Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

( PEMBERIAN OBAT MELALUI INTRAVENA)


DIRUANGAN MAWAR RUMKIT TK. II PELAMONIA

OKTAVIANA SURNIA

144 2020 1030

CI INSTITUSI MAHASISWA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2020
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
( Pemberian Obat Melalui Intravena)

Nama klien : Tn.T


Umur : 51 tahun
No.rm :
Alamat :
Diagnosa medik : kolik Abdomen

1. Diagnosa keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
a. Data sujektif : Pasien mengatakan badannya panas
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien demam
b. Data objektif : Pasien Nampak gelisah dan tidak bisa tidur
Turgor kulit teraba panas
Td : 142/79
N : 92
P : 28
S : 38,6oC
Bibir Nampak kering
2. Dasar pemikiran
pemberian obat melalui intravena melalui bolus adalah untuk
memudahkan pemberian obat injeksi iv lewat selang infus tanpa harus
menyuntikan jarum lagi ke tubuh pasien, agar pasien tidak merasa sakit karna
suntikan langsung ke kulit. Pemberian obat melalui intravena digunakan pada
pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral, seperti pada pasien dengan
kasus vomiting.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan
melakukan pemberian obat melalui intravena bolus
4. Prinsip tindakan
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis
d. Benar cara/rute
e. Benar waktu
f. Benar dokumentasi
g. Benar informasi
5. Analisa tindakan
a. Alat alat bolus
1) Obat dalam bentuk vial/ampul sudah di dalam spuit sesuai dengan
dosis yang di resepkan
2) Kapas alcohol
3) Bengkok
4) Tempat obat
b. Prosedur tindakan bolus
1) Komunikasi terapeutik, menjelakan prosedur dan tujuan tindakan
c. Persiapan alat
1) Cuci tangan, pakai sarung tangan
2) Offkan tetesan cairan infus
3) Klem selang infus
4) Pada karet yang ada di selang infus terdapat tanda seperti bulatan
yaitu untuk titik penyuntikan atau ada juga terdapat lubang buka
tutup khusus untuk membolus.
5) Jika menggunakan lubang buka tutup khusus langsung memisahkan
spuit dengan jarum/nedelnya kemudiah spuit di masukan dan di
putar sampai pas jaka sudah dorong spuit secara perlahan dan sealu
kominikasi dengan pasien agar pasien rilexs, sengusap ngusap
pembuluh darah vena pasien agar obat masuk dengan lancar. Dorong
hingga habis
6) Jika menggunakan karet yang ada di selang infus maka harus
menencari  titik penyuntikan yang sudah di beri tanda dengan
lingkaran, jika sudah ketemu tusukan perlahan jarum dan spuit di
karet lalu dorong spuit secara perlahan dan selalu kominikasi dengan
pasien agar pasien rilexs, mengusap ngusap pembuluh darah vena
pasien agar obat masuk dengan lancar. Dorong hingga habis.
7) Cabut spuit/jarum bersihkan kembali dengan alcohol
8) Merapihkan alat.
6. Bahaya yang muncul
a. Alergi
b. Emboli udara
7. Hasil yang didapat dan maknanya
S: - pasien mengatakan masih demam
- pasien mengatakan demammnya naik turun
O: - Turgor kulit teraba panas
- Td : 142/79 N: 92 P : 28 S : 38,6 oC
- pasien masih tampak gelisah dan susah tidur
A: - masalah hipertermi belum teratasi
P: - lanjutkan pemberian obat setiap 8 jam
8. Tindakan keperawatan lain
a. Menganjurkan keluarga untuk memberikan kompres air hangat
b. Menganjurkan kepada pasien untuk minum air hangat
9. Evaluasi diri
Tindakan telah dilakukan belum maksimal sesuai dengan prosedur dan
prinsip yang benar dan masih perlu bimbingan.
10. Daftar Pustaka.
Armiyat Y. et al “Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Lama Kerja Perawat
Dengan Penerapan Prinsip ”Enam Tepat” Dalam Pemberian Obat Di
Ruang Rawat Inap Rs Dr.Kariadi Semaran”.:
Http://Jurnal.Unimus.Ac.Id 177
Utami R.et al 2015 “Hubungan Motivasi Perawat dengan Pelaksanaan
Prinsip 12Benar dalam Pemberian Obat di Ruang Rawat InapRSU dr.
H. Koesnadi Bondowoso”. Program Studi Ilmu Keperawatan :Universitas
JemberJl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto : e-Jurnal Pustaka
Kesehatan, vol.3 (no.3), September, 2015
Fatimah. F S “Gambaran Penerapan Prinsip Benar Pemberian Obat di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II”: Universitas
Alma Ata Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai