Ujian Akhir Semester 2 Urai Fanny 2215061 Kepemimpinan Bidang Kesehatan
Ujian Akhir Semester 2 Urai Fanny 2215061 Kepemimpinan Bidang Kesehatan
Gaya kepemimpinan otoriter dapat diaplikasikan pada kondisi di mana terjadi tekanan
yang sangat kuat, misalnya saat terjadi konflik ataupun perang.
Jika terjadi kondisi tersebut, mungkin banyak orang yang membutuhkan pemimpin
otoriter. Dengan memberi pemimpin kuasa untuk memikirkan taktik dan keputusan,
pasukan bisa berfokus menggunakan seluruh kemampuannya tanpa diberi tekanan untuk
memikirkan solusi dan keputusan.
Dengan telah disusunnya struktur dan tujuan perusahaan yang rinci oleh pemimpin
otoriter, bawahan memiliki target yang jelas untuk dicapai. Dengan demikian, organisasi
menjadi lebih terstruktur.
Selain itu, pemimpin otoriter juga membuat instruksi kerja yang jelas dan rinci. Tiap
bawahannya harus melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan. Hal
itulah yang membuat tingkat keberhasilan organisasi menjadi lebih terukur.
Contoh: Pada saat terjadi situasi darurat di lapangan, seorang komandan militer perlu
mengambil keputusan cepat dan tegas untuk menyelamatkan pasukan di bawahnya.
Kelemahan
- Tingginya Turnover
Turnover Karyawan merupakan hal yang rentan terjadi di kepemipinan otoriter. Saat
semua keputusan hanya berasal dari pimpinan, karyawan tidak akan memiliki ruang
untuk menyuarakan pendapat. Hal itu bisa membuat karyawan cenderung mencari
kesempatan baru di mana ia mampu untuk mengaktualisasi diri.
Hal ini tentu berisiko ketika pemimpin tidak memiliki kemampuan yang mumpuni. Jika
ada keputusan yang salah dari pemimpin, maka tidak ada pihak yang bisa meminta
pertanggungjawaban.
Karena kekuasaan terpusat pada satu orang, pemimpin merasa bahwa dirinya adalah yang
paling pintar dan paling bisa diandalkan. Karena keputusan pemimpin bersifat mutlak,
anggota tidak punya kesempatan berpendapat.
Hal tersebut dapat membuka peluang bagi pemimpin untuk bersikap sewenang-wenang
yang akan membawa efek negatif bagi organisasi.
Contoh: Seorang pemimpin diktator yang mengontrol sepenuhnya keputusan dan tindakan
dalam sebuah organisasi atau negara.
Kepemimpinan Demokrasi
Keunggulan
- Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan merasa
dihargai dan dibutuhkan perannya.
bawahan memiliki peran aktif dan berkontribusi terhadap pemecahan masalah dan
keputusan di area kerja mereka. Mereka termotivasi karena merasa pendapat dan
masukan mereka dihargai. Akhirnya, itu menumbuhkan rasa memiliki terhadap
organisasi, meningkatkan moril dan produktivitas mereka.
- Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat dan saran
Contoh: Diskusi tim yang dilakukan secara terbuka dan demokratis dalam mengembangkan
strategi pemasaran baru untuk produk perusahaan.
Kelemahan
- Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila ego
masing-masing anggota tinggi
Karena bawahan mungkin mengejar keuntungan pribadi, mereka akan lebih banyak tidak
sepakat selama proses diskusi. Pada akhirnya, kondisi semacam itu memunculkan konflik
dan berdampak negatif pada hubungan kerja.
- Sulitnya dalam pencapaian mufakat karena pendapat setiap orang jelas berbeda-beda.
Contoh: Proses pengambilan keputusan yang panjang dalam sebuah organisasi non-pemerintah
yang membutuhkan persetujuan dari seluruh anggota dewan.
Kepemimpinan terbuka/transformative
Keunggulan
Kelemahan:
- Pengambilan keputusan yang lambat
Seperti dalam demokrasi, kepemimpinan terbuka/transformative juga melibatkan banyak
konsultasi dan diskusi, yang bisa memperlambat pengambilan keputusan.
- Risiko konflik
Kepemimpinan terbuka dapat mengarah pada perbedaan pendapat dan konflik di antara
anggota tim. Jika tidak dikelola dengan baik, konflik ini dapat menghambat kemajuan
dan pencapaian tujuan.
Contoh: Ketika seorang pemimpin politik berkomitmen untuk melakukan perubahan besar
dalam sistem pendidikan suatu negara, yang memerlukan pengambilan keputusan yang sulit dan
penerapan kebijakan yang kontroversial.
Penting untuk dicatat bahwa setiap gaya kepemimpinan memiliki keunggulan dan kelemahan
tergantung pada situasi dan konteks yang berbeda. Pemimpin yang efektif dapat memilih dan
mengadopsi gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau tim yang mereka
pimpin