Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA 

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PEMASANGAN INFUS DEXTROSE 5% PADA PASIEN ANEMIA
DENGAN HIPOGLIKEMIA DI RUANG IGD RSUP KARIADI
SEMARANG

Disusun Oleh :
Dita Rosita
G3A018085

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
LAPORAN ANALISA SINTESA KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PEMASANGAN INFUS DEXTROSE 5% PADA PASIEN ANEMIA
DENGAN HIPOGLIKEMIA DI RUANG IGD RSUP KARIADI
SEMARANG

Nama Mahasiswa : Dita Rosita Tanggal : 05 November 2109


Nim : G3A018085 Tempat : IGD RSUP Kariadi

A. Identitas klien
Nama : Tn. K
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Karangbendo RT 02/02 Karangrejo Semarang
No Register : C460726

B. Diagnosa Medis
Anemia berat dan hipoglikemia

C. Dasar pemikiran
Hipoglikemi merupakan suatu keadaan abnormal dimana kadar
glukosa darah dalam darah <50/60 mg/dl. Pada hipoglikemi berat fungsi
system saraf mengalami gangguan yang sangat berat sehingga pasien
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengatasi hipoglikemia yang
dideritanya, gejalanya: disorientasi, serangan kejang, sulit dibangunkan
dari tidur dan bahkan koma. Klien dengan masalah hipoglikemi berat perlu
mendapatkan terapi infus intravena dengan pemberian IV cateter dapat
membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan cairan yang adekuat serta
untuk mempermudah memasukan terapi obat injeksi secara IV.
D. Analisa sinteasa

Hipoglikemi (glukosa <50/60 mg/dL)

Membutuhkan Glukosa segera

Dapat diatasi dengan pemberian infus dextrose 500 ml

E. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan infuse D5 500 ml dengan 20 Tetes/menit

F. Diagnosa keperawatan
Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
Hb dalam darah anemia

G. Data fokus
Tn. K usia 32 tahun Pasien mengatakan lemas sudah 2 minggu terasa di
seluruh tubuh, semakin lama semakin berat dan tidak bisa beraktivitas
seperti biasanya kadang sesak dan sudah 2 minggu kadang BAB
bercampur darah dan BAB lunak serta tampak konjungtiva anemis,
mukosa bibir erring dan pucat, akral dingin hasil laboratorium: Hb: 3.2 L,
Ht: 11,4 L, eritrosit 1,74 L, hematrokit 407 H, gula darah sewaktu 60
Mg/dL.

H. Prinsip-prinsip tindakan keperawatan


1. Steril dan bersih
Rasionalisasi : mencegah kontaminasi kuman/mikroorganisme
kedalam tubuh pasien
2. Persiapan alat dan persiapan pasien
Persiapan alat :
- Standart infus
- Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
- Abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
- Torniqueth
- Plester/hypafix
- Sarung tangan bersih
- Alcohol swab
- Bengkok
Rasionalisasi :Memudahkan ketika tindakan dengan sudah tersedianya
semua peralatan
3. Tindakan sesuai procedure atau SOP
Rasionalisasi : Agar tindakan terstruktur dari awal hingga akhir pasien
terpasang infus

I. Tujuan tindakan
Membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan cairan/glukosa
yang adekuat sehingga kadar glukosa dalam darah kembali dalam batasan
normal, serta untuk mempermudah memasukan terapi obat injeksi IV.

J. Bahaya yang terjadi dari tindakan keperawatan


1. Bahaya
Bila dalam pemasangan IV cateter salah bisa melukai pasien, vena
menjadi pecah atau membiru, cairan tidak bisa masuk melalui vena.
Bisa terjadi inveksi jika IV cateter tidak steril. Akan terjadi
flebitis/pembengkakan jika terlalu lama ditancapkan.
2. Pencegahan
Berhati-hati dan cermat dalam memasang IV cateter sesuai dengan
prosedure

K. Evaluasi
S : Pasien mengatakan masih lemas dan sedikit sesak
O:
 Terpasang O2 nasaL kanul 3 liter/menit
 Terpasang infus 2 jalur NaCl 0,9% 20 post tranfusi
 Terpasang infus D5 20 tetes/menit
 TTV
TD: 100/60 mmHg
Nadi: 85 x/menit
RR: 30 x/menit
Suhu: 36,4°C
SpO2: 100% dengan O2 3 liter/menit
 Akral teraba dingin
 Mukosa bibir lembab dan pucat
 CRT < 3 detik
 Konjungtiva anemis pucat
 Gula darah sewaktu 85 mg/dL
A : Masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
 Kaji keadaan umum dan TTV
 Observasi hasil labolatorium

Anda mungkin juga menyukai