Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Preeklamsi
Hari/Tanggal : Kamis, 22 November 2018
Waktu /Jam : 30 Menit / 08.30 WIB
Tempat : KLINIK HAMIL
Peserta : Pengunjung klinik hamil
Penyuluh : Evita Kumala Dewi

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan gangguan kehamilan preeklamsi selama 30
menit pengunjung di Klinik Hamil RUMKITAL Dr. RAMELAN
SURABAYA dapat mengetahui tentang gizi ibu hamil dan bahaya yang akan
muncul yang menyertai kehamilan.
II. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien
di Klinik hamil Hamil dapat :

1. Mengetahui pengertian preeklamsi


2. Mengetahui penyebab preeklamsi
3. Mengetahui tanda dan gejala preeklamsi
4. Mengetahui proses terjadinya preeklamsi
5. Mengetahui upaya pencegahan preeklamsi
6. Mengetahui penatalaksanaan preeklamsi

III. Pokok Bahasan


Preeklamsi
IV. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian preeklamsi
2. Penyebab preeklamsi
3. Tanda dan gejala preeklamsi
4. Proses terjadinya preeklamsi

1
5. Pencegahan preeklamsi
6. Mengetahui penatalaksanaan preeklamsi
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1.Leaflet
2. LCD
3. Laptop
4. wireless
VII. Kegiatan Penyuluhan
WAKTU / KEGIATAN PELAKU KEGIATAN
FASE PENYULUHAN PESERTA
Pra Pembuatan SAP Kelompok
interaksi Mengundang peserta untuk
mengikuti penyuluhan
5 menit / Pembukaan :
kerja 1. Membuka kegiatan Moderator 1. Menjawab salam
dengan
mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
diri
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
dari penyuluhan
4. Kontrak waktu dan 4. Memperhatikan
bahasa
5. Menyebutkan 5. Memperhatikan
materi yang akan
diberikan
6. Apersepsi 6. Menjawab
15 menit Pelaksanaan :

2
1. Menjelaskan Penyaji 1. Memperhatikan
pengertian pre
eklamsi
2. Menjelaskan
penyebab pre
eklamsi
Penyaji 2. Memperhatikan
3. Menjelask tanda
dan gejala pre
eklamsi
4. Menjelaskan
proses terjadinya Penyaji 3. Memperhatikan
pre eklamsi
5. Menjelaskan
upaya mencegah
terjadinya pre
Penyaji 4. Memperhatikan
eklamsi

Penyaji 5. Memperhatikan

Penyaji 6. Memperhatikan

Moderator 7. Bertanya dan


menjawab
pertanyaan yang

3
diajukan
10 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada Moderator Menjawab
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan
5 menit Terminasi :
1. Pembagian leaflet Fasilitator 1. Menerima
2. Kesimpulan Moderator 2. Mendengarkan
3. Mengucapkan Moderator 3. Memperhatikan
terima kasih atas
perhatian peserta
4. Mengucapkan Moderator 4. Menjawab
salam penutup salam

VIII. Pengorganisasian Dan Uraian Tugas


a. Pengorganisasian :
1. Moderator : Aulia Riskitasari
2. Penyaji : Evita Kumala Dewi
3. Fasilitator, Observer & Dokumentasi : Diana Rahima
b. Setting tempat

4
Keterangan :

: Moderator

: Penyaji

: Fasilitator

: Observer

: Audien

IX. Evaluasi
Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang
ditetapkan.
 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Semua anggota hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di KLINIK HAMIL RSAL
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan gangguan ibu hamil
preeklamsi
b. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian preeklamsi
b. Peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala preeklamsi
c. Peserta dapat menyebutkan 2 atau 3 dari penyebab preeklamsi
d. Peserta dapat menyebutkan 2 atau 3 cara mencegah preeklamsi
e. Peserta dapat menyebutkan hal yang harus dilakuan ketika
menemukan tanda gejala preeklamsi

5
X. Pengorganisasian
1. Moderator adalah seseorang yang bertugas untuk memoderasi dan
mengawasi jalannya diskusi sampai selesai dan menjadi tanggung
jawabnya.
2. Penyaji adalah seseorang yang menyajikan hasil diskusi dari peserta.
3. Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
4. Observer adalah orang yang melakukan observasi.
5. Audien adalah peserta yang terlibat saat acara berlangsung hingga selesai.

6
MATERI
A. Pengertian Preeklamsi
preeklamsi atau keracunan kehamilan sering juga disbut
toksemia adalah penyakit dengan tanda tanda hipertensi, edema,
proteinuria, yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya
terjadi pada kehamilan lebih dari 18 minggu (saifudin, 2005.
Hal.282)

B. Penyebab Terjadinya Preeklamsi


Ibu hamil manpun dapat mengalami preeklamsi, tetapi
umumnya ada beberapa ibu hamil yang lebih beresiko, yaitu;
1. Paritas: premigravida atau ibu hamil yang pertama kali
2. Ibu dengan kehamilan bayi kembar
3. Penyakit yang di derita: ibu yang menderita diabetes, ginjal,
hipertensi.
4. Umur: hamil pertama di bawah usia 20 th atau pada umur 35 th
5. Riwayat kesehatan: ibu yang peranah mengalami preeklamsi
pada kehamialn sebelumnya akan ada kemungkinan berulang
pada kehamilan berikutnya

C. Tanda dan Gejala


Adanya preeklamsi bisa diketahui dengan pasti, setelah
pada pemeriksaan didapatkan:
1. Hipertensi
2. Bengkak
3. Proteinuria
4. Obesitas
5. Nyeri perut
6. Sakit kepala yang berat serta mual dan muntah
7. Perubahan pada reflek
8. Penurunan produksi urin atau bahkan tidak dapat kencing
9. Ada darah di urin

D. Proses Terjadinya Preeklamsia


Pada preeklamsia terjadi spasme pembuluh darah di sertai
dengan retensi gara dan air. Pada biopsi ginjal di temukan spasme

7
hebat arteriola di glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola
sempeit sehingga hanya dengan di lakukan oleh satu sel darah
merah. Jadi kia semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme,
maka tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi
tekanan perifer agar organisasi jaringan dapat tercukupi.
Sedangakan kenaikan berat badan dan edema yang di sebabkan
oleh penimbunan air yang berlebihan intestitial belum di ketahui
sebabnya mungkin karena retensi garam dan air. Proteinuria dapat
di sebabkan oleh sepasme arteriola sehingga terjadi perubahan
pada glomerulus( sinopsi, obsetri, jilid 1 halaman 199).

E. Penggolongan Preeklamsi
Menurut Kemenkes RI (2013) preeklamsia di bagi 2
golongan:
1. Preeklamsi
a. Tekanan darah 140/90 mmhg atau lebih atau kenaikan
distolik 15 mmgh atau lebih atau kenaikan sistolik 30
mmhg atau lebih
b. Edema umum, kaki, jari tangan dengan muka, atau
kenaikan berat badan 1 kg atau lebih per minggu
c. Proteinuria kuantitatif 0,3 gr atau lebih per liter, kwalitatif
1+atau 2+ pada urin kateter atau med stream atau
pemeriksaan laboratorium
2. Preeklamsia berat
a. Tekanan darah 160/110 mmhg atau lebih
b. Proteinuria 5 gr atau lebih per liter
c. Oliguria jumlah urine kurang dari 500 cc dari 24 jam
d. Adanya gangguan cerebral, gangguan usus dan rasa nyeri
epigastriuma
e. Adanya edema paru dan syanosis

F. Eklamsi dapat di bagi menjadi 4 tingkat


1. Tingkat awal atau aura
Bertahan 30 detik. Mata penderita terbuka tanpa melihat,
klopak mata dan telinga bergetar

8
2. Tingkat kejang kronik
Bertahan kurang dari 30 detik seluruh otot kaku, waja kaku,
tangan menggenggam dan kaki bengkok kedalam. Pernapasan
berhenti, muka synosis, lidah dapat tergigit
3. Tingkat kejang tonik
Kejang antara 1-2 menit, spasmus tonik menghilang.
Semua otot berkontraksi dalam berulang-ulang dalam tempo
cepat kejang berhenti dan penderita menarik nafas dengan cara
mendengkur
4. Tingkat koma

G. Kerusakan akibat preeklamsia


1. Otak: dapat terjadi pembengkakakn di otak sehingga timbul
kejang dengan penurunan kesadaran yang bisa di sebut pre
eklamsi. Dapat juga terjadi peacanya pembuluh darah diotak
akiabt hipertensi
2. Paru paru:bengkak yang terjadi menyebabkan sesa nafas hebat
dan bisa berakibat fatal
3. Jantung: ada paya jantung
4. Ginjal: di temukan adanya gagal ginjal
5. Mata: bisa terjadi kebutaan akibat penekanna syaraf mata yang
di sebabkan bengkak maupu lepasnya selaput retina mata
kebanyakan bersifat sementara pemulihannya memakan waktu
yang cukup lama
6. Sistem darah: terjadi pecahnya sel darah merah dengan
penurunan kadar zat pembekuan darah.
7. Akibat pada janin: janin yang di kandung ibu hamil pengidap
pre eklamsi akan hidup dalam rahim dengan nutrisi dan
oksigen di bawah normal. Pertumbuhan janin terlambat
sehingga
 Bayi dengan berat lahir yang rendah
 Janin yang di lahirkan kurang bulan (prematur)
 Biru saat di lahirkan(asfiksia)

9
H. Komplikasi
1. Solasio plasenta
2. Hipofibrinogenemia
3. Hemolisis
4. Perdarahan otak (penyebab utama kematian maternal)
5. Kelainan mata
6. Edem paru
7. Nikrosis hati

I. Pencegahan
1. Diet yang tepat dan sesuai
2. Cukup istirahat
3. Pengawas antenatal
4. Nutrisi yang cukup
5. Perbanyak minum

J. Penatalaksanaan
Satu-satunya cara yang paling tepat untuk menanggulangi
preeklamsia pada akhir kehamilan dengan mempercepat kelahiran
tapi pada preeklamsia di awal kehamilan, yang bisa di lakukan
antara lain adalah
1. Bedres
2. Segera ke fasilitas kesehatan

10
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI, 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan dan


Rujukan. Jakarta
Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.EGC. jakarta

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis obsetri jilid 1. EGC. Jakarta

Saifuddin, dkk 2002. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan


maternaldan noenatal.yayasan bina pustaka sarwona prawiroharjo.
Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai