Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENGAJARAN

A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan
suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar
mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan,
cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk
kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitifnya
dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya, perasaannya
dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan dimana dengan
kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak
yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang
lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang
masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti juga makanan, kasih sayang dan
perawatan. Bermain memberikan kesenangan dan pengalaman hidup yang nyata.
Bermain juga merupakan unsur – unsur yang penting untuk perkembangan anak baik
fisik, emosi, mental dan sosial serta intelektual maupun kreativitas. Oleh karena itu
bermain juga merupakan merupakan stimulasi untuk tumbuh kembang anak. Anak
mendapat cukup kesempatan akan menjadi anak yang dewasa yang cerdas, mudah
berkawan, dibanding dengan anak yang lain yang tidak mendapatkan. Stimulasi harus
sesuai dengan umur anak. Pada bayi, harus sesuai dengan tahap perkembangan
kognitif yang berada pada sensori motorik. Pemberian stimulasi visual dengan
menggantungkan mainan berwarna – warni di tempat tidurnya, bayi akan gembira,
tertawa – tawa dan akan menggerak – gerakkan tubuhnya.
Bayi umur 5 – 6 bulan sudah mulai mampu kontak sosial aktif. Pada umur 2
tahun, ia mulai dapat bermain bersama – sama yang lebih lama. Anak yang berumur 6
tahun jika bermain dengan anak yang lebih kecil, maka kelompok tersebut akan di
pimpin oleh anak yang lebih besar (Ngastiyah, 2005).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 60 menit anak diharapkan bisa
menstimulasi dan mengoptimalkan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Tujuan Khusus
a. Melatih motorik halus dan kasar
b. Mengeksplorasi kemampuan anak
c. Mengalihkan pemikiran tentang hospitalisasi yang sering mengganggunya
d. Melatih kerjasama mata dan tangan
e. Melatih daya imajinasi
f. Menyalurkan energi anak
g. Mengembangkan aktivitas dan kreatifitas melalu pengalaman bermain
h. Untuk melanjutkan tumbuh kembang anak
i. Mempertahankan kreativitas dan imajinasi anak

C. JENIS PERMAINAN
1. Mencocokan puzzle sesuai dengan tempat
2. Membentuk bermacam – macam benda dari plastisin
3. Mencocokan gambar dan warna sesuai dengan contohnya

D. MEDIA
1. Puzlle buah - buahan
2. Plastisin
3. Bangun ruang

E. METODE
1. Ceramah
2. Bermain bersama
3. Demonstrasi / memberi contoh

F. PESERTA
Pasien dari ruang melati 2 yang sudah mulai membaik.
G. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Leader : Peserta : Fasilitator

: Moderator : Observer

H. WAKTU PELAKSANAAN
1. Hari / tanggal : Selasa, 30 Desember 2014
2. Waktu : Pukul 10.00 WIB - selesai
3. Tempat : Ruang terapi bermain Melati 2 RSUD Dr. Moewardi
Surakarta

I. PENGORGANISASIAN
a. Ketua Kelompok : Pitriono
Tugas : Mengkoordinir jalannya terapi
b. Moderator : Siska Effendi
Tugas : Memimpin jalannya terapi
c. Observer : Dewi Putri M
Tugas : Mengamati jalannya permainan
d. Fasilitator : Putra Purnomo dan Istiharoh
Tugas : Memandu peserta untuk bermain dan memberikan motivasi
kepada peserta agar antusias dalam mengikuti terapi bermain.

J. RENCANA PELAKSANAAN
No Terapis Waktu Subjek terapi
1 Persiapan : 10 menit Ruangan, alat, anak dan
a. Menyiapkan ruangan keluarga
b. Menyiapkan alat-alat

2 Proses : a. Menjawab salam


a. Membuka proses terapi b. Memperkenalkan diri dan
bermain dengan memperhatikan
mengucapkan salam dan 50 enit c. Bermain bersama dengan
memperkenalkan diri antusias dan
b. Menjelaskan pada anak / mengungkapkan
keluarga tentang tujuan dan perasaannya
manfaat bermain
c. Menjelaskan cara
permainan
d. Memberi kesempatan anak
untuk memperkenalkan diri
e. Mengajak anak bermain
f. Mengevaluasi respon anak
3 Penutup 5 menit a. Memperhatikan
a. Mengucapkan salam b. menjawab salam

K. KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
Sebelum pelaksanaan kegiatan, preplaning sudah disiapkan sehari sebelumnya.
2. Proses
a. Rencana pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yaitu 60 menit.
b. Peserta yang diberikan terapi bermain adalah anak 1 – 5 tahun
c. Terapi dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan.
d. Peserta antusias dalam mengikuti terapi bermain
e. Peserta mengikuti terapi bermain sampai selesai.
f. Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar
3. Hasil
a. Diharapkan program terapi bermain yang dilakukan berjalan dengan lancar
dan sukses
b. Peserta dapat menyelesaikan permainannya dengan baik
c. Peserta dapat mengikuti terapi bermain dari awal hingga selesai
d. Perserta dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan
e. Hasil dari terapi bermain diharapkan sesuai dengan rencana sebelumnya
f. Ketua, observer dan fasilitator dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
benar
g. Diharapkan keseluruhan dari proses terapi bermain mampu diselesaikan
dengan baik
h. Hasil yang dicapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan

L. DAFTAR HADIR
No. Nama Umur Ruang
1
2
3
4
5
6
7
8
9

M. DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih, 2005, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
SATUAN ACARA PENGAJARAN
TERAPI BERMAIN ANAK USIA 3-5 TAHUN (USIA PRASEKOLAH)
DI RUANG EDELWEIS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
DISUSUN OLEH :
1. M. ERVAN ALVARONI (SN142087)
2. IRHAM ANSHOR A (SN142076)
3. INTA LESTARI (SN142069)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015

Anda mungkin juga menyukai