Anda di halaman 1dari 32

Rehabilitasi

Diabetes Melitus
DEFINISI
Menurut American Diabetes Association
(ADA). Diabetes Melitus (DM) merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik
dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Epidemiologi
Prevalensi DM tipe 2 pada bangsa klit putih
berkisar antara 3%-6% dari jumlah penduduk
dewasanya. Di Singapura, frekuensi
diabetes meningkat cepat dalam 10 tahun
terakhir.3 Di Amerika Serikat, penderita
diabetes meningkat dari 6.536.163 jiwa di
tahun 1990 menjadi 20.676.427 jiwa di tahun
2010.4 Di Indonesia, kekerapan diabetes
berkisar antara 1,4%-1,6%, kecuali di
beberapa tempat yaitu di Pekajangan 2,3%
dan di Manado 6%.
Klasifikasi DM
Sign and Symptom
Keluhan klasik DM:
Poliuria, Polidipsia, Polifagia dan penurunan
berat badan
Keluhan lain:
Lemah badan, Kesemutan, Gatal, Mata
kabur, dan Disfungsi ereksi pada pria, serta
Pruritus vulva pada wanita.
Diagnosis
 Diagnosis DM ditegakkan atas dasar
pemeriksaan kadar glukosa darah.
MANAGEMENT
Management
Langkah – Langkah penatalaksanaan Umum
 Evaluasi medis yang lengkap

Langkah – langkah penatalaksanaan khusus


 Edukasi
 Terapi Nutrisi Medis (TNM)
 Jasmani
 Terapi farmakologis

Diabetic foot care


Senam kaki
Penatalaksanaan Diabetes Melitus
 Tujuan secara umum: meningkatkan kualitas hidup
penyandang diabetes.
 Tujuan penatalaksanaan:

◦ Tujuan Jangka pendek : menghilangkan keluhan DM, memperbaiki


kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut.
◦ Tujuan jangka panjang : mencegah dan menghambat progresivitas
penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
◦ Tujuan akhir pengelolaan adalah turunya morbiditas dan mortalitas
DM.
 Untuk mencapai tujuan  perlu dilakukan pengendalian
glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid
(melalui pengelolaan pasien secara komprehensif)
Langkah – langkah penatalaksanaan
umum
 Riwayat penyakit
 Pemeriksaan fisik
 Evaluasi laboratorium
 Penampisan komplikasi
Langkah-langkah penatalaksanaan
Khusus
 Edukasi
 Tujuan dari edukasi diabetes adalah mendukung usaha
pasien penyandang diabetes untuk mengerti perjalanan
alami penyakitnya dan pengelolaannya, mengenali
masalah kesehatan/ komplikasi yang mungkin timbul
secara dini/ saat masih reversible, ketaatan perilaku
pemantauan dan pengelolaan penyakit secara mandiri,
dan perubahan perilaku/kebiasaan kesehatan yang
diperlukan.
 Edukasi pada penyandang diabetes meliputi pemantauan
glukosa mandiri, perawatan kaki, ketaatan pengunaan
obat-obatan, berhenti merokok, meningkatkan aktifitas
fisik, dan mengurangi asupan kalori dan diet tinggi
lemak.
 Terapi Nutrisi Medis (TNM)
 Prinsip pengaturan makan pada penyandang
diabetes yaitu makanan yang seimbang, sesuai
dengan kebutuhan kalori masing-masing
individu, dengan memperhatikan keteraturan
jadwal makan, jenis dan jumlah makanan.
 Komposisi makanan yang dianjurkan terdiri
dari karbohidrat 45%-65%, lemak 20%-25%,
protein 10%-20%, Natrium kurang dari 3g, dan
diet cukup serat sekitar 25g/hari.
 Jasmani
 Latihan jasmani secara teratur 3-4 kali
seminggu, masing-masing selama kurang
lebih 30 menit.
 Latihan jasmani dianjurkan yang bersifat
aerobik seperti berjalan santai, jogging,
bersepeda dan berenang. Latihan jasmani
selain untuk menjaga kebugaran juga dapat
menurunkan berat badan dan meningkatkan
sensitifitas insulin.
 Terapi farmakologis
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan
peningkatan pengetahuan pasien, pengaturan
makan dan latihan jasmani. Terapi farmakologis
terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan
Obat anti hiperglikemik oral
Obat antihiperglikemik suntik
 Insulin
 Agonis GLP 1
 kombinasi
Diabetic foot care
 Ganggren diabetik adalah nekrosis jaringan
pada bagian tubuh perifer akibat penyakit
diabetes mellitus
 Menurut berat
ringannya lesi,
kelainan kaki
diabetik dibagi
dalam enam
derajat menurut
Wagner, yaitu
Upaya pencegahan primer
1. Edukasi kesehatan DM, komplikasi dan
perawatan kaki
2. Status gizi yang baik
3. Pemeriksaan berkala kaki penderita
4. Pencegahan/ perlindungan terhadap trauma
– sepatu khusus
5. Hygiene personal termasuk kaki
 Seorang penderita Diabetes Mellitus (DM)
harus selalu memperhatikan dan menjaga
kebersihan kaki, melatihnya secara baik agar
tidak terjadi komplikasi.
 Pemeriksaan kaki dan perawatan kaki pada

pengelolaan kaki diabetik bertujuan untuk


mencegah terjadinya luka
Pemeriksaan kaki
Area Pemeriksaan Kaki
a. Kuku jari: periksa adanya kuku tumbuh di bawah kulit
(ingrown nail), robekan atau retakan pada kuku
b. Kulit: periksa kulit di sela-sela jari (dari ujung hingga
pangkal jari), apakah ada kulit retak, melepuh, luka,
atau perdarahan
c. Telapak kaki: Periksa kemungkinan adanya luka pada
telapak kaki, apakah terdapat kalus (kapalan), palantar
warts, atau kulit telapak kaki yang retak ( fisura)
d. Kelembaban kulit: periksa kelembaban kulit dan cek
kemungkinan adanya kulit berkerak dan kekeringan
kulit akibat luka
Perawatan Kaki

 Menyiapkan air hangat: uji air hangat dengan siku untuk


mencegah cedera
 Cuci kaki dengan sabun yang lembut (sabun bayi atau
sabun cair) untuk menghindari cedera ketika menyabun.
 Keringkan kaki dengan handuk bersih, lembut. Keringkan
sela-sela jari kaki, terutama sela jari kaki ke-3-4 dan ke-
4-5.
 Oleskan lotion pada semua permukaan kulit kaki untuk
menghindari kulit kering dan pecah pecah
 Jangan gunakan lotion di sela-sela jari kaki. Karena akan
meningkatkan kelembapan dan akan menjadi media yang
baik untuk berkembangnya mikroorganisme (fungi).
Perawatan kuku kaki

 Potong dan rawat kuku secara teratur. Bersihkan


kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan
cream pelembab kuku.
 Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal

jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat


dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam.
Jika ragu, Anda bisa meminta bantuan keluarga atau
dokter untuk memotong kuku Anda.
 Hindarkan terjadinya luka pada jaringan sekitar

kuku. Bila kuku keras, sulit dipotong, rendam kaki


dengan air hangat selama ± 5 menit.
Cara lain dalam melakukan
perawatan kaki
 Jangan berjalan tanpa alas kaki, baik di dalam maupun
di luar rumah.
 Usahakan kaki selalu dalam keadaan hangat dan
kering. Untuk itu gunakan kaos kaki atau stocking
dari bahan katun dan sepatu dengan bahan kulit.
Jangan lupa untuk mengganti kaos kaki atau stocking
setiap hari.
 Jangan memakai sepatu atau kaos kaki yang kekecilan
(terlalu sempit) dan periksa sepatu setiap hari
sebelum dipakai, pastikan tidak ada kerikil atau benda
kecil lain di dalam sepatu yang dapat melukai kaki.
Cara lain dalam melakukan
perawatan kaki
 Saat kaki terasa dingin, gunakan kaos kaki. Jangan
merendam atau mengompres kaki dengan panas dan
jangan gunakan botol panas atau peralatan listrik karena
respon kaki terhadap rasa panas sudah berkurang
sehingga tidak terasa bila kaki sampai melepuh
 Jangan menggunakan pisau atau silet untuk mengurangi

kapalan.
 Jangan menggunakan obat-obat tanpa anjuran dokter

untuk menghilangkan mata ikan.


 Jangan membiarkan luka sekecil apapun pada kaki,

segera obati dan periksakan kedokter.


Senam Kaki Diabetik
Tujuan senam kaki diabetes untuk membantu
memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat
otot -otot kecil kaki dan mencegah terjadinya
kelainan bentuk kaki.
Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan
posisi berdiri, duduk dan tidur dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi -sendi kaki
misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat,
mengangkat kaki dan menurunkan kaki
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai