Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

OKSIGENASI NASSAL KANUL PADA NY. R DENGAN CHRONIK


KIDNEY DISSEASE (CKD) DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD. K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Disusun oleh :
Novia Dwi Paryanti
G3A019029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
LAPORAN ANALISA SINTESA
OKSIGEN NASSAL KANUL PADA NY. R DENGAN CHRONIK KIDNEY
DISSEASE (CKD)

Nama Mahasiswa : Novia Dwi Paryanti Tanggal : 20-01-2020


NIM : G3A019029 Ruang : IGD RSUD.
K.R.M.T. Wongsonegoro
Semarang

1. Identitas Pasien : Ny. R, 45 Tahun


2. Diagnosa Medis : CKD (Chronik Kidney Dissease)
3. Dasar Pemikiran :
Peningkatan ureum kreatinin sampai keotak mempengaruhi fungsi
kerja, mengakibatkan gangguan pada saraf, terutama pada neurosensori.
Selain itu Blood Ureum Nitrogen (BUN) biasanya juga meningkat. Pada
penyakit ginjal tahap akhir urin tidak dapat dikonsentrasikan atau
diencerkan secara normal sehingga terjadi ketidakseimbangan cairan
elektrolit. Natrium dan cairan tertahan meningkatkan resiko gagal jantung
kongestif. Penderita dapat menjadi sesak nafas, akibat ketidakseimbangan
suplai oksigen dengan kebutuhan. Dengan tertahannya natrium dan cairan
bisa terjadi edema dan ascites. Hal ini menimbulkan resiko kelebihan
volume cairan dalam tubuh, sehingga perlu dimonitor balance cairannya.
4. Analisa Sintesa

CKD

Blood Ureum Nitrogen (BUN)

Akhir urin tidak dapat dikonsentrasikan atau diencerkan secara normal

Ketidakseimbangan cairan elektrolit

Cairan dan elektrolit dalam tubuh berkurang

Natrium dan cairan tertahan

terjadi edema dan ascites

sesak nafas

Pola nafas tidak efektif

pemberian O2 dengan Nassal kanul

sesak berkurang

5. Tindakan Keperawatan Yang Di Lakukan


Pemberian O2 menggunakan nassal kanul untuk memenuhi kebutuhan
oksigen dalam tubuh sehingga mengurangi sesak nafas

6. Diagnosa Keperawatan
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
7. Data Fokus
Ny. R mengeluh sesak napas sudah 3 hari, mual, pusing, lemas dan nafsu
makan menurun, sesak memberat sejak siang, terdapat oedem di seluruh
tubuh. Klien di bawa oleh keluarganya ke IGD RSUD. K.R.M.T.
Wongsonegoro Semarang dengan diagnosa medis CKD. Ny. R didiagnosa
terkena ginjal sudah 6 bulan, klien belum pernah dilakukan HD. Saat
dilakukan pemeriksaan didapat data TD 130/95 mmhg, Nadi 88x/mnt, RR
35x/mnt, Suhu 36,5oC, SPO2 98%.

8. Prinsip-prinsip Tindakan dan Rasional


1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Rasional : agar pasien mengetahui apa yang akan dilakukan perawat
2. Cuci tangan
Rasional : untuk meminimalkan transfer kuman ke pasien
3. Atur posisi semi fowler
Rasional : agar pasien merasa nyaman
4. Hubungkan selang oksigen dengan humidifier
Rasional : untuk mengetahui apakah oksigen berfungsi
5. Pasang selang nassal kanul ke lubang hidung
Rasional : agar oksigen dapat terhirup
6. Atur tali pengikat sehingga menutup rapat dan nyaman
Rasional : pasien merasa nyaman
7. Sesuaikan aliran oksigen
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan oksigen

9. Tujuan Tindakan
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh

10. Efek / Komplikasi / Bahaya yang dapat terjadi dari tindakan


keperawatan dan pencegahannya
a. Depresi Ventilasi
Pemberian oksigen yang tidak dimonitor dengan konsentrasi dan aliran
yang tepat pada pasien dengan retensi CO2 dapat menekan ventilasi.
Pencegahan : pada saat pemberian O2 harus dipantau dan menanyakan
respon pasien pada saat pemberian O2
b. Keracunan Oksigen
Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi
tinggi dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur
jaringan paru seperti atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya
proses difusi di paru akan terganggu.
Pencegahan : monitor pemberian O2 dan menanyakan respon pasien
pada saat pemberian O2.

11. Evaluasi
a) Kebutuhan oksigen dalam tubuh pasien terpenuhi, sesak napas
berkurang
b) Pasien dapat mengatur nafas dan merasa nyaman

Anda mungkin juga menyukai