Anda di halaman 1dari 4

Topik 6: Pemberian Obat Melalui Intravena

Topik 11 dan 12

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk
pemberian terapi Melalui Intravena
2. Mahasiwa mampu melakukan pemberian obat Melalui Intravena dengan benar
B. Materi
Pemberian obat intravena adalah cara menyuntikkan obat yang dilakukan pada
pembuluh darah vena. Injeksi intravena yaitu menempatkan cairan steril melalui
jarum, langsung ke vena pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit
(natrium, kalsium,kalium), nutrient (biasanya glukosa), vitamin atau obat. Vena
tempat penusukan: Vena Metakarpal, vena sefalika, vena basilica, vena sefalika
mediana, vena basilika mediana, vena antebrakial mediana.
1. Tujuan
Memberikan obat kepada klien melalui pembukuh darah vena.
2. Indikasi
Pemberian obat pada pasien yang tidak mampu menelan obat, mengalamai
gangguan lambung, klien tidak sadar serta klien terpasang infus
3. Kontraindikasi
Pembuluh darah vena yang meradang atau pasien udema.
C. Langkah praktek.
1. Persiapan Alat
a. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
b. Kapas alkohol
c. Sarung tangan
d. Obat yang sesuai
e. Spuit 2 ml – 5 ml
f. Bak spuit
g. Baki obat
h. Plester
i. Perlak pengalas
j. Pembendung vena (torniquet)
k. Kassa steril (bila perlu)
l. Bengkok
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Jelaskan prosedur dan tujuan yang akan dilakukan pada pasien
d. Jaga privasi
3. Tahap kerja
a. Cuci tangan
b. Siapkan obat
c. Salam terapeutik
d. Identifikasi klien
e. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
f. Atur klien pada posisi yang nyaman
g. Pasang perlak pengalas
h. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
i. Letakkan pembendung
j. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa
gatal. Menghindari gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang
berlebihan.
k. Pakai sarung tangan
l. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan
gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm.
Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari
kulit yang mengandung mikroorganisme.
m. Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan.
n. Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area
penusukan dengan tangan non dominan. Membuat kulit menjadi lebih
kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan. Sejajar vena
yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
o. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena
p. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan
tangan dominan menarik plunger.
q. Observasi adanya darah pada spuit
r. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan.
s. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan
t. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin
u. Kembalikan posisi klien
v. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok
w. Buka sarung tangan
4. Tahap Terminasi
a. Merapikan klen\menyakan apa yang dirasakan setelah pemeriksaan
b. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
c. Memberikan salam, merapikan alat, cuci tangan.
d. Dokumentasi

D. Daftar Pustaka
Ariyani, Ratna. 2009. Prosedur Klinik Keperawatan Pada Mata Ajar Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta : Trans Info Media
Hanke, Grace. 2007. Med-Math : Perhitungan Dosis, Preparat dan Cara Pemberian Obat
Edisi 2. Jakarta : EGC.

Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC.

Lynn, Pamela. 2010. Atlas Foto Pemberian Obat Lippincott. Jakarta : Erlangga

Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik. Jakarta.
EGC

Priharjo,R. Tehnik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat. Jakarta : ECG

E. Lembar Kerja Mahasiswa


1. Pada saat melakukan injeksi petugas harus memastikan tidak ada udara di dalam spuit.
Mengapa hal itu perlu dilakukan?
Jawab :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
2. Apa resiko yang terjadi padapasien apabila udara ikut disuntikan ke dalam
pembuluh darah pasien?
Jawab :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. Mengapa pada prosedur injeksi intravena sebelum obat dimasukkan perlu
dilakukan aspirasi?
Jawab :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Pada kondisi tertentu, vena pasien terkadang tidak tampak dan tidak dapat di
raba, oleh petugas lokasi tersebut ditepuk-tepuk? Apa pendapat Anda?
Jawab :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
5. Buatlah video tentang lokasi vena yang dapat dilakukan injeksi?

Anda mungkin juga menyukai