Anda di halaman 1dari 6

INKONTINENSIA

Pengeluaran urin / feses tanpa disadari, dalam jumlah dan frekuensi yang cukup sehingga
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau social. Inkontinensia merupakan salah satu
keluhan utama penderita lanjut usia. Boedhi-Darmojo, Geriatri Hal: 246-247

Inkontinensia Urin Inkontinensia Alfi

Keluarnya urin yang disebabkan karena adanya aktifitas tubuh, seperti : batuk, bersin, tertawa, berjalan,
lari, melompat, atau mengangkat bendabenda berat, yang menyebabkan tekanan intra abdominal
meningkat. (kandung kemih tidak berkontraksi)
Pencegahan Stress Inkontinensia Urin, FK UI
EPIDEMIOLOGI INKONTINENSIA URIN
Inkontinensia cenderung tidak dilaporkan karena penderita merasa malu dan juga
menganggap tidak ada yang bias diperbuat untuk menolongnya.
WHO menyebutkan bahwa sekitar 20 juta penduduk di seluruh dunia mengalami
inkontinensia urin, tetapi angka sebenarnya tidak diketahui karena banyak kasus
yang tidak di laporkan.
negara asia didapat bahwa prevalensi pada beberapa negara asia adalah rata-
rata 21,6% (14,8% pada wanita dan 6,8% pada pria). Dibandingkan pada usia
produksi, pada usia lanjut prevalensi inkontinensia urin lebih tinggi. Prevalensi
inkontinensia urin pada wanita lansia sebesar 38% dan pada pria 19%.
Prevalensi inkontinensia urin pada wanita dewasa sebesar 20% (usia 25 – 55 tahun)

Jurnal gambaran Inkontinensia Urin 2010, Unand


KONSTIPASI
Konstipasi adalah kondisi di mana feses mengeras sehingga susah dikeluarkan
melalui anus, dan menimbulkan rasa terganggu atau tidak nyaman pada rektum
(Brown, 2011).
Pada umumnya konstipasi sulit untuk didefinikan secara tegas karena sebagai suatu
keluhan terdapat variasi yang berlainan antara individu (Azer,2001)
Prevalensi konstipasi pada lansia di Indonesia adalah sebesar 3,8% untuk lansia usia
60–69 tahun dan 6,3% pada lansia diatas usia 70 tahun (Kemenkes RI, 2013)
INANITION
Kelemahan nutrisi merujuk pada hendaya yang terjadi pada usia lanjut karena
kehilangan berat badan fisiologis dan patologis yang tidak disengaja.
Anoreksia pada usia lanjut merupakan penurunan fisiologis nafsu makan dan asupan
makan yang menyebabkan kehilangan berat badan yang tidak diinginkan (Kane et
al., 2008)
Penelitian Enny et al. (2006) terhadap lansia di kota Padang menyatakan bahwa
sekitar 25,9% berada pada status gizi kurang. Penelitian yang dilakukan Arifin
(2011) terhadap lansia di kabupaten Sleman didapatkan hasil bahwa 6,6% lansia
memiliki status gizi kurus, 46,7% berstatus gizi normal dan 46,7% berstatus gizi
gemuk.
TRISULA (14 MASALAH LANSIA)
1. Immobility (kurang bergerak)
2. Instability (berdiri dan berjalan tidak stabil dan mudah jatuh).
3. Incontinence (beser buang air senil).
4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/dementia)
5. Infection (infeksi).
6. Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication
7. Impaction (sulit buang air besar).
8. Isolation (depresi),
9. Inanition (kurang gizi )
10. Impecunity (tidak punya uang),
11. Iatrogenesis (menderita penyakit akibat obat-obatan
12. Insomnia (gangguan tidur)
13. Immune deficiency (daya tahan tubuh yang menurun),
14. Impotence (impotensi)

Anda mungkin juga menyukai