Anda di halaman 1dari 32

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA

SAMARINDA
FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa : kelompok 3 (Jessica, Fajar, Helviani, Erlina, Anis, Bahtari)


Tempat Praktek : RPA
Tanggal Praktek : 20 September 2021

I. Pengkajian
A. Identitas Data
1. Nama : An. F
2. Tempat/Tgl lahir : Samarinda, 16 Februari 2009
3. Usia : 12 tahun
4. Nama Ayah/Ibu : Tn. B/ Ny. F
5. Pekerjaan Ayah : Buruh di pelabuhan
6. Pekerjaan ibu : IRT
7. Pendidikan Ayah : tidak bersekolah
8. Pendidikan Ibu : SD
9. Agama : Muslim
10. Suku/Bangsa : Bugis/Indonesia
11. Alamat : Jl. Merdeka No 05 RT 89

B. Keluhan Utama
Pasien mengatakan gusi dan gigi berdarah

C. Riwayat Keluhan Saat ini


Pasien mengatakan gusi dan gigi berdarah secara tiba-tiba sejak 6 hari yang lalu, gigi tampak
kuning dan ada bercak darah kering, gusi tampak berdarah, pasien mengatakan tidak gosok
gigi selama 6 hari karena perdarahan di gusinya, wajah tampak pucat, conjungtiva anemis,
tampak memar di siku kanan, mukosa oral kering, BB 27 Kg, TB 140 cm, HB 4,9 saat awal
masuk dan naik menjadi 8 setelah di berikan tranfusi darah PRC 2 kolf.
D. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Prenatal
OT mengatakan ibu hamil usia 25 tahun, tidak ada riwayat sakit selama masa kehamilan,
ibu tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol saat kehamilan, tidak ada infeksi atau
atau demam saat hamil, kebutuhan nutrisi saat hamil cukup, usia kehamilan 38 minggu.

2. Intranatal
Tempat bersalin di RS Dirgahayu, penolong persalinan oleh bidan RS, persalinan normal
tidak ada komplikasi selama persalinan.

3. Postnatal
BB lahir 2800 gr, PB 50 cm, kondisi kesehatan baik, anak aktif dan menangis kuat, anak
langsung BAB dan BAK 12 jam setelah lahir

E. Riwayat Masa Lalu


1. Penyakit waktu kecil
OT mengatakan pasien memiliki riwayat hemofilia sejak bayi dan pertama kali di ketahui
saat imunisasi hepatitis B terjadi perdarahan aktif di bekas suntikan sehingga dokter
melakukan pemeriksaan darah dan didapatkan hasil bahwa faktor pembekuan darah sangat
kurang sehingga darah sangat lama untuk berhenti. Dari tes inilah pasien di diagnosa
hemofilia dengan melihat bahwa kakak pertama dari pasien juga mengalami sakit yang
sama.
2. Pernah di rawat di RS
Pasien mengatakan pernah di rawat di RS dirgahayu, sering keluar masuk RS dan di RS
SMC sudah 2 kali rawat inap. Pada awal rawat inap di SMC tidak terjadi perubahan dengan
kondisinya sehingga saat pasien memiliki keluhan yang berulang seperti perdarahan dan
pusing, pasien berobat kembali ke RS SMC
3. Obat-obatan yang digunakan
OT mengatakan pasien mengkonsumsi obat octanate (obat hemofilia) jika terjadi
perdarahan di rumah, pasien rutin kontrol dan obat tersebut didapatkan saat kontrol ke poli.
4. Tindakan (operasi)
Pasien mengatakan tidak pernah menjalani tindakan operasi
5. Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan
6. Kecelakaan
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat kecelakaan
7. Imunisasi
No Jenis Imunisasi Usia Pemberian Reaksi
1 Hb0 0 bulan Perdarahan area injeksi
2 Polio 0 bulan -
3 BCG 1 bulan Perdarahan area injeksi
4 DPT + Hb Hib1 2 bulan Perdarahan area injeksi
5 Polio 2 2 bulan -
6 DPT + Hb Hib2 3 bulan Perdarahan area injeksi
7 Polio 3 3 bulan -
8 DPT + Hb Hib3 4 bulan Perdarahan area injeksi
9 Polio 4 4 bulan -
10 IPV 4 bulan Perdarahan area injeksi
11 Campak/MR 9 bulan Perdarahan area injeksi

F. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan


BB selama sakit dan sebelum sakit tidak ada perbedaan, tengkurap usia 3 bulan, duduk usia 8
bulan, dan berjalan usia 1 tahun 3 bulan. Anak mulai tumbuh gigi di usia 7 bulan

G. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Ibu dan Bapak kandung
2. Hubungan dengan anggota keluarga : ibu mengatakan sangat sayang dengan anak, dan
keluarga serumah. An.F sering selalu menemani Bapak bekerja di pelabuhan karena Bapak
memiliki keterbatasan dalam komunikasi dan mendengar sehingga An. F menjadi
penerjemah saat komunikasi
3. Hubungan dengan teman sebaya : ketika anak sehat, anak sering bermain bersama anak
tetangga

H. Riwayat Keluarga
1. Sosial ekonomi
Ibu mengatakan keluarganya merupakan keluarga yang sangat sederhana dengan kondisi
ekonomi keluarga yang hampir kurang, Bapak bekerja sebagai buruh di pelabuhan, Ibu
bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Keluarga inti terdiri dari 5 anggota keluarga. Keluarga
dapat memenuhi kebutuhan makan sehari-hari tetapi dengan menu seadanya. Keluarga
sangat jarang untuk makan daging atau makanan yang nilai jualnya cukup tinggi. Pasien
sejak umur 5 tahun sudah berhenti minum susu formula

2. Lingkungan rumah
Ibu mengatakan lingkungan rumah bersih dan terdapat tempat pembuangan sampah, ada
ventilasi rumah.

3. Penyakit keluarga
Ibu mengatakan di dalam keluarga ada yang menderita penyakit hemofilia juga yaitu anak
pertamanya (kakak An.F), nenek pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes mellitus,
Ibu pasien memiliki riwayat maag, Bapak memiliki keterbatasan dalam komunikasi dan
mendengar sejak masih kecil
4. Genogram
Saudara kandung

Keterangan :
: Laki- Laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis Perkawinan
: tinggal Serumah
: Garis Keturunan
: Meninggal

Lainnya :
Nenek dari Ibu dan Nenek dari Bapak merupakan saudara kandung, orang tua pasien masih
memiliki hubungan keluarga (sepupu dekat), keluarga tidak memiliki riwayat hemofilia
baik dari keluarga Bapak maupun dari keluarga Ibu, hemofilia merupakan generasai
pertama di keluarga An.F

I. Pengkajian Tingkat perkembangan saat ini


Tidak dilakukan pengkajian DDST, anak usia 12 tahun

J. Pengkajian Pola Kesehatan Saat ini


1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Ibu mengatakan ingin anaknya segera pulih, Ibu rutin membawa anak kontrol untuk
mendapatkan obat rutin yang biasa dikonsumsi di rumah. Ibu mengetahui bahwa penyakit
hemofilia merupakan penyakit yang mudah terjadi perdarahan sehingga Ibu mencegahnya
dengan cara menjaga pasien untuk tidak terjatuh atau terbentur dan tidak menggosok gigi
saat perdarahan gusi.
2. Nutrisi
Anak diberikan ASI hanya 2 minggu saja dengan alasan ASI tidak lancar, selanjutnya anak
di berikan susu formula SGM sampai usia 5 tahun, nafsu makan sebelum dan selama sakit
tidak ada perubahan, anak dapat menghabiskan 1 porsi makanan, tidak ada mual atau
muntah saat makan.
3. Cairan
Pasien mengatakan minum air putih 700 cc/ hari, pasien terpasang infus futrolit 1600 cc/hari
4. Aktivitas
Saat sakit aktivitas anak hanya di tempat tidur, ketika sehat anak dapat bermain bersama
anak tetangga.
5. Tidur dan istirahat
Pasien mengatakan pola tidur sebelum sakit dan selama sakit tidak ada perubahan, anak
dapat tidur tanpa terjaga
6. Eliminasi
Pasien mengatakan BAK lancar, tidak ada nyeri saat BAK, frekuensi BAK ± 6x/hari dengan
warna kuning. BAB lancar, frekuensi 1x/hari saat pagi hari, warna kuning dengan
konsistensi lembek, tidak ada perdarahan saat BAB.
7. Pola hubungan
Anak tampak lebih dekat dengan Bapak, anak selalu mendampingi Bapak bekerja karena
anak dapat menjadi penerjemah saat berkomunikasi
8. Koping atau temperamen dan disiplin yang di terapkan
Orang tua mengatakan anak merupakan seorang yang periang dan mudah bergaul dengan
orang lain, pasien mengatakan saat perdarahan terjadi,pasien memilih untuk menghindari
penyebab perdarahan seperti berbaring di tempat tidur dan tidak menggosok gigi saat ada
perdarahan di gusi
9. Kognitif dan persepsi pasien
pasien mengatakan tetap bersekolah meskipun juga sering membatu bapaknya bekerja
dilabuhan karena pasien yang membantu bapak dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Pasien lancar dalam berbahasa isyarat dan itu merupakan keahlian yang di miliki dengan
belajar sendiri tanpa di bantu oleh orang lain. Persepsi pasien terhadap penyakitnya adalah
sakit ini merupakan sakit yang cukup menganggu aktivitasnya pada awalnya tetapi seiring
berjalannya waktu anak merasa terbiasa dengan sakit tersebut dan menganggap sakit ini
tidak perlu terlalu di khawatirkan cukup dengan tetap berhati-hati untuk mencegah
perdarahan terjadi dan rutin kontrol ke rumah sakit untuk mendapatkan obat anti
perdarahan
10. Konsep diri
Pasien mengatakan dirinya menerima keadaan sakit yang dialami saat ini dan tidak terlihat
rasa sedih sedikitpun di wajah pasien. Pasien tampak kooperatif dan dengan riang
menjawab semua pertanyaan yang diberikan tanpa rasa malu ataupun gugup. Mental
pasien dalam berinteraksi dengan orang lain juga terlihat kuat yang di buktikan dengan
setiap jawaban yang diberikan oleh pasien. Pasien tampak lancar menjawab semua
pertanyaan dan mengerti setiap pertanyaan yang diberikan oleh perawat.
11. Seksual dan menstruasi
Pasien mengatakan belum menstruasi
12. Nilai
Pasien mengatakan yakin bahwa dirinya akan baik-baik saja dengan kondisi sekarang,
pasien menyerahkan sepenuhnya kepada Allah dan terus berdoa untuk diberikan
kesembuhan. Pasien juga sering mencari informasi dari media sosial untuk mengetahui
perawatan yang tepat pada seseorang yang sakit hemofilia

K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Ku sedang, kesadaran CM, GCS E4V5M6, wajah pucat, konjungtiva anemis, mukosa oral
kering, perdarahan aktif di gusi, gigi tampak kuning dan tampak ada darah kering
menempel di gigi, tranfusi PRC 2 kolf, HB sebelum tranfusi 4,9 mg/dl, HB setelah tranfusi
8 mg/dl, pasien tampak kurus, IMT 13, 7 ( berat badan kurang), terdapat memar di siku
kanan
 Tanda-tanda vital :
TD: 90/60 mm/Hg P: 18 x/m N: 100 x/m S: 36,9 oC
BB/TB : 27 Kg/ 140 cm
 Skala Nyeri :

 Resiko Jatuh :
Skala Humpty Dumpty
Parameter Kriteria Nilai Skor
< 3 tahun 4
Usia 3-7 tahun 3
7-13 tahun 2 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki-Laki 2
Perempuan 1 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi, anemia, 3
sinkop, pusing)
Gangguan Perilaku/Psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan dirinya 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1 1
Faktor lingkungan Riwayat jatuh/bayi diletakkan ditempat tidur dewasa 4
Menggunakan alat bantu/diletakkan dalam tempat tidur bayi 3
Pasien diletakkan di tempat tidur 2 2
Area di luar rumah sakit 1
Pembedahan/sedasi/ Dalam 24 jam 3
anastesi Dalam 48 jam 2
>48 jam atau tidak menjalani pembedahan/sedasi/anastesi 1 1
Penggunaan medika Penggunaan multiple : sedative, obat hypnosis, barbiturate, fenotiazin, 3
mentosa antidepresan, pencahar, diuretic, narkose
Penggunaan salah satu obat diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak ada medikasi 1 1
Jumlah skor humpty dumpty 9

 Skor 7-11 : resiko rendah


 Skor ≥ 12 : resiko tinggi
2. Kulit
Inspeksi : kulit nampak bersih, terlihat pucat, tidak ada lesi atau kelainan bentuk, tidak ada
memar
Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit elastis, CRT < 2 detik,
akral teraba hangat
3. Kepala
Inspeksi : tidak ada lesi pada kulit kepala, rambut tipis dan lurus, tidak berbau, rambut
bewarna hitam
Palpasi : tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
4. Mata
Inspeksi : conjungtiva anemis, ada reflek cahaya pada kedua mata, pupil iskolor, sklera
tidak ikterik
Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
5. Telinga
Inspeksi : telinga tampak simetris, telinga bersih tidak ada serumen atau cairan lainnya
Palpasi : tidak teraba benjolan atau nyeri tekan
6. Hidung
Inspeksi : hidung tampak simetris, tidak ada lesi atau perdarahan, tidak ada polip
Palpasi : tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
7. Mulut
Inspeksi : terdapat perdarahan aktif di gusi, gigi lengkap dan tidak ada yang berlubang, gigi
bewarna kuning dan kemerahan, mukosa oral kering, bibir pucat, tidak ada lesi di
sekitar mulut
Palpasi : tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
8. Leher
Inspeksi : tampak simetris, tidak ada lesi
Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada nyeri tekan
9. Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada lesi, dada mengembang secara bersamaan saat
respirasi, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penggunaan otot bantu
pernapasan
Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
10. Paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
Perkusi : suara sonor
11. Jantung
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan di jantung

12. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran abdomen
Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : peristaltik usus 10x/menit
Perkusi : timpani
13. Genetalia
Inspeksi : bersih, tidak ada kelainan bentuk
Palpasi : kandung kemih tidak penuh , tidak ada benjolan
14. Anus dan rectum
Inspeksi : tidak ada lesi atau luka lecet, warna kehitaman
Palpasi : tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
15. Muskuloskeletal
Inspeksi : terdapat memar di siku kanan
Palpasi : ada nyeri tekan di area yang memar
16. Neurologi
Reflek patella (+)

L. Pemeriksaan Diagnostik lainnya


a. Pemeriksaan Laboratorium
1. Tanggal 18 September 2021
No Jenis pemeriksaan Nilai Nilai normal
1 Hemoglobin 4,9 13,2 – 17,3 mg/dl
2 Hematokrit 17,8 40,0 – 52,0 %
3 Leukosit 8,9 4.500 – 11.000/uL
4 Trombosit 373.000 150.000 – 350.000
5 Rapid Antigen Negatif Negatif
2. Tanggal 20 September 2021
No Jenis pemeriksaan Nilai Nilai normal
1 Hemoglobin 8 13,2 – 17,3 mg/dl
2 Hematokrit 26,6 40,0 – 52,0 %
3 Leukosit 14 4.500 – 11.000/uL
4 Trombosit 284.000 150.000 – 350.000

b. Pemeriksaan Rontgen
Tidak dilakukan pemeriksaan
M. Informasi lainnya (Program terapi dan Cairan
1. Infus futrolit 1600 cc/ jam
2. Inj Octanate jika perdarahan aktif 2 x 1, jika tidak ada perdarahan 1 x 1 tiap jam 10.00
3. Tranfusi PRC 3 kolf, 1 kolf/12 jam pre furosemide 1 amp (durasi tranfusi 3 jam)

Samarinda, 20 September 2021


Perawat

(kelompok 2)
II. Analisa Data
No Data Penunjang Kemungkinan Penyebab Masalah
1. Data Subjektif : Kekurangan faktor VIII dan IX Risiko syok
Pasien mengatakan gusi berdarah sejak 3 (D.0039)
hari yang lalu, pusing, nyeri siku kanan, Mengalami trauma
OT mengatakan anak riwayat hemofilia (tumpul,tajam)
sejak kecil
Kekurangan faktor pembekuan
Data Objektif : darah
- Wajah pucat
- Conjungtiva anemis Perdarahan lama
- Mukosa oral kering
Risiko syok
- Tampak perdarahan aktif di gusi
- HB 4,9 sebelum tranfusi PRC dan HB
8 setelah tranfusi PRC 2 kolf
- TD : 90/60 mmHg
- Nadi : 100x/menit
- RR : 18x/menit
- Suhu : 36,90C
- Memar di siku kanan

Data Subjektif : Faktor ekonomi kurang Defisit nutrisi


2. OT mengatakan keluarganya (D. 0019)
merupakan keluarga yang sangat Asupan nutrisi tidak terpenuhi
sederhana dengan kondisi ekonomi
keluarga yang hampir kurang, Bapak penurunan BB
bekerja sebagai buruh di pelabuhan, Ibu
bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Defisit Nutrisi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan
makan sehari-hari tetapi dengan menu
seadanya. Keluarga sangat jarang untuk
makan daging atau makanan yang nilai
jualnya cukup tinggi. Pasien sejak umur
5 tahun sudah berhenti minum susu
formula

Data objektif :
- BB 27 Kg
- TB 140 cm
- IMT : 13,7 (berat badan kurang)
- Riwayat hemofilia
- Perdarahan aktif di gusi
- Membran mukosa pucat

Data subjektif : Perdarahan gusi Defisit Perawatan Diri


3 Pasien mengatakan perdarahan terus (D.0109)
menerus di gusi sejak 6 hari yang lalu perawatan gigi menurun

Data objektif : akumulasi bakteri di mulut


- Pasien tidak menggosok gigi selama
perdarahan defisit perawatan diri
- Gigi tampak kuning bercampur
kemerahan infeksi
- Leukosit awal masuk (18/09/2021)
8.900
- Leukosit tanggal 20/09/2021
meningkat menjadi 14.000

III. Diagnosa Keperawatan


a. Risiko syok berhubungan dengan perdarahan aktif yang ditandai dengan TD 90/60 mmHg,
Nadi 100x/menit, perdarahan aktif di gusi, HB awal masuk 4,9 mg/dl
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor ekonomi yang ditandai dengan BB 27 Kg, TB
140 cm, IMT 13,7 (berat badan kurang), HB awal masuk 4,9 mg/dl.
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan perdarahan lama yang ditandai dengan
perdarahan aktif di gusi, tidak menggosok gigi selama perdarahan, leukosit 14.000
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)


(SDKI)
1 Risiko Syok (D.0039) Tingkat Syok (L.03032) Manajemen Syok (I.02068)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam di Observasi :
harapkan tingkat syok menurun dengan kriteria hasil : 1.1 monitor status kardiopulmonal
Tujuan Target 1.2 monitor saturasi oksigen
1 2 3 4 5 1.3 munitor status cairan ( masukan dan
Perdarahan √ haluaran, turgor kulit, CRT)
Pucat √ Terapeutik :
Tekanan darah √ 1.4 berikan oksigen untuk mempertahankan
sistolik saturasi oksigen > 94 %
Tekanan darah √ 1.5 pasang jalur IV
diastolik Edukasi :

Frekuensi nadi √ 1.6 jelaskan tanda dan gejala awal syok


1.7 jelaskan penyebab/faktor risiko syok
1.8 anjurkan memperbanyak asupan cairan
Keterangan warna kuning : oral
1. Meningkat 1.9 anjurkan meningkatkan asupan makanan
2. Cukup meningkat dan vitamin K.
3. Sedang 1.10 anjurkan untuk menghindari tekanan
4. Cukup menurun atau gesekan yang kuat pada area
5. Menurun perdarahan
Keterangan warna hijau : Kolaborasi :
1. Memburuk 1.11 kolaborasi pemberian IV
2. Cukup memburuk 1.12 kolaborasi pemberian obat pengontrol
3. Sedang perdarahan
4. Cukup membaik 1.13 kolaborasi pemberian tranfusi darah
5. Membaik
2 Defisit Nutrisi (D.0019) Status Nutrisi (L.03030) Manajemen Nutrisi (I.03119)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam di Observasi :
harapkan status nutrisi membaik dengan kriteria hasil : 2.1 identifikasi status nutrisi
Tujuan Target 2.2 identifikasi alergi dan intoleransi
1 2 3 4 5 makanan
Berat badan √ 2.3 identifikasi makanan yang disukai
2.4 identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
Indeks massa tubuh √ nutrient
(IMT) 2.5 monitor asupan makanan
Frekuensi makan √ 2.6 monitor berat badan
Nafsu makan √ Terapeutik :
Porsi makanan yang √ 2.7 sajikan makanan secara menarik dan
dihabiskan suhu yang sesuai
2.8 berikan makanan tinggi serat untuk
Keterangan warna kuning : mencegah konstipasi
1. Memburuk 2.9 berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
2. Cukup memburuk protein
3. Sedang Edukasi :
4. Cukup membaik 2.10 ajarkan diet yang di programkan
5. Membaik Kolaborasi :
Keterangan warna hijau : 2.11 kolaborasi dengan ahli gizi untuk
1. Menurun menentukan jumlah kalori dan jenis
2. Cukup menurun nutrient yang dibutuhkan
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. meningkat
3 Defisit Perawatan Diri Perawatan Diri (L.11103) Perawatan Mulut (I.11356)
(D.0109) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi :
diharapkan perawatan diri meningkat dengan riteria hasil : 3.1 identifikasi kondisi oral
Tujuan Target 3.2 Monitor kebershan mulut, ldah dan gusi
1 2 3 4 5 Terapeutik :
Verbalisasi keinginan √ 3.3 pilih sikat gigi sesuai dengan kondisi
melakukan perawatan pasien
diri 3.4 fasilitasi menyikat gigi secara mandiri
Mempertahankan √ 3.5 berikan air dingin untuk berkumur
kebersihan mulit 3.6 bersihkan seluruh area mulut dengan
Leukosit √ lembut dan perlahan
Perdarahan mulut √ Edukasi :
3.7 jelaskan prosedur tindakan pada pasien
dan keluarga
Kolaborasi :
3.8 kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan sebelum melakukan
perawatan mulut
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/tanggal No. DX Jam Implementasi Evaluasi


Selasa/21-09-21 1. 09:00- 1. Memonitor status kardiopulmonal Subjektif : Pasien mengatakan sedikit pusing
10:40 EP : TD : 90/60 Nadi 105x/m RR : 22,
Objektif :ku sedang, kesadaran composmentis,
pasien sedikit pusing, wajah tampak mukosa oral kering, turgor kulit elastis,
SPO2 99 %, wajah pucat, conjungtiva
pucat, conjungtiva anemis
anemis, pasien sudah mendapatkan
2. Memonitor saturasi oksigen tranfusi darah 2 kolf, HB awal 4,9
kemudian meningkat menjadi 8 mg/dl
EP : Saturasi pasien 99-100% tanpa oksigen
setelah tranfusi, tampak memar di siku
tambahan kanan, gusi masih mengalami
perdarahan, tampak darah kering
3. Memonitor status cairan
menempel di gigi, CRT < 2 detik, TD
EP : CRT < 2 detik , turgor kulit elastis, 90/60 mmHg, Nadi 100x/menit, RR :
18x/menit, Suhu : 36,9
mukosa oral kering, pasien terpasang
infus futrolit 1600 cc/24 jam, minum Pencapaian
Kriteria hasil Target
700cc/hari 1 2 3 4 5
Perdarahan 3 5
4. Memberikan oksigen untuk Pucat 3 5
mempertahankan saturasi oksigen > 94 % Tekanan darah 3 5
sistolik
EP : Tidak terpasang Oksigen pada pasien Tekanan darah 3 5
saturasi 99-100% diastolik
Frekuensi nadi 4 5
5. Memasang jalur IV
EP : Pasien terpasang Futrolit 1600 cc/jam Assesment : Masalah belum teratasi
6. Menjelaskan tanda dan gejala awal syok
Planning : Intervensi di lanjutkan (1.1, 1.2, 1.3, 1.8,
EP : pasien memahami tanda dan gejala
1.9, 1.11, 1.12 )
awal syok dan akan segera melapor ke
perawat jika ada tanda dan gejala awal
syok
7. Menjelaskan penyebab/faktor risiko syok
EP : pasien memahami penyebab/faktor
risiko syok
8. Menganjurkan memperbanyak asupan
cairan oral
EP : anak mengatakan anak minum 1/2
botol aqua ukuran besar per hari
9. Menganjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K
EP : anak mengatakan akan meningkatkan
asupan makanan untuk mengurangi
adanya resiko perdarahan
10. Menganjurkan untuk menghindari tekanan
atau gesekan yang kuat pada area
perdarahan
EP : pasien mengatakan akan menghindari
tekanan atau gesekan yang kuat pada
area perdarahan, siku kanan memar,
telah dilakukan tindakan rest dan ice
yaitu mengistirahatkan tangan dan
mengompres dingin pada area yang
memar
11. Berkolaborasi pemberian IV
EP : Terpasang futrolit 1600 cc/jam
12. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan
EP : Pemberian obat Octanate 2x1
13. Berkolaborasi pemberian Tranfusi
EP : pasien telah mendapat tranfusi PRC 2
kolf, HB 8 mg/dl setelah tranfusi
Selasa/21-09-21 2. 10:30- 1. Mengidentifikasi status nutrisi Subjektif : Pasien mengatakan dapat menghabiskan
1 porsi makan siang beserta snack yang
12:00 EP : Indeks IMT 13,8 (sangat kurang) ,
diberikan jam 10.00 dan tidak mual
Berat dan tinggi 27 kg dan 140 cm
Objektif :ku sedang, kesadaran komposmentis,
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi
pasien tampak menghabiskan 1 porsi
makanan makanan, tidak ada muntah, BB 27 Kg,
TB 140 cm, IMT 13,8 (sangat kurang),
EP : Tidak ada alergi dan intoleransi
diet pasien TKTP, pasien suka makan
makanan telur dan kue bolu
3. Mengidentifikasi makanan yang disukai
Pencapaian
Kriteria hasil Target
EP : Pasien mengatakan suka makan telur 1 2 3 4 5
dan kue bolu Berat badan 1 3
Indeks massa 1 3
4. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis tubuh (IMT)
nutrient Frekuensi 5 5
makan
EP : Kebutuhan kalori untuk 12 tahun 2.000 Nafsu makan 5 5
kkal Porsi makanan 5 5
yang
5. Memonitor asupan makanan dihabiskan
EP : Setiap harinya pasien menghabiskan 1
Assesment : Masalah teratasi Sebagian
porsi makanan dari RS
6. Memonitor berat badan Planning : Intervensi dilanjutkan (2.1, 2.5, 2.6, 2.7,
EP : BB 27 Kg 2.8, 2.9, 2.10, 2.11)
7. Menyajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
EP : memberikan makanan dalam kondisi
hangat dan berkuah
8. Memberikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
EP : disiapkan sesuai dengan anjuran ahli
gizi
9. Mengajarkan diet yang di programkan
EP : pasien memahami diet yang di
programkan
10. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan
EP : Sesuai dengan Anjuran ahli gizi Gizi
TKTP ( Tinggi Kalori dan tinggi
protein)
Selasa/21-09-21 3. 15:30- 1. Mengidentifikasi kondisi oral Subjektif : pasien mengatakan tidak menyikat gigi
selama 6 hari karena gusi berdarah
16:45 EP : Kondisi gusi masih terdapat adanya
perdarahan Objektif :ku sedang, kesadaran komposmentis,
mukosa oral kering, gusi tampak
2. Memonitor kebersihan mulut, lidah dan
berdarah, gigi bewarna kuning dengan
gusi sisa darah kering menempel pada gigi,
mulut berbau, lekosit 14.000
EP : Pasien tidak berani untuk sikat gigi
karena takut perdarahan, gigi tampak Pencapaian
Kriteria hasil Target
1 2 3 4 5
kuning dan terdapat darah kering
Verbalisasi 2 5
menempel di gigi, mulut berbau keinginan
3. Memilih sikat gigi sesuai dengan kondisi melakukan
perawatan diri
pasien Mempertahankan 2 5
EP : pasien belum menyikat gigi selama kebersihan mulit
Leukosit 2 5
6 hari karena perdarahan gusi Perdarahan 2 5
4. Memfasilitasi menyikat gigi secara mulut

mandiri Assesment : Masalah belum teratasi


5. Memberikan air dingin untuk berkumur
Planning : Intervensi dipertahankan (3.1, 3.2, 3.3,
EP : Pasien mengatakan berkumur
3.4, 3.5, 3.6, 3.7, 3.8)
dengan air dingin
6. Membersihkan seluruh area mulut dengan
lembut dan perlahan
7. Menjelaskan prosedur tindakan pada
pasien dan keluarga
8. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan sebelum melakukan perawatan
mulut
EP : Pemberian obat Octanate 2x1
Rabu/22-09-21 1 09:00- 1. Memonitor status kardiopulmonal Subjektif : Pasien mengatakan tidak ada pusing dan
gusi masih berdarah
10:40 EP : TD : 90/60 Nadi 100x/m RR :
19x/menit, akral hangat, tidak ada Objektif : ku sedang, kesadaran komposmentis, akral
hangat, mukosa oral sedikit lembab, gusi
pusing, HB 8, wajah pucat,
masih tampak berdarah tetapi tidak banyak,
conjungtiva anemis CRT < 2 detik, memar di siku kanan
berkurang, terpasang infus futrolit 1600
2. Memonitor saturasi oksigen
cc/24 jam, pasien minum air putih 600
EP : Saturasi pasien 99-100% cc/24 jam, HB 8 mg/dl, wajah pucat,
conjungtiva anemis, TD 90/60 mmHg,
3. Memunitor status cairan
Nadi 100x/menit, RR 19x/menit.
EP : CRT < 2 detik , turgor kulit elastis,
mukosa oral sedikit lembab,
Pencapaian
Kriteria hasil Target
terpasang infus futrolit 1600 cc/24 1 2 3 4 5
jam, pasien minum 600 cc/hari Perdarahan 4 5
Pucat 4 5
4. Menganjurkan memperbanyak asupan Tekanan darah 3 5
cairan oral sistolik
EP : pasien mengatakan anak minum air Tekanan darah 3 5
diastolik
putih 600 cc/hari
Frekuensi nadi 3 5
5. Menganjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K Assesment : Masalah teratasi Sebagian

EP: pasien mengatakan akan meningkatkan Planning : Intervensi dipertahankan (1.1, 1.2, 1.3,
asupan makanan untuk mengurangi 1.8, 1.9, 1.11, 1.12 )

adanya resiko perdarahan


6. kolaborasi pemberian IV
EP : Terpasang futrolit 1600 cc/jam
7. Mengkolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan
EP : Pemberian obat Octanate 2x1, gusi
masih berdarah tetapi tidak banyak,
memar mulai berkurang, telah di
berikan tindakan rest dan ice pada siku
kanan
Rabu/22-09-21 2. 10:30- 1. Mengidentifikasi status nutrisi Subjektif : Pasien mengatakan dapat menghabiskan
1 porsi makanan dan snack berupa bubur
12:00 EP : IMT 13,8 (sangat kurang) , Berat
sumsum dan puding dari RS
dan tinggi 27 kg dan 140 cm dengan
2. Memonitor asupan makanan Objektif : ku sedang, kesadaran composmentis, BB
27 kg, TB 140 cm, IMT 13,8 (sangat
EP : pasien menghabiskan 1 porsi
kurang), pasien tampak menghabiskan 1
makanan dan menghabiskan snack porsi makanan, pasien makan besar
3x/hari dan selingan snack 2x/hari.
berupa puding dan bubur sumsum
dari RS Pencapaian
Kriteria hasil Target
1 2 3 4 5
3. Memonitor berat badan
Berat badan 1 3
EP : BB 27 kg Indeks massa 1 3
4. Menyajikan makanan secara menarik dan tubuh (IMT)
Frekuensi 5 5
suhu yang sesuai makan
EP : memberikan makanan dalam kondisi Nafsu makan 5 5
Porsi makanan 5 5
hangat dan berkuah yang
5. Memberikan makanan tinggi kalori dan dihabiskan

tinggi protein Assesment : Masalah teratasi Sebagian


EP : disiapkan sesuai dengan anjuran ahli
Planning : Intervensi dipertahankan (2.1, 2.5, 2.6,
gizi, , pasien makan besar 3x/hari dan 2.7, 2.8, 2.9, 2.10, 2.11)
selingan snack 2x/hari
6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan
EP : Sesuai dengan Anjuran ahli gizi Gizi
TKTP ( Tinggi Kalori dan tinggi
protein)
Rabu/22-09-21 3. 15:30- 1. Mengidentifikasi kondisi oral Subjektif : Pasien mengatakan memahami cara
menyikat gigi yang benar meskipun
16:45 EP : Kondisi mulut masih terdapat adanya
gusi masih sering berdarah, pasien
perdarahan merasa mulut terasa lebih segar
2. Memonitor kebersihan mulut, lidah dan
gusi Objektif :ku sedang, kesadaran composmentis,
pasien telah menyikat gigi, tidak ada
EP : mukosa oral sedikit lembab, gigi
perdarahan yang aktif selama menyikat
tampak kuning dengan darah kering gigi, mulut tidak berbau, gigi kuning
berkurang, darah kering tidak lagi
menempel di gigi, mulut berbau, bibir
menempel di gigi, lidah bersih, leukosit
pucat, lidah kotor, gusi berdarah sedikit 14.000
3. Memilih sikat gigi sesuai dengan kondisi
Pencapaian
Kriteria hasil Target
pasien 1 2 3 4 5
EP : perawat memberikan sikat gigi bayi Verbalisasi 4 5
keinginan
untuk pasien melakukan
4. Memfasilitasi menyikat gigi secara perawatan diri
Mempertahankan 4 5
mandiri kebersihan mulit
EP : menemani pasien ke kamar mandi dan Leukosit 3 5
mengarahkan cara menyikat gigi Perdarahan 4 5
mulut
5. Memberikan air dingin untuk berkumur
EP : Pasien berkumur dengan air dingin Assesment : Masalah teratasi Sebagian
sebelum dan setelah menyikat gigi
Planning : Intervensi dipertahankan (3.1, 3.2, 3.3,
6. Membersihkan seluruh area mulut dengan 3.4, 3.5, 3.6, 3.7, 3.8)
lembut dan perlahan
EP : mulut dibersihkan dengan lembut dan
perlahan agar tidak terjadi perdarahan,
area gusi tidak di bersihkan secara
maksimal untuk mencegah perdarahan
7. Menjelaskan prosedur tindakan pada
pasien dan keluarga
EP : pasien memahami cara menyikat
gigi saat gusi masih mengalami
perdarahan, pasien mengatakan
mulut lebih terasa segar
8. kolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan sebelum melakukan perawatan
mulut
EP : obat Octanate diberikan sebelum
pasien menyikat gigi untuk
mengontrol perdarahan
Kamis,23-09-21 1 09:00- 1. Memonitor status kardiopulmonal Subjektif : Pasien mengatakan gusi tidak lagi
berdarah, badan terasa lebih segar
10:40 EP : TD : 110/80 mmHg Nadi 80 x/m RR
: 18x/m, akral hangat, wajah pucat, Objektif : ku sedang, kesadaran composmentis, gusi
tidak berdarah, pemberian obat octanate
conjungtiva merah muda, gusi tidak
1x saja pada jam 10.00, akral hangat,
ada perdarahan wajah pucat, konjungtiva merah muda,
CRT < 2 detik, memar di siku kanan
2. Memonitor saturasi oksigen
berkurang, mukosa oral lembab, turgor
EP : Saturasi pasien 99-100% kulit elastis, pasien terpasang futrolit
1600 cc/24 jam, pasien minum air putih
3. Memunitor status cairan
700 cc/24 jam, BAK lancar, TD 110/80
EP : CRT < 2 detik , turgor kulit elastis, mmHg, Nadi 80x/menit, RR 18x/menit,
SPO2 99-100%
mukosa oral lembab, terpasang infus
futrolit 1600 cc/24 jam, pasien
Pencapaian
minum air putih 700 cc/24 jam, Kriteria hasil Target
1 2 3 4 5
BAK lancar Perdarahan 5 5
4. Menganjurkan memperbanyak asupan Pucat 4 5
Tekanan darah 5 5
cairan oral sistolik
EP : Orang tua mengatakan anak minum Tekanan darah 5 5
700cc/24 jam diastolik
Frekuensi nadi 5 5
5. Menganjurkan meningkatkan asupan
makanan dan vitamin K Assesment : Masalah teratasi Sebagian
EP : pasien mengatakan akan
Planning : Intervensi di pertahankan dan dilanjutkan
meningkatkan asupan makanan di rumah
untuk mengurangi adanya resiko
perdarahan
6. Berkolaborasi pemberian IV
EP : Terpasang futrolit 1600 cc/jam
7. Mengkolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan
EP : Pemberian obat Octanate 1x pada
jam 10.00 pagi karena tidak ada
perdarahan, memar di siku kanan
berkurang, telah diberikan tindakan
rest dan ice
Kamis,23-09-21 2. 10:30- 1. Mengidentifikasi status nutrisi Subjektif : Pasien mengatakan menghabiskan 1 porsi
makanan dan snack berupa bubur
12:00 EP : IMT 13,8 (sangat kurang) , Berat dan
sumsum dan ice cream, tidak ada mual.
tinggi 27,5 kg dan 140 cm
2. Memonitor asupan makanan Objektif : ku sedang, kesadaran composmentis,
mukosa oral lembab, turgor kulit elastis,
EP : pasien menghabiskan 1 porsi
pasien tampak menghabiskan 1 porsi
makanan dan snack berupa bubur makanan dan snack berupa bubur
sumsum dan ice cream, tidak ada
sumsum dari RS, tidak ada muntah
muntah, pasien makan besar 3x/hari dan
atau mual selingan snack 2x/hari, BB hari pertama
dan kedua 27 kg, BB hari ketiga 27,5 Kg,
3. Memonitor berat badan
TB 140 cm, IMT 13,8.
EP : Hari pertama dan kedua 27 kg, Hari
ketiga 27,5 Kg
4. Menyajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
Pencapaian
Kriteria hasil Target
EP : memberikan makanan dalam kondisi 1 2 3 4 5
hangat dengan di tambah ice cream Berat badan 1 3
Indeks massa 1 3
5. Memberikan makanan tinggi kalori dan tubuh (IMT)
tinggi protein Frekuensi 5 5
makan
EP : disiapkan sesuai dengan anjuran ahli Nafsu makan 5 5
gizi, pasien makan besar sebanyak 3x Porsi makanan 5 5
yang
dan snack sebanyak 2x per hari dihabiskan
6. Mengajarkan diet yang di programkan
Assesment : Masalah teratasi Sebagian
EP : pasien memahami diet yang di
programkan Planning : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
di rumah.
7. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan
EP : Sesuai dengan Anjuran ahli gizi Gizi
TKTP ( Tinggi Kalori dan tinggi
protein)
Kamis,23-09-21 3. 15:30- 1. Mengidentifikasi kondisi oral Subjektif : Pasien mengatakan dapat menyikat gigi
secara mandiri dengan langkah-langkah
16:45 EP : Kondisi oral tidak ada perdarahan
yang telah di ajarkan.
2. Memonitor kebersihan mulut, lidah dan Objektif : ku sedang, kesadaran composmentis,
mukosa oral lembab, mulut tidak berbau,
gusi
nafas terasa segar, gigi kuning
EP : gigi kuning berkurang, tidak ada sisa berkurang, lidah bersih tidak ada
perdarahan gusi, pasien dapat melakukan
darah kering yang menempel pada gigi,
perawatan secara mandiri, leukosit
mulut tidak berbau, lidah bersih, 14.000 di tanggal 20/09/2021, tidak di
lakukan pemeriksaan darah selanjutnya.
mukosa oral lembab, tidak ada
perdarahan gusi Pencapaian
Kriteria hasil Target
1 2 3 4 5
3. Memilih sikat gigi sesuai dengan kondisi
Verbalisasi 5 5
pasien keinginan
EP : pasien memiliki sikat gigi bayi melakukan
perawatan diri
4. Memfasilitasi menyikat gigi secara mandiri Mempertahankan 5 5
kebersihan mulit
EP : perawat menemani pasien menyikat
Leukosit 4 5
mandi dan mengarahkannya, Perdarahan 5 5
menyedikan air kumur yang dingin mulut

5. Memberikan air dingin untuk berkumur Assesment : Masalah teratasi Sebagian


EP : Pasien berkumur dengan air dingin
Planning : Intervensi dipertahankan dan dilanjutkan
sebelum dan sesudah menyikat gigi di rumah
6. Membersihkan seluruh area mulut dengan
lembut dan perlahan
EP : mulut dibersihkan dengan lembut dan
perlahan agar tidak terjadi perdarahan,
gusi tidak terlalu di sentuh untuk
mencegah perdarahan berulang
7. Berkolaborasi pemberian obat pengontrol
perdarahan sebelum melakukan perawatan
mulut
EP : Pemberian obat Octanate 1x saja yaitu
jam 10.00 pagi sebelum menyikat gigi

Anda mungkin juga menyukai