Anda di halaman 1dari 8

A.

Pelaksanaan Kegiatan
Bidang Keperawatan :
1. Kegiatan Penyuluhan Pola Asuh Anak
a. Latar Belakang Kegiatan
Agar anak dapat tumbuh sesuai standar, pola asuh yang diberikan oleh orang tua
sangat berperan penting, tentunya dengan pola asuh yang benar. Pola asuh
adalah kemampuan orang tua dan keluarga untuk menyediakan waktu,
perhatian, kasih sayang dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik secara fisik, mental dan sosial. Pengasuhan merupakan
faktor yang berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan anak terutama pada anak
umur dibawah lima tahun. Masa balita adalah masa dimana anak sangat
membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang memadai. Oleh
karena itu, pengasuhan kesehatan dan pemberian makan pada tahun pertama
kehidupan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tujuan Kegiatan

Untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga balita tentang pola asuh
anak untuk mencegah stunting

a. Tahapan

1. Pembuatan materi penyuluhan dan media penyuluhan


2. Memberikan pretest sebelum dilakukannya penyuluhan
3. Memberikan penyuluhan mengenai stunting dengan metode ceramah dan Tanya
jawab.
4. Memberikan posttest kepada ibu balita atau keluarga balita tentang penyuluhan
yang telah disampaikan.
5. Melakukan evaluasi dengan melihat hasil posttest yang telah dilakukan oleh ibu
balita
b. Resouces / Partisipasi

1) Biaya : Rp 100.000
2) Tenaga
Mahasiswa PKL IPE CP sebanyak 10 orang

c. Evaluasi
a. Evaluasi Input
Kegiatan penyuluahan yang direncanakan, telah dilaksanakan.Sasaran
penyuluhan adalah ibu balita atau keluarga balita. Materi yang diberikan yaitu:
pengertian pola asuh anak,macam-macam pola asuh, faktor-faktor yang
mempengaruhi pola asuh dan hubungan antara pola asuh dengan kejadian
stunting, bagaimana pola asuh yang baik untuk mencegah stunting.

Media yang digunakan adalah lembar balik dan leaflet. Dana yang digunakan
dalam kegiatan penyuluhan ini berasal dari mahasiswa yaitu sebesar Rp

b. Evaluasi Proses
Kegiatan diawali dengan perkenalan, peserta disapa oleh pemateri. Sebelum
diberikan materi, peserta diberikan pretest dengan tujuan untuk melihat
pengetahuan awal peserta penyuluhan tentang materi yang akan diberikan. Adapun
materi yang disampaikan disesuaikan dengan sasaran penyuluhan dan perencanaan,
yaitu pengertian pola asuh anak,macam-macam pola asuh, faktor-faktor yang
mempengaruhi pola asuh dan hubungan antara pola asuh dengan kejadian stunting,
bagaimana pola asuh yang baik untuk mencegah stunting. Tanggapan peserta
sangat baik ketika disampaikan materi. Pada saat sesi tanya jawab, peserta antusias
untuk menjawab pertanyaan yang diberikan pemateri.
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diberikan soal posttest dengan
pertanyaan yang sama dengan soal pada pretest. Hal ini untuk melihat apakah
penyuluh berhasil dalam penyampaian materi dengan melihat hasil dari post test.

c. Evaluasi Output
Untuk pengetahuan peserta mengenai pengertian pola asuh anak,macam-
macam pola asuh, faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh dan hubungan
antara pola asuh dengan kejadian stunting, bagaimana pola asuh yang baik untuk
mencegah stunting diukur menggunakan lembar pretest dan post test. Target dari
penyuluhan adalah pengetahuan ibu dan keluarga balita meningkat 20%.Dari 5 soal
yang diberikan, ibu balita umumnya mendapatkan nilai post test yang lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai pre test.Hal ini menggambarkan meningkatnya
pengetahuan peserta yang mengikuti penyuluhan.

d. Evaluasi Outcome
Peningkatan pengetahuan ini merupakan awal dari perubahan pengetahuan ibu
balita dan keluarga pengertian pola asuh anak,macam-macam pola asuh, faktor-
faktor yang mempengaruhi pola asuh dan hubungan antara pola asuh dengan
kejadian stunting, bagaimana pola asuh yang baik untuk mencegah stunting.,
penyebab stunting, akibat stunting, dan pencegahan.serta terjadi Perubahan prilaku
ibu balita dan keluarga balita terhadap prilaku orang tua dalam pola asuh balita.
d. Kesimpulan
Penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita dan keluarga balita
mengenai pengertian pola asuh anak,macam-macam pola asuh, faktor-faktor yang
mempengaruhi pola asuh dan hubungan antara pola asuh dengan kejadian stunting,
bagaimana pola asuh yang baik untuk mencegah stunting.. Berdasarkan evaluasi yang
dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test, didapatkan
peningkatan pengetahuan ibu balita dan keluarga balita mengenai apa itustunting,
penyebab stunting, akibat stunting, dan pencegahan sebesar 45%.

2. Penyuluhan tumbuh kembang


a. Latar belakang
Salah satu cara untuk mengetahui anak stunting dengan cara memantau
pertumbuhan dan perkembangan dengan rutin ke posyandu tiap bulan dikenal
juga dengan masa tumbuh kembang atau golden age. Golden age ( usia dari 0
smapai 5 tahun) merupakan masa emas bagi balita untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini pembentukan sistem syaraf
secara mendasar sudah terjadi dan juga hubungan antar sel-sel saraf kuantitas dan
kualitas sambungan ini yang akan menentukan kecerdasan balita.
b. Tujuan Kegiatan

Untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga balita tentang tahap tumbuh
kembang anak

c. Tahapan
1. Pembuatan materi penyuluhan dan media penyuluhan
2. Memberikan pretest sebelum dilakukannya penyuluhan
3. Memberikan penyuluhan mengenai tumbuh kembang anak dengan metode
ceramah dan Tanya jawab.
4. Memberikan posttest kepada ibu balita atau keluarga balita tentang penyuluhan
yang telah disampaikan.
5. Melakukan evaluasi dengan melihat hasil posttest yang telah dilakukan oleh ibu
balita
d. Resouces / Partisipasi
3) Biaya : Rp 100.000
4) Tenaga
Mahasiswa PKL IPE CP sebanyak 10 orang
e. Evaluasi
1) Evaluasi Input
Kegiatan penyuluahan yang direncanakan, telah dilaksanakan.Sasaran
penyuluhan adalah ibu balita atau keluarga balita. Materi yang diberikan yaitu:
apa itutumbuh kembang, dan bagaimana tahap tumbuh kembang anak sesuai
usianya.

Media yang digunakan adalah lembar balik dan leaflet. Dana yang digunakan
dalam kegiatan penyuluhan ini berasal dari mahasiswa yaitu sebesar Rp 100.000

2) Evaluasi Proses
Kegiatan diawali dengan perkenalan, peserta disapa oleh pemateri. Sebelum
diberikan materi, peserta diberikan pretest dengan tujuan untuk melihat
pengetahuan awal peserta penyuluhan tentang materi yang akan diberikan.
Adapun materi yang disampaikan disesuaikan dengan sasaran penyuluhan dan
perencanaan, yaitu apa itu tumbuh kembang, dan bagaimana tahap tumbuh
kembang anak sesuai usianya.

Tanggapan peserta sangat baik ketika disampaikan materi. Pada saat sesi tanya
jawab, peserta antusias untuk menjawab pertanyaan yang diberikan pemateri.
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diberikan soal posttest dengan
pertanyaan yang sama dengan soal pada pretest. Hal ini untuk melihat apakah
penyuluh berhasil dalam penyampaian materi dengan melihat hasil dari post
test.

3) Evaluasi Output
Untuk pengetahuan peserta mengenai apa ituapa itu tumbuh kembang, dan
bagaimana tahap tumbuh kembang anak sesuai usianya diukur menggunakan
lembar pretest dan post test. Target dari penyuluhan adalah pengetahuan ibu dan
keluarga balita meningkat 20%.Dari 5 soal yang diberikan, ibu balita umumnya
mendapatkan nilai post test yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre
test.Hal ini menggambarkan meningkatnya pengetahuan peserta yang mengikuti
penyuluhan.

4) Evaluasi Outcome
Peningkatan pengetahuan ini merupakan awal dari perubahan pengetahuan ibu
balita dan keluarga balita mengenai apa itu tumbuh kembang, dan bagaimana
tahap tumbuh kembang anak sesuai usianya.serta terjadi Perubahan prilaku ibu
balita dan keluarga balita terhadap prilaku orang tua dalam pola asuh balita..
f. Kesimpulan
Penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu balita dan keluarga balita
mengenai apa itu tumbuh kembang, dan bagaimana tahap tumbuh kembang
anak sesuai usianya.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre-test
dan post-test, didapatkan peningkatan pengetahuan ibu balita dan keluarga balita
mengenai apa itustunting, penyebab stunting, akibat stunting, dan pencegahan sebesar
35%.

3. Penyuluhan tentang PHBS


a. Latar Belakang
Perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga
keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. Menurut WHO
setiap tahunnya sekitar 2,2 juta jiwa di Negara-negara berkembang terutama anak-
anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air
minum yang aman, sanitasi hygiene yang buruk. Pelayanan sanitasi yang memadai,
persediaan sanitasi yang memadai, persediaan air yang aman, sistem pembuangan
sampah yang memadai dapat menekan angka kematian akibat diare sampai 65 %,
serta penyakit-penyakit lainnya sebanyak 26%.
b. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga akan pentingnya perilaku hidup bersih
dan sehat.
c. Persiapan Pelaksanaan
1) Pembuatan materi konseling
2) Pembuatan media konseling yang dilakukan oleh mahasiswa
3) Melakukan konseling pada anggota keluarga
4) Monitoring : Pengetahuan Keluarga
5) Evaluasi : mengevaluasi perilaku hidup sehat pada keluarga
d. Resource/Partisipasi
1) Biaya : Rp. 40.000
2) Tenaga : Mahasiswa PKL IPE CP
e. Evaluasi
1) Evaluasi Input
Kegiatan penyuluhan PHBS yang direncanakan, telah dilaksanakan.Sasaran
penyuluhan adalah seluruh anggota keluarga. Materi yang diberikan yaitu : lingkungan
yang sehat, perilaku yang sehat, pelayanan kesehatan yang bermutu.
Media yang digunakan adalah leaflet.Dana yang digunakan dalam kegiatan
penyuluhan PHBS ini berasal dari mahasiswa yaitu sebesar Rp 50.000.
2) Evaluasi Proses
Kegiatan diawali dengan perkenalan oleh konselor.Selanjutnya menyampaikan
maksud dan tujuan dari kegiatan penyuluhan ini dan dilanjutkan dengan memberikan
pertanyaan untuk menilai pengetahuan keluarga tentang PHBS.Lalu dilanjutkan dengan
menyampaikan materi penyuluhan, setelah melakukan penyuluhan dilanjutkan dengan
memberikan post test kembali, untuk melihat apakah penyuluhan berhasil dilaksanakan.
3) Evaluasi Output
Untuk pengetahuan peserta mengenai tentang Perilaku Hidup Sehat dan
pentingnya tentang PHBS. Target dari penyuluhan adalah pengetahuan ibu dan keluarga
meningkat 10%.Dari 5 soal yang diberikan, ibu balita umumnya mendapatkan nilai post
test yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre test.Hal ini menggambarkan
meningkatnya pengetahuan peserta yang mengikuti penyuluhan.

4) Evaluasi outcome
Peningkatan pengetahuan ini merupakan awal perubahan pengetahuan ibu dan
keluarga mengenai PHBS.Perubahan pengetahuan ini dapat dilihat, dimana ibu dan
keluarga mulai menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumahnya.
f. Kesimpulan
Penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga mengenai
PHBS.Berdasarkan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre-test
dan post-test, didapatkan peningkatan pengetahuan ibu dan keluarga mengenai PHBS
sebesar 20%.
4. Demonstrasi cuci tangan yang baik dan benar
a. Tujuan
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui, memahami tentang cara memcuci tangan yang baik dan
benar.
2) Tujuan Khusus
Sasaran dapat melakukan langkah mencuci tangan yang baik dan benar.
b. Persiapan Pelaksanaan
1) Menyiapkan media atau bahan yang disiapkan mahasiswa
2) Sasaran : ibu dan keluarga
3) Metode : demonstrasi dan Tanya jawab
c. Resource/Partisipasi
1) Biaya : Rp. 20.000
2) Tenaga : mahasiswa PKL IPE CP
d. Evaluasi
1) Evaluasi input
Demontrasi mencuci tangan pada hari Selasa, 14 April 2020 pukul 09:30 WIB
yang dilakukan di rumah bapak R. Panitia pada kegiatan demo adalah mahasiswa.
Dalam mempersiapkan kegiatan kami mahasiswa meminta izin kepada bapak
mengenai acara yang akan dilakukan dirumah bapak. Setelah mendapat persetujuan
kami mulai melakukan demonstrasi mencuci tangan yang baik dan benar.
Dana yang digunakan untuk kegiatan ini berasal dari mahasiswa sebesar Rp. 20.000.

2) Evaluasi Proses
Demontrasi mencuci tangan pada hari Selasa, 14 April 2020 pukul 09:30 WIB
yang dilakukan di rumah bapak R. Selama kegiatan keluarga sangat antusias
untuk mempelajari cara mencuci tangan yang benar.
3) Evaluasi output
Dari kegiatan demonstrasi ini ibu dan keluarga menjadi bisa melakukan cuci
tangan yang baik dan benar.
4) Evaluasi outcome
Setelah mengikuti kegiatan ini diharapka keluarga dapat menerapkan mencuci
tangan yang benar.

Anda mungkin juga menyukai