12/Farmakologi
Keperawatan
Modul #1 Lembar Kegiatan Mahasiswa
Nama:_________________________________________________________ Tanggal:
________________
Tingkat: ____________
Pendahuluan
Kepatuhan berasal dari kata patuh, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh artinya suka
dan taat kepada perintah atau aturan, dan berdisiplin. Kepatuhan berarti sifat patuh, taat, tunduk
pada ajaran atau peraturan. Dalam kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan semua aktivitas
sesuai dengan kebijakan, aturan, ketentuan dan undang-undang yang berlaku.Sedangkan
kepatutan lebih pada keluhuran budi pimpinan dalam mengambil keputusan.Jika melanggar
kepatutan belum tentu melanggar kepatuhan.Selain itu, kepatuhan menentukan apakah pihak
yang diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak
yang berwenang.Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah yang diperiksa sesuai dengan
kondisi, peratuan, dan undang-undang tertentu.
Kepatuhan minum obat merupakan sikap pasien dalam mengkonsumsi obat sesuai dengan
anjuran (Novie E, 2013). Salah satu faktor kunci yang memepengaruhi keberhasilan pengobatan
tuberkulosis paru adalah kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat (Pambudi, 2013).
Kepatuhan minum obat merupakan fenomena yang cukup kompleks, mengingat banyaknya
faktor yang dapat mempengaruhinya (Munro, 2015). Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kepatuhan minum obat, mulai dari faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
tingkat ekonomi dan pekerjaan (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Data yang diambil pada
penderita suatu penyakit yang mengharuskan mengkonsumsi obat dalam waktu lama, angka
kepatuhan dapat mencapai 50% pada negara maju dan kurang dari 50% pada negara
berkembang (BPOM, 2011).
- Definisi
Kepatuhan berasal dari kata patuh, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, patuh
artinya suka dan taat kepada perintah atau aturan, dan berdisiplin. Kepatuhan berarti
sifat patuh, taat, tunduk pada ajaran atau peraturan.
Dalam kepatuhan yang dinilai adalah ketaatan semua aktivitas sesuai dengan
kebijakan, aturan, ketentuan dan undang-undang yang berlaku.Sedangkan kepatutan
lebih pada keluhuran budi pimpinan dalam mengambil keputusan.Jika melanggar
kepatutan belum tentu melanggar kepatuhan.Selain itu, kepatuhan menentukan apakah
pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah yang
diperiksa sesuai dengan kondisi, peratuan, dan undang-undang tertentu.
Seperti yang dikemukakan Tyler (Susilowati, 1998, 2003, 2004 dalam Saleh, 2004)
terdapat dua perspektif dasar kepatuhan pada hukum, yaitu instrumental dan
normatif.Perspektif instrumental berarti individu dengan kepentingan pribadi dan
tanggapan terhadap perubahan yang berhubungan dengan perilaku.Perspektif normatif
berhubungan dengan moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi.Seseorang
lebih cenderung patuh pada hukum yang dianggap sesuai dan konsisten dengan
Penanganan klien yang sulit dalam mengkonsumsi obat dilakukan secara rutin akan
membuat klien dapat mengendalikan rangsangan emosi dan pikiran. Cara yang dapat
dilakukan dengan beberapa hal diantaranya, dukungan keluarga, dukungan masyarakat,
layanan kesehatan yang memadai dan tanggap terhadap kesehatan klien , dan pengobatan
secara rutin, akan tetapi penanganan tersebut masih terhalang suatu permasalahan dimana
masih banyak klien yang tidak patuh minum obat. klien yang tidak patuh terhadap pengobatan
suatu saat akan mengalami kekambuhan apabila tidak ditangani dan diobati dengan tepat.
Kekambuhan biasanya terjadi karena adanya kejadian buruk sebelum mereka kambuh dan
juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal.
Pada faktor eksternal kekambuhan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, dukungan petugas kesehatan. Dengan kurangnya
dukungan dan perhatian keluarga, maka penderita merasa dirinya terasingkan dan juga
merasa rendah diri dan akan memicu terjadinya kekambuhan berulang pada lansia tersebut.
Kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya: minum obat, mematuhi diet, atau
melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat kepatuhan
dapat dimulai dari tindakan menghindari dari setiap aspek anjuran hingga mematuhi rencana .
Kepatuhan minum obat adalah suatu bentuk perilaku yang ditunjukan oleh lansia dalam
minum obat sesuai dengan jadwal dan dosis obat yang dianjurkan, dikatakan patuh apabila
minum obat sesuai dengan aturan dan waktu yang tepat, dikatakan tidak patuh apabila lansia
tidak mau minum obat sesuai aturan dan waktu yang sudah dianjurkan.
1. Faktor Individu
Faktor individu seperti umur, jenis kelamin, gangguan kognitif dan psikopatologi.
Secara umum dikatakan tingkat kepatuhan wanita lebih tinggi dari pria dan wanita muda
lebih patuh daripada wanita tua. Hal ini disebabkan karena klien mengalami kurang
motivasi yang mengakibatkan dampak negatif dalam mengikui pengobatan
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kepatuhan adalah dukungan keluarga dan
finansial, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, sikap terhadap pengobatan,
adanya pengawasan terhadap pengobatan.
3. Faktor yang Berhubungan Dengan Tenaga Kesehata
Faktor ini meliputi adanya pemberian informasi terhadap perawatanyang dapat
dilakukan dirumah setelah klien dirawat.
4. Faktor yang Berhubungan Dengan Pengobatan\Beberapa klien yang mengalami efek
samping pengobatan terbukti memiliki kepatuha yang rendah, sementara beberapa
klien yang tidak mengalami efek samping pengobatan justru memiliki tingkat kepatuhan
yang tinggi. Masalah lain dalam pengobatan adalah masa pencapaian efek terapi dan
jumlah obat yang dikonsumsi. Klien terkadang justru merasakan efek samping terlebih
dahulu dibandingkan efek positif terapi. Sedangkan jumlah jenis obat yang diminum
juga memiliki pengaruh dalam kepatuhan minum obat klien, karena umumnya klien
mendapatkan regimen terapi yang kompleks yaitu mengkonsumsi dua atau lebih jenis
obat beberapa kali sehari.
B. Ada 6 Cara Minum obat yang harus diperhatikan baik petugas kesehatan maupun
keluarga dari pasien, diantaranya adalah :
1. Benar Nama Klien
2. Benar Obat
3. Benar Dosis Obat
5. Benar Waktu Pemberian
6. Benar Cara Pemberian (rute)
7. Benar Dokumentasikan.
D. Faktor lainya yang mempengaruhi seseorang untuk mematuhi pengobatan yang diresepkan
oleh dokter atau ahli kesehatan. Kepatuhan minum obat sangat penting untuk keberhasilan
pengobatan karena jika seseorang tidak mematuhi resep obat, maka efektivitas pengobatan
dapat menurun dan kondisi medis bisa menjadi lebih buruk.
1. Teori Health Belief Model Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan mematuhi
pengobatan jika mereka merasa bahwa mereka rentan terhadap kondisi medis tertentu,
jika mereka percaya bahwa pengobatan dapat mencegah atau mengobati kondisi
tersebut, dan jika mereka menganggap manfaat dari pengobatan lebih besar dari risiko
dan biaya.
2. Teori Theory of Reasoned Action and Planned Behavior Teori ini menyatakan bahwa
kepatuhan minum obat dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap minum obat dan
keyakinan mereka tentang apa yang akan terjadi jika mereka mematuhi pengobatan atau
tidak. Selain itu, faktor-faktor seperti norma sosial dan kontrol diri juga mempengaruhi
kepatuhan.
3. Teori Social Cognitive Theory Teori ini mengatakan bahwa kepatuhan minum obat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengetahuan seseorang tentang kondisi medis
mereka dan pengobatan, persepsi mereka tentang kontrol diri, dan keyakinan mereka
tentang kemampuan mereka untuk mematuhi resep obat.
4. Teori Self-Determination Theory Teori ini menyatakan bahwa kepatuhan minum obat
dipengaruhi oleh tingkat otonomi seseorang, yaitu sejauh mana seseorang merasa
bahwa mereka memiliki pilihan dan kontrol atas tindakan mereka. Jika seseorang merasa
bahwa mereka memiliki otonomi dalam memutuskan apakah akan mematuhi pengobatan
atau tidak, maka mereka lebih cenderung mematuhi pengobatan tersebut.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan penurunan kepatuhan minum obat, di antaranya:
1. Efek samping obat yang tidak diinginkan Efek samping obat yang tidak diinginkan dapat
membuat seseorang merasa tidak nyaman dan mengurangi keinginan mereka untuk
meminum obat secara teratur. Jika efek samping terlalu buruk, pasien mungkin berhenti
2. Lupa atau kesulitan mengingat jadwal minum obat Seseorang mungkin lupa untuk minum
obat atau kesulitan mengingat jadwal minum obat, terutama jika mereka harus minum obat
beberapa kali sehari atau pada waktu yang spesifik. Hal ini bisa disebabkan oleh kepadatan
aktivitas sehari-hari, rutinitas yang berubah, atau gangguan memori.
3. Biaya obat yang mahal Biaya obat yang mahal dapat membuat seseorang kesulitan
memenuhi resep obat mereka, terutama jika mereka tidak memiliki asuransi kesehatan atau
asuransi kesehatan yang tidak mencakup obat-obatan tertentu.
4. Keterbatasan akses ke obat Seseorang mungkin tidak dapat memperoleh obat yang
diresepkan oleh dokter karena mereka tidak dapat mengakses apotek atau obat yang
diperlukan tidak tersedia di daerah mereka.
6. Ketidakcocokan antara jadwal minum obat dan rutinitas harian Jika jadwal minum obat tidak
cocok dengan rutinitas harian seseorang, misalnya jika seseorang harus minum obat saat
sedang bepergian atau bekerja, hal ini dapat menyebabkan penurunan kepatuhan.
7. Perubahan gaya hidup Perubahan gaya hidup, seperti perubahan dalam pola makan atau
rutinitas olahraga, dapat menyebabkan seseorang lupa atau tidak mematuhi pengobatan
mereka.
8. Masalah psikologis atau sosial Masalah psikologis atau sosial, seperti depresi, kecemasan,
atau stres, dapat memengaruhi kepatuhan minum obat karena seseorang mungkin tidak
memiliki motivasi atau kemampuan untuk mematuhi pengobatan mereka.
Berikut beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan kepatuhan minum obat:
1. Pahami dengan baik instruksi dokter dan informasi tentang obat Pastikan untuk memahami
dengan baik instruksi dokter dan informasi tentang obat yang diresepkan, seperti dosis,
jadwal minum obat, dan efek samping yang mungkin terjadi. Jika Anda memiliki pertanyaan
atau kekhawatiran, jangan ragu untuk bertanya pada dokter atau ahli kesehatan Anda.
2. Buat jadwal minum obat dan ingatkan diri sendiri Buat jadwal minum obat dan tetapkan
pengingat untuk memastikan Anda tidak lupa meminum obat pada waktu yang tepat.
Pengingat bisa berupa alarm pada ponsel, catatan pada kalender, atau aplikasi pengingat
obat.
3. Gunakan alat bantu atau bantuan dari orang lain Gunakan alat bantu seperti kotak obat
Buatkan ringkasan materi dari literatur / jurnal terkait kepatuhan minum obat dan bagaimana
peran perawat dalam meningkatkan kepatuhan minum obat
C. PENUTUP PEMBELAJARAN
- Kunci Jawaban