RESIKO

BUNUH DIRI

Oleh : Hera
 Konsep Medis

A. Definisi
Bunuh diri adalah cara seseorang
mengekspresikan diri ketika sedang
mengalami stres penuh yang diri
sendiri tidak mampu menolongnya
(Biddle, 2016).
 Faktor
Faktor
predisposisi
predisposisi
1. Sifat
1. Sifat
kepribadian
kepribadian
2. Lingkungan
2. Lingkungan
psikososial
psikososial
3.
3. Riwayat
Riwayat
keluarga
keluarga
4.
4. Faktor
Faktor
biokimia
biokimia

B.
Etiolog
i

Faktor
Faktor
presipitasi
presipitasi
1. Perasaan
1. Perasaan
terisolasi
terisolasi
2. Perasaan
2. Perasaan
marah/bermu
marah/bermu
suhan
suhan
3.
3. Cara
Cara untuk
untuk
mengakhiri
mengakhiri
keputusasaan
keputusasaan
Pohon masalah terjadinya RBD
menurut (Antai-Otong, 2003) adalah
sebagai berikut:
Risiko Bunuh
Diri

Bunuh Diri

Harga Diri
Rendah
 Mempunyai ide untuk
Mengungkapkan keinginan untukC. Manifestasi klinik
bunuh diri.
mati.

Mengungkapkan rasa bersalah dan

keputusasaan.

Kesehatan mental (secara klinis, klien terlihat

sebagai orang yang depresi,

Status emosional (harapan, penolakan, cemas

meningkat, panic, marah dan mengasingkan diri).

Menunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya

menjadi sangat patuh).
 Mengungkapk
an keinginan
Konflik untuk mati.
interpersonal
.

Tanda Mempunyai
ide untuk
dan bunuh diri.
Gejala
Mengungkapka
n rasa bersalah
dan
keputusasaan.
Menunjukkan
perilaku yang
mencurigakan
 Farmakologis Penatalaksana
1.Anti ansietas an
2.Antipsikotik dan Antimanik
3.Antidepresan

 Non-Farmakologis
1.Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
2.Mindfulness-based therapy (MBT
3.Electroconvulsive Therapy (ECT)
4.Dialectical Behavioral Therapy

 Terapi Aktivitas Kelompok

Prognosis

Prognosis dari RBD ini

merupakan suatu kondisi yang
dapat diatasi apabila tindakan
diberikan dengan tepat waktu (Dewi
& Erawati, 2020). Jika intervensi
diberikan tepat waktu maka akan
mengurangi respon perilaku untuk
bunuh diri sehingga diperlukan
tindakan untuk mengontrol
perilaku, juga tindakan farmakologi
untuk mencegah terjadinya perilaku
bunuh diri.(Lestari et al., 2014)
Konsep keperawatan
1. Pengkajian
Mekanisme
Identitas Klien Koping

Status Mental
Alasan Masuk
Faktor h. Spiritual
Predisposisi
Faktor Hubungan
Presipitasi Sosial

Fisik Harga diri

Konsep diri Ideal Diri

DIAGNOSA : Resiko bunuh diri

no intervensi

Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional

1 Klien tidak 1. Sikap menerima kepada 1. Sikap ini mendorong
membahayakan diri klien dan bina hubungan perasaan harga diri,
sendiri ataupun orang lain saling percaya kepercayaan adalah
2. Pertahankan rangsangan dasar hubungan
tingkat rendah lingkungan tindakan terapeutik
klien Dibangun
2. Lingkungan dapat
merangsang
keberontakan dan
perilaku agresif

2 Dapat mengontrol 1. Amati perilaku klien 1. Pengamanan ketat demi

diri terhadap distorsi 2. secara teratur, jangan keamanan klien/orang
pemikiran sampai terlihat curiga lain
Jelajahi cara alternative 2. Kegiatan yang menuntut
klien dalam menangani fisik membantu
frustasi meredakan ketegangan
yang terpendam
3 Perlindungan 1. Jauhkan semua benda 1. Keamanan klien/orang
terhadap melukai diri berbahaya lain
sendri 2. Bantu klien 2. Karena perkembangan
mengidentifikasi objek ego yang lemah, adanya
sebenarnya dari salah dalam mekanisme
permusuhan Pertahanan
 

4 Dapat berkurangnya Jika klien tidak tenang 1. Keamanan klien

tingkat agitasi dan dengan pemberian obat, merupakan prioritas
hiperaktifitas maka lakukan restrain. The keperawatan
Joint Commission on
Accreditation of Healthcare
Organizations (JCAHO)
memberikan perintah
restrain setiap 4 jam untuk
orang dewasa yang berusia
18 tahun keatas. Amati setiap
15
menit
No Evaluasi Klien Kriteria Hasil Tercapai
1 S (Subjective) Klien mampu menyebutkan penyebab, tanda dan gejala
rsiko bunuh diri, yang biasa dilakukan, serta
akibat dari perilaku yang dilakukannya.

2 O (Objective) Klienmampu menggunakan cara mengontrol

perilaku melukai diri secara:
- Fisik

- Sosial/verbal

- Spiritual

- Terapi psikofarmaka

3 A (Assesment) Masalah klien teratasi seluruhnya

4 P (Planning) Rencana tindakan keperawatan dihentikan
TERIMA
KASIH