METABOLISME KARBOHIDRAT
KELOMPOK 1
1.RESTI WAHYUNI PUTRI
2.SERLY FAMAWATI
3.RANI YULIZA FITRI
4.WINA WANDA SARI
5.EDRA PINANDO
6.SHINTIA APTRIAWAN
7.CHINDY OKTAVIA JEFRI
8.CHAIRUNISYA
9.INDAH NOVIA PUTRI
10. NOVITA SARI
11.NIKEN AYU WILANDARI
12.YUSIA OKTA VIKA
13.DEDET SATRIA
14.SENTOT EKO HADIYATMO
1 Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang
melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir.
Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang
disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme. Pada proses
pembentukan, salah satu unsur yang harus terpenuhi adalah energi. Energi ini
dihasilkan dari proses katabolisme.
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Pada proses pencernaan makanan,
karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul
air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi
monosakarida.
2 Proses Glikolisis
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat di bagi dalam dua
bagian yaitu yang tidak menggunakan oksigen atau anaerob dan
yang menggunakan oksigen atau aerob.Reaksi anaerob terdiri
atas serangkaian reaksi yang mengubah glukosa menjadi asam
laktat. Proses ini disebut glikolisis. Tiap reaksi dalam proses
glikolisis ini menggunakan enzim tertentu.
1. Heksokinase
Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa
menjadi glukosa -6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat
diterima dari ATP dalam reaksi sebagai berikut :Enzim
heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut di bantu
oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Heksokinase yang berasal dari
ragi merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat
dari ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi juga kepada
fruktosa, manosa dan glukosamina.
2. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya ialah yaitu pengubahan
glukosa -6-fosfat menjadi fruktosa -6-fosfat,
dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini
tidak memerlukan kofaktor dan telah diperoleh
dari ragi dengan cara klistalisasi. Enzim
fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan otot
dan mempunyai berat molekul 130.000.
3. Fosfofruktokinase
Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-
difosfat oleh enzim fosfofruktokinase dibantu
oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini
gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada
fruktosa-6-fosfat dan ATP sendiri akan berubah
menjadi ADP. Fosfofruktokinase dapat dihambat
atau dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu
senyawa yang terlibat dalam proses metabolisme
ini.
4. Aldolase
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi
glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-1,6-
difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu
dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseral-dehida-3-fosfat.
Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis,
telah ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg.
Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk
dua macam senyawa, yaitu D-gliseraldehida-3-fosfat dan
dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami reaksi lebih lanjut
dalam proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat. Jika
sel tidak mampu mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi
D-gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidroksiasetonfosfat
akan bertimbun dalam sel. Hal ini tidak berlangsung
karena dalam sel enzim triosafosfat isomerase yang dapat
mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat.
Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi
gliseraldehida-3-fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat.
Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+ sedangkan
gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat.Reaksi oksidasi ini
mengubah aldehida menjadi asam karboksilat.
Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan ini ialah reaksi
pengubahan asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-
fosfogliserat.Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul
ATP dari ADP dan ion Mg++diperlukan sebagai
kofaktor. Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat
berenergi tinggi, maka reaksi ini mempunyai fungsi
untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh proses
glikolisis dalam bentuk ATP.
Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada
reaksi pengubahan asam 3-fosfogliserat menjadi
asam 2-fosfogliserat.
Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam
fosfoenolpiruvat dari asam 2-fosfogliserat dengan
katalis enzim enolase dan ion Mg ++ sebagai
kofaktor.Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat
ini ialah reaksi dehidrasi.
Piruvat Kinase
Enzim ini merupakan katalis pada reaksi
pemindahan gugus fosfat dari asam fosfoenolpiruvat
kepada ADP sehingga terbentuk molekul ATP dan
molekul piruvat. Piruvat kinase telah dapat diperoleh
dari ragi dalam bentuk kristal. Enzim ini adalah
suatu tetramer dengan berat molekul 165.000.dalam
reaksi tersebut, di perlukan ion Mg++ dan K+ sebagai
aktivator.
3 Proses Glikogenesis dan Glikogenelisis
1. Proses Glikogenesis
Glikogenesis merupakan proses pembentukan glikogen
dari glukosa kemudian disimpan dalam hati dan otot.
Pada proses ini, lintasan metabolisme yang
mengkonversi glukosa menjadi glikogen akan diaktivasi
di dalam hati, oleh hormoninsulin sebagai
responterhadap rasiogula darah yang meningkat.
Pada hati, glikogenesis berfungsi untuk
mempertahankan kadar gula darah sedangkan pada
otot bertujuan untuk kepentingan otot sendiri dalam
membutuhkan energi. Proses Glikogenesis terjadi
apabila jumlah glukosa ( dari makanan ) yang masuk
kedalam tubuh terlalu berlebih maka glukosa tersebut
akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen.
PROSES TERJADINYA GLIKOGENESIS
Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang
lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir
oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam
reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat
Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP)
untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase
inorganik akan menarik reaksi kea rah kanan.
Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen,
sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut
glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai
glikogenin.
Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi untuk
membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh
glikogen sintase.Pada otot rangka glikogenin tetap melekat pada
pusat molekul glikogen, sedangkan di hati terdapat jumlah
molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul glikogenin.
Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan
penambahan glukosa tersebut hingga mencapai minimal 11
residu glukosa, maka enzim pembentuk cabang memindahkan
bagian dari rantai (panjang minimal 6 residu glukosa) pada
rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian sehingga
membuat titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini
akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1-glukosil dan
pembentukan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu
terminal yang non reduktif bertambah, jumlah total tapak reaktif
dalam molekul akan meningkat sehingga akan mempercepat
glikogenesis maupun glikogenolisis.
Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen
dikatalisir oleh enzim glikogen sintase.Sekelompok glukosa
dalam rangkaian linier dapat putus dari glikogen induknya dan
berpindah tempat untuk membentuk cabang.Enzim yang
berperan dalam tahap ini adalah enzim pembentuk cabang
(branching enzyme).
2. Proses glikogenelisis
Glikogenolisis merupakan reaksi pemecahan molekul
glikogen menjadi molekul glukosa. Proses ini terjadi
apabila tubuh membutuhkan glukosa, untuk
digunakan lebih lanjut dalam proses glikolisis.
Glikogenolisisjuga dapat berarti lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain
glukoneogenosis untuk menjaga keseimbangan
kadar glukosa di dalam plasma darah untuk
menghindari simtomahipoglisemia.
TAHAP-TAHAP GLIKOGENELISIS :