Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK PENGAMBILAN

SAMPEL MAKANAN DAN


MINUMAN
DOSEN PENGAMPU : Hamisa Tiflen, S.SI.,M.Kes
KELOMPOK 2 :
Agapitus Mamepeyauta
Alfred Ricko. T. R
Lucia. R. J. Fangohoi
Latar belakang

• Dalam penyehatan makanan dan minuman, kebersihan alat makan


merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap
kualitas makanan dan minuman. Alat makan yang tidak dicuci dengan
bersih dapat menyebabkan organisme atau bibit penyakit yang tertinggal
akan berkembang biak dan mencemari makanan yang akan
ditempatkan di atasnya.Angka kuman dan adanya bakteri coli pada
permukaan alat makan yang telah dicuci dapat Diketahui dengan
melakukan uji dengan cara usap alat makan pada permukaan alat
makan.
• Uji sanitasi alat makan atau alat masak perlu dilakukan
untuk mengetahui tingkat kebersihan alat tersebut.
Sehingga melalui uji sanitasi alat tersebut, petugas
inspeksi dari dinas kesehatan dapat menetapkan apakan
alat makan tersebut sudah layak digunakan atau belum.
(Anonim 2010)
Tujuan Umum
• Untuk mengetahui teknik pengambilan sampel makanan dan minuman
Tujuan Khusus
• a. Untuk mengetahui cara persiapan alat dalam pengambilan sampel makanan dan
minuman.
• b. Untuk mengetahui penentuan titik pengambilan sampel makanan dan minuman.
• c. Untuk mengetahui prosedur pengambilan sampel ALT alat makan dan minum.
• d. Untuk mengetahui pengambilan sampel ALT makanan padat dan cair.
• e.Untuk mengetahui baku mutu makanan dan minuman.
Manfaat

• Untuk mengetahui cara menyiapkan peralatan


dalam mengambil sampel makanan dan minuman
dengan baik, serta cara menyiapkan bahan-bahan
sampel makanan dan minuman untuk pengujian.
Pengertian Makanan

• Makanan adalah semua substansi yang diperlukan oleh tubuh, kecuali air dan obat – obatan dan
substansi – substansi yang diperlukan untuk pengobatan (Anwar dalam Pohan2009: 18).
• Makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan bergizi mengandung zat hidrat arang, protein,
vitamin, dan mineral. Agar makanan sehat bagi konsumen diperlukan persyaratan khusus antara lain
cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang betul, dan pengangkutan yang sesuai
dengan ketentuan. Makanan sehat selain ditentukan oleh kondisi sanitasi juga di tentukan oleh macam
makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (Mukono, 2006).Agar
makanan sehat makanan tersebut harus bebas dari kontaminasi. Makanan yang akan terkontaminasi
menyebabkan penyakit yang dikenal dengan food borne dsease.
Alat Yang Digunakan

1. Tabung reaksi/testube. Fungsinya Untuk mereaksikan sampel

2. Petridish. Fungsinya untuk meletakkan sampel


• 6
• 3. Timbangan kasar. Fungsinya untuk menimbang bahan yang akan
digunakan.

• 4.Sendok porselen/spatula. Fungsinya untuk mengambil bahan.


• 5. Gelas kimia. Fungsinya untuk meletakkan larutan kimia.

6. Inkubator. Fungsinya untuk tempat menginkubasi.


•7. Batang pengaduk. Fungsinya untuk pengaduk larutan

•8. Gelas ukur. Fungsinya untuk mengukur aquades yang akan digunakan
• 9. Erlenmeyer. Fungsinya untuk tempat media PCA

10. Termometer. Fungsinya untuk mengukur suhu

11. Pipet ukur. Fungsinya untuk mengambil larutan


• 12. Karet hisap. Fungsinya untuk menghisap larutan yang akan diambil

13. Autoclave. Fungsinya untuk sterilisasi alat


14. Lidi kapas. Fungsinya untuk mengusap sampel
• 15. Rak tabung reaksi. Fungsinya untuk tempat tabung reaksi

• 16. Lampu spiritus/Bunsen. Fungsinya untuk memanaskan larutan

• 17. Plastik bening. Fungsinya untuk membidangi luas permukaan alat yang akan diambil sampelnya
Bahan yang digunakan

• 1. Buffer phospat ph 7,2. Fungsinya sebagai bahan yang akan direaksikan

2. PCA. Fungsinya sebagai bahan yang akan direaksikan


• 3. Aquades. Sebagai media pelarut untuk PCA

• 4. Alkohol. Sebagai bahan untuk sterilisasi alat yang terbuat dari plastik
Teknik Pengambilan Sampel

• 1. persiapan, perhitungan alat dan bahan (media)


• hitung alat dan bahan yang akan digunakan
• Jika sampel maka kalikan 3 dari jumlah masing masing sampel yang
dibutuhkan.
• - Siapkan kapas sebagai penutup mulut tabung reaksi (Testube).
• - Siapkan pinset sebagai alat bantu untuk mengambil sampel.
• - untuk 1 tabung reaksi 2 petridish.
• 2. Pembuatan media
• - hitung PCA yang akan ditimbang.
• gram PCA = Volume yang akan digunakan × gram PCA/L
1000
¿ 350 × 22,5
1000
¿ 7,8 gram
• - Timbang PCA sebanyak 7,8 gram dengan timbangan kasar.
• - Ambil PCA dengan bantuan spatula.
• - Larutkan dengan aquades sebanyak 350 mL, ambil aquades dengan gelas
ukur.
• - Larutkan dalam gelas kimia dan homogenkan dengan Batang pengaduk.
• - Pindahkan kedalam erlenmeyer 500 mL sambil lakukan pembilasan.
• - Panaskan media PCA sampai mendidih.
• - Biarkan PCA sampai agak dingin.
• - Masukkan PCA sebanyak 15 mL pada petridish berlabel sampel.
• - Masukkan buffer phospat pH 7,2 sebanyak 10 mL pada tabung reaksi
berlabel dan 9 mL pada tabung tabung reaksi (Memasukkannya dengan cara
dipipet menggunakan pipet ukur dengan dengan bantuan karet hisap).
• - Beri kapas pada mulut tabung rreaksi, cara membuka kapas yaitu dengan
menggunakan jari manis dan jari kelingking.
• 3. Sterilisasi
• Alat yang di sterilisasi :
• a). Pipet ukur
• b). Tabung reaksi
. c). Petridish
• d). Lidi kapas
• Catatan: alat yang disterilisasi harus ditutup/dibaluti dengan kertas koran.
• - Beri label pada alat yang akan disterilisasi.
• - Cek dahulu air yang ada dalam autoclave,jika air kurang dari batas yang
ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut.
• - hidupkan autoclave.
• - Masukkan peralatan yang akan disterilkan kedalam autoclave.
• - Tutup autoclave dengan rapat, agar tidak ada udara yang keluar.
• - Atur waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C.
• - Jika alarm tanda selesai telah berbunyi, buka kran uap pelan². Dengan
tujuan mengeluarkan uap panas.
• - Buka tutup autoclave dan keluarkan alat.
• - Matikan autoclave.
• 4. Penanaman Sampel
• - Hidupkan lampu busen/spritus.
• - Siapkan alat yang sudah disterilkan, susun tabung reaksi pada raknya.
• - Letakkan petridish didepan rak tabung reaksi.
• - Ambil pipet ukur dan karet hisap (Pegang pipet ukur pada bagian atas)
dan ambil tabung reaksi berlabel sampel (dengan tangan kiri) lalu buka
tutup kapasnya (dengan jari manis dan kelingking).
• - Ambil 1 mL larutan dalam tabung reaksi.
• - Flambir mulut tabung reaksi.
• - Buka petridish yang berlabel kontrol, buka sedikit tutupnya dan keluarkan
larutan dipipet ukur kedalam petridish.
• - Buka lidi kapas dari balutan korannya kemudian ambil piring.
• - Bidangi piring dengan plastik bening, yang sebelumnya plastik tersebut
telah disterilkan dengan alkohol.
• - Pegang lidi kapas dengan tangan kanan dan tabung reaksi dengan tangan
kiri.
• -Masukkan lidi kapas kedalam tabung dan peras ke dinding tabung reaksi
lalu flambir.
• -Lidi kapas diusap pada permukaan piring sebanyak 3×
• - Ambil tabung reaksi yang berlabe sampel dan masukkan kapas kedalam
tabung reaksi lalu flambir (lidi kapas telah dipatahkan terlebih dahulu)
• - Ambil lidi kapas ke-2, langsung usapkan pada permukaan piring sebanyak
3×.
• - Lalu ambil tabung reaksi yang berlabel sampel dan masukkan lidi kapas
dimana lidinya dipatahkan, kemudian di flambir.
• - Lakukan penanaman dan pengenceran.
• - Buka tutup tabung reaksi dan keluarkan lidi kapas.
• - Ambil cairan yang ada dalam tabung reaksi sebanyak 2mL dengan pipet
ukur.
• - 1mL masukkan ke dalam petridish yang berlabel sampel dan tutup, dan
1mL lagi masukkan kedalam tabung reaksi yang berlabel 10—¹.
• - Homogenkan dengan cara disedot larutan dengan pipet ukur lalu lepaskan.
Lakukan sebanyak 3×
• - Pada tabung reaksi yang sama, pipet 2mL lalu flambir dan tutup tabung
reaksi.
• - 1mL masukkan kedalam petridish yang berlabel 10—¹ dan 1mL lagi pada
tabung reaksi yang berlabel 10—².
• - Lakukan perlakuan diatas pada petridish dan tabung reaksi selanjutnya
(10—5).
• - Masukkan media agar agar kedalam petridish, masukkan dalam suhu 45°C
(dalam kondisi hangat). Cara memasukkannya : buka petridish secukupnya
dan tuang 15mL agar PCA (15mL = memenuhi permukaan petridish).
• - Flambir.
• - Homogenkan dengan cara diputar searah jarum jam
• - Biarkan PCA beku.
• - Inkubasi di inkubator dengan suhu 35-37°C selama 1×24 jam (petridish
dalam keadaan terbalik).
• Pada sendok dan alat makan lain, usap alatnya sama dengan usap alat
piring. Yang membedakan hanya pada bidang usap.
• 5. Pembacaan hasil / perhitungan
• - Dihitung jumlah koloni yang tumbuh pada petridish, koloni yang
bergabung menjadi satu arah yang membentuk satu deretan yang terlihat
sebagai garis tebal atau jumlah koloni meragukan dihitung sebagai koloni
kuman.
• - Bila jumlah koloni pada petridish kontrol lebih dari 10 maka harus
dihitung ulang, karna sterilisasi dianggap Kurang baik.
• - Dilakukan perhitungan hanya pada petridish yang
menghasilkan jumlah antara 30-300 dan bila koloni
pada petridish kontrol lebih kecil dari 10. Jumlah
koloni pada masing-masing petridish ini harus lebih
dahulu dikurangi dengan petridish kontrol.
Thankyou😊

Anda mungkin juga menyukai