Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL

OLEH :

RUTH SULASTRI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2020/2021
4

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DUSUN GERTOK DESA
MEKARSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENIMBUNG GUNUNG SARI LOMBOK BARAT

Telah dibaca dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Disusun oleh:

RUTH SULASTRI

NPM:

Disahkan Oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )
NIP. NIP.
4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, atas berkat rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
SAP ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun judul dari
SAP ini adalah : ” PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL ”. Adapun tujuan
dari pembuatan SAP ini yaitu agar anggota keluarga di dusun
Gertok Desa Mekarsari Kecamatan Gunung Sari dapat mengetahui cara
pencegahan dan penatalaksanaan Pre-Eklampsia pada ibu hamil.

Saya menyadari bahwa SAP ini masih jauh dari kesempurnaan,


oleh sebab itu saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan SAP ini. Akhir kata
saya mengucapkan banyak terima kasih.

Mataram,..............2020
Mahasiswa Program Profesi Ners

( )
NPM.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


4

Topik : Pencegahan dan Penatalaksanaan Pre-Eklampsia pada Ibu Hamil

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/Tanggal : Oktober 2020

Waktu : 30 Menit

Tempat : Desa Mekarsari Dusun Gertok

A. ANALISA SITUASI
1. PESERTA
Jumlah peserta ( ) orang, pendidikan ( ), umur rata-rata (
) tahun, peserta sebelumnya belum memiliki pengetahuan tentang
pencegahan dan penatalaksanaan pre eklampsia pada ibu hamil
2. RUANGAN
Pendidikan kesehatan ini akan dilakukan di Dusun Gertok.
3. PENGAJAR
Pendidikan kesehatan ini akan diberikan oleh mahasiswa
Profesi Ners STIKES Mataram.

B. TUJUAN
1. Tujuan Intuksional Umum
Setelah mengikuti acara penyuluhan tentang Tanda Ganguan
Kehamilan Pada Trimester III diharapkan peserta dapat memahami
dan mampu mencegah terjadinya gangguan kehamilan terutama pada
trimester ke III.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan peserta dapat :
1. Peserta dapat menjelaskan tentang apa itu Preeklampsia dan
klasifikasinya.
2. Peserta dapat menyebutkan factor penyebab terjadinya
Preeklampsia.
3. Peserta mampu mengidentifikasi tanda dan gejala-gejala awal
dari Preeklampsia.
4. Peserta dapat menjelaskan proses terjadinya Preeklampsia.
5. Peserta mampu menyebutkan factor resiko terjadinya Pre
eklampsia.
4

6. Peserta mampu menyebutkan pengaruh/komplikasi akibat dari


Preeklampsia.
7. Peserta dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan
sampai penanganan dari Preeklampsia.

C. MATERI
 Pengertian dan klasifikasi Pre Eklampsia.
 Penyebab terjadinya Pre Eklampsia.
 Tanda dan Gejala Pre Eklampsia
 Proses Terjadinya Pre Eklampsia.
 Akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila tidak ditangani.
 Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap Pre Eklampsia.

D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab

E. MEDIA
1. Leflet
2.

F. ALAT BANTU
1. –

G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


KEGIATAN
No. Tahap/Waktu Fasilitator Peserta
1 Pembukaan  Memberi salam  Menjawab salam
5 menit  Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Apersepsi judul  Memperhatikan dan
materi dan tujuan mencatat
penyuluhan  Mendengarkan
 Kontrak waktu
2 Penyampaian  Menjelaskan  Mendengarkan
materi 20 Menit Pengertian dan
klasifikasi Pre
Eklampsia.
4

 Menjelaskan Penyebab  Mendengarkan


terjadinya Pre
Eklampsia.  Mendengarkan
 Menjelaskan Tanda
dan Gejala Pre  Mendengarkan
Eklampsia
 Menjelaskan Proses
Terjadinya Pre  Mendengarkan
Eklampsia.
 Menjelaskan Akibat
lanjut/komplikasi  Mendengarkan
yang terjadi bila
tidak ditangani.
 Menjelaskan Upaya
Pencegahan dan
Penanggulangan
terhadap Pre
Eklampsia.

3 Penutup  Evaluasi  Menjawab


5 menit pertanyaan
 Mengucapkan  Mendengarkan
terimakasih
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup

H. EVALUASI
a. Standar Evaluasi
Ibu-ibu hamil dapat :
1) Menyebutkan pengertian dan klasifikasi Pre Eklampsia.
2) Menyebutkan Penyebab terjadinya Pre Eklampsia.
3) Menyebutkan Tanda dan Gejala Pre Eklampsia
4) Menyebutkan Proses Terjadinya Pre Eklampsia.
5) Menyebutkan akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila tidak
ditangani.
6) Menyebutkan upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap Pre
Eklampsia.
4

b. Proses
1) Ibu-ibu hamil antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
yang diberikan
2) Tidak ada Ibu-ibu hamil yang meninggalkan tempat pendidikan
kesehatan di tengah penyampaian materi
3) Ibu-ibu hamil mengajukan pertanyaan dan penyuluh berusaha
menjawab pertanyaan dengan semaksimal munkin.

c. Pertanyaan Evaluasi
1) Jelaskan pengertian dan klasifikasi Pre Eklampsia?
2) Sebutkan penyebab terjadinya Pre Eklampsia?
3) Sebutkan tanda dan gejala Pre Eklampsia?
4) Sebutkan proses terjadinya Pre Eklampsia?
5) Sebutkan akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila tidak
ditangani?
6) Sebutkan upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap Pre
Eklampsia?

I. SUMBER KEPUSTAKAAN
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – SP
Harrison . 1999. Prinsip – Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
EGC
Isselbacher dkk. 2012. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam,
Alih bahasa Asdie Ahmad H.,Edisi 13, Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith.M. 2012. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 9,
Jakarta: EGC

J. LAMPIRAN MATERI
( Terlampir )

Lampiran materi

MATERI PENYULUHAN
PRE EKLAMPSIA
4

A. Pengertian Pre Eklampsia


Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,
bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi,
proteinuri, dan edema, tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan
vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya
muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
Pre Eklampsia dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik
15 mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat
badan 1 kg atau lebih perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif
1+ atau 2+ pada urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan
laboratorium.
2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di
epigastrium.
e. Ada edema paru dan sianosis.

B. Penyebab terjadinya Pre Eklampsia


Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan
adanya racun di dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah
dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia hingga kini belum diketahui.
Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
1. Kelainan aliran darah menuju rahim.
2. Kerusakan pembuluh darah.
3. Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4. Diet atau konsumsi makanan yang salah.

C. Tanda dan gejala terjadinya Pre Eklampsia


Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan :
pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi,
dan akhirnya proteinuria. Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan
4

gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan


gejala sebagai berikut :
1. Sakit kepala di daerah prontal.
2. Diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya
silau.
3. Nyeri di daerah epigastrium.
4. Mual atau muntah.
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang
meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

D. Proses terjadinya Pre Eklampsia


Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat
arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola
sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel
darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme,
maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan
perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan
berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang
berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya,
mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan
oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus
(Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Perubahan pada organ-organ :
1. Perubahan pada otak
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap
dalam batas-batas normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh
darah meninggi, ini terjadi pula pada pembuluh darah otak. Edema
terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan serebral dan
kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi
perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan
plasenta, sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena
kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada pre-eklampsia dan
eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap
rangsangan meningkat maka terjadilah partus prematurus.
3. Perubahan pada ginjal
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal
kurang. Hal ini menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus
4

menurun, sebagai akibatnya terjadilah retensi garam dan air.


Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga
pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4. Perubahan pada paru-paru
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya
disebabkan oleh edema paru. Ini disebabkan oleh adanya
dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya aspires
pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.
5. Perubahan pada mata
Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah.
Bila ini dijumpai adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada
eklampsi dapat terjadi ablasio retinae, disebabkan edema intra-
okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan salah
satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang
dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat akan
terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia.
Hal ini disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan
nyata pada metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein
serum. Dan tidak terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Gula
darah, bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada pre-eklampsi berat
dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara asam laktat
dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan
turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang.
Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga
natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk
bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan alkali dapat kembali
pulih normal.

E. Faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia


Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali,
kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun.
Faktor resiko yang lain adalah :
1. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.
2. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
3. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4. Kegemukan/obesitas.
5. Mengandung lebih dari satu orang bayi.
4

6. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid


arthritis.

F. Akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak


segera ditangani
1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah
menuju plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka
janin akan mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga
pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan berat kurang.
2. Preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur
dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu
keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah
pada pendengaran dan penglihatan.
3. Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding
rahim sebelum lahir, sehingga terjadi pendarahan dan dapat
mengancam bayi maupun ibunya.
4. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah
merah), Elevated liver enzym dan low platelet count (meningkatnya
kadar enzim dalam hati dan rendahnya jumlah sel darah dalam
keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala
serta nyeri perut atas.
5. Eklampsia
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia.
Eklamsia dapat mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu,
seperti otak, hati atau ginjal. Eklamsia berat menyebabkan ibu
mengalami koma, kerusakan otak bahkan berujung pada kematian
janin maupun ibunya.

G. Upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan Pre


Eklampsia
1. Pencegahan
1) Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan
utama yang baik adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi
konsumsi garam, meski dianggap tidak efektif menurunkan risiko
4

preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah


karbohidraat, lemak dan garam.
2) Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi
ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan
memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan
janinnya. Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70
persen wanita yang mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat
tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena preeklamsianya
lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan
risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif.
Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di
saat hamil.
3) Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang
banyak tiap hari. Minuman yang baik adalah air putih, karna
air akan mendorong garam ke luar tubuh. Dengan banyak minum
akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa
kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga
mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.

2. Penanggulangan
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre
Eklampsia pada akhir kehamilan adalah dengan mempercepat
persalinan, tapi pada preeklamsia di awal kehamilan, yang bisa
dilakukan adalah antara lain :
1) Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar
tekanan darah turun dan meningkatkan aliran darah menuju
plasenta, agar bayi dapat bertahan. Dianjurkan untuk berbaring
total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang
benar-benar diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di
tempat tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi sebelah kiri untuk
meningkatkan aliran darah pada janin.
2) Pengobatan sesuai anjuran Dokter
Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat
penurun tekanan darah. Pada preklamsia parah dan sindroma
HELLP, obat corticosteroid dapat memperbaiki fungsi hati dan
sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh
bila harus terjadi kelahiran prematur.
3) Melahirkan
4

Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada


preklamsia akut/parah, dokter akan menganjurkan kelahiran
prematur untuk mencegah yang terburuk. Kelahiran ini juga
diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan
kondisi janin.

Anda mungkin juga menyukai