- Hal pertama yang dilakukan
- Essential
- Holistik
- Aplikasi dressing yang tepat
Tujuan
“Wound assessment is to provide baseline
information of the state of the wound, so
the progress can be monitor and will also
ensure that an appropriate selection of
wound management product is made”
Dealey,C (2005)
MEASURE
KERANGKA UNTUK PENGKAJIAN LUKA ( Keast et all 2004)
M : measure ( mengukur panjang, lebar, kedalaman)
E : exudate ( jumlah dan kualitas eksudat dan bau)
A : appearance ( permukaan luka, jenis jaringan )
S : suffering ( adanya nyeridan tingkat nyeri)
U : undermining ( ada atau tidaknya goa)
R : re-evaluate ( mengetahui adanya komplilkasi dan
perkembangan luka
E : edge (kondisi tepi luka dan kulit sekitar luka)
Dalam pengkajian luka terdapat
• Klasifikasi luka: kronik(dekubitus, leg
ulcer), akut ( luka traumatik, luka
bakar)dan postoperatif.
• Lokasi luka
• MEASURE
MEASURE
Measure : pengukuran
luka
• Panjang ( vertikal axis
head to toe,12-06)
• Lebar (horisontal jam
03-09)
• Kedalaman ( dari
epidermis yang utuh
sampai bagian
terdalam dari luka)
Exudate
Karakteristik eksudat: serous,
hemoserous, purulent
Jumlah eksudat: minimal(balutan
bertahan sampai 1 minggu), sedang(
balutan diganti 2-3 hari), banyak
(balutan diganti setiap hari).
Bau : tidak ada, sedang, menyengat
Appearance : warna
dasar luka
• Nekrotik : hitam
• Infeksi : adanya nyeri,
kemerahan, panas,
bengkak dan pus
• Sloughy : kuning atau
putih
• Granulasi : merah,
mudah berdarah
• Epitelisasi : batas luka
berwarna merah muda
Suffering (nyeri)
Tingkat Nyeri atau skala nyeri:
• Tidak ada nyeri ( 0 )
• Nyeri sedikit ( 1)
• Nyeri sedang (1-5)
• Nyeri sampai tdk dpt melakukan
aktivitas (5-8)
• Nyeri sangat (8-10)
Undermining (goa)
• ada atau tidaknya
goa
• Cara mengukur
undermining
Re-evaluate
• Tujuannya untuk mengetahui adanya
tanda tanda komplikasi dan monitor
perkembangan untuk tercapainya
tujuan.
• Dengan menggunakan form
perkembangan luka
Edge (kulit sekitar
luka )
• Utuh
• Eskoriasi ( abrasi)
• Inflamasi
• Maserasi (kulit
basah sekali,warna
putih)
• Edema
The practitioner must always attempt to
minimize wound trauma during wound
cleansing."
Tujuan Pencucian Luka
• Meningkatkan,
memperbaiki dan
mempercepat proses
penyembuhan luka
• Menghindari
terjadinya infeksi
• Membuang jaringan
nekrosis, cairan luka
dan sisa balutan
Karakteristik cairan
pencucian luka
• Non toksik pada
jaringan
• Dapat mengurangi
jumlah
mikroorganisme
pada permukaan
luka
• Hipoalergen
• Cost efective
Cairan pencuci luka yang
bersifat ANTISEPTIK
Chlorine
(hypochlorite
solutions)

• Dapat membunuh
gram positif –
negatif
• Toksik terhadap
jaringan granulasi
Hidrogen peroksida
(H2O2)

• No evidence of
antimicrobial
activity
• Toksik terhadap
jaringan granulasi
IODINE

• Bekerja efektif
dalam kondisi
anaerobik
membunuh gram
positif dan negatif
• Korosif dan
merusak jaringan
granulasi
ALKOHOL

• Cepat menguap
sehingga efeknya
sangat cepat
• Dapat membunuh
gram positif-
negatif tidak
maximal
FERACRYLUM STERIL 1%

• Efektif dalam kondisi anaerob


• Bersifat bakterisidal
• Cukup aman untuk jaringan
granulasi
Luka yang membutuhkan
antiseptik
Pressure ulcer pada
daerah yang mudah
terinfeksi
Tehnik Pencucian Pada Luka
Swabbing, scrubbing, showering
(irigasi), hydrotherapy, whirlpool dan
bathing.
“ Swabbing dan Scrubbing”  tidak
dianjurkan.
“Showering, whirlpool dan bathing”
dengan tekanan mengangkat bakteri
yang terkolonisasi, mengurangi
trauma dan mencegah infeksi silang
Cara pengambilan kultur
• Siapkan alat pengambilan kultur dan balutan
• Cuci tangan
• Buka balutan lama
• Cuci luka dengan normal saline JANGAN DENGAN
ANTISEPTIK
• Keringkan dengan kasa steril
• Tunggu sampai eksudat keluar
• Lakukan pengambilan sampel kultur dengan
mengusap zig zag sebanyak 10 kali usapan yang
mewakili seluruh area luka
• Sampel dikirim ke lab, jika tertunda sampel harus
disimpan dalam lemari es atau pendingin
Cara pengambilan kultur
Ideal dressing
An ideal dressing should keep the
wound bed moist, protect periwound
skin from maceration, protect from
secondary infection, be free of toxic
components, and not cause trauma
upon removal.  To enhance healing,
the ideal dressing should provide
thermal insulation and should be left
intact for as long as possible
Pemilihan dressing yang
tepat
A. Menambah kelembaban pada
luka yang kering

B. Mengeringkan luka yang basah

Anda mungkin juga menyukai