Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi

karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama

enam bulan pertama kehidupan bayi. Seorang ibu sering mengalami

masalah dalam pemberian ASI eksklusif, salah satu kendala utamanya yakni

produksi ASI yang tidak lancar. Hal ini akan menjadi faktor penyebab

rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif kepada bayi baru lahir (Safitri

I, 2014).

ASI adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan

bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal

dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan

pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang berada pada

tingkat terbaik. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari

makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan

sistem saraf. Karena itu amat dianjurkan setiap ibu hanya memberikan ASI

(ekslusif) sampai bayi berumur 6 bulan. Seorang ibu sering mengalami

masalah dalam pemberian ASI eksklusif, salah satu kendala utamanya yakni

produksi ASI yang tidak lancar. Hal ini akan menjadi faktor penyebab

rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir

(Wulandari, 2011).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau tahun 2019,

cakupan pemberian ASI Eksklusif dari tahun 2018 cenderung menunjukkan


peningkatan yang cukup signifikan dari 60% dan tahun 2019 telah mencapai

yaitu 66,7%, dan sudah mencapai targrt 47%. Kota dengan pencapain

tertinggi untuk Kota Dumai (101,9%), dan Kota Kepulauan Meranti

(83,5%), terendah untuk Kota Rokan Hilir (49%).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir tahun

2019, jumlah bayi baru lahir 13.998 orang, sedangkan mendapat IMD 9.333

orang (78%). Jumlah bayi usia < 6 bulan yaitu 6.799 orang dan diberi ASI

eksklusif yaitu 6.856 orang (100%). Cakupan bayi yang mendapat IMD

tahun 2020 terjadi penurunan yang cukup signifikan yaitu dengan jumlah

bayi baru lahir 14.132 orang, yang mendapat IMD 8.231 orang, sedangkan

jumlah bayi usia < 6 bulan yaitu 8.435 orang, dan diberi ASI eksklusif yaitu

7.451orang.

Dalam upaya pengeluaran ASI ada dua hormon yang mempengaruhi

yaitu produksi dan pengeluaran. Produski ASI di pengaruhi oleh hormone

prolaktin sedangkan pengeluaran dipengaruhi oleh hormone oksitosin.

Hormone oksitosin akan keluar melalui rangsangan ke putting susu melalui

isapan mulut bayi atau melalui pijatan pada tulang belakang ibu bayi,

dengan dilakukan pijatan pada tulang belakang ibu akan merasa tenang,

rileks, meningkatkan ambang rasa nyeri dan mencintai bayinya, sehingga

dengan begitu hormone oksitosin keluar dan ASI cepat keluar

(Anggorowati, 2013).

Menurut jurnal kesehatan yang dipublikasikan oleh Sanford Health,

kurma dapat meningkatkan prolaktin, yang merupakan hormon yang

memberi tahu tubuh untuk memproduksi ASI. Buah ini mengandung banyak
nutrisi penting, seperti kalium, magnesium, fosfor, zinc, mangan, dan

selenium, yang dipercaya sebagai mineral penting dalam fungsi kekebalan

tubuh dan pencegahan kanker. Untuk lebih tahu lebih jelas mengenai

manfaat kurma buat ibu menyusui.

Kurma mengandung hormone yang mirip hormone oksitosin, yakni

hormone yang dihasilkan neurohipofisia. Hormone oksitosin dialirkan

melalui darah menuju payudara, hormone ini akan membantu memacu

kontraksi pada pembulu darah vena yang ada disekitar payudara ibu,

seehingga memacu kelenjar air susu untuk memprodusi ASI.( Sahutu, 2010)

Dengan kandungan komposisi yang seimbang dalam kurma kaya

dengan manfaat salah satunya memperlancar produksi ASI, maka ibu post

partum sangat di anjurkan untuk mengkomsusi kurma sesuai takaran yang

telah di tentukan, agar produksi ASI lancar dan bayi tetap mendapatkan

nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energy dan

zat yang dibutuhkan selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.

Data survey pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan April

2021, data ibu nifas di Pustu Teluk Kelasa Kecamatan Keritang tahun 2020

tercatat sebanyak 42 orang, yang melakukan pemberian ASI pada bayi baru

lahir sebanyak 22 orang. Beberapa faktor yang menyebabkan ibu tidak

memberikan ASI adalah air susu nya tidak keluar, air susu yang keluar

sedikit sehingga takut bayi tidak puas menyusu dan ibu berinisiatif

memberikan susu formula.

Berdasarkan beberapa latar belakang di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Efektifitas pemberian jus kurma


terhadap produksi ASI ibu post partum di Pustu Teluk Kelasa Kecamatan

Keritang”.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana efektifitas pemberian jus

kurma terhadap produksi ASI ibu post partum di Pustu Teluk Kelasa

Kecamatan Keritang”?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 TujuanUmum

Untuk mengetahui efektifitas pemberian jus kurma terhadap

produksi ASI ibu post partum di Pustu Teluk Kelasa Kecamatan

Keritang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi produksi ASI ibu post

partum sebelum diberikan jus kurma.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi produksi ASI ibu post

partum sesudah diberikan jus kurma.

3. Untuk mengetahui efektifitas produksi ASI ibu post partum

sebelum dan sesudah diberikan jus kurma.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Pustu Teluk Kelasa Kecamatan Keritang

Sebagai sumber informasi untuk menambah wawasan

dan sebagai bahan tambahan pengetahuan efektivitas pemberian

jus kurma terhadap produksi ASI ibu post partum di Pustu Teluk
Kelasa Kecamatan Keritang.

1.4.2 Bagi STIKes Al Insyirah

Diharapkan dapat membantu referensi bagi pihak pendidikan

dan dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan di Stikes Al

Insyirah tentang efektivitas pemberian jus kurma terhadap produksi

ASI ibu post partum di Pustu Teluk Kelasa Kecamatan Keritang.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi

tambahan atau untuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian

selanjutnya.

1.4.4 Bagi Responden

Diharapkan dengan diberikan jus kurma pada ibu post partum

dapat membantu responden agar produksi asi banyak dan dapat

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

Anda mungkin juga menyukai