Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MATERNITAS

“Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Pasca
Operasi Sectio Caesarea”

Disusun Oleh :

1. Zulkham Walhudan 2011040057


2. Ema Rizky Dzulkhornia 2011040180
3. Antias Widia Asih 2011040186
4. Nur Fitriani 2011040187
5. Dianti Sekar Wulan 2011040150

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAHPURWOKERTO
2020/2021
ANALISIS JURNAL

1. Judul Penelitian
“Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasien
Pasca Operasi Sectio Caesarea”

2. Peneliti
Mutia Anwar, Titi Astuti, Merah Bangsawan
3. Penerbit
Jurnal Keperawatan, Volume XIV, No. 1, April 2018
4. Ringkasan Jurnal
Persalinan sectio caesarea memiliki nyeri lebih tinggi sekitar 27,3%
dibandingkan dengan persalinan normal yang hanya sekitar 9% (Pratiwi dkk, 2012).
Terdapat alternatif dalam penanganan nyeri dengan nonfarmakologi berupa teknik
relaksasi pernapasan menggunakan aromaterapi lavender. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh teknik relaksasi aromatherapi lavender terhadap penurunan
intensitas nyeri pada post operasi sectio caesarea. Metode penelitian Quasi Experiment
dengan rancangan non-equivalent control group. Teknik pengambilan sampel
accidental sampling, diperoleh sampel 24 responden yang terbagi dalam kelompok
intervensi dan kontrol. Pengumpulan data menggunakan instrument Numerical Rating
Scale (NRS). Uji statistik menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada penurunan rasa nyeri pada kelompok intervensi dari 6.92 menjadi 3.83
(skala nyeri ringan) dan didapatkan rata-rata skala nyeri ibu post operasi sectio
caesarea sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol yaitu 6.92 dan 5.25. Setelah
dilakukan Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara
kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan teknik
relaksasi aromatherapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi
sectio caesarea dengan p value 0.000 (p value < 0.05). Peneliti menyarankan agar
pihak rumah sakit perlu mempertimbangkan agar perawat maupun bidan dapat
mengaplikasikan pemberian aromatherapi sebagai terapi komplementer untuk
menurunkan nyeri post sectio caesarea sesuai keadaan pasien dan SOP yang ada.

5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi
aromatherapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi sectio
caesarea.
6. Kekurangan Jurnal
Tidak dijelaskan secara rinci tentang kriteria eksklusi penelitian ini.
7. Kelebihan Jurnal
Terdapat dua kelompok pembanding yang jelas, terdapat perbedaan yang
signifikan juga terhadap kelompok kontrol antara sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi yaitu 6.92 dan 5.25 (Numerical Rating Scale).
8. Analisis PICO

Judul : “Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri


Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea”
Peneliti :Mutia Anwar, Titi Astuti, Merah Bangsawan

Penerbit : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 1-7

Analisis Jurnal
Problem Persalinan sectio caesarea memiliki nyeri lebih tinggi sekitar
27,3% dibandingkan dengan persalinan normal yang hanya sekitar
9%. Rasa nyeri meningkat pada hari pertama post operasi sectio
caesarea. Secara psikologis tindakan sectio caesarea berdampak
terhadap rasa takut dan cemas terhadap nyeri yang dirasakan setelah
analgetik hilang (Pratiwi dkk, 2012 dalam Utami, 2016).
Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan nyeri
post Sectio Caesarea berupa penanganan farmakologi. Pengendalian
nyeri secara farmakologi efektif untuk nyeri sedang dan berat.
Namun demikian pemberian farmakologi tidak bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan klien sendiri untuk mengontrol nyerinya
(Van Kooten, 1999; Anggorowati dkk., 2007 dalam Swandari,
2014). Sehingga dibutuhkan kombinasi farmakologi untuk
mengontrol nyeri dengan non farmakologi agar sensasi nyeri dapat
berkurang serta masa pemulihan tidak memanjang (Bobak, 2004
dalam Swandari, 2014).
Manajemen nonfarmakologi yang sering diberikan antara lain
yaitu dengan meditasi, latihan autogenic, latihan relaksasi progresif,
guided imagery, nafas ritmik, operant conditioning, biofeedback,
membina hubungan terapeutik, sentuhan terapeutik, stimulus
kutaneus, hipnosis, musik, accupresure, aromatherapi (Andarmoyo,
Analisis Jurnal
2013).
Menurut Dr. Alan Huck (Neurology Psikiater dan Direktur
Pusat Penelitian Bau dan Rasa), aroma berpengaruh langsung
terhadap otak manusia, mirip narkotika. Hidung memiliki
kemampuan untuk membedakan lebih dari 100.000 bau yang
berbeda yang sangat berpengaruh pada otak yang berkaitan dengan
suasana hati, emosi, ingatan, dan pembelajaran. Dengan menghirup
aroma lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang
alfa di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu kita untuk
merasa rileks (Simkin, 2008 dalam Swandari, 2014). Hal ini terjadi
karena aromatherapi mampu memberikan sensasi yang
menenangkan diri dan otak, serta stress yang dirasakan (Laila 2011
dalam Swandari, 2014). Menurut penelitian Khasani & Amriyah
(2012), tentang Pengaruh Aromaterapi Terhadap Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Kajen Kabupaten
Pekalongan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan pemberian aromaterapi terhadap nyeri
pada pasien post operasi sectio caesara di RSUD Kajen Kabupaten
Pekalongan dengan ρ value sebesar 0,001 < 0,05. Berdasarkan hasil
pre-survey peneliti pada bulan januari 2017, di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung terdapat ibu post partum dengan
persalinan Sectio Caesarea di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2016 yaitu 309 orang. Dari hasil rekam
medik terdapat gambaran adanya faktor resiko ibu saat melahirkan
atau dioperasi caesar dalam klasifikasi 0,62% karena letak
melintang, 4,97 karena palsenta previa, 17,93% karena preeklamsi,
dan 15,98% karena partus lama.
Intervention Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan rancangan
Randomized Controlled Trial (RCT). Jumlah sampel 44 orang
Subjek pada penelitian ini adalah Ibu dengan usia kehamilan 32
minggu, usia 20 sampai 35 tahun, Taksiran berat janin 2500 sampai
3500 gram, presentasi belakang kepala dan tidak mengalami
Analisis Jurnal
gangguan pendengaran atau tuli. Kelompok terdiri dari kelompok
kontrol yang mendapat asuhan persalinan normal dan kelompok
intervensi yang mendapat metode hypnobirthing. Analisis yang
digunakan adalah chi-square tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05).
Analisis multivariat yang digunakan adalah Regresi logistik
Comparation Penelitian yang dilakukan Warsono, Faradisa Yuanita Fahmi,
Galuh Iriantono (2017) yang berjudul “Pengaruh Pemberian Teknik
Relaksasi Benson Terhadap Intensitas Nyeri Pasien Post Sectio
Caesarea Di RS PKU Muhammadiyah Cepu”. Tujuan penelitian:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas teknik relaksasi
benson terhadap intensitas nyeri pada Ibu hamil post section
caesarea di Ruang Wijaya Kusuma PKU Muhammadiyah Cepu.
Metodologi: Jenis penelitian: Metode penelitian yang digunakan
adalah quasi eksperimen dengan mengunakan rancangan pra-pasca
pemberian terapi (one-grup pre test – post test design). Populasi
Semua ibu hamil dengan post section caesarea di Ruang Wijaya
Kusuma pada bulan Februari - Maret 2019, Sempel Penelitian
sebayak 30 responden dengan mengunakan teknik accidental
sampling, Analisa data dengan mengunakan uji Wilcoxon
Hasil: Hasil Penelitian yang di lakukan terhadap 30 responden post Sectio
Caesarea di Ruang Wijaya Kusuma RS PKU Muhammadiyah Cepu dapat
disimpulkan bahwasannya teknik rilksasi benson sangat efektif dalam
menurunkan intensitas nyeri. Uji analisa Wilcoxon match pair test
didapatkan P value = 0,000 maka memang ada pengaruhnya pemberian
teknik rilaksasi benson terhadap intensitas nyeri. Hasil ini sejalan dengan
yang dilakukan oleh Afnijar (2018) pada pasien pasca section caesarea di
RSUD Raja Ahmad Thabib dijumpai hasil analisis P-value untuk
relaksasi benson 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
penurunan rasa nyeri pada pasien pasca section caesarea pada perlakuan
relaksasi benson.
Outcome Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata skala nyeri pada ibu paska operasi sectio caesarea sebelum dan
sesudah pada kelompok kontrol yaitu 6.92 dan 5.25, sedangkan pada
kelompok kelompok intervensi yaitu 6.92 dan 3.83. Hasil analisis statistik
lebih lanjut menggunakan Uji Mann-Withney dapat disimpulkan bahwa
Analisis Jurnal
ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok
intervensi sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi aromatherapi
lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi sectio
caesarea dengan p value 0.000 (p value < 0.05). Hal ini berarti bahwa
terdapat pengaruh aromaterapi lavender terhadap nyeri pada pasien paska
operasi sectio caesaria.

Anda mungkin juga menyukai