Anda di halaman 1dari 15

ASKEP PADA LANSIA DENGAN

GANGGUAN SISTEM
INTEGUMEN (DEKUBITUS)

OLEH :
Farin Nur Alfiah
I Komang Jodi Artawan
Nia Nur Azizah
Maelia Unayah
Yusi Lindiya Wati
DEFINISI
Sistem integumen merupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang mencakup kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat
dan produknya (keringat atau lendir).
Sistem integumen berperan
dalamhomeostasis,proteksi,pengaturan suhu,reseptor,sintesis
biokimia dan penyerapan zat.
Dekubitus sering disebut ulkus dermal/ulkus dekubitus atau
luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu bagian
tubuh yang menggangu sirkulasi(Hernawatiaj,2008).
Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit sampai
jaringan dibawah kulit,bahkan menembus otot sampai
mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area
secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan
sirkulasi darah setempat(Hidayat,2009).
TIPE-TIPE DEKUBITUS
1) Tipe Ulkus Dekubitus
2) Tipe normal
3) Tipe arteriosklerotik
4) Tipe terminal
Karakteristik penampilan klinis
dekubitus
Derajat I : Reaksi peradangan masih berbatas pada
epidermis. Tampak sebagai daerah kemerahan/ eritema
indurasi atau leet
Derajat II :Reaksi yang lebih dalam lagi sampai mencapai
seluruh dermis hingga lapisan lemak subkutan. Tampak
sebagai ulkus yang dangkal, dengan tpiyang jelas dan
perubahan pikmen kulit.
Derajat III : Ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan
lemak subkutan dan menggaung, batasan dengan fascia dari
otot otot. Sudah mulai didapat infeksi dengan jaringan
nekrotik yang berbau
Derajat IV : Perluasan ulkus menembus otot, sehingga
tampak tulang didasar ulkus yang dapat menyebabkan infeksi
pada tulang dan sendi.
ETIOLOGI
1. Faktor Ekstrinsik
Tekanan
Gesekan dan pergeseran
Kelembapan
Kebersihan tempat tidur ,alat-alat tenun yang kusut dan kotor
atau peralatan medik yang menyebabkan klien terfiksasi
2. Fase Intrinsik
usia
Penurunan sensori persepsi
Penurunan kesadaran
Mobilitas dan aktivitas
Kemampuan sistem kardiovaskuler menurun
Hipo albuminemia
Manifestasi Klinis
Tanda cidera awal adalah kemerahan yang tidak menghilang
apabila ditekan ibu jari.
Pada cidera yang lebih berat dijumpai ulkus dikulit.
Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan,
termasuk demam dan peningkatan hitung sel darah putih.
Dapat terjadi infeksi sebagai akibat dari kelemahan dan
perawatan di Rumah Sakit yang berkepanjangan bahkan pada
ulkus kecil
Patofisiologi
Luka dekubitus merupakan dampak dari tekanan yang terlalu
lama pada area permukaan tulang yang menonjol dan
mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah pada area yang
tertekan dan lama kelamaan jaringan setempat mengalami
iskemik, hipoksia dan berkembang menjadi nekrosis.
Apabila tekanan kapiler melebihi dari tekanan darah dan
struktur pembuluh darah pada kulit, maka akan terjadi kolaps.
Dengan terjadi kolaps akan menghalangi oksigenasi dan nutrisi
ke jaringan, selain itu area yang tertekan menyebabkan
terhambatnya aliran darah. Dengan adanya peningkatan
tekanan arteri kapiler terjadi perpindahan cairan ke kapiler, ini
akan menyokong untuk terjadi edema dan konsekuensinya
terjadi autolisis. Hal lain juga bahwa aliran limpatik menurun,
ini juga menyokong terjadi edema dan mengkontribusi untuk
terjadi nekrosis pada jaringan.
PATHWAY
Penatalaksanaan
Secara Keperawatan
(Patricia A.potter & Anne Griffin Perry,2006)
Perbaikan keadaan umum penderita
Pemeliharaan dan perawatan kulit yang baik
Papan/ alas tempat tidur yang baik
Pencegahan terjadi luka
Berbaring yang berubah-ubah
Secara Medis
Penatalaksanaan medis perawatan luka dekubitus (Doengoes,2000)
Perawatan luka dekubitus
Manajemen Luka yang meliputi :
Cleansing
Debridement
Dressing products
Terapi fisik dengan menggunakan pusaran air untuk menghilangkan jaringan
yang mati.
Terapi obat : Antibiotik
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Biodata
Keluhan Utama
Riwayat Kesehatan saat ini
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat Pengobatan
Apakah klien pernah
Pengkajian Psikososial
Aktifitas Sehari hari
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan kulit
Inspeksi kulit
Palpasi kulit
B. Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap
Biopsi luka untuk mengetahui jumlah bakteri
Pembuatan foto klinis
ANALISA DATA
C. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan integritas kulit b.d imobilitas fisik


2. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
3. Gangguan citra tubuh b.d penyakit / cidera
D. Intervensi keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit b.d imobilitas fisik
2. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
3. Gangguan citra tubuh b.d penyakit / cidera

Anda mungkin juga menyukai