Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Penyuluhan

Mata Ajaran : Praktik Lapangan Belajar


Topik Penyuluhan : Eklampsia
Pokok Bahasan : Pencegahan Penyakit pada Komplikasi Kehamilan
Eklampsia
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruangan ICU di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Hari / Tanggal : Rabu, 11 Mei 2022
Waktu : Pukul 07.00 WIB - selesai

A. Latar Belakang
Sebebelum dilaksanakan penyuluhan pada Keluarga Ibu Hamil diruang
ICU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penyaji mengadakan
pendekatan kepada Kepala Desa dan Tenaga Kesehatan setempat mengenai
materi yang akan disampaikan. Karena permasalahan yang terjadi cukup
serius dan mengingat banyaknya komplikasi kehamilan yang dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayi maka kelompok kami akan memberikan
penyuluhan mengenai komplikasi kehamilan terutama pada eklampsia.

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan pencegehan penyakit pada komplikasi
kehamilan preeklampsia diharapkan perserta dapat memahami dan mampu
mencegah terjadinya gangguan kehamilan terutama pada trimester ke- III
C. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan peserta/keluarga mampu :
1. Peserta/keluarga dapat memahami apa itu komplikasi kehamilan
2. Peserta/keluarga dapat menjelaskan tentang apa itu preeklampsia
3. Peserta/keluarga dapat menyebutkan faktor penyebab terjadinya
preeklampsia
4. Peserta/keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala awal
preeklampsia
5. Peserta/keluarga dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan
sampai penanganan dari preeklampsia
D. Sasaran
Keluarga dan Ibu Hamil di Ruang ICU.

E. Materi

1. Pengertian Eklampsia
2. Penyebab Terjadinya Eklampsia
3. Tanda dan Gejala Eklampsia
4. Proses Terjadinya Eklampsia
5. Akibat Lanjut / Komplikasi yang Terjadi Bila Tidak Ditangani
6. Upaya pencegahan dan Penanggulangan Terhadap PreEklampsia

F. Metode Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan cara :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi

G. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan antara lain :
a. Leaflet

H. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience


1. 5 Menit Pembukaan
1. Sambutan dari Penyaji 1. Memperhatikan
sekaligus membuka
acara penyuluhan
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
pembuka
3. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 4. Memperhatikan
penyuluhan
5. Menyebutkan materi 5. Memperhatikan
yang akan diberikan
6. Menerima dan
6. Membagikan leaflet
Membaca
2. 15 Menit Pelaksanaan
1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan
pengertian eklampsia
2. Menyebutkan penyebab 2. Memperhatikan
terjadinya eklampsia
3. Menyebutkan tanda dan
gejala eklampsia 3. Memperhatikan
4. Menjelaskan proses
terjadinya eklampsia 4. Memperhatikan
5. Menyebutkan akibat
5. Memperhatikan
lanjut / komplikasi yang
terjadi bila tidak 6. Memperhatikan
ditangani
6. Menjelaskan upaya
pencegahan dan
penanggulangan 7. Memperhatikan
terhadap eklampsia
7. Memberikan kesempatan
pada audience untuk
bertanya dan
memberikan jawaban 8. Bertanya dan
atas pertanyaan mendengarkan
jawaban
3. 5 Menit Evaluasi
1. Meminta audience 1. Menjelaskan apa itu
menjelaskan apa itu komplikasi kehamilan
komplikasi kehamilan
2. Meminta audience 2. Menyebutkan
menyebutkan pengertian pengertian
preeklampsia preeklampsia
3. Meminta audience 3. Menyebutkan
menyebutkan penyebab penyebab terjadinya
terjadinya preeklampsia preeklampsia
4. Meminta audience 4. Menjelaskan proses
menyebutkan proses terjadinya
terjadinya preeklampsia preeklampsia
5. Meminta audience 5. Menyebutkan akibat
menyebutkan akibat lanjut / komplikasi
lanjut / komplikasi yang yang terjadi apabila
terjadi apabila tidak tidak ditangani
ditangani
6. Meminta audience 6. Menyebutkan upaya
menyebutkan upaya pencegahan
pencegahan preeklampsia
preeklampsia
4. 5 Menit Terminasi
1. Mengucapkan terima 1. Memperhatikan
kasih atas perhatian
yang diberikan
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
penutup

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Leaflet tentang pencegahan Penyakit pada Komplikasi Kehamilan
Eklampsia tersedia sebelum dilakukan penyuluhan dan peserta hadir
mengikuti penyuluhan.

2. Evaluasi Proses
Waktu penyuluhan dimulai pukul 07.00 WIB - selesai, klien
mendengarkan dan menyampaikan pertanyaan tentang Eklampsia.

3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan, peserta dapat
mencapai kriteria tujuan khusus dan penyuluhan ini.
1. Ibu hamil/keluarga bisa menjelaskan pengertian komplikasi kehamilan
2. Ibu hamil/keluarga bisa menyebutkan pengertian eklampsia
3. Ibu hamil/keluarga menyebutkan penyebab terjadinya eklampsia
4. Ibu hamil/keluarga bisa menyebutkan tanda dan gejala eklampsia
5. Ibu hamil/keluarga bisa menyebutkan proses terjadinya eklampsia
6. Ibu hamil/keluarga bisa menyebutkan akibat lanjut / komplikasi yang
terjadi bila tidak ditangani
7. Ibu hamil/keluarga bisa menyebutkan upaya pencegahan dan
penanggulangan terhadap eklampsia
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik dapat
menyebabkan kematian pada ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2019).

B. Apa itu Pre Eklampsia ?


Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, tetapi tidak
menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan
gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih.
Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih,
atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg atau lebih
perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada urin
kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.

2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :


a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium.
e. Ada edema paru dan sianosis.

C. Apa penyebab terjadinya Pre Eklampsia ?


Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya racun di
dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia
hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
1. Kelainan aliran darah menuju rahim.
2. Kerusakan pembuluh darah.
3. Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4. Diet atau konsumsi makanan yang salah.

D. Apa saja tanda dan gejala terjadinya Pre Eklampsia ?


Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan
yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada pre eklampsia
ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan
gejala sebagai berikut :
1. sakit kepala di daerah prontal.
2. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.
3. nyeri di daerah epigastrium.
4. mual atau muntah.
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

E. Bagaimana proses terjadinya Pre Eklampsia ?


Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan
air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa
kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel
darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan
darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan
dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya,
mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola
sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).

Perubahan pada organ-organ :


1. Perubahan pada otak
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas
normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula pada
pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan serebral
dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi
gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin. Pada
pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap
rangsangan meningkat maka terjadilah partus prematurus.

3. Perubahan pada ginjal


Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini
menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya terjadilah
retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga
pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.

4. Perubahan pada paru-paru


Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh edema
paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya
aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.

5. Perubahan pada mata


Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini dijumpai
adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi ablasio retinae,
disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan salah
satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah
atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma,
diplopia, dan ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks serebri atau dalam retina.

6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit


Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada metabolisme
air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi ketidakseimbangan
elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal. Pada pre-eklampsi berat dan
pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara asam laktat dan asam organik lainnya
naik sehingga cadangan alkali akan turun. Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-
kejang. Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu
bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu
cadangan alkali dapat kembali pulih normal.

F. Apa saja faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia ?


Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia
remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah :

1. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.


2. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
3. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4. Kegemukan/obesitas.
5. Mengandung lebih dari satu orang bayi.
6. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis.

G. Apa akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera
ditangani ?
1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju
plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami
kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir dengan
berat kurang.
2. Preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi
lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy,
dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.
3. Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum lahir,
sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.
4. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated liver
enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan rendahnya
jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan muntah, sakit kepala
serta nyeri perut atas.
5. Eklampsia
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat
mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau ginjal.
Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak bahkan berujung pada
kematian janin maupun ibunya.

H. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan Pre
Eklampsia ?
Ø  PENCEGAHAN
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik
adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap tidak
efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein, rendah
karbohidraat, lemak dan garam.

2. Periksalah kehamilan secara teratur


Untuk mengetahui kondisi ibu dan janin. Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal,
akan memudahkan dokter menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang mengkonsumsi
multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti risiko terkena
preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu menurunkan risiko
terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif. Konsultasikan pada dokter, sebelum
mengkonsumsi suplemen di saat hamil.

3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari.
Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar tubuh.
Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga dapat membawa
kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga mengurangi aktivitas. Minimal
minum 2 liter per hari.

Ø  PENANGGULANGAN
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir
kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di awal
kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
1. Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun dan
meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan. Dianjurkan untuk
berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri jika memang benar-benar
diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di tempat tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi
sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.

2. Pengobatan sesuai anjuran Dokter


Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan darah.
Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat memperbaiki
fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru bayi tumbuh bila harus
terjadi kelahiran prematur.

3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah,
dokter akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk. Kelahiran
ini juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan kondisi janin.
Daftar Pustaka

1. Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana


untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
2. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EGC. Jakarta
3. Saifudin, Abdul Bari dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai