Oleh :
RISKE EVIANA
NIM. 202308148
i
LEMBAR PERSETUJUAN
pada:
Hari/tanggal :
Tulang Bawang,
Mahasiswa
Riske Eviana
Mengetahui,
......................................... ...............................................
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik yang
berjudul ” ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK NIFAS PADA Ny. A USIA 23
TAHUN P1A0 DI TPMB SARMIYATI KABUPATEN TULANG BAWANG”.
Laporan Pratik ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pendidikan profesi
bidan di Stikes Karya Husada Kediri.
Dalam penulisan Laporan Praktik ini penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan
dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara spiritual, moral
dan material
2. Para Dosen pembimbing yang telah memberi arahan dan bimbingan selama
pembuatan laporan praktik
3. Kepala TPMB Sarmiyati Kabupaten Tulang Bawang yang telah memberi izin
kepada penulis untuk mendapatkan data-data dalam penyusunan laporan
praktik
4. Petugas perpustakaan yang telah menyediakan buku-buku referensi untuk
penyusunan karya tulis ilmiah
5. Teman-teman Prodi Pendidikan Profesi Bidan yang telah memberikan
semangat, yang tidak bisa penulis ungkapkan satu persatu. Serta berbagai
pihak yang telah membantu selama proses penyusunan laporan praktik ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan praktik ini, masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari
berbagai pihak dan semoga laporan praktik ini bermanfaat. Amin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Pengkajian................................................................................... 24
3.3 Intervensi..................................................................................... 30
3.4 Penatalaksanaan........................................................................... 30
3.5 Evaluasi....................................................................................... 31
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan................................................................................. 32
iv
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.................................................................................. 34
5.2 Saran............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR SINGKATAN
Hb : Hemoglobin
vi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Melakukan pengkajian pada ibu nifas dengan HPP?
1.2.2 Menganalisa dan mendiagnosis pada ibu nifas dengan HPP?
1.2.3 Melakukan intervensi/tindaksn pada ibu nifas dengan HPP?
1.2.4 Melakukan penatalaksanaan pada ibu nifas dengan HPP?
1.2.5 Melakukan evaluasi pada ibu nifas dengan HPP?
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Tenaga Kesehatan
Menambah wawasan, meningkatkan pemahaman dan menambah
pengalaman nyata tentang asuhan kebidanan.
1.3.2 Bagi Pasien
Mendapatkan pendidikan sebagai informasi dan motivasi bagi
klien bahwa perhatian pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
sangat penting, khususnya asuhan kebidanan pada ibu dalam masa
Nifas.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.7 Penatalaksanaan
Penggunaan uterotonika (oksitosin saja sebagai pilihan
pertama) memainkan peran sentral dalam penatalaksanaan
perdarahan postpartum. Pijat rahim disarankan segera setelah
diagnosis dan resusitasi cairan kristaloid isotonik juga
9
Jurnal 2 :
Judul :
Profil Pasien Hemorrhagic Postpartum di RSUP Dr. M. Djamil Padang.
Analisa :
adalah sisa plasenta (35,9%), diikuti oleh retensio plasenta (25,0%), robekan
jalan lahir (25,0%), atonia uteri (12,5%), inversio uteri (1,6%) dan kelainan
darah (0%). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif
dengan pendekatan cross sectional menggunakan data rekam medik di
RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2016-September 2017.
Penelitian ini mendapatkan hasil HPP Primer merupakan jenis
HPPterbanyak, yaitu 31 orang (79,5%). Hasil tersebut sesuai dengan
penelitian di RSUP Dr. M Djamil Padang tahun 2013-2015 yaitu jenis HPP
terbanyak adalah HPP primer sebanyak 30 orang (62,5%).15 Begitu pula,
penelitian ini sesuai dengan penelitian Sulistiyani pada tahun 2010 di RS
Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang yang menunjukkan persentase perdarahan
postpartum primer lebih besar dari perdarahan postpartum sekunder
(58,8%:41,2%).
Analisis data dilakukan menggunakan Penelitian melalui studi
kohort sebanyak 103.726 persalinan selama tahun 1978 sampai 2007 di
rumah sakit tersier Montreal, Kanada, didapatkan faktor risiko yang paling
berpengaruh adalah section caesarea sebelumnya, induksi persalinan,
plasenta perevia dan abnormal plasenta lainnya.10 Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian HPP yaitu usia, jumlah paritas. Peneliti
menyimpulkan bahwa pasien HPP di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode
Januari 2016-September 2017 terbanyak adalah HPP primer, ditemukan
pada ibu dengan usia 21-34 tahun, ibu multipara, patuh ANC, jarak antara
kelahiran
14
d) Pendidikan terakhir
Untuk menentukan metode yang paling tepat
dalam penyampaian informasi mengenai tehnik
melahirkan bayi.
e) Pekerjaan
Menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola
sosialisasi dan data pendukung dalam
menentukan pola komunikasi yang akan dipilih
selama asuhan.
f) Suku/bangsa
Berhubungan dengan sosial budaya yang dianut
oleh pasien dan keluarga yang berkaitan dengan
persalinan.
g) Alamat
Sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien,
data ini juga memberi gambaran mengenai jarak
dan waktu yang ditempuh pasien menuju lokasi
persalinan.
(2) Riwayat Pasien
a) Keluhan utama
Untuk mengetahui alasan pasien datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
b) Menstruasi
Untuk mengetahui gambaran tentang keadaan
dasar organ reproduksi. Data yang harus
diperoleh dari riwayat menstruasi antara lain:
(a) Manarche: usia pertama kali mengalami
menstruasi.
(b) Siklus: jarak antara menstruasi yang dialami
dengan menstruasi berikutnya.
(c) Volume: seberapa banyak darah menstruasi
yang keluar.
16
h) Aktivitas seksual
Data yang diperlukan berkaitan dengan aktivitas
seksual seperti keluhan, frekuensi dan kapan
terakhir kali melakukan hubungan seksual.
2) Data Obyektif
Data ini dikumpulkan guna melengkapi data untuk
menegakkan diagnosis. Bidan melakukan pengkajian
data objektif melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan secara berurutan. Langkah-langkah
pemeriksaaan yaitu:
(1) Keadaan Umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien
secara keseluruhan. Hasil pengamatan yang
dilaporkan kriterianya sebagai berikut:
a) Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain serta secara
fisik pasien tidak mengalami ketergantungan
dalam berjalan.
b) Lemah
Kriteria ini jika kurang atau tidak memberikan
respon yang baik terhadap lingkungan dan orang
lain dan pasien sudah tidak mampu berjalan
sendiri.
(2) Kesadaran
Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran
pasien, dapat melakukan pengkajian derajat
kesadaran pasien dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien
tidak dalam keadaan sadar).
18
BAB 3
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
1.1 DATA SUBJEKTIF
1.1.1. IDENTITAS KLIEN
Anamnesa dilakukan oleh : Riske Eviana
Di TPMB Sarmiyati
Pada tanggal 31 Maret 2024 pukul 15.00 WIB
Nama Istri : Ny. C Nama Suami : Tn. A
Umur : 24 tahun Umur : 27 tahun
Alamat : Tulang Bawang
Pendidikan : SMP Pendidikan Suami : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan Suami : Swasta
HPL : 5 – 4 – 2024
PB : 50 cm
Apgar score : 7-8
Plasenta lahir lengkap, kotiledon lengkap
Jam : 14.50 WIB
c. Fase letting go
-
d. Fase post partum blues
Tidak terjadi post partum blues pada ibu
4) Hidung :
Bentuk : Simetris
Sekret : tidak ada
Kebersihan : bersih
5) Leher :
Pembesaran vena jugularis : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
6) Dada : pembesaran/benjolan : tidak ada
7) Perut :
linea nigra : tidak ada
Striae : ada
Bekas luka operasi : tidak ada
8) Vagina : tampak keluaran darah banyak
9) Ekstremitas atas dan bawah :
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
Palpasi
1) Leher :
Pembesaran vena jugularis : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
2) Dada :
Benjolan/ Tumor : tidak ada
Keluaran : tidak ada
3) Perut :
Pembesaran lien/ liver : tidak ada
TFU 2 jari bawah pusat , kontraksi uterus lemah.
4) Kandung kemih : kosong
27
Perkusi
1) Reflek Patela : kanan (+), Kiri (+)
2) Abdomen : kembung (-)
2. DIAGNOSA
Ny. C P2002 dengan Perdarahan Post partum Primer
3. RENCANA
1) Jelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan
Rasional : pasien mengerti mengenai kondisinya saat ini
2) Beritahu pasien jumlah perdarahan banyak
Rasional : untuk memberitahu tindakan pada pasien , dan pasien tidak
khawatir.
3) Lakukan tindakan Masase uterus.
Rasional : untuk merangsang kontraksi uterus agar tidak terjadi HPP
4) Ajari pasien cara menyusui yang benar
Rasional : pasien mengerti cara menyusui yang benar
5) Jaga personal hygine
Rasional : kebersihan area genetalia pasien terjaga
6) Anjurkan pasien untuk melakukan senam nifas dirumah
Rasional : pemulihan pasien setelah melahirkan lebih cepat
7) Jaga kehangatan bayi
Rasional : bayi tidak mengalami hipotermi
28
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa
nifas berlangsung selama 6-8 minggu. Ada 3 fase atau tahapan yang
dilewati oleh ibu ketika masa nifas, antara lain puerperium dini, puerperium
intermedial, remote puerperium. Adaptasi fisiologi masa nifas dibagi
menjadi 3 periode yaitu periode “taking in”, periode “taking hold”, periode
“letting go.
Pengkajian dilakukan oleh bidan terhadap Ny. C usia 22 tahun di
TPMB Sarmiyati, pada tanggal 31 Maret 2024 jam 15.00 didapatkan Ibu
mengatakan baru saja melahirkan anak keduanya dan ari-ari sudah keluar,
sekarang perut ibu terasa mules.
Kemudian oleh bidan dilakukan pemeriksaan dimana didapatkan TD :
120/70 mmHg, Suhu: 368 oC, Nadi: 78 x/menit, RR : 20 x/menit. Inspeksi
pada vagina tampak keluaran darah normal. TFU 2 jari bawah pusat.
Kandung kemih : kosong.
Dari pemeriksaan diatas dapat ditarik diagnosa : Ny. C P2002 dengan 2
jam post partum. Asuhan yang diberikan :
1. Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan
2. Memastikan jumlah perdarahan normal
3. Mengajari pasien cara menyusui yang benar
4. Menjaga personal hygine
5. Menganjurkan pasien untuk melakukan senam nifas dirumah
6. Menjaga kehangatan bayi dengan cara bayi digedong
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas pasien mengerti
mengenai penjelasan yang diberikan dan bersedia melakukannya.
30
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada Ny. C sedang mengalami masa
nifas. Dari pemantauan bidan proses nifas berjalan normal dan tidak ada
tanda bahaya nifas.
Dari pemeriksaan diatas dapat ditarik diagnosa : Ny. C P2002 dengan
2 jam post partum. Bidan telah melakukan intervensi dengan melakukan
asuhan kebidanan ibu nifas. Keadaan ibu dan bayi sehat.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Pasien
Dapat lebih kooperatif terhadap asuhan yang diberikan dalam masa
nifas
5.2.2 Bagi tenaga kesehatan
Dapat meningkatkan lagi asuhan kebidanan ibu nifas agar ibu dan
bayi sehat.
31
DAFTAR PUSTAKA