Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Semester

Nama : Urai Fanny Andrini


NPM : 2215061
Mata Kuliah : Prof . Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes
Kepemimpinan Bidang Kesehatan

Jelaskan keunggulan dan kelemahan kepemimpinan otoriter, demokrasi dan


terbuka/transformative. berikan contoh masing masing.
Kepemimpinan Otoriter
Keunggulan

- pengambilan keputusan yang cepat


Pada saat keputusan perlu diambil dengan cepat, meminta masukan dari anggota atau
bawahan akan memakan banyak waktu. Di saat seperti ini, kepemimpinan otokrasi baik
untuk diterapkan. Karena komando berpusat pada satu orang saja, keputusan pun bisa
segera diambil dan masalah teratasi.
- Mengurangi tekanan

Gaya kepemimpinan otoriter dapat diaplikasikan pada kondisi di mana terjadi tekanan
yang sangat kuat, misalnya saat terjadi konflik ataupun perang.

Jika terjadi kondisi tersebut, mungkin banyak orang yang membutuhkan pemimpin
otoriter. Dengan memberi pemimpin kuasa untuk memikirkan taktik dan keputusan,
pasukan bisa berfokus menggunakan seluruh kemampuannya tanpa diberi tekanan untuk
memikirkan solusi dan keputusan.

- Lebih Terstruktur dan Terukur

Dengan telah disusunnya struktur dan tujuan perusahaan yang rinci oleh pemimpin
otoriter, bawahan memiliki target yang jelas untuk dicapai. Dengan demikian, organisasi
menjadi lebih terstruktur.

Selain itu, pemimpin otoriter juga membuat instruksi kerja yang jelas dan rinci. Tiap
bawahannya harus melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan. Hal
itulah yang membuat tingkat keberhasilan organisasi menjadi lebih terukur.

Contoh: Pada saat terjadi situasi darurat di lapangan, seorang komandan militer perlu
mengambil keputusan cepat dan tegas untuk menyelamatkan pasukan di bawahnya.

Kelemahan
- Tingginya Turnover

Turnover Karyawan merupakan hal yang rentan terjadi di kepemipinan otoriter. Saat
semua keputusan hanya berasal dari pimpinan, karyawan tidak akan memiliki ruang
untuk menyuarakan pendapat. Hal itu bisa membuat karyawan cenderung mencari
kesempatan baru di mana ia mampu untuk mengaktualisasi diri.

- Ketergantungan Pada Pemimpin

Kepemimpinan yang terstruktur akan membuat sebagian besar karyawan kesulitan


menyesuaikan diri. Segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan, baik budaya maupun
kinerja, hanya bergantung kepada pemimpin.

Hal ini tentu berisiko ketika pemimpin tidak memiliki kemampuan yang mumpuni. Jika
ada keputusan yang salah dari pemimpin, maka tidak ada pihak yang bisa meminta
pertanggungjawaban.

- Kesempatan Pemimpin untuk Bersikap Sewenang-wenang

Karena kekuasaan terpusat pada satu orang, pemimpin merasa bahwa dirinya adalah yang
paling pintar dan paling bisa diandalkan. Karena keputusan pemimpin bersifat mutlak,
anggota tidak punya kesempatan berpendapat.

Hal tersebut dapat membuka peluang bagi pemimpin untuk bersikap sewenang-wenang
yang akan membawa efek negatif bagi organisasi.

Contoh: Seorang pemimpin diktator yang mengontrol sepenuhnya keputusan dan tindakan
dalam sebuah organisasi atau negara.

Kepemimpinan Demokrasi

Keunggulan

- Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa
dihargai dan dibutuhkan perannya.

bawahan memiliki peran aktif dan berkontribusi terhadap pemecahan masalah dan
keputusan di area kerja mereka. Mereka termotivasi karena merasa pendapat dan
masukan mereka dihargai. Akhirnya, itu menumbuhkan rasa memiliki terhadap
organisasi, meningkatkan moril dan produktivitas mereka.

- Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan saran

Lingkungan semacam itu penting untuk menumbuhkan inovasi dan mengembangkan


pemecahan masalah yang lebih baik. Tidak seperti ketika mengandalkan pemimpin untuk
membuat keputusan dan memecahkan masalah, melibatkan bawahan berarti lebih banyak
ide yang muncul.
- Bawahan akan merasa bersemangat Karena merasa diperhatikan.

Mereka bersemangat untuk meningkatkan keterampilan profesional mereka. Mereka


merasa dapat mempengaruhi potensi promosi mereka dengan berkontribusi lebih besar
pada perusahaan. Karena fakta tersebut, mereka bekerja lebih keras untuk mengambil
peran yang lebih besar dengan meningkatkan kompetensi.

Contoh: Diskusi tim yang dilakukan secara terbuka dan demokratis dalam mengembangkan
strategi pemasaran baru untuk produk perusahaan.

Kelemahan

- Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara


musyawarah.

Keterlibatan yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan memang


menghasilkan lebih banyak ide. Tapi, pengambilan keputusan memakan waktu karena
perlu mencapai konsensus. Pemimpin harus menyaring ide atau masukan bawahan dan
memilih yang terbaik.

- Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego
masing-masing anggota tinggi

Karena bawahan mungkin mengejar keuntungan pribadi, mereka akan lebih banyak tidak
sepakat selama proses diskusi. Pada akhirnya, kondisi semacam itu memunculkan konflik
dan berdampak negatif pada hubungan kerja.

- Sulitnya dalam pencapaian mufakat karena pendapat setiap orang jelas berbeda-beda.

lingkungan demokratis membutuhkan pemimpin yang kuat. Mereka diperlukan


diperlukan untuk memimpin diskusi dan mengawasi bawahan. Tanpa kepemimpinan
kuat, proses pengambilan keputusan bisa kehilangan arah atau memakan waktu terlalu
lama.

Contoh: Proses pengambilan keputusan yang panjang dalam sebuah organisasi non-pemerintah
yang membutuhkan persetujuan dari seluruh anggota dewan.

Kepemimpinan terbuka/transformative

Keunggulan

- Inovasi dan kreativitas


Kepemimpinan terbuka/transformative mendorong partisipasi aktif, pemikiran kritis, dan
ide-ide baru dari anggota tim. Ini membuka peluang untuk inovasi dan solusi yang
kreatif.
- Pengembangan individu
Dalam kepemimpinan terbuka, pemimpin memberikan perhatian terhadap perkembangan
individu dan mendorong partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan. Ini dapat
memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk berkembang dan meningkatkan
keterampilan kepemimpinan mereka sendiri.
Contoh: Seorang CEO perusahaan teknologi yang mendorong karyawan untuk terus belajar dan
berinovasi melalui program pelatihan dan dukungan pengembangan karir.

Kelemahan:
- Pengambilan keputusan yang lambat
Seperti dalam demokrasi, kepemimpinan terbuka/transformative juga melibatkan banyak
konsultasi dan diskusi, yang bisa memperlambat pengambilan keputusan.
- Risiko konflik
Kepemimpinan terbuka dapat mengarah pada perbedaan pendapat dan konflik di antara
anggota tim. Jika tidak dikelola dengan baik, konflik ini dapat menghambat kemajuan
dan pencapaian tujuan.
Contoh: Ketika seorang pemimpin politik berkomitmen untuk melakukan perubahan besar
dalam sistem pendidikan suatu negara, yang memerlukan pengambilan keputusan yang sulit dan
penerapan kebijakan yang kontroversial.
Penting untuk dicatat bahwa setiap gaya kepemimpinan memiliki keunggulan dan kelemahan
tergantung pada situasi dan konteks yang berbeda. Pemimpin yang efektif dapat memilih dan
mengadopsi gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau tim yang mereka
pimpin

Anda mungkin juga menyukai