HARI 2
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
2 1. Monitor gejala S:- S:-
peningkatan O : Ttv
pernapasan ( mis TD : 189/78 mmHg O : Ttv
peningkatan denyut Nadi : 73 x/m TD : 160/70
jantung atau Suhu: 36,7 °c mmHg
pernapasan, Rr : 20 x/m Nadi : 59
peningkatan tekanan x/m
darah, di aphoresis, Suhu : 36,5
perubahan status °c
mental) Rr : 20 x/m
Tampak
terpasang
ETT
2. Monitor kondisi S:- Tampak
yang meningkatkan O : klien tampak kejang posisiklien
konsumsi oksigen 30°
Tampak
(misdemam, terpasang
menggigil, kejang, ventilator
mekanik
dan nyeri) Pernafasan
cuping
hidung
3. Lakukan pengisapan S:- Kesadaran
lender sesuai O : pengisapan lender sudah somnolen
A : masalah belum
kebutuhan dilakukan sesuai kebutuhan
teratasi
ketika adanya penumpukan
P : lanjutkan
lendir
intervensi
4. Dokumentasi S:-
respon terhadap O : dokumentasi ventilator
ventilator sudah dilakukan, Hasil :
Jenis ventilasi : Spontan
5. Kolaborasi pemilihan P control : 12
mode ventilator ( Tidal volum : -
control volume, F1 O2 : 35 %
control tekanan, atau RR : -
gabungan) Peak flow/peep : 7
Sensitivity : 2
Pressure support : 8
P : lanjutkan
intervensi
HARI 3
A : Masalah Belum
Teratasi
P : Pertahankan
Intervensi
2 1. Monitor gejala S:- S:-
peningkatan O : Ttv
pernapasan ( mis TD : 1191/86 mmHg O : Ttv
peningkatan Nadi : 66 x/m TD :
denyut jantung Suhu : 36 °c 1191/86
atau pernapasan, Rr : 19 x/m mmHg
peningkatan Nadi : 66
tekanan darah, di x/m
aphoresis, Suhu : 36 °c
perubahan status Rr : 19 x/m
mental) Tampak
terpasang
ETT
2. Monitor kondisi S:- Tampak
yang meningkatkan O : klien tampak kejang posisiklien
konsumsi oksigen 30°
Tampak
(misdemam, terpasang
menggigil, kejang, ventilator
mekanik
dan nyeri) Pernafasan
cuping
hidung
3. Lakukan pengisapan S:- Kesadaran
lender sesuai O : pengisapan lender sudah somnolen
kebutuhan A : masalah belum
dilakukan sesuai kebutuhan
teratasi
ketika adanya penumpukan
P : pertahankan
lendir
intervensi
4. Dokumentasi S:-
respon terhadap O : dokumentasi ventilator
ventilator sudah dilakukan, Hasil :
Jenisventilasi : Spontan
5. Kolaborasi P control : 12
pemilihan mode Tidal volum : -
ventilator ( F1 O2 : 35 %
control volume, RR : -
control tekanan, Peak flow/peep : 5
atau gabungan) Sensitivity : 2
Pressure support : 7
3 1. Monitor BB S:- S:-
O : BB klien 65 Kg O:
Kedua tangan
2. Monitor jumlah S:- terlihat odema
Capillary
urine O : jumlah urine 50 cc raffyl kurang
lebih 4 detik
Hematokrit :
3. Monitor hasil S:- L 31.00 %
pemeriksaan Natrium : L
O: 133.0 mmol/L
serum ( Hematokrit : L 31.00 Kalium : L
hematokrit, % 3.40 mmol/ L
Natrium : L 133.0 Input :
natrium, kalium) mmol/L
Kalium : L 3.40 Infus D10
mmol/ L % : 30
Syringe
pump
S:-
4. Monitor intake furosemid
O:
dan output cairan e 0,3
Input :
Nicardipi
Infus D10 % : 30
n 4,5
Syringe pump
1 jam
furosemide 0,3
komulativ
Nicardipin 4,5
e : 343
1 jam komulative :
Output :
343
Urine : 50
Output :
cc
Urine : 50 cc
Drain :
Drain : 3,75
3,75
Diuresi 0.08
Diuresi
0.08
IWL : 262,5
I jam komulative :
312,5 IWL : 262,5
Balance +31,1 I jam
komulative
: 312,5
5. Atur interval S:- Balance
waktu O: pemantauan dilakukan +31,1
pemantauan setian 1 jam A : masalah belum
sesuai dengan teratasi
kondisi pasien P : Pertahankan
intervensi