PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN
PASIEN
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TERAKREDITASI PARIPURNA KARS
Buku Program PMKP ini dibuat sebagai acuan pelaksanaan program tahunan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit umum dr Saiful Anwar. Dengan
buku panduan ini instalasi pengendali mutu dapat melaksanakan program mutu secara
sitematis dan terarah
Akhir kata semoga Buku Program Peningkatan Mutu dan Keselamatn Pasien ini
dapat digunakan sebagaimana mestinya, sehingga bermanfaat bagi seluruh petugas
dalam meningkatan budaya mutu dan keselamatan pasien.
Terimakasih pada tim yang telah dapat membuat program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, semoga program ini dapat bermanfaat bagi rumah sakit dan seluruh
staf Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang.
Malang,______________ 2016
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
TIM PENYUSUN ........................................................................................................... ii
C. Sasaran ............................................................................................................. 8
D. Schedule (Jadwal) Pelaksanaan Kegiatan Program PMKP RS ......................... 9
G. Penutup ............................................................................................................. 10
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
1.1. PENDAHULUAN
Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, maka
sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai
menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi rumah
sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar
menjadi efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan
masyarakat
Manajemen mutu rumah sakit merupakan salah satu metode / tuntunan rumah
sakit dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat khususnya dibidang kesehatan, sehingga rumah sakit mengambil
langkah dengan membentuk suatu bagian / instalasi yang mengurusi tentang manajemen
mutu khususnya standar akreditasi rumah sakit yang distandarkan oleh Kementerian
Kesehatan dan WHO, sehingga akan berdampak pada bagaimana rumah sakit membuat
perencanaan, pelaksaaan program, monitoring dan evaluasi sampai pada tindak lanjut
dari program manajemen mutu, yang hasil akhirnya diharapkan pasien, keluarga, pekerja,
pimpinan dan pemilik rumah sakit akan merasa puas, nyaman dan aman dalam
menggunakan jasa rumah sakit atau dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didalam
menjalankan organisasi ini. Dengan manajemen mutu yang baik akan tercapai
peningkatan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus untuk mengurangi risiko
terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik
Berdasarkan hal tersebut, maka untuk mencapai tujuan terciptanya mutu
pelayanan yang baik dan upaya untuk mencapai keselamatan pasien perlu dibuat
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang berisi tentang rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci.
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis,
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
4. Terpantaunya kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
5. Melakukan tindakan pencegahan terhadap insiden keselamatan pasien melalui
penggunaan indikator prioritas dari unit kerja
6. Merancang proses klinis dan manajerial yang baru dengan baik
7. Mengukur seberapa baiknya proses berjalan melalui pengumpulan data
8. Asuhan klinis terstandarisasi secara konsisten dan sesuai dengan perkembangan
pasien terkini
9. Terjadwalnya kegiatan pendidikan dan pelatihan mutu di lingkungan RSSA
1. Thalasemia Mayor dengan Kelebihan Zat Besi (SMF Ilmu Kesehatan Anak)
2. AV-Shunt pada CKD(SMF Bedah Umum – TKV)
B. KESELAMATAN PASIEN
Kegiatannya meliputi :
a. Penerapan manajemen risiko klinis
Risk manajemen / manajemen risiko adalah suatu pendekatan proaktif berupa
kegiatan klinis dan administratif yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi
dan menyusun prioritas dalam menangani risiko cedera terhadap pasien, staf dan
pengunjung serta kerugian terhadap institusi sendiri
Masing-masing satker melakukan identifikasi risiko dan kemudian membuat
managemen risiko klinis sesuai dengan panduan/juknis yang sudah dibuat/diedarkan.
D. SASARAN
a. Audit medis PPK – CP untuk 5 area prioritas sebesar 100 % per tahun
b. Analisa indikator area klinis 100 % per tahun
c. Analisa indikator sasaran keselamatan pasien 100% per tahun
d. Analisa laporan insiden keselamatan pasien (kejadian sentinel) 100 % per tahun
e. Analisa laporan KTD 100% per tahun
f. Analisa manajemen risiko klinis melalui FMEA 1 tahun sekali
g. Pelaksanaan ICRA minimal 1 tahun sekali
H. PENUTUP
Demikian program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang sebagai pedoman pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan.
11 Evaluasi Kamus Indikator dan Penetapan judul indikator mutu baru IPM
Direktur
12 Edukasi PIC/penanggung jawab pengumpul data IPM
SATKER
13 Pelaksanaan pengumpulan data melalui pencatatan (sensus harian),
IPM
Analisa data atas hasil pengumpulan data oleh masing-masing IPM
14
satker
15 Pembuatan rencana tindak lanjut atas hasil/capaian indikator mutu IPM
IPM
IPM
Tim Manaj.
Risiko dan
36 Pembuatan manajemen risiko dan FMEA
Panitia
Adhock
Tahun 2016 Bidang
NO KEGIATAN KET
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Spt Okt Nop Des terkait
Tim Manaj.
37 Presentasi hasil FMEA pada Manajemen, SATKER terkait Resiko
IPM
Tim GKM
38 Pelaksanaan QCC oleh SATKER
IPM
Tim GKM
39 Presentasi hasil kerja QCC s.d RTL oleh SATKER
IPM