Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR BALIK DIABETES MELITUS

Disusun oleh :

Nama : Windi Afiyani


Nim : E0016041
Kelas : 3A Farmasi

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

2019
Adalah Penyakit dimana kadar gula darah
sewaktu dalam tubuh 200 mg/dl atau lebih
ditambah gejala khas kencing manis.
Bagaimana tanda dan
gejalanya?
· Banyak makan, banyak
minum, banyak kencing
tetapi berat badan menurun
dengan sebab yang tidak jelas
Apa saja komplikasi
Diabetes melitus itu?

· Kelainan kulit: gatal, bisul, luka tidak sembuh


· Kelainan syaraf: kesemutan, rasa baal.
· Kelainan mata: mudah katarak, gangguan penglihatan
· Kelainan ginjal dan jantung

Bagaimana cara
Mencegah komplikasi
Diabetes melitus?

o Manajemen Nutrisi ( Diet )


o Latihan / Olah raga Teratur
o Kontrol Gula Darah Secara Teratur
o Perawatan Kaki Diabetik
o Terapi Insulin
1. Manajemen Nutrisi ( Diet )
Makanan yang dianjurkan
Makanan yang dianjurkan
 
Jumlah kalori

ditentukan

menurut
umur, jenis kelamin,

BB, TB, aktivitas sehari-  Sumber Protein Hewani : daging tanpa lemak, ayam

hari dan
 kondisi tubuh tanpa kulit, ikan dan putih telur

Hindari penggunaan  Sumber Protein Nabati : tempe, tahu, kacang-
 kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacang
Karbohidrat
 sederhana
kedele)
(gula pasir, gula merah   Sayuran : kangkung, daun kacang, oyong, ketimun,
dan gula

batu) tomat, labu air, kol, kembang kol, sawi, lobak, seledri,
Protein cukup sesuai selada, terong
kebutuhan  Buah-buahan atau sari buah : jeruk siam, apel,





Patofisiologi penyakit DM

DM Type 2 : Efek utama patofisiologi:


 Jumlah insulin normal
 Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel
bahkan lebih banyak,
perbedaanya adalah kadar tubuh, yg mengakibatkan peningkatan
glukosa tinggi juga kadar konsentrasi gula darah sampai 300-1200mg/
insulin tinggi atau normal. 100ml.
Keadaan ini disebut  Peningkatan mobilisasi lemak dan daerah
resistensi insulin. penyimpanan sehingga menyebabkan kelainan
metabolisme lemak maupun pengendapan lipid
pd dinding vaskuler.
 Pengurangan protein dalam jaringan tubuh.
3. Perawatan kaki diabetik



o Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih.


o Bersihkan dan cuci kaki setiap hari dengan suam-suam kuku ,
gunakan sabun lembut dan keringkan dengan sempurna & hati-hati
terutama diantara jari-jari kaki.
o Gunakan krem kaki yang baik pada kulit yang kering atau tumit yang
retak-retak, dan jangan menggosok antara jari-jari kaki .
o Hindari memakai bedak, sebab ini akan menyebabkan kulit menjadi
kering dan retak-retak.
o Menggunting kuku kaki secara lurus, kemudian kikir agar licin. Potong
kuku sesudah mandi, sewaktu kuku lembut
o Jika kuku kaki yang menusuk daging dan kalus, hendaknya diobati
oleh podiatrist. Jangan gunakan pisau cukur atau pisau biasa, yang
bias tergelincir; dan ini dapat menyebabkan luka pada kaki. Memeriksa
kaki dan celah kaki setiap hari apakah terdapat kalus, bula, luka dan
lecet.
o Hindari penggunaan air panas atau bantal panas.
 Penggunaan alas kaki tepat, dengan cara :
o Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir.Memakai sepatu yang
sesuai atau sepatu khusus untuk kaki dan nyaman dipakai.
o Sebelum memakai sepatu, memerika sepatu terlebih dahulu, kalau ada batu
4. Perawatan kaki
dan lain-lain, karena dapat menyebabkan iritasi/gangguan dan luka terhadap
kulit.
5. Suntik insulin
o Sepatu harus terbuat dari kulit, kuat, pas (cukup ruang untuk ibu jari kaki) dan
tidak boleh dipakai tanpa kaus kaki.
o Sepatu baru harus dipakai secara berangsur-angsur dan hati-hati
o Memakai kaus kaki yang bersih dan mengganti setiap hari.
o Kaus kaki terbuat dari bahan wol atau katun. Jangan memakai bahan sintetis,
karena bahan ini menyebabkan kaki berkeringat.
o Memakai kaus kaki apabila kaki terasa dingin.
o Menghindari trauma berulang, trauma dapat berupa fisik, kimia dan termis,
5. Suntik Insulin
Indikasi:
 Ketoasidosis, koma hiperosmolar dan asidosis laktat
 Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat)
 BB menurun dengan cepat
 Kehamilan/DM gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan
makan
 Tidak berhasil dikelola dengan OHO dosis maksimal atau ada kontra
indikasi dengan OHO
Patofisiologi penyakit DM

Anda mungkin juga menyukai