Anda di halaman 1dari 82

Infeksi Saluran Kemih

Kelompok 1B
Anatomi Ginjal & Saluran Kemih
Ginjal

Vesica urinaria
Terdiri dari:

- Corpus (corpus vesicae)


- Apex (apex vesicae)
- Fundus inferior (fundus vesicae)
HISTOLOGI SISTEM GINJAL & SALURAN KEMIH
Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
Renal terdiri
atas :
- Korteks
- Medulla
Gambaran
Histologi Renal
- Korteks
- Medulla
- Piramid
Korteks Renalis
Terdiri atas :

- Nefron : unit filtrasi fungsional dari ginjal.

Nefron terdiri dari :

- Korpuskulum renalis/ Badan Malphigi


- Tubulus kontortus proksimal
- Ansa/ Lengkung Henle
- Tubulus kontortus distal
Renal - Korteks
Medulla Renalis
Terutama terdiri atas tubulus koligens
Tubulus koligens merupakan lanjutan dari
Tubulus kontortus distal
Tubulus koligens di medulla dibatasi oleh
epitel kolumnar
Medulla Renalis
- Potongan Transversal
- Potongan Longitudinal
Ureter
Dinding Ureter memiliki tiga lapisan:
1. Lapisan paling luar yaitu lapisan jaringan ikat
fibroelastik
2. Lapisan tengah yaitu lapisan muskularis yang
terdiri dari otot polos
3. Lapisan dalam yaitu membrana mukosa yang
terdiri dari epitel transisional dan lamina propia
yang berisi jaringan ikat elastin
Ureter
Ureter-Pembesaran
Vesica Urinaria-Pembesaran Lemah
Vesica Urinaria-Mukosa kontraksi
Vesica urinaria-Mukosa relaksasi
Uretra
Fisiologi Sistem Urinaria
Terdiri dari :
Ginjal menghasilkan urin
Ureter menyalurkan urin dari ginjal ke
kandung kencing/vesika urinaria/bladder
Kandung kemih sebagai penampung
Uretra mengeluarkan urin dari kandung
kencing
Ekskresi Produk limbah Metabolisme
Urea (dari metabolisme protein)

Asam urat (dari metabolisme asam nukleat)

Kreatinin (dari metabolisme otot)

Bilirubin (dari metabolisme hemoglobin)


Ekskresi Bahan Kimia Asing
Pestisida

Zat tambahan pada makanan

Toksin

Obat
Sekresi, Metabolisme, dan
Ekskresi Hormon

Hormon yang diproduksi di ginjal


faktor eritropoetik ginjal
1.25 dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D)
Renin
Urine (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

Jumlah ekskresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) cairan
dan faktor lainnya.
Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.

Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.

Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.

Berat jenis 1,003-1,030.

Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi air kemih, terdiri dari:

Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.

Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan
kreatinin.

Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.

Pigmen (urobilin).

Toksin.

Hormon.
Ciri-Ciri Urin Normal

1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda


sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.

2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.

3. Baunya tajam.

4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH


rata-rata 6.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya


meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah tertimbun
170-230 ml urin).
Mikturisi
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih.
Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang) Sebagian
besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pelajari latih.

Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak spinchter
interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna konstriksi.

Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi,


sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
PROSES PEMBENTUKAN URINE
1. Proses Filtrasi di glomerulus

Terjadi penyerapan darah, yang


tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein. Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai bowman yang
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida,
sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke
tubulus ginjal. Zat yang di saring disebut
filtrate gromerulus.
2. Proses Reabsorbsi & Sekresi

Pada proses ini terjadi penyerapan kembali


sebagian besar dari glukosa, sodium,
klorida, fosfat dan beberapa ion
bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif
(obligator reabsorbsi) di tubulus proximal.
sedangkan pada tubulus distal terjadi
kembali penyerapan sodium dan ion
bikarbonat bila diperlukan tubuh.
Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi
fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla
renalis.
3. Proses sekresi

Distensi kandung kencing


refleks kontraksi dinding
kandung kencing, relaksasi
sfingter internus, dan relaksasi
sfingter eksternus
pengosongan kandung
kencing(miksi).
DEFINISI
ETIOLOGI



KLASIFIKASI
Patofisiologi ISK
Infeksi Saluran Kemih

GINJAL
ISK BAGIAN ATAS Meliputi organ
URETER

VESICA
ISK BAGIAN BAWAH Meliputi organ URINARIA

URETRA
Infeksi Saluran Kemih

Acute Pyelonephritis
ISK BAGIAN ATAS
Chronic Pyelonephritis

Cystitis
ISK BAGIAN BAWAH
Uretritis
OBSTRUKSI ORIFICIUM DEFEK KONGENITAL
URETHRA INTERNA
RUSAKNYA ORIFICIUM ORIFICIUM
VESICOURETRAL VESICOURETERAL
Grade VUR
Acute Pyelonephritis
Obstruksi Bilateral
Obstruksi Unilateral
ISK BAGIAN BAWAH
CYSTITIS
Faktor Resiko Cystitis
Berhubungan intim
Jenis Kelamin wanita
Uretra yg lebih pendek
Keadaan Post-Menopause
Kateter Urin
Diabetes Mellitus
Bayi laki-laki yg belum sirkumsisi
Menahan pipis terlalu lama
GEJALA & ANAMNESIS

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Demam
Nyeri ketok sudut kosto-vertabrae
Nyeri tekan suprasimfisis
Kelainan genitalia eksterna (fimosis, hipospadia, epispadia)
Kelainan tulang belakang (spina bifida)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Blass Nier Ophage Intra Venous Pyelogram ( BNO IVP )

Cystoscopy

-
-
-

-
-
-
Pielonefritis akut

RAWAT
INAP

Anda mungkin juga menyukai