Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN KATETER URINE PADA NY. J DENGAN


KETOASIDOSIS DIABETIKUM DI RUANG INSTALASI GAWAT
DARURAT RSUD. K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Di susun oleh :
Novia Dwi Paryanti
G3A019029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULATAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2019
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMASANGAN KATETER URINE

Nama Mahasiswa : Novia Dwi Paryanti Tanggal : 18-01-2020


NIM : G3A019029 Tempat : IGD RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro
Semarang

1. Identitas Pasien : Ny. J


2. Diagnosa Medis : Ketoasidosis Diabetikum
3. Dasar Pemikiran :
Ketoasidosis diabetikum adalah keadaan dekompensasi metabolic yang
ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan
oleh defisiensi insulin absolut atau reaktif. Hal ini bisa membuat klien
inkontinensia urin atau sebaliknya retensi urin. Retensi urin merupakan
ketidakmampuan untuk melakukan urinasi meskipun terdapat keinginan
atau dorongan terhadap hal tersebut sehingga kandung kemih teraba penuh
dan terasa nyeri.
4. Analisa Sintesa :
Retensi urin

Kandung kemih penuh

Urine susah keluar

Pemasangan kateter

Distensi urine berkurang


5. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan :
Pemasangan Kateter

6. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan eliminasi urine b/d retensi urine

7. Data Fokus :
DS :
- Keluarga klien mengatakan klien tidak sadar sejak 5 jam yang lalu
DO :
- Tingkat kesadaran Delirium
- Badan lemas
- TD : 102/42mmHg
- Nadi: 114 x/ menit
- Suhu: 37,20 C
- GCS : 8 (E2,M4,V2)
- RR : 24x/menit
- Capilarry refil >3 detik
- GDS High
- Terdapat luka di jari kaki kanan

8. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Persiapan alat
Rasional: mempermudah melakukan tindakan dengan menyiapkan
terlebih dahulu
b. Persiapan klien: menjelaskan tujuan dan prosedur tndakan pada
keluarga
Rasional: menghormati hak-hak klien untuk mengetahui tindakan
yang akan diberikan.
c. Cuci tangan
Rasional: mencegah transmisi mikroorganisme
d. Jaga privasi klien
Rasional: Menghormati hak klien
e. Atur posisi klien: dorsal recumbembent (pada wanita) supine (pada
pria)
Rasional: Mempermudah melakukan tindakan
f. Selimuti klien dengan selimut
Rasional: menjaga pripacy klien
g. Pakai sarung tangan steril
Rasional: mencegah transmisi mikroorganisme
h. Sebelum memasang kateter, tes balon dengan menginjeksi cairan dari
spuit kedalam lubang balon.
Rasional: menghindari kebocoran pada saat sudah dipasang
i. Lumasi kateter 2,5-5cm (wanita) dan (12,5-17,5) untuk laki-laki
Rasional: memudahkan memasukan selang kateter
j. Ambil kateter dengan tangan dominan, pegang ujung kateter, gulung
ditepak tangan dominan
Rasional: memudahkan melakukan tindakan
k. Masukan kateter perlahan, suruh klin jika sadar tarik nafas dalam,
untuk wanita masukkan sedalam 5-7,5cm, untuk laki-laki 17-22,5 cm.
sampai urin keluar
Rasional: memastikan ketepatan pemasangan
l. Kembangkan balon pada kateter, tarik kateter perlahan hingga merasa
ada tahanan
Rasional: memastikan kateter tidak terlepas
m. Fiksasi kateter
Rasional: fiksasi menghindari kateter kemana-mana

9. Tujuan Tindakan
a. Untuk mengeluarkan urin
b. Menghilangkan ketidaknyamanan karena distensi kandung kemiih.
c. Mengatasi obstruksi aliran urine
d. Mengatasi retensi perkemihan.
e. Melancarkan pengeluaran urin pada klien yang tidak dapat mengontrol
miksi atau mengalami obstruksi pada saluran kemih
f. Memantau pengeluaran urine pada klien yang mengalami gangguan
hemodinamik.

10. Efek / Komplikasi / Bahaya yang dapat terjadi dari tindakan


keperawatan dan pencegahannya
Pemasangan yang tidak memperhatikan prinsip steril bisa menimbulkan
infeksi pada saluran kemih.
Pencegahan : perhatikan prinsip tindakan pemasangan kateter adalah steril

11. Evaluasi Hasil yang Di Dapat dan Maknanya


- Urin dapat keluar , warna kuning sedikit pekat

Anda mungkin juga menyukai