Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok bahasan : Home Care


2. Sub pokok bahasan : Ibu Nifas dengan PEB
3. Tempat : Puskesmas Bareng
4. Waktu : 30 menit
5. Tanggal : 28 September 2018
6. Sasaran : Ibu Nifas di Daerah Pengawasan Puskesmas Bareng
7. Penyuluh : Kelompok 20 Praktek Pra Profesi STIKES PEMKAB
JOMBANG
8. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, masyarakat mampu mengetahui dan
merawat anggota keluarga yang sakit dalam hal perawatan pasien Pre Eklampsia
(Keracunan Pada Kehamilan) untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit masyarakat dapat :
1) Mengerti dan memahami definisi dan penyebab PEB
2) Mengerti dan memahami tanda dan gejala PEB
3) Mengerti dan memahami komplikasi PEB
4) Mengerti dan memahami tentang penatalaksana pada pasien PEB dirumah

9. Metode : Ceramah dan Diskusi


10. Media : Leaflet, LCD, Laptop, Speaker
11. Materi :
a. Definisi dan penyebab PEB
b. Tanda-gejala dan komplikasi PEB
c. Komplikasi PEB

12. Kegiatan Penyuluhan


Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
15 menit Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam.
2. Mendengarkan penyuluh
mengucapkan salam kepada
dalam menyampaikan topik
sasaran.
2. Menyampaikan topik dan dan tujuan.
3. Menyetujui kesepakatan
tujuan penyuluhan
waktu pelaksanaan
kesehatan kepada sasaran
3. Kontrak waktu untuk pelayanan kesehatan.
kesepakatan pelaksanaan
penyuluhan kesehatan
dengan sasaran
30 menit Kegiatan inti 1. Menyampaikan materi 1. Mendengarkan dan
tentang definisi dan memperhatikan penjelasan
penyebab PEB materi dari penyuluh.
2. Menyampaikan materi tanda 2. Bertanya kepada penyuluh
gejala, komplikasi dan tentang PEB
penatalaksanaan pasien PEB
dirumah.
3. Tanya jawab tentang PEB
15 menit Evaluasi / 1. Menutup acara dan 1. Menjawab salam dari
penutup mengucapkan salam serta penyuluh.
terima kasih kepada sasaran.

13. Evaluasi
a. Bentuk : kuisioner
b. Jenis : non verbal
14. Butir Pertanyaaan
Terlampir

TINJAUAN TEORI

PRE EKLAMPSIA

A. Apa itu Pre Eklampsia


Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan
gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau
lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih
perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin
kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium.
e. Ada edema paru dan sianosis.

B. Apa penyebab terjadinya Pre Eklampsia


Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya racun di
dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia
hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
1.Kelainan aliran darah menuju rahim.
2.Kerusakan pembuluh darah.
3.Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4.Diet atau konsumsi makanan yang salah

C. Apa saja tanda dan gejala terjadinya Pre Eklampsia


Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan
yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada pre eklampsia
ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan
gejala sebagai berikut :
1. sakit kepala di daerah prontal.
2. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.
3. nyeri di daerah epigastrium.
4. mual atau muntah.
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan merupakan
petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

D. Bagaimana proses terjadinya Pre Eklampsia


Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan
air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa
kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel
darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan
darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan
dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya,
mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme
arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman
199).
Perubahan pada organ-organ :
1. Perubahan pada otak
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas
normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula pada
pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan
serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi
gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada
pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap
rangsangan meningkat maka terjadilah partus prematurus.
3. Perubahan pada ginjal
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini
menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya terjadilah
retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga
pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4. Perubahan pada paru-paru
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh edema
paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya
aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.
5. Perubahan pada mata
Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini dijumpai
adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi ablasio retinae,
disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan salah
satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah
atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma,
diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.
6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada metabolisme
air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi ketidakseimbangan
elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada pre-eklampsi berat dan
pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara asam laktat dan asam organik lainnya
naik sehingga cadangan alkali akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-
kejang. Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu
bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu
cadangan alkali dapat kembali pulih normal.

E. Apa saja faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia


Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia
remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah :
1. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.
2. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
3. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4. Kegemukan/obesitas.
5. Mengandung lebih dari satu orang bayi.
6. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis.

F. Apa akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera
ditangani
1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju
plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami
kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan
berat kurang.
2. preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan
komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi,
sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.
3. Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir,
sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.
4. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated liver
enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan rendahnya
jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala
serta nyeri perut atas.
5. Eklampsia
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat
mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal.
Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan berujung
pada kematian janin maupun ibunya.

G. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan
Pre Eklampsia
Ø PENCEGAHAN
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik
adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak
efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah
karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin.
Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter menyarankan terapi
yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi
multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena
preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko
terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum
mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari.
Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar tubuh.
Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa
kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal
minum 2 liter per hari.

Ø PENANGGULANGAN
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir
kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di awal
kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
1. Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan
meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan. Dianjurkan untuk
berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang benar-benar
diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di tempat tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi
sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.
2. Pengobatan sesuai anjuran Dokter
Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan darah.
Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat memperbaiki
fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila
harus terjadi kelahiran prematur.

3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah, dokter
akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk. Kelahiran ini
juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.

HIPERTENSI

A. Pengertian

Kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 140 mmHg. Jika tekanan darah 170/140 mmHg maka :

Sistolik 170 dan Diastolik 140.

B. Penyebab

 Stress

 Merokok dan minum alcohol

 Obesitas (Kegemukan)

 Jarang Olahraga

C. Tanda dan Gejala

 Sakit Kepala

 Pusing

 Lemas

 Sesak Nafas
 Kesemutan

 Kelelehan

 Rasa Berat di Tengkuk

 Segera Periksakan diri jika terdapat tanda dan gejala seperti diatas yang
dirasakan !!!!

D. Klasifikasi

 Hipertensi Ringan : jika tekanan darah diastoliknya 90 – 104 mmHg

 Hipertensi Sedang : jika tekanan darah diastoliknya 105 – 114 mmHg

 Hipertensi Berat : jika tekanan darah diastoliknya lebih dari 115 mmHg

E. Komplikasi

Efek pada organ :

 Otak
 Pemekaran pembuluh darah
 Perdarahan
 Kematian sel otak : stroke
 Ginjal
 Malam banyak kencing
 Kerusakan sel ginjal
 Gagal ginjal
 Jantung
 Membesar
 Sesak nafas (dyspnoe)
 Cepat lelah
 Gagal jantung

F. Penanganan

pengobatan dini pada hipertensi sangatlah penting untuk mencegah komplikasi :


1. Pengobatan Farmakologis : dengan menggunakan obat atas ijin dokter

2. Pengobatan Non Farmakologis : tanpa menggunakan obat

 Mengurangi asupan Garam dan Lemak

 Mengurangi asupan Alkohol

 Berhenti Merokok

 Menurunkan BB bagi yang kegemukan

 Olahraga teratur seperti : Jogging, Jalan Cepat,Bersepeda, Berenang.

 Menghindari Ketegangan

 Istirahat

 Hidup Tenang

G. Diit Pada Hipertensi

1. Makanan yang dianjurkan

 Sayur-sayuran Hijau

 Buah-Buahan

 Ikan Laut

 Telur Boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu

 Daging Ayam (jangan dengan kulitnya karena banyak mengandung


lemak)

2. Makanan yang dihindari

 Makanan yang diawetkan : Chicken Nugets, Mie, Minuman Kaleng,


dll

 Dagingdaging warna merah segar, seperti daging ayam, sossis sapi,


daging sapi, daging kambing.

H. Pengobatan Tradisional Untuk Hipertensi

 Buah Mentimun

 Buah Belimbing
 Daun seledri

SENAM NIFAS

I. Pengertian
Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu menjalani
masa nifas atau masa setelah melahirkan (Idamaryanti,2009).
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan
persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula (Ervinasby,2008).
Senam nifas dapat di mulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam
pelaksanaanya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu
(Alijahbana,2008).
Senam nifas merupakan salah satu bentuk gerakan yang bisa dilakukan
perempuan setelah melahirkan. Normalnya, untuk perempuan yang melahirkan secara
normal bisa mulai melakukan gerakan / aktivitas 6 jam setelah proses persalinan
sedangkan untuk persalinan secara cesar, baru biasa mulai melakukan aktivitas 24 jam
setelah proses persalinan. Senam nifas bermanfaat untuk memperbaiki sirkulasi darah,
memperbaiki sikap tubuh, memperbaiki kekuatan otot panggul, otot perut, serta otot
tungkai bawah. Senam nifas ini harus dilakukan secara bertahap supaya tubuh yang
lelah setelah melahirkan tidak kaget.
1. Tujuan
a. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk
semula).
b. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, tonus
otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
c. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta
otot pergerakan.
d. Membantu memperlancar ASI
e. Membantu membentuk tubuh yang bagus dan seimbang
f. Mencegah prolaps uteri dan keluhan wasir/ ambeien
g. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada kondisi
semula
h. Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah timbulnya
varises
i. Meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot dasar panggul.
j. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa nifas

2. Manfaat senam
a. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami
trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk
normal.
b. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan
kehamilan.
c. Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi stress
dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

INDIKASI SENAM NIFAS


1. Involusi seluruh organ tubuh
2. Dinding perut lembek dan lemas, striae gravidarum
3. Pelebaran pembuluh darah
4. Tonus dan elastisitas kulit menurun
5. Rasa sakit pada punggung

SYARAT SENAM NIFAS


Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan, tetapi dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pasien sectio caesaria biasanya mulai “ ambulasi “ 24 – 36 jam sesudah melahirkan
b. Pasien dengan persalinan spontan (normal)
c. Waktu pelaksanaan dapat dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan sampai
dengan 6 minggu
d. Keadaan ibu normal sesuai rekomendasi dari tenaga kesehatan
e. Pakaian senam cukup longgar, nyaman, dan fleksibel
f. Menggunakan matras atau kasur (tidak di lantai)
g. Pelaksanan harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan kontinyu.

KERUGIAN BILA TIDAK MELAKUKAN SENAM NIFAS


a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat
dikeluarkan.
b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko perdarahan
yang abnormal dapat dihindarkan.
c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).
d. Timbul varises.

KONTRAINDIKASI SENAM NIFAS


a. Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan
b. Ibu yang menderita anemi
c. Ibu-ibu dengan kelainan-kelainan seperti ginjal atau diabetes. mereka
diharuskan istirahat total sekitar 2 minggu.
d. Ibu dengan kelainan jantung dan paru-paru. Bila disuruh banyak beraktivitas,
tentu akan makin capek yang membuat kerja jantungnya makin payah.
e. Ibu dengan persalinan secsio cecaria. Pada mereka yang sesar, beberapa jam
setelah keluar dari kamar operasi, pernapasanlah yang dilatih guna
mempercepat penyembuhan luka. Sementara latihan untuk mengencangkan
otot perut dan melancarkan sirkulasi darah di tungkai baru dilakukan 2-3 hari
setelah ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada persalinan normal,
bila keadaan ibu cukup baik, semua gerakan senam bisa dilakukan.

TATA CARA SENAM NIFAS


Senam nifas ini merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan tubuh ibu
dan bermanfaat juga untuk memulihkan keadaan ibu baik psikologis maupun
fisiologis. Latihan ini dilakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan setiap harinya dan
akan meningkat secara perlahan-lahan. Senam nifas ini dilakukan dengan berbagai
macam gerakan dan setiap gerakan mempunyai manfaat sendiri. Senam nifas dapat
dibagi menjadi dua jenis yaitu senam nifas dini dan rombongan.
1. Pernafasan Perut
Berbaring dengan lutut ditekuk. Tarik nafas dalam-dalam melalui hidung.
Pertahankan tulang iga tetap dan biarkan perut mengembang ke atas. Keluarkan
nafas secara perlahan, tetapi dengan menggunakan tenaga sementara otot-otot
perut berkontraksi; tahan selama 3 – 5 detik sambil mengeluarkan nafas. Rileks.
Ulang sebanyak 10 kali.
2. Pernafasan Perut Campuran dan Supine Pelvic Tilt
Berbaring dengan lutut ditekuk. Sambil menarik nafas dalam, putar punggung
bagian pelvis dengan mendatarkan punggung bawah di lantai atau di tempat tidur.
Keluarkan nafas dengan perlahan, tetapi dengan mengerahkan tenaga sementara
ibu sambil mengontraksikan otot-otot perut dan mengencangkan bokong. Tahan
selama 3-5 detik. Rileks. Ulang 10 kali.
3. Sentuh Lutut
Berbaring dengan lutut ditekuk. Sementara menarik nafas dalam, sentuhkan
bagian bawah dagu ke dada. Sambil mengeluarkan nafas, angkat kepala dan bahu
secara perlahan dan halus dan upayakan meyentuh lutut dengan lengan
diregangkan . Tubuh hanya boleh naik pada bagian punggung sementara
pinggang tetap berada dilantai atau ditempat tidur ( kira-kira 6 – 8 inchi).
Perlahan-lahan ditururnkan kepala dan bahu ke posisi semula. Rileks. Ulangi 10
kali.
4. Angkat Bokong
Berbaring dengan bantuan lengan, lutut ditekuk, dan kaki mendatar. Dengan
perlahan naikkan bokong dan lengkungkan punggung. Kembali pelan-pelan ke
posisis semula.Rileks. Ulangi 10 kali.
5. Memutar Satu Lutut
Berbaring di atas punggung dengan tungkai kanan diluruskan dan tungksi kiri
ditekuk pada lutut. Pertahankan bahu datar, secara perlahan putar lutut kiri ke
kanan sampai menyentuh lantai atau tempat tidur dan kembali ke posisi semula,
Ganti posisi tungkai, putar lutut kanan ke kiri sampai menyentuh lantai atau
tempat tidur dan kembali ke posisi semula. Rileks. Ulangi 10 kali
6. Memutar Dua Lutut
Berbaring dengan lutut ditekuk. Pertahankan bahu mendatar dan kaki diam.
Dengan penahanan dan halus putar lutut ke kiri sampai menyentuh lantai atau
tempat tidur. Pertahankan gerakan yang halus, putar lutut kanan sampai
meyentuh lantai atau tempat tidur. Kembali ke posisi semula dan rileks. Ulangi 10
kali
7. Putar Tungkai
Berbaring dengan kedua tungkai lurus. Pertahankan bahu tetap datar dan kedua
tungkai lurus, dengan perlahan dan halus angkat tungkai kiri dan putar
sedemikian rupa sehingga menyentuh lantai dan tempat tidur disisi kanan dan
kembali ke posisi semula. Ulangi gerakan ini dengan tungkai kanan diputar
sampai menyentuh lantai atau tempat tidur di sisi kiri tubuh. Rileks . ulangi 10
kali.
8. Angkat Lengan
Berbaring dengan lengan diangkat sampai membentuk sudut 90 derajat terhadap
tubuh. Angkat lengan bersama-sama sehingga telapak tangan dapat bersentuhan.
Turunkan secara perlahan.Ulangi 10 kali

Tujuan latihan Sikap tubuh terlentang menarik kaki sehingga paha membentuk 90°
a. Menguatkan otot-otot punggung.
b. Menguatkan otot-otot di kaki dan memperlancar sirkulasi sehingga
mengurangi resiko edema kaki
c. Menguatkan otot-otot bagian perut.
d. Menguatkan kembali otot-otot dasar panggul.

PERAWATAN PAYUDARA (Breast Care)


PADA MASA NIFAS

A. Pengertian
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang
dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI.
Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi
dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009)
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur
untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk
mempersiapkan laktasi pada waktu post partum (Saryono, 2009).
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu setelah
melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan saat merawat
payudara agar ASI keluar dengan lancar (Suririnah,2007).
Jadi perawatan payudara masa nifas adalah kegiatan yang dilakukan oleh ibu
pasca melahirkan sebagai upaya untuk memelihara kesehatan payudara dan membantu
memperlancar produksi ASI.
B. Manfaat dan tujuan perawatan payudara
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin selama kehamilan
dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi payudara sebelum terjadi laktasi.Jika
persiapan kurang dapat terjadi gangguan penghisapan pada bayi akibat ukuran puting
yang kecil atau mendelep. Akibat lain bisa terjadi produksi Asi akan terlambat serta
kondisi kebersihan payudara ibu tidak terjamin sehingga dapat membahayakan
kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang kurang pada saat persalinan ibu
belum siap menyusui sehingga jika bayi disusukan ibu akan merasakan geli atau perih
pada payudaranya.
Tujuan perawatan payudara adalah :
1. Memelihara kebersihan payudara
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu
3. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
4. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya
akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
5. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu dihisap
oleh bayi.
6. Melancarkan aliran ASI
7. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan sehingga siap
untuk disusukan kepada bayinya

C. Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara


Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara
sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
1. Puting susu mendelep
2. Anak susah menyusui
3. ASI lama keluar
4. Produksi ASI terbatas
5. Pembengkakan pada payudara
6. Payudara meradang
7. Payudara kotor
8. Ibu belum siap menyusui
9. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet.

D. Waktu Pelaksanaan
1. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
2. Dilakukan minimal 2x dalam sehari

E. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan Payudara


1. Potong kuku tangan sependek mungkin,serta kikir agar halus dan tidak melukai
payudara.
2. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
3. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau sebelum berangkat
tidur.
F. Langkah-langkah perawatan payudara
1. Persiapan alat untuk perawatan payudara
a. Handuk 2 buah
b. Washlap 2 buah
c. Waskom berisi air dingin 1 buah
d. Waskom berisi air hangat 1 buah
e. Minyak kelapa/baby oil
f. Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g. Baki, alas dan penutup
2. Pelaksanaan
a. Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
b. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c. Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
d. Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e. Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak

G. Teknik Perawatan Payudara


1. Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama ± 5 menit,
kemudian puting susu dibersihkan
2. Tempelkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
a. Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.Dalam pengurutan
posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan kearah sisi kanan.
b. Pengurutan diteruskan kebawah,kesamping selanjutnya melintang, lalu telapak tangan
mengurut kedepan kemudian kedua tangan dilepaskan dari payudara,ulangi gerakan 20-
30 kali
c. Gerakan-gerakan pada perawatan payudara
1) Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan tangan ke arah
atas pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan,
lakukan 20-30 kali.
2) Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut payudara
dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan
pada kedua payudara secara bergantian.
3) Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain mengurut dengan
bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-
30 kali dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.
d. Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin bergantian selama
±5 menit, keringkan payudara dengan handuk bersih kemudian gunakan BH yang
bersih dan menopang.
e. Bersihkan payudara terutama bekas minyak
f. Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang
menyangga buah dada atau langsung susui bayi. (Saryono, 2009)

H. Perawatan Payudara Dengan Masalah


1. Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua sisi puting dan
setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting menggunakan ibu
jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah.Ulangi
sampai beberapa kali dan dilakukan secara rutin.
2. Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera menyusui sejak
bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, Dengan teratur menyusui bayi
maka hisapan bayi pada saat menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon
oksitosin dan prolaktin yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus
menghisap maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI
keluar baru menyusui.
3. Penanganan puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa mengistirahatkan 24 jam
pada payudara yang lecet dan memerah ASI secara manual dan di tampung pada botol
steril lalu di suapkan menggunakan sendok kecil .Olesi dengan krim untuk payudara
yang lecet. Bila ada madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.
4. Penanganan pada payudara yang terasa keras sekali dan nyeri, asi menetes pelan dan
badan terasa demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan keras, juga sedikit
nyeri.Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak
jarang diikuti pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan
masih dalam batas wajar.Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa
menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih
banyak.Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai dengan 10 gelas sehari. (Mellyna,
2009)

Anda mungkin juga menyukai