Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN KATETER URINE DI RUANG IGD RS


ASSALAM GEMOLONG

Disusun oleh :
ENDAH HENI M
SN 152059

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN KATETER
URINE DI RUANG IGD RSU ASSALAM GEMOLONG

Nama klien : Ny. S


Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
Tanggal Masuk : 24 Desember 2012

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


a. Diagnosa keperawatan
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2 ke jaringan otak dan
jaringan tubuh menurun
Data Subjektif: -
Data Objektif:
 Klien menggunakan O2 nasal kanul 3 liter/menit
 Kesadaran: koma
 TD : 241/121 mmHg
 N : 57 x/menit
 T : 36,40C
 RR : 24x/menit
 Pada palpasi abdomen: teraba distensi kandung kemih
 Klien tampak lemah, akral dingin, sianosis pada ujung ekstremitas atas
dan bawah
 Cappilary refill < 2 detik

b. Dasar pemikiran
Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan
disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara
spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena
pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler. Sebagian besar klien dengan
stroke mengalami inkontinensia urinarius karena kerusakan kontrol
urinarik dan postural. Setelah stroke kandung kemih menjadi atonik,
dengan kerusakan sensasi dalam respon pengisian kandung kemih.
Sehingga refleks berkemih menjadi berkurang.

2. Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan dower cateter ukuran 16.

3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar.
c. Patikan pemasukan yang tepat pada lubang ureter
d. Prosedur pemasangan kateter:
1) Persiapan alat:
 Sarung tangan steril
 Sarung tangan bersih
 Larutan antiseptik
 Kapas
 Spuit 10 cc
 Gel
 Bengkok
 Selang drainase steril dan urine bag
 Kantong sampah
2) Prosedur tindakan:
 Cuci tangan
 Jelaskan prosedur kepada klien
 Atur posis klien senyaman mungkin
 Tutup ruangan/tirai
 Bantu klien pada posisi dorsal rekumben
 Kenakan sarung tangan sekali pakai
 Buka kantong kateter sesuai petunjuk, jaga agar wadah tetap steril
 Buka wadah specimen urine, pertahankan bagian atasnya agar tetap
steril dan sambungkan dengan selang kateter
 Berika pelumas pada dasar ujung kateter 2,5-5 cm
 Dengan tangan non dominan anda dengan hati-hati regangkan labia
untuk pemajanan sempurna meatus uretra. Pertahankan tangan non
dominan anda pada posisi ini sepanjang prosedur
 Dengan tangan dominan anda tuangkan larutan aseptik pada kapas
atau kassa
 Bersihkan area perineal, usap dari belakang ke depan dari klitoris
sampai ke anus
 Minta klien untuk menarik napas dalam dan dengan perlahan
masukkan kateter melalui meatus
 Dodong kateter sekitar 5-7,5 cm sampai urine keluar masuk ke urine
bag
 Lepaskan labia dan pegang kateter dengan menggunakan tangan non
dominan
 Kunci kateter dengan menggunakan aquadest 20-30 cc
 Fiksasi selang kateter dan gantung kateter dengan menggunakan tali
agar posisinya menggantung ke bawah
 Rapikan alat-alat
 Cuci tangan
 Dokumentasi

4. Analisa tindakan keperawatan


Sebagian besar klien dengan stroke mengalami inkontinensia urinarius karena
kerusakan kontrol urinarik dan postural. Setelah stroke kandung kemih menjadi
atonik, dengan kerusakan sensasi dalam respon pengisian kandung kemih. Saat
kontrol urinarius eksternal hilang atau berkurang, kemudian dilakukan katerisasi
urin dengan teknik steril. Oleh karena itu pemasangan kateter juga dilakukan pada
klien Ny. S dimana hal ini ditujukan untuk mengatasi gangguan sistem
perkemihan dan memantau output (jumlah dan warna urine) cairan yang
dihasilkan.
5. Hasil yang di dapat dan maknanya
S: -
O:
 Kesadaran: koma
 Jumlah urine tamping: 500 cc dengan karakteristik urine: oranye, pekat
dan tidak ada sedimen dalam endapan urine.
 TTV : TD = 198/98 mmHg, Nadi = 54 x/menit, irreguler, teraba lemah, T
= 36,70C, RR 22 x/menit, reguler
 Klien tampak lemah, tanda sianosis berkurang, akral mulai teraba lebih
hangat
 Cappilary refill < 2 detik
A: Masalah teratasi sebagian. Klien masih terpasang kateter urine.
P : Lanjutkan intervensi = monitor karakteristik urine dan balance cairan.

6. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di


atas
a. Mandiri
 Observasi tanda-tanda vital
 Pertahankan tirah baring dan berikan posisi yang nyaman.
 Ciptakan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung bila perlu.
b. Kolaborasi
Pemberian diuretik sesuai advis dokter.

7. Evaluasi diri
Pemasangan kateter pada Ny. S berjalan lancar, hanya saja tidak sesuai dengan
prosedur karena keterbatasan sarana dan pra sarana. Telah terpasang kateter urine
ukuran 16 dan dilakukan kegiatan monitoring karakteristik urine dan balance
cairan.

8. Kepustakaan
Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta.

Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, 1997,
EGC, Jakarta.

Gemolong, 16 September 2016


Mahasiswa

Endah Heni M

Anda mungkin juga menyukai