Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

dengan pendekatan survey yaitu metode yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi

didalam masyarakat (Notoatmodjo S, 2010).

Dalam penelitian ini mendeskripsikan tentang gambaran

pengetahuan ibu, Status Pemberian ASI dan Status Gizi bayi usia 0-6

bulan di wilayah kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2021 di Wilayah

Kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang

mempunyai bayi usia 0-6 bulan dengan jumlah populasi 218

orang/ibu diwilayah kerja Puskesmas Sampara Kabupaten Konawe.

2. Sampel

a. Sampel

sampel yang digunakan penelitian ini adalah bayi yang diberi

ASI yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Sampara

Kabupaten Konawe kemudian responden penelitian ini adalah ibu

bayi.
b. Jumlah atau Besar Sampel

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung

dengan Rumus Sugiono 2010 :

n= N
N(d2)+1

Keterangan:

n= Besar sampel

N= Besar populasi

d2= Tingkat kekeliruan yang di inginkan (0,1)

Jadi n= N

N(d2)+

n= 218
218(0,12)+1

n= 218
218(0,01)+1

n= 218

2,18+1

n= 218 = 65 sampel

3,18

c. Cara Penarikan Sampel

Pada pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Dalam

random sampling setiap Desa dalam populasi memiliki

kesempatan untuk menjadi sampel. Adapun kriteria sampel

sebagai berikut :
41
1) Ibu bayi yang bersedia menjadi responden

2) Ibu yang memiliki anak berumur 0-6 bulan.

3) Ibu yang memiliki buku KMS atau kartu imunisasi

4) Bayi yang terdaftar dalam register di wilayah

kerja Puskesmas Sampara.

Tabel 3
Distribusi Sampel dengan Menggunakan Proposional Random Sampling

Desa Distribusi dan Jumlah Sampel


Kelurahan Sampara 10
218 x 65 = 3
Desa Pohara 10
218 x 65 = 3
Desa Baeni 19
218 x 65 = 5
Kelurahan Rawua 23
218 x 65 = 7
Desa Bao-bao 10
218 x 65 = 3
Desa Andaroa 10
218 x 65 = 3
Desa Totombe Jaya 23
218 x 65 = 8
Desa Andepali 11
218 x 65 = 3
Desa Wawolimbue 12
218 x 65 = 3
Desa Andadowi 13
218 x 65 = 4
Desa Polua 10
218 x 65 = 3
Desa Konggamea 12
218 x 65 = 4
Desa Puuloro 10
218 x 65 = 3
Desa Bondoala 20
218 x 65 = 5
Desa Wowa Andaroa 25
218 x 65 = 8
Jumlah 65

42
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data primer yang di kumpulkan dalam penelitian ini data primer data
sekunder.

1. Cara Pengumpulan Data

a. Data Primer

1) Pengetahuan ibu diperoleh melalui wawancara secara langsung

menggunakan kuesioner, dari data tersebut kemudian

dilakukan Skoring Skor (1) untuk jawaban yang benar (0)

untuk jawaban yang salah (Terlampir).

2) Status Pemberian ASI diperoleh melalui wawancara secara

langsung menggunakan kuesioner, (Terlampir), dari data

tersebut kemudian dilakukan Skoring Skor (1) untuk jawaban

yang benar (0) untuk jawaban yang salah (Terlampir).

3). Status gizi balita (berdasarkan indeks BB/U) diperoleh melalui

pengukuran BB/U secara langsung menggunakan alat Baby

Scale (Terlampir).

b. Data Sekunder

Pengolahan dan Analisis Data Data Sekunder meliputi

Data gambaran umum lokasi penelitian diperoleh melalui

pendekatan dokumentasi tingkat Desa.

43
E. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan diolah dengan cara berikut:

1. Pengolahan data

Data tentang pengetahuan ibu dan Status pemberian ASI , yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner

dikonversika kedalam master tabel untuk diolah dengan menggunakan

komputerisasi/laptop

a) Data status gizi di olah berdasarkan hasil pengukuran berat badan

dan umur bayi yang dikonversi kedalam indeks BB/U kemudian

dibandingkan dengan standar WHO-NCHS dengan simpang baku

Z- Score (Menkes 2002) yang selanjutnya di kelompokkan

berdasarkan rujukan pemenkes No. 920/menkes/SK/VII/2002

yang dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu :

1) Gizi lebih : Bila Z-Score terletak > +2 SD

2) Gizi baik : Bila Z-Score terletak diantara ≥ -2 SD s/d +2 SD

3) Gizi kurang : Bila Z-Score terletak pada < -2 SD s/d ≥ -3 SD

4) Gizi buruk : Bila Z-Score terletak < -3 SD.

Adapun untuk keperluan analisis digunakan 2 kategori


yaitu :

1) Gizi baik : Bila Z-Score terletak diantara ≥ -2


SD s/d +2SD

2) Gizi kurang : Bila Z-Score terletak < -2SD s/d ≥ -3


SD

44
2. Analisis data

Penelitian ini menggunakan analisis univariat yang dilakukan

terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yaitu menggambarkan

presentase dari ”Gambaran pengetahuan ibu, Status Pemberian ASI

dan Status Gizi Bayi”. Pengolahan data dilakukan setelah semua data

responden terkumpul. Hasil identifikasi karakteristik responden

diolah dan disajikan dalam bentuk narasi dan deskriptif untuk

menggambarkan distribusi frekuensi. Pada penelitian ini

menggunakan analisa univariat untuk mengetahui “Gambaran

pengetahuan ibu, Status Pemberian ASI dan Status Gizi Bayi”.

F. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan

istilah yang digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga

akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian

(Notoatmodjo, 2012).

1. Pengetahuan ibu adalah pengetahuan gizi yang dimiliki ibu

mengenai ASI. Data pengetahuan gizi yang telah didapat selanjutnya

dilakukan skoring. Skor (1) untuk jawaban yang benar, Skor (0)

untuk jawaban yang salah. Untuk kepentingan deskriptif

dikategorikan menjadi 2 yaitu :

Kriteria obyektif:

Cukup : Apabila skor jawaban responden ≥ 60% Kurang : Apabila


45
skor jawaban responden < 60% (Khomsan, 2000).

2.Status Pemberian ASI adalah perilaku pemberian ASI kepada bayi

umur 0- 6 bulan diberikan Air Susu Ibu (ASI)

Kriteria obyektif:

Cukup : Pemberian ASI sesering mungkin (≥ 8 kali sehari)

Kurang : Pemberian ASI < 8 kali sehari

Sumber (Yulianti, 2002)

3. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat komsumsi

makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier,2001). Dibedakan

antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Dilakukan

dengan pengukuran BB/U dan dibandingkan dengan standar WHO-

NCHS dengan simpang baku Z-Score (Menkes,2002).

Kriteria obyektif :

1) Gizi lebih : Bila Z-Score terletak > +2 SD

2) Gizi baik : Bila Z-Score terletak diantara ≥ -2 SD s/d +2


SD

3) Gizi kurang : Bila Z-Score terletak pada < -2 SD s/d ≥ -3 SD

4) Gizi buruk : Bila Z-Score terletak < -3 SD.

46
47

Anda mungkin juga menyukai