Post Operative Orthopedic Procedure

Rudi Nugraha, S. Kep., Ners.

Basic Orthopaedi Nurse Education Level 2A
 Prosedur
Diagnostik

Edukasi
Outline
Precentation Perawatan
Luka

Rehabilitasi
 • Evaluasi hasil
operasi
X-Ray

• Menilai resiko
Prosedur Laboratorium
kekurangan
darah
Diagnostik
• Memeriksa
kemungkinan
Patologi
keganasan
Anatomi
 Nutrisi

Mobilisasi

Edukasi
Sosial

Spiritual
PERAWATAN
LUKA
 • Lapisan terluar
kulit
• Sel epitel kulit
Epidermis berlapis-lapis

• Kolagen, serat
elastis,
ANATOMI pembuluh
darah,otot,
Dermis
KULIT saraf

• Jaringan lemak
dan jaringan
Subkutis ikat
 Inflamasi
Proses
Penyembuhan
Luka Proliferasi

Maturasi
INFLAMASI

• BERLANGSUNG 0-3 HARI

DITANDAI DENGAN RUBOR,
DOLOR, CALOR, TUMOR,
FUNGSIOLESA
• PADA LUKA KRONIS DENGAN
PROSES INFLAMASI YANG
MEMANJANG -> INFEKSI
DITANDAI DENGAN
PENINGKATAN JUMLAH
LEUKOSIT, EXCUDAT, BAU, NYERI
TEKAN, KEMERAHAN, BENGKAK
PROLIFERASI

• BERLANGSUNG 3HARI-3
MINGGU (21 HARI)
• MULAI TERBENTUK JARINGAN
GRANULASI DENGAN PROSES
DIMULAI DARI DASAR LUKA
NAIK TUMBUH KE ATAS
• UNTUK DAPAT TUMBUH
JARINGAN BARU, JARINGAN
YANG RUSAK HARUS DIBUANG
DULU ->WBP/WOUND BED
PREPARATION
MATURASI

• BERLANGSUNG 3MINGGU-3
TAHUN
• MULAI TERBENTUK JARINGAN
EPITELISASI DENGAN PROSES
DIMULAI DARI TEPI LUKA
HINGGA TENGAH LUKA
• UNTUK DAPAT TUMBUH
EPITEL LUKA, TEPI LUKA
HARUS MENYATU DENGAN
DASAR LUKA
TIPE PENYEMBUHAN LUKA

Primary Intention Healing Secondary Intention Healing Tertiary Intention Healing

Proses penyembuhan luka yg Proses penyembuhan luka yg Proses penyembuhan luka dimulai
dibantu dengan jahitan (suture, dimulai dari dasar luka dgn dengan primer namun gagal dan
surgical staples, strips) menumbuhkan jaringan granulasi luka sembuh melalui
penyembuhan primer/sekunder
 Tissue
Management

Infalamation
PRINSIP dan infection
PERAWATAN controle

LUKA
Moisture
Balance

Epithelial
Advancement
 • Walaupun secara alamiah tubuh
melakukan upaya penyembuhan
Fektor luka, akan tetapi terdapat faktor-
faktor yang dapat menyulitkan
Penghambat penyembuhan luka, antara lain :
• Infeksi
Penyembuhan • Gangguan aliran darah
• Penyakit penyerta
Luka • Usia tua
• Malnutrisi
• Penggunaan obat-obatan
imunosupresan
• Lokasi operasi
 Menilai
keseriusan luka

Mengenali hal-
hal yang
PENGKAJIAN menghambat

LUKA Menentukan
rencana
perawatan

Mengobservasi
perkembangan
luka
Pengkajian Umum

Underlying Vaskularisasi
Usia
disease & Oksigenasi

Kondisi
Status gizi Obat
psikologis
Pengkajian Khusus Luka : DESIGN

Depth Exudate Size

Infection Granulation Necrotic

Stadium Luka
Warna Dasar
Luka
R (Red)
granulasi, jaringan sehat

Y (Yellow)
slough, jaringan rusak/
nekrotik/ avaskuler

B (Black)
nekrotik, jaringan mati/
avaskuler

P (Pink)
epitel, jaringan terluar
penutup luka
 MODERN
DRESSING/
PEMILIHAN
BALUTAN
LUKA
APA ITU MODERN
DRESSING
• Adalah balutan luka yang diproses
sedemikian rupa yang berfungsi menjaga
kelembaban luka dan diharapkan ketika
luka dalam kondisi lembab maka proses
penyembuhan luka akan berjalan lebih
baik.
BAGAIMANA KITA
MEMILIH BALUTAN YANG
TEPAT UNTUK LUKA
YANG KITA TANGANI
• BALUTAN MODERN MEMILIKI
BANYAK VARIASI
• TIDAK ADA BALUTAN YANG
SAMA COCOK UNTUK SEMUA
LUKA, DAN SEMUA INDIVIDU,
TERGANTUNG DARI KONDISI
LUKA DAN PENGKAJIAN YANG
KITA LAKUKAN
• HARUS FAHAM TUJUAN DARI
PEMILIHAN BALUTAN YANG
AKAN DIPAKAIKAN
PENGGOLONGAN
JENIS BALUTAN

• SECARA GARIS BESAR DIBAGI

MENJADI 5 TYPE WOUND DRESSING
(5A) YAKNI:
• AUTOLISIS DEBRIDEMEN (A1)
• ANTIMIKROBIAL DRESSING (A2)
• ABSORBEN EXCUDAT & BAU
(A3)
• ALLOW GRANULATION
GROWTH (A4)
• AVOID TRAUMA DRESSING (A5)
AUTOLISIS
DEBRIDEMEN
(A1)

• PILIHAN BALUTAN YANG BERFUNGSI

MEMBANTU TUBUH MELAKUKAN
AUTOLISIS DERIDEMEN ADALAH
HIDROGEL DENGAN KANDUNGAN
DASAR CMC (CARBOXYLMETIHYL
CELLULOSE) DAN AIR (NATRIUM)
 ANTIMIKROBIAL
DRESSING
(A2)

• BALUTAN YANG MENGANDUNG

BAHAN ANTIMIKROBIA UNTUK
MENGATASI DAN MENGONTROL
INFEKSI DENGAN CARA MEMBUNUH
ATAU MENCEGAH MULTIPLIKASI
BAKTERI
• BEBERAPA JENIS ANTIMIKROBIAL
DRESSING YANG DAPAT DIGUNAKAN
ANTARA LAIN SILVER, CADEXOMER
IODINE, PHMB, DACC
(DIALKYLCARBOMOYL CHLORIDE)
ABSORBEN • BALUTAN YANG MAMPU MENYERAP EXCUDAT DARI LUKA
DAN BAU, SECARA GARIS BESAR DIBAGI BEBERAPA JENIS
EXCUDAT & YAKNI NON ADHEREN GAUZE, HIDROLOCOID, ALGINATE,
HIDROFIBER, FOAM,
BAU (A3) • UNTUK JENIS BALUTAN YANG MAMPU MENYERAP BAU
YAKNI CHARCHOL DRESSING
 HIDROCOLOID

• MENGANDUNG CMC (CARBOXYLMETHYL

CELLULOSA) DAN GELATIN.
• MAMPU MENYERAP EXCUDAT SEDIKIT
HINGGA SEDANG, DENGAN FUNGSI LAIN YAKNI
MEMBERIKAN LINGKUNGAN LEMBAB PADA
LUKA, MENGURANGI INFLAMASI, MELINDUNGI
KULIT YANG SUDAH EPITELISASI
• SAAT APLIKASI HARUS DILEBIHKAN DARI
UKURAN LUKA MINIMAL 2,5 CM DARI PINGGIR
LUKA KE KULIT SEHAT SEKITAR LUKA
 ALGINATE

• MENGANDUNG POLISAKARIDA RUMPUT

LAUT YANG DAPAT MENYERAP EXCUDAT
SEDANG HINGGA BANYAK HINGGA 20X
BERATNYA.
• TIDAK COCOK DIAPLIKASIKAN PADA LUKA
DENGAN EXCUDAT SEDIKIT DAN ADA ESCAR
KARENA AKAN MENGERAS
• SAAT KONTAK DENGAN EXCUDAT AKAN
BERUBAH MENJADI GEL, DAN BERWARNA
KEHIJAUAN.
• BS BERFUNGSI JUGA UNTUK
MENGHENTIKAN PERDARAHAN MINOR,
MENGISI RONGGA UNDERMINING/TUNNEL
 FOAM

• MENGANDUNG POLYURETHANE
FOAM YANG MAMPU MENYERAP
EXCUDAT SEDANG HINGGA BANYAK
• SELAIN SEBAGAI ABSORBEN JUGA
BERFUNGSI SEBAGAI OFFLOADING
PADA KASUS PRESSURE INJURY
 ALLOW
GRANULATION
GROWTH (A4)

• BALUTAN INI MEMILIKI FUNGSI

MENSTIMULASI PEMBENTUKAN
GRANULASI DAN MEMPERCEPAT
PROSES EPITELISASI
• JENIS DARI BALUTAN INI ANTARA
LAIN YAITU MADU DAN COLAGEN
 AVOID
TRAUMA
DRESSING (A5)

• BALUTAN INI MAMPU MELINDUNGI

LUKA, BAIK ITU JARINGAN GRANULASI
DAN EPITEL YANG BARU TUMBUH
SERTA KULIT SEKITAR LUKA.
• ADAPUN JENIS BALUTAN INI ANTARA
LAIN YAITU SILICON, TRANSPARAN
FILM, TULLE GRASS, POLYMER
 • BALUTAN TIDAK MAMPU MENAHAN EXCUDAT YG DITANDAI DENGAN
KAPAN BALUTAN ITU ADANYA REMBESAN, CAIRAN ADA YANG KELUAR,
• KLIEN MERASA TIDAK NYAMAN
HARUS DIGANTI • BALUTAN BERBAU DAN ADA TANDA INFEKSI
• BALUTAN RUSAK SEPERTI KENA AIR, ATAU LEPAS
 Selain asuhan
Pasien post operasi keperawatan ada 4 hal
orthopaedi biasanya utama yang perlu
memiliki masalah yang diperhatikan pada
kompleks oleh pasien post operasi
karenanya perlu orthopaedi yaitu
dilakukan asuhan secara pemeriksaan diagnostik,
menyeluruh mobilisasi, perawatan
KESIMPULAN luka, dan rehabilitasi

Dalam merawat luka

post operasi
Pemilihan dressing otrhopaedi, selain
harus pengkajian dan
mempertimbangkan pemilihan balutan,
cost effective dan cost perawat harus
efficien memperhatikan
kemudahan mobilisasi
pasien.
TERIMAKASIH