Anda di halaman 1dari 45

Wound Management

Strategies and Advancement

Ns. Kartini, M.Kep, Sp.Kep.MB


Pendahuluan
• Menurut WHO (2018) sekitar 180.000 kematian
terjadi akibat Luka bakar
• Banyak terjadi di negara dengan ekonomi rendah -
menengah
• Luka Bakar dapat bersifat fatal (menyebabkan
kematian)
• Luka Bakar yang tidak fatal --> morbidity
• Perawatan Luka Bakar sangat diperlukan untuk
mengatasi morbidity dan mortality
Definisi Luka Bakar
Merupakan cidera pada kulit dan jaringan
dibawahnya akibat paparan dengan sumber panas

Api, air panas, zat kimia, radiasi, listrik

Penetrasi panas  cidera  harus segera


dihentikan agar tidak memperdalam luka
Kulit yang utuh dan sehat

Sumber PAnas Luas????


Dalam???

Kulit cidera/terluka
Patofisiologi Luka Bakar
“zone of coagulation,”
Cidera bersifat permanent
akibat paparan sumber
panas

“zone of stasis
Dapat menjadi zona
coagulasi jika perfusi
tidak adekuat

“zone of hyperemia.”
Dapat kembali normal
seperti semula tanpa
menimbulkan kecacatan

Jackson’s burn zones (1959)


Klasifikasi Luka Bakar
berdasarkan kedalaman luka
Derajat I atau superficial thickness 
hanya mengenai lapisan epidermis (panas
sinar matahari)

Derajat II atau partial thickness  sampai


dermis

Derajat III atau full thickness mengenai


seluruh lapisan kulit dan jaringan.

Image by Silver and Silver


Luas Luka Bakar
Derajat Kedalaman Luka Bakar

GambaranPembuluhDarahTr
ombosis

Darke J. EMSB Course Manual; Partial Thickness Burns – Current Concepts as to Pathogenesis and Treatment. RNSH C, editor2009.
Dampak Cidera Luka Bakar
Syok Hipovolemik

Infeksi
Diperlukan
Perawatan
Nyeri
yang tepat!
Scar/parut
Perawatan Luka Bakar : Strategi

• Hitung Luas dan Kedalaman Luka Bakar


• < 24 jam paska luka bakar hitung kebutuhan resusitasi
• Lakukan perawatan luka
• Cuci Luka dengan Clorhexidine 0.05% atau sabun antiseptik
• Balut luka dengan menggunakan produk yang mengandung silver (SSD)
• Jika perawatan di lakukan di ruang rawat tutup luka dengan menggunakan
transparan dressing
Langkah Perawatan Luka
Membuang Jaringan Non Excisional
1 Deberidemen
Vital/Nekrotik debridementn

Pemberian Antibiotik/Penggunaan
2 KOntrol Inflamasi/Infeksi
Antiseptik/ Antimikrobial

3 Kontrol Eksudat Menyerap eksudat

4 Optimalisasi Tepi Luka/Epitelisasi Memperkecil Ukuran Luka

Support dan Merangsang


5 Penutupan Luka
penyembuhan

6 Perbaikan Kulaitas Hidup Edukasi/Motivasi


Perawatan Luka Bakar : Strategi

• Tujuan perawatan Luka pada pasien Luka Bakar

• Proteksi: Mencegah atau menurunkan risiko infeksi

• Minimalkan nyeri
• Menyerap Exudate

• Membantu proses penyembuhan  menjaga


kelembaban luka

• Memberikan rasa nyaman  psikologis

• Edukasi
Perawatan Luka Bakar : Strategi

Evaluasi
gambaran
Luka

Tanda infeksi?
Perawatan Luka Bakar : Strategi

Cleansing and debridement


• Perlakukan luka dengan prinsip steril
• Bersihkan luka dari material/benda asing
• Ciptakan suasana luka yang moist untuk
mendukung penyembuhan luka
• Lakukan debridement untuk membuang jaringan
mati dan mendukung proses epitelisasi
Pembersihan Luka
• Gunakan sabun dan air
bersih, sabun antibacteria.
• Chlorohexidine 0,5%.
• Blister dibersihkan dengan
menggunakan aseptic
technique.
Debridemen (di OK)
 Non Eksisional Debridemen
 Eksisional Debridemen  kamar operasi
Perawatan Luka Bakar : Strategi

Pemberian antimikrobial untuk mencegah dan


mengatasi infeksi

• Infeksi pada luka bakar merupakan kondisi yang serius


--> meningkatkan morbidity dan mortality
• Topical antimicrobials dapat diberikan untuk mencegah
atau mengatasi infeksi yang terjadi
• Perhatikan tanda-tanda alergi akibat penggunaan
topikal antimicrobial
• Contoh : Silver Sulvadiazine (SSD) broad-spectrum
agent
Perawatan Luka Bakar : Strategi
Selecting Wound Dressing
• Banyak variasi dressing yang tersedia
• Pilih dressing yang sesuai dengan kondisi
luka bakar

Konvensional Dressing Modern Dressing


TRADITIONAL DRESSING
Konvensional Dressing
• Keuntungan :
• Murah, mudah didapat,
terkenal mudah digunakan

• Kerugian :
• Menempel (Thomas 1995) dan
menyebabkan sumbatan pada
luka, nyeri saat ganti balutan,
media pertumbuhan kuman
Indikasi
• Partial thickness burn

Aplikasi
• Ditempelkan pada luka
bakar yang telah dibersihkan
sebagai lapisan primer
Konvensional Dressing
• Paling sering digunakan :
• Kombinasi paraffin-impregnated gauze dan
absorbent cotton wool layer (Hudspith
2004).
• Silver sulphadiazine (SSD) cream digunakan
sejak 1968 untuk meminimalkan resiko
infeksi, Burnazin
( Silver sulphadiazine cream bersifat toxic,
menghambat keratinosit (Wasiak 2005) -->
menghambat penyembuhan luka)
TRADITIONAL DRESSING
Modern Dressing
• Keuntungan :
• Tidak menempel erat,
mudah digunakan

• Kerugian :
• Harganya lebih mahal,
dan sulit dijangkau
MODERN DRESSING
Modern Dressing
• Transparent dressing (cling film)/film
dressing, foam dressing, hydrogel,
hidrocolloid, dll
• Nano crystaline silver
Keuntungan :
Mudah, simple digunakan, sensasi nyeri kurang
dibanding kassa, bacterial barrier, moist dan
warm, promotes healing.

Kerugian :
Mahal dan tidak selalu tersedia
Advances in Wound Dressing
Aplikasi Modern dressing pada luka bakar

Transparan + Foam dressing Transparan dressing


Perawatan Luka (NPWT)

Proses perawatan Hasil perawatan

Luka Bakar listrik paska


amputasi
• Journal of Pharmacy Practice and Research 318 Volume 36, No. 4, 2006
Karakteristik Balutan Luka Yang Ideal
Kriteria Penggantian Balutan Luka

1.Dressing Slippage
2.Leakage of Exudate
3.Strikethrough
4.Unexplained Pyrexia
5.Foul Smell
6.Swelling at Peripheral Tissues

Colebrook 1950, Jeffcot 1986


Skin Graft
• Merupakan tehnik
penutupan luka dengan
kulit yang sehat
• Sangat sensitif, mudah
rusak
• Hindari menarik,
menggosok luka
Donor Site
• Lebih nyeri dibandingkan
resipien
• Seperti luka bakar partial
thickness
• Sembuh 7 - 10 hari
• Fase awal, banyak eksudat -
-> absorben dressing
• FAse lanjut, luka kering -->
non adheren dressing
(Daryantulle)
Kolaborasi
• Pemeriksaan kultur, dan
laboratorium
• Pemberian Antibiotik
• Debridement, eksisi
tangensial dan skin graft
Pencegahan Kontraktur

• Ajarkan dan anjurkan


pasien untuk melakukan
latihan rentang gerak
sejak dini
• Pemasangan spinting
dengan benar
Perawatan luka : persiapan

masing2 : 1 box linen, 1 box set dressing dan


kassa, 1 box obat2 dan perlengkapan dressing
Proses
Perawatan
Luka
Case:

Pasien anak 5 hari dengan luas luka Pasien anak 4 tahun dengan luas
bakar 10% terapapr air panas luka bakar 87% akibat api
Pasien Luka Bakar Listrik

12/10/2019 paska operasi dan eskarotomi


Pasien Luka Bakar Listrik
23/10/2019

13/11/2019

2/12/2019
• Resusitasi tidak adekuat
• Usia
Faktor
• Luka Bakar luas
penghambat
penyembuhan
• Wound Dressing tidak
Luka Bakar adekuat
• Status Nutrisi
• Penyakit penyerta
Perawatan paska luka bakar
• Kulit cenderung kering
• Mudah terbetuk blister (akibat pakaian,
penggunaan pressure garment)
• Perlu pelembab (mengandung air, atau
yang kental)
• Latihan mobilisasi
• Berikan perhatian pada area sendi atau
pergerakan --> kulit mudah rusak dan sulit
sembuh
• Reaksi alergi
Lotion
Tantangan ke depan

• Luka Bakar masih menjadi tantangan besar dalam perawatan


luka
• Inovasi diperluka untuk membantu proses penyembuhan luka
• Skin graft, khususnya Autografts masih menjadi “Gold
Standar” dalam penyembuhan luka, namun kadang
terkendala
• Modern dressing : nanofibers, films, foams and hydrogels,
dapat digunakan sebagai pilihan dalam perawatan luka bakar
Kesimpulan
• Luka Bakar merupakan suatu cidera yang
kompleks yang dapat menyebabkan berbagai
komplikasi jika tidak ditangani dengan benar

• Pengenalan akan luka yang benar dapat


membantu dalam menentukan perawatan luka
yang tepat
Referensi
• Gauglitz, G. G., & Williams, F. N. (2017). Overview of the management of the severely burned
patient. UpToDate, Waltham, MA.(Accessed on March 29, 2016.).
• Rowan, M. P., Cancio, L. C., Elster, E. A., Burmeister, D. M., Rose, L. F., Natesan, S., ... & Chung, K. K.
(2015). Burn wound healing and treatment: review and advancements. Critical care, 19(1), 1-12.
• Jeschke, M. G., Shahrokhi, S., Finnerty, C. C., Branski, L. K., Dibildox, M., & ABA Organization &
Delivery of Burn Care Committee. (2018). Wound coverage technologies in burn care: established
techniques. Journal of Burn Care & Research, 39(3), 313-318.
• Stone II, R., Natesan, S., Kowalczewski, C. J., Mangum, L. H., Clay, N. E., Clohessy, R. M., ... & Christy,
R. J. (2018). Advancements in regenerative strategies through the continuum of burn care. Frontiers
in pharmacology, 9, 672.

Anda mungkin juga menyukai