Disusun Oleh :
Dita Rosita
G3A018085
A. Identitas klien
Nama : Tn. K
Umur : 32 Tahun
Pekerjaan : Pegawai swasta
Alamat : Karangbendo RT 02/02 Karangrejo Semarang
No Register : C460726
B. Diagnosa Medis
Anemia berat dan hipoglikemia
C. Dasar pemikiran
Hipoglikemi merupakan suatu keadaan abnormal dimana kadar
glukosa darah dalam darah <50/60 mg/dl. Pada hipoglikemi berat fungsi
system saraf mengalami gangguan yang sangat berat sehingga pasien
membutuhkan bantuan orang lain untuk mengatasi hipoglikemia yang
dideritanya, gejalanya: disorientasi, serangan kejang, sulit dibangunkan
dari tidur dan bahkan koma. Klien dengan masalah hipoglikemi berat perlu
mendapatkan terapi infus intravena dengan pemberian IV cateter dapat
membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan cairan yang adekuat serta
untuk mempermudah memasukan terapi obat injeksi secara IV.
D. Analisa sinteasa
F. Diagnosa keperawatan
Perfusi jaringan tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
Hb dalam darah anemia
G. Data fokus
Tn. K usia 32 tahun Pasien mengatakan lemas sudah 2 minggu terasa di
seluruh tubuh, semakin lama semakin berat dan tidak bisa beraktivitas
seperti biasanya kadang sesak dan sudah 2 minggu kadang BAB
bercampur darah dan BAB lunak serta tampak konjungtiva anemis,
mukosa bibir erring dan pucat, akral dingin hasil laboratorium: Hb: 3.2 L,
Ht: 11,4 L, eritrosit 1,74 L, hematrokit 407 H, gula darah sewaktu 60
Mg/dL.
I. Tujuan tindakan
Membantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan cairan/glukosa
yang adekuat sehingga kadar glukosa dalam darah kembali dalam batasan
normal, serta untuk mempermudah memasukan terapi obat injeksi IV.
K. Evaluasi
S : Pasien mengatakan masih lemas dan sedikit sesak
O:
Terpasang O2 nasaL kanul 3 liter/menit
Terpasang infus 2 jalur NaCl 0,9% 20 post tranfusi
Terpasang infus D5 20 tetes/menit
TTV
TD: 100/60 mmHg
Nadi: 85 x/menit
RR: 30 x/menit
Suhu: 36,4°C
SpO2: 100% dengan O2 3 liter/menit
Akral teraba dingin
Mukosa bibir lembab dan pucat
CRT < 3 detik
Konjungtiva anemis pucat
Gula darah sewaktu 85 mg/dL
A : Masalah risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kaji keadaan umum dan TTV
Observasi hasil labolatorium