suatu kegiatan atau aktifitas manusia, baik dapat diamati secara langsung maupun tidak dapat
diamati oleh pihak luar. Dimana perilaku terdiri dari persepsi (perception), respon
2015).1
menggambarkan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang disarankan
oleh dokternya, orang lain atau fasilitas kesehatan.1 Adherence libatkan persetujuan dari pasien
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan
oleh professional kesehatan. Pasien mungkin tidak mematuhi tujuan atau mungkin melupakan
begitu saja atau salah mengerti instruksi yang diberikan (Niven, 2012). 2 Kepatuhan adalah salah
satu perilaku pemeliharaan kesehatan yaitu usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga
kesehatan agar tidak sakit dan usaha penembuhan apabila sakit (Notoatmodjo, 2015). 1
Kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya: minum obat, mematuhi diet, atau melakukan
perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai
dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran hingga mematuhi rencana (Kozier, 2016).3
oleh faktor-faktor baik dari dalam maupun dari luar subyek. Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
bangsa, dan negara. Pendidikan klien dapat meningkatkan kepatuhan, sepanjang bahwa
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan temanteman, kelompok-
Meningkatkan interaksi petugas kesehatan dengan klien adalah suatu hal penting untuk
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu obyek tertentu, dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan.
mengumpulkan data yang diperlukan untuk mengukur indikator-indikator yang telah dipilih.
Indikator tersebut sangat diperlukan sebagai ukuran tidak langsung mengenai standar dan
penyimpangan yang diukur melalui sejumlah tolok ukur atau ambang batas yang digunakan oleh
organisasi merupakan penunjuk derajat kepatuhan terhadap standar tersebut. Suatu indikator
merupakan suatu variabel (karakteristik) terukur yang dapat digunakan untuk menentukan derajat
kepatuhan terhadap standar atau pencapaian tujuan mutu, disamping itu indikator juga memiliki
karakteristik yang sama dengan standar, misalnya karakteristik itu harus reliabel, valid, jelas,
mudah diterapkan, sesuai dengan kenyataan, dan juga dapat diukur (Al-Assaf, 2010).4
Cara ukur kepatuhan menurut Feist (2014) setidaknya terdapat lima cara yang dapat
Metode ini adalah metode yang hampir selalu menjadi pilihan terakhir untuk
digunakan karena keakuratan atas estimasi yang diberikan oleh dokter pada umumnya
salah.
juga memiliki kekurangan, yaitu: pasien mungkin saja berbohong untuk menghindari
ketidaksukaan dari pihak tenaga kesehatan, dan mungkin pasien tidak mengetahui
Metode ini juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, observasi tidak mungkin
dapat selalu dilakukan secara konstan, terutama pada hal-hal tertentu seperti diet
makanan dan konsumsi alkohol. Kedua, pengamatan yang terus menerus menciptakan
situasi buatan dan seringkali menjadikan tingkat kepatuhan yang lebih besar dari
d. Menghitung banyak obat dikonsumsi pasien sesuai saran medis yang diberikan oleh
dokter.
Prosedur ini mungkin adalah prosedur yang paling ideal karena hanya sedikit saja
kesalahan.
Metode ini mungkin dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada metode-
a. Mengembangkan tujuan dari kepatuhan itu sendiri, banyak dari pasien yang tidak
patuh yang memiliki tujuan untuk mematuhi nasihatnasihat pada awalnya. Pemicu
ketidakpatuhan dikarenakan jangka waktu yang cukup lama serta paksaan dari tenaga
kesehatan yang menghasilkan efek negatif pada penderita sehingga awal mula pasien
b. Perilaku sehat, hal ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, sehingga perlu
dikembangkan suatu strategi yang bukan hanya untuk mengubah perilaku, tetapi juga
terhadap diri sendiri harus dilakukan dengan kesadaran diri. Modifikasi perilaku
harus dilakukan antara pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan agar terciptanya
perilaku sehat.
c. Dukungan sosial, dukungan sosial dari anggota keluarga dan sahabat merupakan
a. Segi Penderita Usaha yang dapat dilakukan penderita untuk meningkatkan kepatuhan
kontrol diri yang baik dari penderita akan semakin meningkatkan kepatuhannya
2) Meningkatkan efikasi diri. Efikasi diri dipercaya muncul sebagai prediktor yang
penting dari kepatuhan. Seseorang yang mempercayai diri mereka sendiri untuk dapat
berkaitan dengan kepatuhan serta kemauan dari penderita untuk mencari informasi
mengenai penyakitnya dan terapi medisnya, informasi tersebut biasanya didapat dari
berbagai sumber seperti media cetak, elektronik atau melalui program pendidikan di
rumah sakit.
b. Segi Tenaga Medis Usaha-usaha yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar penderita
pasien. Ada banyak cara dari dokter untuk menanamkan kepatuhan dengan dasar
dokter adalah orang yang berstatus tinggi bagi kebanyakan pasien dan apa yang ia
katakan secara umum diterima sebagai sesuatu yang sah atau benar.
dukungan sosial. Selain itu keluarga juga dilibatkan dalam memberikan dukungan
kepada pasien.
4) Pendekatan perilaku. Pengelolaan diri yaitu bagaimana pasien diarahkan agar dapat
bekerja sama dengan keluarga pasien untuk mendiskusikan masalah dalam menjalani
kepatuhan
1. Notoadmodjo. (2015). Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta.
2. Niven, Neil. 2012. Psikologi Kesehatan: Pengantar Untuk Perawat & Profesional
3. Kozier, B., Erb, Berman, Snyder. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik. (Pamilih, E, K., Devi, Y., Yuyun, Y., Ana, L., &Wilda, E.,
Seto.
5. Feist, J., & Feist, G. J. (2014). Teori Kepribadian Edisi 7 Buku 1. Jakarta: Salemba
Humanika