Anda di halaman 1dari 16

Materi osteomyelitis

KELOMPOK 1

1. A.baidowi
2. Putri Maidatus Salehah
 Definisi
Osteomielitis adaalah penyakit tulang yang terjadi karena adanya infeksi oleh bakteri ( penyebab tersaing ) atau jamur
infeksi dapat menyerang tulang melalui aliran darah atau menyebar dari jaringan tubuh terdekat osteomyelitis dapat
teradi secara tiba tiba ( akut) atau berkembang dalam jangka waktu yang lama ( kronis ) jika tidak tertengani dengan
cepat dan benar kondisi ini dapat meyebabkan kerusakan tulang permanan pada anak anak osteomyelitis sering terjadi
pada tulang lengan dan kaki sementara pada orang dewasa penyakit ini biasanya menyerang tulang pinggul dan tulang
belakang dan tulang kakiperlu diketahui infeksi juga bias dimulai dari tulang itu sendiri jika terjadi cedera yang membuat
tulang terpapar pemicu yakni bakteri atau atau jamur tersebut osteomyelitis tergolong penyakit yang jarang terjadi tetapi
butuh segara ditangani karena dapat menimbulkan sejumlah komplikasi serius. Osteomilitis bias dialami oleh semua
orang dari dari segala usia pada anak anak osteomyelitis umumnya terjadi pada tulang panjang seperti tungkai atau
lengan sedangkan pada anak dewasa osteomyelitis biasanya terjadi di tulang pingul tungkai atau tulang belakang
Penyebab osteomyelitis

1. Melalui aliran darah bekteri dari bagian tubuh lain dapat menyebar ke tulang melalui
aliran darah .
2. Melalui jaringan atau sendi yang terinfeksi kondisi ini memungkinkan bakteri bias
meyebar ketulang di dekat jaringan atau sendi yang terinfeksi.
3. Menderita diabetes
4. Menjalani kemoterapi atau hemodialisa ( cuci darah )
5. Mengalami kecanduan alcohol
Gejala osteomyelitis

1. Osteomyelitis akut osteomyelitis jenis ini terjadi secara mendadak akan berkembang
dalam waktu 7-10 hari
2. Osteomielitis kronis, jenis ini dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala selama beberapa
bulan bahkan tahun, sehingga terkadang sulit untuk dideteksi. Osteomielitis jenis ini
juga dapat terjadi akibat osteomielitis akut yang sulit ditangani dan terjadi secara
berulang untuk waktu yang lama.
Gejala osteomielitis akut dan kronis sangat mirip, di antaranya :

1. Rasa nyeri pada lokasi infeksi.


2. Area yang terinfeksi berwarna merah dan bengkak.
3. Area yang terinfeksi menjadi kaku atau tidak bisa digerakan.
4. Keluarnya cairan nanah dari area infeksi.
5. Demam dan menggigil.
Patofiologi
Pemeriksaan Osteomielitis

1.    Tes Darah
2.  Pemindaian
3. Biopsi Tulang
Pencegahan Osteomielitis

1. Jika Anda memiliki luka, bersihkan luka tersebut dan tutup dengan perban steril. Jika
luka cukup parah, temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. ika menderita penyakit yang berisiko menimbulkan osteomielitis, seperti diabetes,
pastikan penyakit tersebut terkendali.
3. Selalu jaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan.
4. Gunakan alas kaki yang tepat, serta gunakan alat pelindung saat berolahraga.
5. Lakukan vaksinasi secara berkala sesuai jadwal yang dianjurkan dokter.
6. Segera hubungi dokter jika mengalami tanda awal infeksi, seperti nyeri dan demam.
PENGKAJIAN
 Identitas : nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor
registrasi, tanggal masuk rumah sakit,
 Riwayat penyakit sekarang Kaji adanya riwayat trauma fraktur terbuka
(kerusakan pembuluh darah, edema, hematoma, dan hubungan fraktur
dengan dunia luar sehingga pada fraktur terbuka umumnya terjadi infeksi)
 Riwayat penyakit dahulu Ada riwayat infeksi tulang, biasanya pada daerah
vertebra torako-lumbal yang terjadi akibat torakosentesis atau prosedur
urologis. Dapat ditemukan adanya riwayat diabetes mellitus
 Riwayat psikososial – spiritual
 Perawat menkaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan
peran klien dalam keluarga serta masyarakat, respon atau pengaruhnya dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Pada
kasus osteomielitis, akan timbul ketakutan akan terjadi kecacatan dan klien
harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu penyembuhan
tulang.
 Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum
 Tingkat kesadaran biasanya
 Telinga
 Hidung
 Mulut dan Faring
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan Tujuan & kretaria hasil intervensi
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit
( D.0129) keperawatan 1x24 jam integritas kulit Observasi:
dan jaringan meningkat • Identifikasi penyebab gangguan
  integritas kulit
Kreteria hasil: Terapeutik:
• Hidrasi meningkat • Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah
• Elasititas meningkat baring
• Pendarahan menurun • Gunakan produk berbahan petrolium
• Nyeri menurun atau minyak pada kulit kering
• Kerusakan lapisan kulit menurun Edukasi
• Hematoma menurun • Anjurkan menggunakan pelembab
• Anjurkan minum air yang cukup
• Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi

Perawatan Luka
Observasi:
• Monitor karakteristik luka
• Monitor tanda-tanda infeksi
Lanjutan Intervensi
Intervensi

Terapeutik:
• Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
• Bersihkan dengan cairan NaCl atau pembersih nontoksik
• Bersihkan jaringan nekrotik
Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Kolaborasi
• Kolaborasi prosedur debridement
• Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
IMPLEMENTASI
Menururt Mufidaturrohmah (2017) mplementasi merupakan tindakan yang
sudah direncanakan dalam rencana perawatan. Tindakan keperawatan mencakup
tindakan mandiri (independen) dan tindakan kolaborasi. Tindakan mandiri
merupakan aktivitas perawat yang didasarkan pada kesimpulan atau keputusan
sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau perintah dari petugas kesehatan lain
EVALUASI

Menurut Mufidaturrohmah (2017) evaluasi perkembangan kesehatan pasien


dapat dilihat dari hasilnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui perawatan yang
diberikan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap perawatan dapat
dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan.
Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur, proses dan hasil evaluasi terdiri dari
evaluasi formatif adalah hasil dari umpan balik selama proses keperawatan
berlangsung. Sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah
proses keperawatan selesai dilaksanakan dan memperoleh informasi efektifitas
pengambilan keputusan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai