Anda di halaman 1dari 6

Tugas Ujian

Nama : Urai Fanny Andrini


NIM : 112021284

Trimester :

1 Bulan 1-4 Minggu


Pertama 2 Bulan 5-8 Minggu
3 Bulan 9-13 Minggu
4 Bulan 14-17 Minggu
Kedua 5 Bulan 18-21 Minggu
6 Bulan 22-26 Minggu
7 Bulan 27-30 Minggu
Ketiga 8 Bulan 31-35 Minggu
9 Bulan 36-40 Minggu
 < 20 Minggu : Abortus
 20 - 28 Minggu : Partus imatur
 28 - 37 Minggu : Partus prematur
 37 - 42 Minggu : Partus matur

Berat Badan pada masa kehamilan :

Penambahan berat badan ibu hami dengan 1 bayi


Berat badan saat Perkiraan kenaikan Rata penigkatan BB pada
sebelum hamil berat badan T2 dan T3/minggu
Underweight : BMI 28-40 pounds (12.5Kg - 0.44 - 0.58 Kg
Less than 18.5 18.0Kg)
Normal Weight : BMI 25-35 pounds (11.5Kg - 0.35 - 0.50 Kg
18.5 - 24.9 16.0Kg)
Overweight BMI 25.0- 15-25 pounds (7Kg - 0.23 - 0.33 Kg
29.9 11.5Kg)
Obese greater than or 11-20 pounds (5Kg - 0.17 - 0.27 Kg
equal to 30.0 9Kg)

Sumber : Cuningham GF, et al.Williams obstetrics. 26 th Edition. New York :


McGrawhill;2022. H.183.

Pertambahan Berat Badan Berdasarkan Komponen Terkait Kehamilan :


Pertambahan Kumulatif berat (g)
Jaringan dan Cairan 10 20 30 40
Minggu Minggu Minggu Minggu
Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan Amnion 30 350 750 800
Uterus 140 320 600 970
Payudara 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan Ekstravaskular 0 30 80 1480
Lemak 310 2050 3480 3345
Total 650 4000 8500 12.500

Sumber : Cuningham GF, et al.Williams obstetrics. 26 th Edition. New York :


McGrawhill;2022. H.56

Tulang Panggul

Tulang panggul terdiri atas :


1. Os. coxae (Gabungan
dari os. ilium, os.
ischiadicum dan os.
pubis)
2. Os. sakrum
3. Os.coccigeus
Sumber : Cuningham
GF, et al.Williams
obstetrics. 26th Edition.
New York :
McGrawhill;2022. H.76

Leopold

Leopold I
Menilai fundus uteri. Ini
memungkinkan identifikasi
letak dan presentasi janin.

Leopold II
Dapat membantu menentukan posisi bagian presentasi. Telapak tangan diletakkan di
kedua sisi perut ibu, dan tekanan lembut tapi dalam diberikan. Di satu sisi, ada
struktur yang keras, datar dan memanjangdari atas kebawah yang menandakan
punggung kanan (puka) dan bagian bagian kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin.

Leopold III
Membantu konfirmasi presentasi total. Jempol dan jari satu tangan memegang bagian
bawah perut ibu tepat di atas simfisis pubis. Jika bagian presentasi tidak bergerak,
massa yang dapat digerakkan akan terasa, biasanya kepala.

Leopold IV
Membantu menentukan derajat penurunan. Pemeriksa menghadap ke kaki ibu, dan
ujung jari kedua tangan diposisikan di kedua sisi bagian presentasi. Mengerahkan
tekanan ke dalam dan kemudian meluncur sepanjang sumbu dari pintu atas panggul.
Dalam banyak kasus, ketika kepala telah turun ke dalam panggul, bahu anterior atau
ruang yang diciptakan oleh leher dapat dibedakan dengan mudah dari kepala yang
keras.

Sumber : Cuningham, Leveno, Dashe, Hoffman, Spong, Casey. Chapter 22 normal


labor. Dalam william obstetrics. 26th edition. New York: McGraw Hill. 2022.p. 417-
30.

Penurunan Kepala Janin

Periksa Luar Periksa Dalam Keterangan


5/5 Hodge 1 Kepala diatas PAP, mudah digerakan
4/5 Hodge 1-2 Sulit digerakkan, bagian terbesar kepala belum
masuk panggul
3/5 Hodge 2-3 Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
(setinggi ischiadica)
2/5 Hodge 3 Bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
1/5 Hodge 3-4 Kepala didasar panggul
0/5 Hodge 4 Perineum

Kala Persalinan :

Kala I
Fase laten Fase aktif
• Dimulai sejak awal • Frekuensi dan lama kontraksi uterus
kontraksi yang umumnya meningkat (kontraksi
menyebabkan penipisan dianggap adekuat/memadai jika terjadi
dan pembukaan servix 3 kali atau lebih dalam waktu 10
secara bertahap menit dan berlangsung selama 40
• Pembukaan servix detik atau lebih
kurang dari 4 cm • Servix membuka dari 4 ke 10 cm
• Biasanya berlangsung biasanya dengan kecepatan 1 cm atau
di bawah hingga 8 lebih perjam hingga permbukaan
jam lengkap (10 cm)
•  Terjadi penurunan bagian terendah
janin

Kala II (Kala Pengeluaran Bayi)

1. Persalinan dimulai ketika dilatasi serviks sudah lengkap dan berakhir ketika
janin sudah lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida & 1 jam
pada multigravida
2. His teratur, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali, kontraksinya
50-100 detik
3. Perineum menonjol
4. Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
5. Kepala Janin telah masuk ke ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot
dasar panggul ➔ menimbulkan rasa mengedan
6. Tekanan pada rectum ➔ ibu merasa seperti mau BAB, dengan tanda anus
terbuka
7. Waktu terjadi His, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka & perineum
meregang
8. Setelah his istirahat sebentar, maka His akan mulai lagi untuk mengeluarkan
anggota badan bayi

Kala III (Kala Plasenta)

1. Dimulai segera setelah janin lahir & berakhir dengan lahirnya plasenta dan
selaput ketuban janin
2. Berlangsung tidak lebih dari 30 menit
3. Tanda pelepasan plasenta ➔ perubahan bentuk & tinggi fundus uteri, tali
pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba
4. Manajemen aktif ➔ pemberian oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi
lahir (10 IU IM pada 1/3 bawah paha kanan bagian luar, melakukan peregangan
tali pusat terkendali, masase fundus uteri segera)

Kala IV (Kala Nifas)

1. Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum


2. Pemantauan dilakukan pada 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran
plasenta, 30 menit pada jam kedua setelah persalinan
3. Observasi yang dilakukan :
- Tingkat kesadaran
- Pemeriksaan ttv
- Kontraksi uterus
- Perdarahan tidak melebihi 400-500 cc

Etiologi IUGR

Etiologi dari gangguan pertumbuhan janin dikategorikan menjadi tiga kompartemen,


yaitu :
1. Faktor janin
Anomali genetik janin terdeteksi pada 5% hingga 20% kasus FGR. Ini mungkin
karena aneuploidi, disomi uniparental, mutasi gen tunggal, penghapusan
sebagian atau duplikasi, kromosom cincin, dan pencetakan genom yang
menyimpang. Temuan FGR simetris sebelum usia kehamilan 20 minggu
menunjukkan aneuploidi. Infeksi janin bertanggung jawab atas 5% hingga 10%
kasus FGR, yang paling umum adalah sitomegalovirus dan toksoplasmosis.
Agen infeksi lain yang terlibat adalah virus varicella-zoster, malaria, sifilis, dan
herpes simpleks. Janin dengan anomali kongenital non-kromosom atau sindrom
spesifik juga dapat mengalami hambatan pertumbuhan.
2. Faktor maternal
Morbiditas ibu dapat mengganggu aliran darah uteroplasenta-janin dan
menyebabkan FGR. Kondisi ini berupa hipertensi kronis, diabetes melitus
gestasional atau pregestasional, systemic lupus erythematosus, sindrom
antifosfolipid, penyakit kardiopulmoner atau ginjal berat, anemia berat dan
kekurangan gizi, sickle cell disease, penyalahgunaan zat (alkohol, kokain,
nikotin, heroin, mariyuana, dan lain-lain), obat anti-neoplastik atau paparan
radiasi, perdarahan antepartum kronis, berat badan pra-kehamilan rendah atau
kenaikan berat badan kehamilan yang buruk, usia ibu yang ekstrem, interval
antar kehamilan yang pendek, residensi di dataran tinggi, kehamilan multipel,
malformasi uterus, dan konsepsi dengan bantuan. Status gizi ibu dapat
menyebabkan hampir 10% variasi berat janin. Ibu yang mengalami hambatan
pertumbuhan memiliki risiko dua kali lipat untuk melahirkan neonatus FGR
3. Faktor plasenta
Faktor plasenta yang menyebabkan FGR berupa chromosomal placental
mosaicsm (CPM), yang muncul dengan trisomi plasenta (paling sering trisomi
21) dan janin dengan kromosom normal, diidentifikasi pada 10% kasus FGR
idiopatik dan 33% FGR dengan infark plasenta dan vaskulopati desidua.
Anomali plasenta (plasenta bilobate atau circumvallate, plasenta kecil, displasia
mesenkim plasenta), anomali tali pusat (arteri tunggal, insersi tali pusat
velamentous atau marginal) adalah penyebab lain dari FGR. Morbiditas ibu
berdampak pada pertumbuhan janin melalui efek buruknya pada fungsi
plasenta.

Sumber :
Chew LC, Verma RP. Fetal growth restriction. [homepage on the internet]. In:
StatPearls 2023. Available from :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562268/

Anda mungkin juga menyukai