Anda di halaman 1dari 18

Asuhan keperawatan

pada pasien leukimia


Kelompok 9 PSIK_3B:
1. Nadia Aprilia (2020012262)
2.Nur Leana Dinindya(2020012267)
3. Tasya Naila Soraya (2020012281)
4.Aditya Murda Setyawan (2020012292)
A. PENGERTIAN
Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah
bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-
sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh.
B. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA LEUKIMIA
1.Genetik
Penyimpanan kromosom insidensi leukimia meningkat pada penerit kelainan kongenital
2.Radiasi
disebabakan oleh radiasi, radiasi tetbesar bisa didapatkan dibom atom, namun radiasi yang kecil
bukanya tidak bisa menjadi penyebab penyakit leukimia
3.Infeksi virus
banyak percobaan telah didapatkan
B fakta bahwa RNA virus menyebabakan leukemia pada hewan
termasuk primata
4.Obat-obatan
obat-obatan anti neoplastic (missal: alkylator dan inhibitor topoisomere II ) dapat mengakibatkan
kromoson yang menyebabkan AML, kloramfenikol, fenilbutazon, dan methoxypsoralen
C. Klasifikasi leukimia
Leukemia sering diklasifikasikan sesuai jalur sel yang terkena, seperti limfositik
atau mielositik, dan sesuai maturitas sel ganas tersebut, seperti akut (sel imatur)
atau kronis (sel terdeferensiasi).
a. Leukemia mielogenus akut
- Manifestasi klinis
- Penatalaksanaan
- Prognosis
b. Leukimia Mielogenus Kronis
- Manifestasi
- Penatalaksanaan dan Prognosis
c. Leukimia Limfositik Akut.
- Manifestasi
- Penatalaksanaan dan Prognosis
d. Leukimia Limfositik Kronis
- Manifestasi klinis
- Komplikasi
D. patifosiologi
Leukemia adalah kanker yang terjadi pada jaringan yang menghasilkan leukosit dan
terjadi akibat beberapa faktor diantaranya faktor genetik, radiasi, infeksi virus, bahan
kimia, dan obat-obatan.
timbul 3 masalah utama:
- depresi sumsum tulang
- sel kekurangan nutrisi
- infiltrasi SSP
Akibat dari masalah tersebut:
anemia, Berat badan menurun, Kelelehan, memar tanpa sebab, anoreksia, mual muntah,
pembesaran hepar dan limpe, nyeri abdomen, nyeri otot.
E. Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia

1. Pilek tidak sembuh-sembuh.

2. Pucat, lesu, Merasa lemah atau letih.

3. Demam, keringat malam dan anorexia

4. Berat badan menurun

5. Ptechiae, memar tanpa sebab, Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah,
bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit)

6. Nyeri pada tulang dan persendian

7. Nyeri abdomen, Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat


pembesaran limpa).
F. Pemeriksaan penunjang
1. Darah api
2. Sumsum tulang
3. Pemeriksaan lain :
- Biopsi limpa
- Kimia darah
- Cairan cerebrospinal
- Sitogenik
G.  penataletakan
1. Kemoterapi
Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai cara:
- Melalui mulut
- Dengan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau intravena).
- Melalui kateter (tabung kecil yang fleksibel)
- Dengan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal

Terdapat tiga fase pelaksanaan kemoterapi :1. Fase Induksi Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa
ditegakkan, 2. Fase Profilaksis Sistem saraf pusat, 3. Konsolidasi.

2. Terapi biologi
Terapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan
sumsum tulang. bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.

3. Terapi radiasi (radioterapi)


menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia

4. Transplantasi Sel Induk (Stem Cell)


Dosis tinggi ini akan menghancurkan sel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam
sumsum tulang
 
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
 Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data
yang akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan
pola pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta
merumuskan diagnosa keperawatan. (Budi Anna Keliat, 1994).
 Pengkajian pada leukemia meliputi :
a. Riwayat penyakit
b. Kaji adanya tanda-tanda anemia :
 Pucat
 Kelemahan
 Sesak
 Nafas cepat
c. Kaji adanya tanda-tanda leucopenia 
 Demam
 Infeksi
d. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :
 Ptechiae
 Purpura
 Perdarahan membran mukosa
e. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola :
 Limfadenopati
 Hepatomegali
 Splenomegali
f. Kaji adanya :
 Hematuri
 Hipertensi
 Gagal ginjal
 Inflamasi disekitar rectal
 Nyeri
Diagnosa Keperawatan

 Resiko cidera berhubungan dengan Intolenransi aktifitas


 Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh.
 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan
 Nyeri akut berhubungan dengan Nyeri abdomen, Nyeri otot, Mual, kelelahan
Rencana Keperawatan

NO DIAGNOSA Kriteria Hasil Intervensi

1 Resiko cidera Kriteria Hasil : Mandiri :


• Bantu klien untuk mengidentkasi aktivitas yang
berhubungan • Klien terbebas dari cidera mampu dilakukan
dengan • Klien mampu menjelaskan • Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
Intolenransi cara/metode untuk mencegah • Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien
aktifitas injury/cidera. • Memindah barang-barang yang dapat
membahayakan
• Mampu memodifikasi gaya • Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan
hidup untuk mencegah injury. bersih
• Menggunakan fasilitas  
Kolaborasi :
kesehatan yang ada. • Kolaborasikan dengan tenaga Rehabilitasi
medic dalam Merencanakan program terapi yang
tepat.

Edukasi :
Bantu klien untuk mengembangkan motivasi dan
penguatan diri .
2 Resiko infeksi berhubungan Kriteria Hasil : Mandiri ;
dengan menurunnya sistem
pertahanan tubuh · Klien bebas dari tanda dan · Bersihkan lingkungan setelah
gejala infeksi dipakai pasien lain
· Pertahankan teknik isolasi
· Menunjukkan kemampu an untuk
· Batasi pengunjung bila perlu
mencegah tim bulnya infeksi
· Jumlah leukosit dalam batas · Cuci tangan sebelum dn sesudah
normal tindakan kepeawatan
· Monitor tanda dan gejala infeksii
· Menunjukan perilaku hidup
 
sehat  
Kolaborasi :

· Berikan terapi anti biotik bila


perlu Proteksi terhadap infeksi
3. Kekurangan volume cairan Kriteria Hasil : Mandiri ;
berhubungan dengan
perdarahan · Monitor
· Mempertahankan urine output sesui status
dengan usia dan BB hidrasi
· TTV dalam batas normal · Pertahankan catatan intake dan output
yang
· Tidak ada tanda-tanda
akurat
dehidrasi,elaastisitas turgor kulit baik,
· Monitor
mem brane mukosa lembab, tidak ada vital sign
rasa haus yang berlebihan
· Monitor masukan makanan/cairan dan
hitung intake kalori harian
· Monitor tingkat Hb dan hematocrit
 
 
Kolaborasi
· Kolaborasikan pemberian cairan IV
4. Gangguan istirahat tidur berhubungan Kriteria Hasil : Mandiri ;
dengan Nyeri akut  
- Klien menunjukkan pola tidur dalam -Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur
batas rentang normal ±6 jam -Anjurkan klien berkemih sebelum tidur
- Setelah dilakukan tindakan -Tempat tidur yang bersih dan tidak
keperawatan selama 2x24 jam, klien boleh basah
dapat mempertahankan pola tidur
dalam batas rentang normal ±6 jam -Pada klien nyeri, berikan obat
analgesik menit sebelum tidur
-Hindari kegiatan yang
membangkitkan minat sebelum tidur
Implementasi
 Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan
keperawatan yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan, penguasaan keterampilan dan
pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat sehingga pelayanan yang
diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah
ditentukan dapat tercapai (Wong. D.L.2004:hal.331).
Evaluasi
 Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-
610) hasil yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah :
 Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
 Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya laporan
peningkatan toleransi aktifitas.
 Tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.
 Menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah
 Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman
 Masukan nutrisi adekuat
 Beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-bukti
ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
 Kulit tetap bersih dan utuh

Mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, klien membantu
menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan menerapkan metode ini
dan klien tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
 Klien dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga menunjukkan
pengetahuan tentang penyakit klien dan tindakannya. Keluarga mengekspresikan perasaan
serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama klien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai