DEFINISI
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) suatu keadaan penyakit yang ditandai dengan gejala
respirasi yang persisten dan hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya kembali seperti
semula (ireversibel). Hambatan aliran udara ini bersifat progresif dan berhubungan dengan
respin inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang beracun atau berbahaya.
EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
RINGAN SEDANG BERAT
• Usia (pertengahan) - Batuk kronik, hilang timbul selama 3 bulan yang tidak hilang dengan
• Riwayat pajanan pengobatan yang diberikan
- Berdahak kronik, kadang-kadang pasien menyatakan hanya berdahak
- Asap rokok terus menerus tanpa disertai batuk
- Polusi udara - Sesak napas, terutama pada saat melakukan aktivitas seringkali pasien
- Polusi tempat kerja sudah mengalami adaptasi dengan sesak nafas yang bersifat progressif
lambat sehingga sesak ini tidak dikeluhkan. Anamnesis harus dilakukan
dengan teliti, gunakan ukuran sesak napas sesuai skala sesak.
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan fisik seringkali tidak ditemukan kelainan yag jelas terutama auskultasi pada PPOK derajat ringan,.
Sedangkan pada PPOK derajat sedang sampai berat seringkali terlihat perubahan cara pernapasan atau perubahan
bentuk anatomi toraks.
INSPEKSI PERKUSI AUSKULTASI
ANTIINFLAMASI
• Digunakan bila terjadi eksaserbasi akut dalam bentuk oral atau injeksi intravena, berfungsi menekan inflamasi
yang terjadi, dipilih golongan metilprednisolon atau prednison. Bentuk inhalasi sebagai terapi jangka panjang
diberikan bila terbukti uji kortikosteroid positif yaitu terdapat perbaikan VEP1 pascabronkodilator meningkat
> 20% dan minimal 250 mg.
2. OBAT-OBATAN
ANTIOKSIDAN MUKOLITIK
Dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kualiti Hanya diberikan terutama pada eksaserbasi akut
hidup, digunakan N - asetilsistein. Dapat diberikan pada karena akan mempercepat perbaikan eksaserbasi,
PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan terutama pada bronkitis kronik dengan sputum yang
sebagai pemberian yang rutin viscous. Mengurangi eksaserbasi pada PPOK
bronkitis kronik, tetapi tidak dianjurkan sebagai
pemberian rutin.
2. OBAT-OBATAN
ANTITUSIF