Oleh :
A. Latar Belakang
Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebelum hamil, yang berlangsung
selama 6 minggu atau 42 hari. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan
mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat fisiologis dan banyak memberikan
ketidak nyamanan pada awal postpartum, yang tidak menutup kemungkinan untuk
menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik (Yuliana & Hakim,
2020). Pada masa nifas ini Ibu harus mendapatkan asuhan yang baik karena pada masa ini,
ibu masih dalam masa kritis dimana masih dapat terjadi komplikasi pasca persalinan.
World Health Organization (WHO) menganjurkan agar pelayanan kesehatan masa nifas
(postnatal care) bagi ibu mulai diberikan dalam kurun waktu 24 jam setelah melahirkan
oleh tenaga kesehatan yang kompeten, misalnya dokter, bidan atau perawat (SDKI, 2017).
Di negara berkembang seperti Indonesia, masa nifas merupakan masa kritis bagi
ibu yang sehabis melahirkan. Tingginya kematian ibu nifas merupakan masalah yang
kompleks yang sulit diatasi. AKI Merupakan sebagai alat pengukuran pelayanan obstetri
disuatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti pelayanan obstetri masih buruk, sehingga
memerlukan perbaikan. Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu
sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per
100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Kementerian Kesehatan RI
(Kemenkes) mencatat angka kematian ibu pada tahun 2022 berkisar 183 per 100 ribu
kelahiran. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan Malaysia dengan AKI 20 per 100 ribu
kelahiran.
Penyebab terbanyak kematian ibu di Indonesia pada tahun 2019 adalahperdarahan,
hipertensi dalam kehamilan, infeksi, gangguan metabolik, dan lain lain(Kemenkes RI,
2019). Sekitar 25-50% kematian ibu disebabkan masalah yang berkaitan dengan kehamilan,
persalinan, dan nifas (WHO, 2018). Kematian ibu sering terjadi pada masa nifas karena
perawatan nifas yang dilakukan ibu secara mandiri kurang optimal. oleh karena itu masa
nifas menjadi masa yang rawan akankematian pada ibu. (Bobak,L. 2004).
Perawatan masa nifas merupakan suatu upaya yang dilakukan tenaga kesehatan,
ibu nifas dan keluarga dengan tujuan agar kebutuhan nutrisi pada ibu nifas tercukupi,
personal hygine terjaga, adanya perawatan payudara, istirahat dantidur cukup, sehingga
dapat mencegah terjadinya tanda bahaya selama masa nifas yang dapat membahayakan
kesehatan ibu dan berdampak pada kematian (Nurjanah,2013). Tanda bahaya masa nifas
merupakan suatu tanda abnormal yang mengindikasikan adanya bahaya atau komplikasi
yang dapat terjadi selama masa nifas. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu
nifas yaitu pengetahuan (pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengalaman,
lingkungan,sosial ekonomi, budaya) dan juga pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan
selama kehamilan dan setelah persalinan (Notoadmodjo, 2010).
Kepercayaan dan keyakinan budaya terhadap perawatan ibu post partum, masih
banyak di jumpai di lingkungan masyarakat. Mereka meyakini budaya perawatan ibu
setelah melahirkan dapat memberikan dampak yang positif dan menguntungkan bagi
mereka. Dari hasil penelitian di dapatkan banyak kepercayaan dan keyakinan budaya
perawatan ibu nifas, di antaranya pembatasan asupan cairan,makanan di batasi dan hanya
boleh makan sayur - sayuran, tidak boleh mandi, diet makanan, tidak boleh keluar rumah,
menggunakan alas kaki, menggunakan gurita, tidak boleh tidur di siang hari bahkan mereka
meyakini kolustrum tidak baik untukanak (Mudatsir, 2017).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat
mengetahui dan memahami tentang tanda bahaya pada ibu nifas
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit diharapkan dapat :
a. Menyebutkan pengertian Nifas
b. Menyebutkan Pengertian tanda bahaya nifas
c. Menyebutkan dan menjelaskan macam - macam tanda bahaya nifas
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Edukasi Tanda Bahaya Pasca Persalinan
2. Sasaran dan target : Pasien dan Keluarga Pasien Nifas
2. Ratih Hartati.,S.Kep
Fasilitator : 1. Dahniar Rangkuti.,S.Kep
D. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan pasien
Kegiatan
Pre Interaksi 1. Pembukaan
(5 Menit) Mengucapkan salam teraupetik - Menjawab salam
Perkenalan diri, preseptor klinik - Berkenalan
dan akademik
Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
Menjelaskan kontrak waktu - Mendengarkan
Tahap
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan pasien
Kegiatan
Interaksi 2. Kegiatan Inti
(15 Menyebutkan pengertian - Mendengarkan dan
memperhatikan
Menit) Nifas
- Mendengarkan
Menyebutkan dan menjelaskan
dan
tanda bahaya nifas
memperhatikan
Terminasi 3. Penutup
(5 Menit) Menutup acara - Mendengarkan
Memberikan reinforcement - Menjelaskan
pada peserta perasaannya
Memberikan kesimpulan - Mendengarkan
Mengucapkan salam penutup - Menjawab salam
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Kegiatan berjalan sesuai rencana
c. Alat dan tempat sudah siap
d. Penyuluh dan peserta siap
e. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan fungsi masing –masing sesuai dengan yang direncanakan
b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
c. Audiens dapat hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan
d. Audiens mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
e. 100% keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan edukasi Tanda Bahaya Pasca Persalinan peserta mampu
menunjukkan :
a. Menyebutkan pengertian nifas
b. Menyebutkan pengertian tanda bahaya nifas
c. Menyebutkan dan menjelaskan macam - macam tanda bahaya nifas
MATERI
TANDA BAHAYA PASCA PERSALINAN
a. Pengertian
a. Pengertian
Lochea adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Sedangkan lochea yang berbau busuk adalah sekret
yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas yang
berupa cairan seperti nanah yang berbau busuk (Prawirohardjo, 2007).
b. Faktor penyebab
a. Pengertian
c. Penanganan
a. Pengertian
d Jika ada syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syok
harus waspada untuk menilai berkala karena kondisi ini dapat
memburuk dengan cepat (Prawirohardjo, 2002).
7. Payudara berubah menjadi Merah, Panas, dan Terasa Sakit
Depresi masa nifas adalah keadaan yang amat serius. Hal ini
disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak-anak sebelum kelahiran
anaknya ini. Ibu yang tidak mengurus dirinya sendiri, seorang ibu cepat
murung, mudah marah-marah (Eny, 2009). Gejala-gejala depresi masa nifas
adalah :
a. Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur
b. Nafsu makan hilang
c. Perasaan tidak berdaya atau kehilangan kontrol
d. Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi
e. Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi
f. Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
g. Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi
h. Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas