PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan untuk memenuhi kebutuhan gizi
zat-zat gizi dalam ASI berada pada tingkat terbaik dan ASI memiliki bentuk
yang palin baik bagi tubuh bayi. ASI juga sangat kaya akan sari mekanan
Makanan terbaik yang dibuat dengan eknolohi masa kini tidak mampu
atau lebih, hal ini berdampak ibu tidak memiliki waktu yang cukup untuk
kesempatan untuk memerah ASI di tempat kerja, tidak tersedianya ruang ASI,
bekerja selama 5 hari maka Jam kerja 8 jam dalam 1 hari sedangkan untuk
jam kerja 6 hari pekerjaan dilaksanakan selama 7 jam dalam 1 hari
2021 yaitu sebesar 56,9%. Angka tersebut sudah melampaui target program
tahun 2021 yaitu 40%. Persentase tertinggi di provinsi Nusa Tenggara Barat
di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2020 sebanyak 70,36% dan meningkat
ditahun 2021 yaitu 74,16%. Pada tahun 2022 pencapaian pemberian ASI
Eksklusif pada anak usia kurang dari 6 bulan sebesar 74,32% (Badan Pusat
harus diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak. Salah satu faktor
yang bekerja yang mengganti pemberian ASI dengan susu formula. (Depkes
RI, 2015)
Pekan ASI Sedunia (PAS) dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan
Agustus. Tema Pekan ASI Sedunia tahun 2015 ini adalah Breastfeeding and
Work, let make it work, sedangkan tema nasional adalah Mari Dukung
Kesehatan No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus
Menyususi dan/ atau Memerah Air Susu Ibu. (Depkes RI, 2015).
sangat gencar. Selain itu, kegiatan edukasi, adfokasi, dan kampanye terkait
menyusui anaknya selama waktu kerja dan atau menyediakan tempat untuk
memerah ASI berupa ruang ASI di tempat kerja. Dengan demikian, hak bayi
untuk mendapat ASI Eksklusif sampai usia enam bulan dapat diwujudkan dan
Barat sampai usia 6 bulan pada tahun 2021 sebanyak 4.730 orang dengan
Kecamatan dengan jumlah anak yang mendapat ASI Eksklusif sedikit yaitu
memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dengan nilai p value 0,000 (<0,005).
58,3%.
Puskesmas Sungai Aur pada 10 orang Ibu bekerja hanya 3 orang dari Ibu
tersebut yang memberikan ASI perah pada bayinya, sedangkan 7 orang Ibu
oleh ibu pada pagi hari sebelum bekerja, sebagian Ibu juga menyatakan
memerah ASI pada malam hari, ASI diperah sebanyak mungkin dan
dimasukkan kedalam kulkas pembeku, dan esok harinya sebelum diberikan dot
susu direndam dulu didalam air, setelah itu baru diberikan kepada Bayi.
Sedangkan ibu yang memberikan susu formula pada bayinya menyatakan tidak
B. Rumusan Masalah
Pengetahuan dan Pelaksanaan ASI Perah Pada Ibu Bekerja di Wilayah Kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
tentang ASI Perah terhadap Pengetahuan dan Pelaksanaan ASI Perah Pada
2. Tujuan Khusus.
D. Manfaat penelitian
1. Puskesmas.
pada ibu bekerja dan salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan
2. Masyarakat.
ASI Perah pada bayinya, dan Bayi tetap bisa mendapatkan ASI meskipun
ibu bekerja karena walau bagaimanapun ASI tetap lebih baik
3. Peneliti Selanjutnya.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai aplikasi dan penerapan ilmu yang
Perah pada ibu bekerja wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur Tahun 2023.
test and post test one group study). Populasi penelitian ini adalah seluruh Ibu
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. ASI Eksklusif
ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI
Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim.
melahirkan secara tepat dan benar sampai bayi berumur 6 (enam) bulan
2019)
adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)
bayi adalah :
a. Kesehatan
Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap paling baik
sepanjang masa. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI Eksklusif
lebih sehat dan lebih kuat dibanding yang tidak mendapat ASI. ASI
b. Kecerdasan
myelinisasi otak.
c. Emosi
3) Selain itu, ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu kepada
buah hatinya.
4) Doa dan harapan yang didengungkan di telinga bayi selama proses
hamil.
bersalin berkurang.
menghentikan perdarahan.
perdarahan
c. Mencegah Kanker
penurunan.
tinggi dan hal inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker
d. Manfaat Ekonomis
3) Selain itu, ibu tidak perlu repot untuk mensterilkan peralatan bayi
kepada bayi.
5. Kandungan ASI
a. Protein
b. Karbohidrat
Zat ara ASI dalam bentuk laktosa yang jumlahnya akan
c. Lemak
d. Elektrolit
e. Mineral
tergantung dari diit dan stadium laktasi. Garam organik yang terdapat
f. Air
ASI terdiri dari 88% air. Air berguna untuk melarutkan zat-zat
h. Immunoglobin
cairan sekresi.
2) Wanita karir
berkurang, hal ini antara lain karena tanpa disadari ibu rentan
mengalami stres akibat kecapekan dan berada jauh dari sang buah
hati.
3) Kondisi sosial budaya
4) Umur
yang sudah tua. Ibu-ibu yang lebih muda atau umurnya kurang dari 35
tua. Sedangkan ibu yang berumur 19-23 tahun pada umumnya dapat
puluhan.
5) Paritas
6) Kenyamanan ibu
menurun.
7) Faktor bayi
Bayi kecil, prematur atau dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
b. Faktor langsung
1) Waktu inisiasi
karena akan memacu produksi ASI, hal ini karena prolaktin lebih
4) Faktor psikologis
antara lain adalah ibu yang berada dalam keadaan stress, kacau,
marah dan sedih, kurang percaya diri, terlalu lelah, ibu tidak suka
menyusui, serta kurangnya dukungan dan perhatian keluarga dan
5) Faktor fisiologis
6) Tehnik Marmet
ASI Perah adalah ASI yang diambil dengan cara diperah kemudian
melakukannya adalah pada saat payudara sedang penuh sementara tidak bisa
diperkenalkan dengan semua ibu. Ini bisa membantu kita dalam proses
2020)
ASI diperah secara rutin minimal setiap 2-3 jam dan tidak
menunggu payudara terasa penuh. Akan lebih sulit untuk memerah jika
payudara sudah bengkak dan akan terasa nyeri serta akan menyebabkan
penurunan produksi ASI. Di tempat bekerja, anda bisa memerah ASI anda
siang, dan sebelum pulang. Anda harus memeiliki niat kuat untuk
memerah ASI di kantor. Kalau tidak, jadwal memerah ASI ini bisa
2020).
Jika situasi kerja adalah pekerjaan full-time yang memakan waktu
kira-kira delapan jam per harinya di tempat kerja. Jika pekerjaan lain bisa
kita atas kesempatan cuti yang diberikan dan lalu mulailah bicarakan rencana
Sampaikan juga niat kita ini kepada rekan-rekan di satu departemen atau satu
ruangan di mana kita bekerja, agar mereka ketehui ada waktu-waktu di mana
kita akan memerah dan tidak bisa ada selalu di tempat (Ambarwati, dkk.
2019).
2020).
jari di batas atas areola, sedangkan jari lain di batas bawah areola. Tekan
ke jam 3 dan 9, kemudian mulai lagi memerah, selai posisi 6-12 dan 3-
9, ada juga posisi pukul 2-8 dan 4-10. Jangan sampai terasa sakit.Perah
(20-30- menit).
Gambar 2.1 Langkah-langkah Memerah ASI
2020).
1) Menyiapkan Perlengkapan
Wadah yang keras dan terbuat dan terbuat dari kaca atau plastik
keras sehingga dapat menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang
Gambar 2.2
Wadah yang dianjurkan untuk menyimpan ASI Perah (ASIP)
ASIP yang benar agar ASIP bisa tahan lama dan tidak cepat basi. Bunda bisa
dalam jumlah yang lebih sedikit (60-120ml) sehingga tidak perlu membuang
sisahkan sedikit ruang. Misalnya, saat ASIP dibekukan akan di mulai dan
usia bayi, semakin besar jumlah ASI yang diberikan setiap kali minum.
Sebaiknya sediakan juga persediaan ASI ekstra. Beri label di semua wadah
ASI dengan data nama anak, tanggal dan jam ibu memerah jika diperlukan.
ASI perah yang dikeluarkan dalam hari yang sama dapat di gabung
menjadi satu. Caranya, dinginkan ASI yang baru diperah minimal 1 jam
simpan ASI yang diperah pada hari yang berbeda di dalam wadah yang
berbeda juga. Sebelum diberikan kepada bayi, kocok dengan lembut wadah
yang berisi ASIP sampai tercampur rata.Jangna mengocok dengan kuat. ASI
homogen. Lapisan atas yang mengandung krim lebih berwarna putih dan
ASIP dapat disimpan pada suhu ruangan ≤ 25°C selama 6-8 jam.Kalau
suhu ruangan kurang dari 25°C maka ASIP tahan 2-4 jam.Wadah ASIP
harus ditutup dan di biarkan dingin. ASI dapat disimpan dalam insulated cooler
bag dengan ice pack tahan lama selama 24 jam. ASI dapat disimpan dalam
lamari es atau kulkas bersuhu 4°C sampai lima hari. ASI dapat disimpan
dalam freezer dengan tipe berikut. Bagian freezer terlatak di dalam lemari es
atau kulkas memiliki pintu yang berbeda (-18°C) selama 3-6 bulan. Deep
freezer yang jarang dibuka dan temperaturnya tetap ideal (-20°C) selama 6-
12 bulan. Namun, ada beberapa bukti yang menyatakan letakan lemak dalam
RI, 2020).
kaca, karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak menempel. Selain itu
botol kaca juga relatif murah dan bisa digunakan berulang kali, bila ASI
perah disimpan dalam botol kaca, hendaknya botol jangan diisi terlalu
penuh, hal ini bisa menyebabkan botol pecah saat disimpan didalam freezer
maka isikan ASI perah kurang lebih ¾ botol saja. Pastikan botol yang akan
digunakan untuk menyimpan ASI perah sudah dicuci bersih dengan sabun
dan sebelum digunakan bilas dengan air panas, simpan ASI perah kedalam
botol steril dan tutup dengan rapat, dan jangan sampai ada celah yang
terbuka. Botol diberi label berupa jam, tanggal pemerahan, dan nama
untuk membedakan ASI perah milik pekerja lainnya. ASI perah harus
pendingin selama 1 jam sebelum dimasukan ke dalam freezer. Bisa ASI perah
bukan di sekat pintu agar tidak mengalami perubahan dan pariasi suhu. Bila di
rumah tidak memeiliki lemari pendingin atau frezeer, maka ASI perah bisa
a. Bagi ibu yang bekerja di luar rumah pada masa laktasi, menyusui
menyusui.
c. Di tempat kerja :
berfungsi.
e. Bawa cooler bag. ASI dapat disimpan dalam cooler bag selama 24 jam.
D. Penyuluhan Kesehatan
1. Pengertian Penyuluhan
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan
(Waryana, 2016)
kepada seseorang oleh orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus
(Waryana, 2016).
2. Pengertian Penyuluhan Kesehatan
diberikan kepada seseorang oleh orang lain perubahan pada diri seorang
kesehatan.
peningkatan kesehatan.
keberhasilan.
4. Prinsip Penyuluhan
informasi yang disampaikan harus dua arah dan masyarakat harus ikut
dalam semua aspek kegiatan pendidikan dan penyuluhan tersebut
(Waryana, 2016)
Hubungan
Metode Media yang
Penyuluh dan Pendekatan
Penyuluhan digunakan
Klien
Demonstrasi Lisan, Langsung Individu
(cara, hasil) media cetak media Kelompok
terproyeksi
Ceramah, kuliah, Lisan, Langsung Kelompok
diskusi media cetak media
terproyeksi
Pertemuan-umum Lisan, Langsung Masal
media cetak media
terproyeksi
Pameran Lisan, Langsung Masal
media cetak media
terproyeksi
Pertunjukan/ Lisan Langsung, Masal
Sandiwara/Role Tak-langsung
Playing
Radio, Kaset, CD Lisan Tak-langsung Masal
TV, Filem, VCD, Lisan media Tak-langsung Masal
DVD, Filem-strip terproyeksi
Media – cetak Media cetak Tak-langsung Masal
Sumber : Waryana, (2016)
E. Pengetahuan
1. Pengertian
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai kemampuan mengingat kembali (recall) materi
yang telah dipelajari, termasuk hal spesifik dari seluruh bahan atau
b. Memahami (comprehension)
secara luas.
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (anlysis)
e. Sintesis (synthesis)
baru.
f. Evaluasi (evaluation)
3. Pengukuran pengetahuan
Pengetahuan tentang kesehatan dapat diukur berdasarkan jenis
a. Penelitian kuantitatif
sendiri.
b. Kualitatif
1) Wawancara mendalam
dua, yakni :
a. Cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah :
2) Secara kebetulan
9) Induksi
10) Deduksi
Faktor Predisposisi :
Pengetahuan tentang ASI Perah
(dukungan informasional)
Sikap
Pekerjaan
Pendidikan
Budaya
Status Sosial Ekonomi
Keterjangkauan Fasilitas
Faktor Pendorong :
Sikap dan Perilaku Petugas Kesehatan
Media Promosi
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
KERANGKA KONSEP
A. Keranga Konsep
adalah :
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
Penyuluhan
Kesehatan
Pelaksanaan ASI
Perah
Pengetahuan
B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(pre test and post test one group study), untuk menilai pengetahuan dan
pelaksanaan ASI Perah pada Ibu Bekerja di wilayah kerja Puskesmas Sungai
O1 X O2 Keterangan : O1=pre-test
X = Penyuluhan
O2 = post-test
1. Populasi
2. Sampel
Selisih nilai mean awal dengan mean akhir skor pengetahuan 25,29
pada kelompok eksperimen dan nilai beda mean kelompok kontrol adalah
terpilih yang drop out, loss to follow up, atau subyek yang tidak taat maka
dilakukan koreksi:
15 = 17
=
n= 1−0
n
1 ,1
−
f
n= besar sampel yang
dihitung f= perkiraan
berjumlah 17 orang.
Sampel penelitian ini adalah Ibu Nifas yang ada di wilayah kerja
dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya.
b. Tidak bekerja
D. Instrumen Penelitian
kuesioner berisi pernyataan – pernyataan yang dibuat sendiri oleh peneliti dan
telah diuji coba terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas. Valid atau
tidaknya kuesioner yang digunakan diuji dengan uji validitas dan reliabilitas.
Butir pernyataan dinyatakan valid jika nilai r hitung yang merupakan nilai
dari corrected item total correllation > r tabel. Reliable atau tidaknya
kuesioner bila dapat mengukur dua gejala yang sama dan hasil yang diperoleh
relatif sama, metode yang dipakai yaitu uji “moment product” dengan”
reliability analisis scale”.Jenis pertanyaan untuk mengukur tingkat
pengetahuan ada dua, yakni: a) favorable, dengan pilihan jawaban Benar (B)
dengan skor satu, dan Salah (S) dengan skor nol, b) unfavorable, dengan
pilihan jawaban Benar (B) dengan skor nol dan Salah (S) dengan skor satu.
dari pemerahan, penyimpanan dan pemberian ASI perah kembali pada Bayi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang langsung didapatkan dari
responden yaitu tentang pengetahuan dan pelaksanaan ASI Perah oleh Ibu
jurnal dan data dari Puskesmas Sungai Aur dan Dinas Kesehatan.
F. Pengolahan Data
1. Editing
pembacaan data.
4. Cleaning Data
atau tidak. Lihat variable apakah data sudah benar atau belum
(Notoadmodjo, 2015).
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan dengan uji beda rata-rata (uji t test). Uji t test
Ibu Bekerja dengan tingkat kepercayaan 95%, bermakna bila pv < 0,05
(Notoadmodjo, 2015).